Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

HIPONATREMIA

Kelompok 2
Tingkat 1a
Anggita Siti Assifa 34403516013
Asep Suherman 34403526016
Pengertian
Hiponatremia adalah suatu kondisi
dengan nilai konsentrasi natrium didalam
darah rendah dari normal, yang dapat terjadi
saat kehilangan total natrium dan kelebihan
air. (Tarwato dan Wartonah, 2015)
Hiponatremia adalah jumlah sodium
dalam darah sangat rendah. Kadar sodium
rendah karena hilangnya sodium dari tubuh,
bergeraknya sodium dari darah ka area lain,
atau pengenceran konsentrasi sodium di
Etiologi
Hiponatremia dapat terjadi karena beberapa
penyakit berikut yang diantaranya penyakit
Ginjal,
Addison,
Kehilangan natrium melalui pencernaan,
Pengurangan keringat berlebihan,
Diuresis,
Asidosis metabolik.
Penyebab lain yang berkaitan dengan
kelebihan cairan adalah sindrom ketidaktepatan
hormon antideuretik (syindrom of inappropriate
antidiuretic hormone [SIADH]), peningkatan asupan
cairan, hiperaldosteronisme, ketoasidosis diabetes,
oliguria, dan polidipsia psikogenik
Tanda dan Gejala
Hipotensi,
Takikardia
Mual.
Kejang
Hipotensi postural
Diare.
Suara usus meningkat.
Rasa tidak enak badan atau aktivtas
berlebihan.
Otot lemah.
Refleks tendon dalam berkurang.
Kepribadian berubah,
Perubahan tingkat kesadaran.
Patofisiologi
Hiponatremia adalah kelebihan cairan relatif. Air
lebih banyak dari solut sehingga Na turun, sehingga
menyebabkan perubahan cairan osmotik. Perubahan
ini mengakibatkan pindahnya cairan dari ruang
ekstrasel ke intrasel sehingga sel menjadi bengkak.
Hiponatremia menyebabkan penurunan osmiolaritas
plasma dan cairan ekstrasel. Ketika terjadi kehilangan
natrium, tubuh mula-mula beradaptasi dengan
menurunkan ekskresi air untuk mempertahankan
osmolaritas serum berada di kadar yang mendekati
normal, jika kehilanagn berlanjut, maka tubuh akan
berupaya untuk mempertahankan volume darah.
Akibatnya, proporsi natrium di dalam cairan ekstrasel
Pathwauy
Penatalaksanaan Keperawatan
1)Mengobservasi TTV setiap 4 jam sekali.
2)Minciptakan lingkungan yang aman dan nyam
3)Membina kepercayaan antara perawat dan klie
4)Memberikan informasi mengenai penyakit dan
5)Memantau asupan cairan minimal 2000 ml cai
6)Memantau haluaran cairan baik melalui urin at
7)Memantau kesehatan oral dan kulit setiap 4 ja
8)Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian ca
9)Menganjurkan pasien untuk mengurangi cema
10)Menimbang berat badan klien setiap hari atau
11)Kolaborasi dengan ajli gizi untuk pembatasan
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan osmolalitas darah


(laboratorium)
Pemeriksaan Gula Darah, lipid darah
(Laboratorium)
Pemeriksaan osmolalitas urin,
(Laboratorium)
Pemeriksaan natrium, kalium dan
chlorida dalam urin untuk melihat jumlah
ekskresi elektrolit dalam urin.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
HIPONATREMIA
P Identitas
E Keluhan utama
Riwayat Pasien
N 1)Kesehatan sekarang
G 2)Kesehatan yang lalu
3)Kesehatan keluarga
K Data pasien
1) Data spiritual
A 2) Data fisiologi
J 3) Data sosial
4) Data aktifitas sehari-hari
I Pemeriksaan fisik
A 1)Keadaan Umum
2)Tanda-tanda Vital
N 3)Head to toe
Analisis Data
Diagnosa Keperawatan
1.Pengeluaran jantung turun
berhubungan dengan pompa
jantung yang rendah.
2.Defisit volume cairan berhubungan
dengan gangguan pola eleminasi.
3.Intoleransi aktivitas berhubungan
dengan kelemahan fisik.
4.Ansietas berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan tentang
Rencana Asuhan Keperawatan
Catatan Perkembanagan
Data Aktivitas Sehari-hari

Back

Anda mungkin juga menyukai