Anda di halaman 1dari 30

LETUSAN GUNUNG BERAPI

Oleh:
Atika Nurul Hidayah (12-135)

Tanggap Darurat
Kesehatan & Keselamatan Kerja
POKOK BAHASAN
Your subtopics go here
Definisi

Penyebab

Gejala Umum

Dampak
Tindakan yang
Diambil
Penanggulangan
Bencana
Definisi Gunung Berapi
Definisi
Gunung berapi atau gunung api secara umum
adalah suatu sistem saluran fluida panas (bantuan
dalam wujud cair atau lava) yg memanjang dari
kedalaman sekitar 10 km dibawah permukaan bumi
sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan
hasil akumulasi material yg dikeluarkan pada saat
meletus.

Gunung berapi adalah gunung yg masih aktif


dalam mengeluarkan material di dalamnya
(Rukaesih, 2004).

Gunung berapi akan padam dalam waktu 610


tahun sebelum akhirnya aktif kembali.
Gunung Berapi di Indonesia
Indonesia terletak pada pertemuan lempeng
tektonik Eurasia dan Indo-Australia. Kedua
lempeng tsb bertumbukan mengakibatkan banyak
terbentuk gunung api di Jawa bag. selatan dan
Sumatera bag. barat.

Gunung api di Indonesia kebanyakan merupakan


gunung api strato.

Gunung api strato tersusun dari batuan hasil


letusan yg berubah-ubah sehingga menghasilkan
batuan yg berlapis-lapis.
Gunung Berapi di Indonesia
Beberapa Data Tingkat Aktivitas Gunung Berapi di
Indonesia (Nov 2014 Maret 2015)

Gunung Api Status Tanggal


G. Ruang Waspada 12 Maret 2015
G. Slamet Waspada 5 Jan 2015
G. Soputan Siaga 26 Des 2014
G. Gamalama Siaga 19 Des 2014
G. Raung Waspada 13 Nov 2014

Sumber: Badan Geologi


Penyebab Letusan Gunung
Berapi
Penyebab Gunung Berapi Meletus
Letusan Gn. Berapi merupakan bagian dari
aktivitas vulkanik yg dikenal dg istilah erupsi.

Peristiwa Gn. Berapi meletus terjadi akibat


endapan magma di dalam perut bumi yg didorong
keluar oleh gas yg bertekanan tinggi atau karena
gerakan lempeng bumi, tumpukan tekanan dan
panas cairan magma

Letusan Gn. berapi yang membawa batu dan abu


dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km
atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri
sampai sejauh radius 90 km.
Gejala Umum Letusan Gunung
Berapi
Tanda Gn. Berapi Akan Meletus
Suhu di sekitar gunung naik.

Mata air menjadi kering.

Sering mengeluarkan suara gemuruh,


kadang disertai getaran (gempa)

Tumbuhan di sekitar gunung layu

Binatang di sekitar gunung bermigrasi


Gejala Letusan Gn. Berapi
Peningkatan kegempaan
vulkanik
Peningkatan suhu kawah
Peningkatan gelombang
magnet dan listrik, hingga
terjadinya deformasi pada tubuh
jantung
Lempeng-lempeng bumi saling
berdesakan dan magma di perut
bumi pun mendesak
sertamendorong permukaan
bumi dan memicu aktivitas
geologis, vulkanik, dan tektonik
Gn. Tambora (1815) Akibat tekanan yang amat
tinggi, magma mendesak keluar
(erupsi) dari permukaan bumi
sebagai lava
Tingkat Isyarat Gn. Berapi
Dampak Letusan Gn. Berapi
Dampak Positif
Tanah yang dilalui oleh hasil bulkanis gunung berapi sangat baik
bagi pertanian sebab tanah tersebut secara alamiah menjadi lebih
subur
Material vulkanik berupa pasir memiliki nilai ekonomis.
Bebatuan yg disemburkan oleh gunung berapi saat meletus bisa
dimanfaatkan sebagai bahan bangungan warga sekitar gunung
terdapat geyser atau sumber mata air panas yang keluar dari dalam
bumi dengan berkala atau secara periodic
Muncul mata air bernama makdani yaitu jenis mata air dengan
kandungan mineral yang sangat melimpah
Pada wilayah vulkanik, potensial terjadi hujan orografis. Hujan ini
potensial terjadi sebab gunung adalah penangkan hujan terbaik.
Pada wilayah yang sering terjadi letusan gunung berapi, sangat baik
didirikan pembangkit listrik.
Dampak Negatif
Beribu orang banyak yg meninggal & beberapa ternak mati serta beribu
hektar kebun dan sawah ladang hancur
Tercemarnya udara dg abu gunung berapi yg mengandung bermacam-
macam gas mulai dari Sulfur Dioksida atau SO2, gas Hidrogen sulfide
atau H2S, No2 atau Nitrogen Dioksida serta beberapa partike debu yg
berpotensial meracuni makhluk hidup di sekitarnya.
Dengan meletusnya suatu gunung berapi bisa dipastikan semua aktifitas
penduduk di sekitar wilayah tersebut akan lumpuh termasuk kegiatan
ekonomi.
Semua titik yang dilalui oleh material berbahaya seperti lahar dan abu
vulkanik panas akan merusak pemukiman warga.
Lahar yang panas juga akan membuat hutan di sekitar gunung rusak
terbakar dan hal ini berarti ekosistem alamiah hutan terancam.
Material yang dikeluarkan oleh gunung berapi berpotensi menyebabkan
sejumlah penyakit misalnya saja ISPA.
Tindakan yang Harus
Dilakukan
Persiapan dalam Menghadapi letusan Gn. Berapi

Mengenali daerah setempat dalam menentukan


tempat yang aman untuk mengungsi

Membuat perencanaan penanganan


bencana

Mempersiapkan pengungsian jika


diperlukan

Mempersiapkan kebutuhan dasar


Jika Terjadi Letusan Gn. Berapi
Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan daerah aliran
lahar.

Ditempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas

Persiapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan

Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti : baju lengan panjang,
celana panjang, topi dan lainnya

Jangan memakai lensa kontak

Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung

Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah
tangan
Setelah Terjadinya Letusan Gn. Berapi

Jauhi wilayah yang terkena hujan abu

Bersihkan atap dari timbunan abu. Karena


beratnya, bisa merusak atau meruntuhkan
atap bangunan

Hindari mengendarai mobil di daerah yang


terkena hujan abu sebab bisa merusak mesin
motor, rem, persneling hingga pengapian
Penanggulangan Bencana
Gn. Berapi
Pra Bencana
Adanya rencana aksi daerah (RAD) di tingkat
pemerintah hingga rencana aksi kampung (RAK) di
tingkat masyarakat seperti pelatihan tentang
kebencanaan, membangun sarana-sarana peringatan
dini, membangun jaringan komunikasi dan sebagainya.
Kesiapsiagaan

Membuat sistem peringatan dini

Membuat perencanaan penanganan bencana

Mempersiapkan jalur dan tempat pengungsian yang


sudah siap dg bahan kebutuhan dasar

Mempersiapkan kebutuhan dasar dan dokumen


penting

Memantau informasi yang diberikan oleh Pos


Pengamatan gunung api (dikoordinasi oleh Direktorat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi)
Pra Bencana
Mengenali tanda-tanda bencana, karakter
gunung api dan ancaman2nya
Peringatan Dini

Membuat peta ancaman, mengenali


daerah ancaman, daerah aman

Mencermati dan memahami Peta Kawasan


Rawan gunung api yang
diterbitkan oleh instansi berwenang

Mengembangkan Radio komunitas untuk


penyebarluasan informasi
status gunung api
Pra Bencana

Mitigasi Struktural
Mitigasi Bencana
pembangunan dam di sungai-sungai
yg berada di bagian bawah untuk
tujuan memitigasi ancaman lahar
dingin, memasang alat peringatan
dini, alat pemantauan gunung api.

Mitigasi Non Structural


pelatihan kebencanaan, pelatihan
penanggulangan penderita gawat
darurat (PPGD) dll.
Tanggap Darurat
Mengetahui lokasi bencana dari informasi
yang di dapat
Lengkapi semua informasi.
Dan klarifikasi kebenaran berita
Bila benar berita di laporkan sesuai
ketentuan (alur pelaporan)
Berita distribusikan untuk kordinasi dg unit
kerja terkait (persiapan tim)
Puskodalmet di bentuk (aktifkan
organisasi kerangka/ organisasi tugas
yang sudahditetapkan saat preparednees)
Tanggap Darurat
Pengendalian Fasilitas dan Logistik
Mampu mengetahui dan menyiapkan kebutuhan semua unit kerja (
fasilitas Puskodal,fasilitas dan logistik di lapangan)
Menyiapkan dan berkoordinasi dgn sektor lain dalam penyiapan
kebutuhan korban (RS lapangan, shektering pengungsi, jamban, air
bersih, transportasi tim dan korban)
Mempu mengelola semua bantuan logistik dari hasil koordinasi atau
bantuan
Lokasi bencana tindakan yang harus di lakukan:
Lakukan seleksi korban
Untuk memberikan prioritas pelayanan
Gunakan Label / Tag
Penyelamatan dan mengefaluasi korban maupun harta benda
Memenuhi kebutuhan dasar
Penyelamatan, serta pemulihan sarana dan prasarana
Perlindungan
Pengurusan pengungsi
Pasca Bencana
Rehabilitasi
Perbaikan lingkungan daerah bencana.
Perbaikan prasarana dan sarana umum.
Pemberian bantuan perbaikan rumah
masyarakat.
Pemulihan social psikologis
Pelayanan kesehatan
Rekonsiliasi dan resolusi konflik
Pemulihan social ekonomi budaya
Pemulihan keamanan dan ketertiban
Pemulihan fungsi pemerintahan
Pemulihan fungsi pelayanan publik
Pasca Bencana
Rekonstruksi
Pembangunan kembali prasarana dan sarana
Pembangunan kembali sarana social masyarakat
Pembangkitan kembali kehidupan social budaya
masyrakat
Penerapan rancang bangun yang tepat dan
penggunaan peralatan yang lebih baik
Partisipasi dan peran serta lembaga dan
organisasi kemasyarakatan dunia usaha
danmasyarakat.
Peningkatan kondisi social, ekonomi, dan budaya
Peningkatan fungsi pelayanan public,
Peningkatan pelayanan utama dalam masyarakat.
Daftar Pustaka
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456
789/24655/Chapter%20II.pdf;jsessionid=0446245AE
26AF16193DC8C42C46F95A8?sequence=4
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/244
59/4/Chapter%20II.pdf
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GE
OGRAFI/197901012005011-
NANDI/geologi%20lingkungan/VULKANISME.pdf__
suplemen_Geologi_Lingkungan.pdf
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-
9161-1105100030-Chapter1.pdf
http://www.academia.edu/5452925/MAKALAH_BEN
CANA_ALAM
http://www.academia.edu/7472358/GUNUNG_MELE
TUS
Your Topic Goes Here
http://bangaip.org/downloads/komik_gunung_bera
pi.pdf
http://psmbupn.org/consul/kesiapsiagaan-dan-
mitigasi-bencana-gunung-api.html
www.bgl.esdm.go.id
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai