15-096 DEFINSI Stroke adalah suatu gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinis baik fokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam, atau dapat menimbulkan kematian, disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak. EPIDEMIOLOGI Stroke merupakan penyebab kematian tertinggi pada kelompok umur 45-54 tahun, yakni mencapai 15,9% dan meningkat menjadi 26,8% pada kelompok umur 55-64 tahun Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki) menyebutkan bahwa 63,52 per 100.000 penduduk Indonesia berumur di atas 65 tahun ditaksir menderita stroke. Mortalitas pasien stroke di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta menduduki peringkat ketiga setelah penyakit jantung koroner dan kanker. FAKTOR RISIKO Tidak bisa dikendalikan Bisa dikendalikan Usia Hipertensi Ras Merokok Gender Penyakit jantung Genetic atau riwayat keluarga Diabetes melitus yang menderita stroke Obesitas Alkohol Dislipidemia KLASIFIKASI Berdasarkan patologi anatomi dan Berdasarkan waktu terjadinya: penyebabnya: Transient Ischemic Attack (TIA) Stroke Iskemi Reversible Ischemic Neuroolgic Trombus, emboli Defisit (RIND) Stroke in Evolution (SIE) / Progressing Stroke Stroke Hemoragik Completed Stroke hypertension, aneurysm, arteriovenous malformation, head injury. Berdasarkan waktu terjadinya: Serangan Iskemik Sepintas/Transient Ischemic Attack (TIA) Gejala neurologik yang timbul akibat gangguan peredaran darah di otak akan menghilang dalam waktu 24 jam. Defisit Neurologik Iskemik Sepintas/Reversible Ischemic Neurological Deficit (RIND) Gejala neurologik yang timbul akan menghilang dalam waktu lebih lama dari 24 jam, tapi tidak lebih dari seminggu. Stroke Progresif (Progressive Stroke/Stroke In Evaluation) Gejala neurologik makin lama makin berat. Stroke komplet (Completed Stroke/Permanent Stroke) Kelainan neurologik sudah menetap, dan tidak berkembang lagi. STROKE ISKEMIK Stroke Iskemik 85% stroke adalah stroke iskemik, atau stroke karena sumbatan pembuluh darah, dapat berupa trombus, emboli, atau tromboemboli. Trombus adalah bekuan darah yang terbentuk akibat dinding pembuluh darah yang mengalami cedera. Sel endotel pada dinding pembuluh yang cedera akan menarik trombosit dan sel-sel inflamasi lainnya lalu mengaktifkan kaskade koagulasi. Emboli merupakan bekuan yang terbawa aliran darah. Sebagian besar emboli merupakan tromboemboli, yaitu suatu trombus yang tidak stabil dan terbawa alirandarah menuju ke lokasi lain. KLASIFIKASI 1. Stroke lakunar terjadi karena penyakit pembuluh-halus hipertensif dan menyebabkan sindrom stroke yang biasanya muncul dalam beberapa jam atau kadang kadang lebih lama. Lakuna berarti infark yang kecil & lunak. 2. Stroke trombotik pembuluh besar penyebabnya adalah trombosis. Trombosis bisa terjadi karena aterosklerosis, robeknya arteri, hemoglobinopati (penyakit sel sabit). 3. Stroke embolik penyebabnya adalah embolus dari pembuluh besar atau jantung. Stroke yang terjadi akibat embolus biasanya menimbulkan defisit neurologik mendadak dengan efek maksimum sejak awitan penyakit. Biasanya serangan terjadi saat pasien beraktivitas. 4. Stroke kriptogenik merupakan stroke yang disebabkan oleh adanya oklusi mendadak pembuluh intrakranium besar tanpa penyebab yang jelas. Disebut kriptogenik karena sumbernya tersembunyi, bahkan setelah dilakukan pemeriksaan diagnostic dan evaluasi klinik yang ekstensif. GEJALA KLINIS Gejala neurologis yang timbul bergantung pada berat ringannya gangguan pembuluh darah dan lokasinya. 1. Gejala-gejala penyumbatan arteri karotis interna: 3. Gejala-gejala penyumbatan arteri serebri media kebutaan satu mata (amaurosis fugaks) hemiparesis atau monoparesis hemiparesis kontra lateral kontralateral (biasanya mengenai Afasia lengan) 2. Gejala-gejala penyumbatan arteri serebri anterior hemihipestesia afasia global (apabila hemisfer kelumpuhan kontralateral yang lebih besar di tungkai dominan terkena) : gangguan semua gangguan mental (bila lesi di frontal) fungsi yang berkaitan dengan bicara gangguan sensibilitas pada tungkai yang lumpuh dan komunikasi bisa kejang-kejang DIAGNOSIS Gold Standard : CT-Scan kepala tanpa zat kontras - Stroke Hemoragik : Lesi hiperdens - Stroke Non Hemoragik : Lesi hipodens Bila CT-Scan tidak ada : - Anamnesis - Pemeriksaan neurologis - Algoritma dan atau skor stroke Perbedaan Stroke Hemoragik dan Stroke Infark berdasarkan anamnesis
Gejala/Simtom Stroke Stroke non
hemoragik hemoragik Saat onset Sedang aktif Istirahat Peringatan (warning) - + Nyeri kepala +++ + Kejang + - Muntah + - Penurunan kesadaran +++ + Perbedaan Stroke Hemoragik dan Stroke Infark berdasarkan tanda-tandanya
Tanda (sign) Stroke Hemoragik Stroke Non Hemoragik
Bradikardi ++ (dari awal) (hari ke-4)
Udem papil Sering + -
Kaku kuduk + -
Tanda Kernig,Brudzinski ++ - Perbedaan jenis stroke dengan alat bantu
Pemeriksaan Stroke Hemoragik Stroke Non Hemoragik
a. Funduskopi Perdarahan retina dan Crossing phenomen
korpus vitreum Silver wire arteries
b. Pungsi lumbal
- tekanan Meningkat Normal
- warna Merah Jernih
c. Arteriografi Ada shift Oklusi
d. CT-Scan Lesi hiperdens Lesi hipodens
DJOENAEDI STROKE SCORE 1. TIA sebelum serangan 1 2. Permulaan serangan -Sangat mendadak (1-2 menit) 6,5 -Mendadak (menit-1jam) 6,5 -Pelan-pelan (beberapa jam) 1 3. Waktu serangan -Bekerja (aktivitas) 6,5 -Istirahat/duduk/tidur 1 -Bangun tidur 1 4. Sakit kepala waktu -Sangat hebat 10 serangan -Hebat 7,5 -Ringan 1 -Tidak ada 0 5. Muntah -Langsung sehabis serangan 10 -Mendadak (beberapa menit-jam) 7,5 -Pelan-pelan (1 hari / >) 1 -Tidak ada 0 6. Kesadaran -Menurun langsung waktu serangan 10 -Menurun mendadak (menit-jam) 10 -Menurun pelan-pelan (1 hari / >) 1 -Menurun sementara lalu sadar lagi 1 -Tidak ada gangguan 1 7. Tekanan darah sistolik -Waktu serangan sangat tinggi (>200/110) 7,5 -Waktu MRS sangat tinggi (>200/110) 7,5 -Waktu serangan tinggi (>140/100) 1 -Waktu MRS tinggi (>140/100) 1 8. Tanda rangsangan -Kaku kuduk hebat 10 selaput otak -Kaku kuduk ringan 5 -Tidak ada kaku kuduk 0 9. Pupil -Isokor 5 -Anisokor 10 -Pinpoint kanan/kiri 10 -Midriasis kanan/kiri 10 -Kecil dan reaksi lambat 10 -Kecil dan reaktif 10 10. Fundus okuli -Perdarahan subhialoid 10 -Perdarahan retina (flame shaped) 7,5 -Mormal 0
TOTAL SCORE 20 STROKE HEMORAGIK
< 20 STROKE NON HEMORAGIK SIRIRAJ STROKE SCORE (SSS) No Gejala/Tanda Penilaian Indeks Skor 1 Kesadaran (0) Kompos mentis X 2,5 + (1) Mengantuk (2) Semi koma/koma 2 Muntah (0) Tidak X2 + (1) Ya 3 Nyeri kepala (0) Tidak X2 + (1) Ya 4 Tekanan darah Diastolik X 10% + 5 Ateroma (0) Tidak X (-3) - a. D M (1) Ya b. Angina pektoris c. Klaudikasio intermiten 6 Konstante - 12 - 12 HASIL SSS
Catatan :1. SSS > 1 = Stroke hemoragik
2. SSS < -1 = Stroke non hemoragik Pemeriksaan Radiologis pada stroke CT scan Pada kasus stroke, CT scan dapat membedakan stroke infark dan stroke hemoragik. Pemeriksaan CT scan kepala merupakan gold standar untuk menegakan diagnosis stroke. Magnetic Resonance Imaging (MRI) lebih sensitive dibandingkan CT scan. Kelebihan: mampu melihat adanya iskemik pada jaringan otak dalam waktu 2-3 jam setelah onset stroke non hemoragik. MRI juga digunakan pada kelainan medulla spinalis. Kelemahan: tidak dapat mendeteksi adanya emboli paru, udara bebas dalam peritoneum dan fraktur, tidak bisa memeriksa pasien yang menggunakan protese logam dalam tubuhnya, preosedur pemeriksaan yang lebih rumit dan lebih lama, serta harga pemeriksaan yang lebih mahal