Anda di halaman 1dari 10

Asuhan keperawatan fraktur

Oleh

Kelompok 1
Defenisi

Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas


jaringan tulang dan atau tulang rawan yang umumnya
disebabkan oleh rudapaksa (Sjamsuhidayat, 2005)
Fraktur adalah setiap retak atau patah pada tulang yang
utuh. Kebanyakan fraktur disebabkan oleh trauma dimana
terdapat tekanan yang berlebihan pada tulang, baik berupa
trauma langsung dan trauma tidak langsung (Sjamsuhidajat
& Jong, 2005).
ASUHAN KEPERAWATAN FRAKTUR

1. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Identitas Penanggung Jawab
2. Status Kesehatan
Status Kesehatan Saat Ini( Keluhan utama (Saat MRS dan saat ini),
Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit saat ini, Upaya
yang dilakukan untuk mengatasinya
Status Kesehatan Masa Lalu
Penyakit yang pernah dialami
Pernah dirawat
Alergi
Kebiasaan (merokok/kopi/alcohol/dll)
Riwayat Penyakit Keluarga
3. Pola Kebutuhan Dasar (Data Bio-psiko-sosio-
kultural-spiritual)
Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Pola Nutrisi Metabolik
Pola Eliminasi

4. Pengkajian Fisik
Keadaan Umum
Tanda tanda Vital
Keadaan Fisik
5. Analisa Data
Interpretasi
DATA MASALAH
(sesuai dengan patofisiologi)

DS : pasien mengatakan nyeri di Trauma tidak langsung Nyeri akut


tangan kanan / area
Pergeseran fragmen tulang
bekas operasi, nyeri meningkat yang patah
saat digerakkan, reda saat
istirahat, skala nyeri 6
Merusak jaringan sekitar

(nyeri sedang). Gangguan rasa nyaman


DO : pasien tampak menahan nyeri
nyeri, memegangi tangannya
yang di pasang gips. Hasil
rontgent menunjukkan adanya
patah tulang tangan radius kanan
1/3 distal.
DS : pasien mengatakan tidak Trauma tidak langsung Gangguan mobilitas fisik
bisa mandi, ganti pakaian dan
Deformitas
beraktivitas secara mandiri, ke
kamar mandi juga harus dibantu Perubahan bentuk dan fungsi
keluarga.
tulang

DO : jari jari pasien tampak Gangguan mobilitas fisik


bengkak, tangan kanan pasien
terpasang gips, pasien turun dari
tempat tidur dibantu keluarga.
DS : pasien mengatakan cemas Pergeseran fragmen tulang Cemas
dengan keadaannya saat ini, pasien
Merusak jaringan sekitar
ingin cepat sembuh, merasa takut
menghabiskan banyak biaya Reaksi stress
selama di rumah sakit dan tidak
Ansietas (cemas)
dapat bekerja.
DO : pasien tampak gelisah, tidak
tenang ingin segera pulang.
2. DIAGNOSA

Nyeri akut berhubungan dengan kerusakan jaringan tulang


yang patah ditandai dengan skala nyeri pasien 6, pasien
tampak meringis menahan nyeri.
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan Kerusakan
alat gerak sekunder adanya tulang yang patah ditandai
dengan pasien beraktivitas dibantu keluarga, tangan kanan
pasien terpasang gips.
Cemas berhubungan dengan dampak hospitalisasi
(perawatan di rumah sakit) ditandai dengan pasien tampak
gelisah dan ingin segera pulang.
Intervensi
TUJUAN dan KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL
NO.DX

1 Setelah dilakukan Obs. reaksi nonverbal . Untuk mengetahui


tindakan dan ketidaknyamanan nyeri yang dirasakan
keperawatan pasien
selama 3 X 24 jam Kaji lokasi, intensitas dan . Identifikasi
diharapkan nyeri karakteristik nyeri karakteristik nyeri dan
dapat ditoleransi (PQRST) faktor yang
oleh klien dengan berhubungan
Jelaskan kepada pasien merupakan hal yang
kriteria : penyebab nyeri penting untuk
pasien tidak mengeluh nyeri mengevakuasi
skala nyeri berkurang menjadi Obs. tanda tanda vital .keefektifan terapi
skala 2 3 yang diberikan
ekspresi wajah pasien tampak Kolaborasi: .Memberikan
tenang Kolaborasi dengan tim penjelasan akan
pasien dapat istirahat dan tidur medis lain pemberian menambah
nyeri dapat terkontrol analgesik pengetahuan pasien
tentang nyeri
.Pemantauan tanda
vital yang teratur
dapat menentukan
2 Setelah dilakukan tindakan Kaji tingkat imobilisasi pasien Untuk menentukan latihan
yang tepat
keperawatan selama 3 X 24 jam
diharapkan pasien mampu Dorong pasien untuk tetap Membantu klien memenuhi
melakukan latihan gerak baik kebutuhannya dan
beraktivitas sesuai
pada anggota gerak yang sakit meminimalkan gerakan berat
kemampuannya dengan kriteria maupun yang tidak sakit
pasien tetap beraktivitas
sesuai batas kemampuan
pasien tidak mengalami
kaku pada ekstremitasnya
3 Setelah dilakukan tindakan Kaji tingkat kecemasan serta Mengidentifikasi sejauh mana
factor penyebab kecemasan klien perubahan perasaan yang dialami
keperawatan selama 3 X 24 jam
pasien akibat rasa cemas yang
diharapkan klien mampu dialaminya saat ini
mengatasi Masalah kecemasan
Ajak pasien untuk menyadari Memberi dukungan emosi dan
dalam dirinya ditandai dengan: bahwa kecemasannya itu tidak membantu pasien menghadapi
perlu kenyataan
pasien tampak relaks, tidak
gelisah
Mampu melaporkan
penurunan kecemasan dan
ketakutan
Mengakui rasa takut dan
mendapatkan pengalihan
perasaan dengan tepat

Anda mungkin juga menyukai