Product planning adalah suatu Aktifitas yang berkiblat pada portfolio proyek yang dapat
dicapai organisasi dan menentukan proyek kecil proyek kecil yang akan dicapai pada
kurun waktu tertentu.
Aktifitas product planning memastikan bahwa pengembangan produk yang akan
dilakukan nanti mendukung strategy yang lebih luas. Dan memastikan dapat menjawab
pertanyaan di bawah ini:
Question for broader business strategy
Paduan seperti apa yang layak kita kejar ? Produk sama sekali baru, platform dan
turunannya
Bagaimana cara menghubungkan antar projek yang sesuai portofolio ?
Projek ini kapan dimulai dan selesai dan urutannya bagaimana ?
Segmen pasar seperti apa yang menjadi pertimbangan dalam mendisain dan
mengembangkan produk beserta fiturnya?
Teknologi baru seperti apa (jika ada) yang layak dimasukkan dalam produk baru ?
Apa tujuan dan kendala dari pembuatannya dan jasanya ?
Apa target keuangannya ?
Berapa budget dan time frame untuk projek ini ?
This Chapter Explain
Bab ini akan menjelaskan bagaimana organisasi dapat memaksimalkan efektifitas usaha
pengembangan produk dengan cara mempertimbangkan proyek-proyek yang
potensial yang dapat saja dicapai, memutuskan proyek mana yang paling diinginkan,
lalu melaunching tiap projek dengan berfokous pada masing-masing misi.
Ada 5 langkah proses perencanaan, yang dimulai dari identifikasi peluang dan
menghasilkan mission statement bagi tim proyek
Proses perencanaan produk
Rencana produk harusdi update berkala, untuk menyesuaikan perubahan yang ada di
lingkungan yang penuh dengan persaingan.
Rencana produk dikembangankan sesuai tujuan perusahaan, kapabilitas, kendala-
kendala, dan lingkungan yang kompetitif.
Keputusan perencanaan produk pada umumnya melibatkan senior management namun
hanya sesekali atau beberapa kali dalam setahun.
Beberapa organisasi memiliki direktur perencanaan yang mengatur proses ini.
Inefficiencies
Organisasi yang tidak hati-hati merancang portfolio akan menghadapi seperti dibawah
ini:
Tidak mampu melayani seluruh pasar yang disasar sehingga di isi oleh produk pesaing
Waktu yang tidak tepat untuk pengenalan produk
Ketidakcocokan antara kapasitas pengembangan dan jumlah proyek yang dikejar.
Buruknya distribusi sumber daya, contohnya proyek yang kelebihan staff
Pembatalan-pembatalan karena ketidakpahaman proyek. Misalkan proyek MRT
Arahan yang sering berubah dalam proyek. Misalkan masalah lembur yang berubah
ubah.
4 tipe proyek pengembangan
Gambar 3-4, Formulasi rencana produk dan pengembangan mission statement lebih dulu
dikerjakan barulah proses pengembangan produk.
Garis putus menunjukkan adanya realita jadwal dan keterbatasan budjet yang sering
memaksa mengulangi penilaian projek potensial.
Five Step Process
Identify Oportunities
Peluang2 yang ada dapat dilihat dari salah satu dari 4 tipe proyek.
Evaluate and Prioritize Projects
4 perspective dasar untuk membantu mengevaluasi dan prioritisasi
Alokasi sumber daya dan mengatur waktu perencanaan
Complete pre-project planning
Reflect on the result and the process
Step 1: Identify Oportunities
Dalam 1 tahun dapat saja menemui ratusan peluang namun itu tidak mungkin semua di
kelola dalam waktu bersamaan
Untuk meringankan beban di atas maka gunakan 4 perspektif dasar .
Competitive strategy : Technology Leader, Cost Leader, Costumer Focus, Imitative
Market Segmentation:
Technological Trajectories
Product Platform
Market Segmentation
Dalam bisnis yang sarat teknologi, kunci keberhasilannya adalah tahu kapan harus
menerapkan teknologi dasar yang baru.
Contoh pada bisnis dokumen, kunci permasalahan teknologi, ada pada kapan
pergeseran ke Digital Image Processing dan percetakan digital.
Pertanyaan keputusannya adalah Kapan kita akan mengembangkan produk digital ?
sebagaimana kita sedang mengembangkan produk berbasis sinar dan lensa.
Kurva-S dapat membantu membuat keputusan tersebut.
Product Platform Planning
Wheelwright dan Clark (1992) mengusulkan suatu peta berdimensi 2 yaitu product-
process untuk membantu manajer mengetahu implikasi suatu keputusan yang dituang
dalam perencanaan.
Step 3 Allocate Resource and Plan Timing
Team harus cek kualitas proses dan hasilnya, dengan menanyakan beberapa
pertanyaan seperti: misalnya
Apakah sumberdaya sudah cukup untuk melaksanakan strategy kompetitif?
Akankah tim pengembang punya kebebasan untuk mengembangkan produk sebaik-baiknya?