KARSINOMA NASOFARING
Diajukan oleh :
Hardistya Rizki Novella Putri ( J 510 165 080)
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
C. MANFAAT
diharapkan dapat memberikan manfaat bagi tenaga
kesehatan, masyarakat dan khususnya bagi penulis sendiri
untuk dijadikan acuan dalam penegakan diagnostik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. ANATOMI NASOFARING
Batas Nasopharynx
Batas superior sinus sphenoid dan
clivus
Batas anterior choanae
Batas inferior orofaring
Batas posterior muskulature
prevertebral
Batas lateralnya spasium
parapharyngeal
B. DEFINISI
KNF merupakan suatu keganasan yang berasal epitel pada nasopharynx
C. EPIDEMIOLOGI
Angka kejadian tertinggi KNF terjadi di negara Cina Selatan terutama pada
daerah Guangdong (20-40 kasus per 100.000 penduduk). Di Indonesia
angka kejadian kasus baru KNF sekitar 12.000 per tahunnya.
D. ETIOLOGI
EBV (Epstein-Barr Virus
E. FAKTOR RISIKO F. DIAGNOSIS
1. Jenis Kelamin 1. ANAMNESIS
PEMERIKSAAN SEROLOGI
Pemeriksaan serologi Ig-A anti EA dan Ig-A anti VCA untuk
infeksi virus E-B
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Pemeriksaan CT-Scan sangat membantu untuk menentukan lokasi dan perluasan
tumor. Selain dengan CT-Scan diagnosis KNF juga dapat dilakukan dengan
menggunakan MRI
CT-SCAN Gambaran normal anatomi berdasarkan
Axial contrast-enhanced CT-Scan
SM (Sinus Maksilaris),
TM (Konka Media),
P (Choana Posterior),
N (Nasopharynx),
LM (Lamina Pterygoideus Medial)
panah berwarna putih,
F (Fossa Pterygoideus),
LL (Lamina Pterygoideus Lateral)
panah berwarna hitam,
LP (Musculus Pterygoideus Lateral),
TE (Tuba eustachius,
T (Torus Tubarius),
FR (Fossa Rosenmullers),
CL (Clivus),
C (Condilus Mandibularis)
Pada Gambar a menunjukkan adanya Pada gambar b merupakan hasil Axial
suatu gambaran berupa massa yang contrast-enhanced CT-Scan, dimana
heterogen pada nasofaring (M) dengan menunjukkan gambaran suatu massa
adanya ektensi arah anterior ke dalam heterogen yang disertai ekstensi ke
rongga hidung (*) dan ekstensi arah
posterior menuju ke musculus longus arah superior dan adanya invasi ke
(panah) sinus spenoid (sesuai arah panah)
Pada gambar c merupakan hasil Pada gambar d merupakan hasil
Axial CT-Scan window,menunjukkan Axial CT-Scan window, menunjukkan
suatu gambaran erosi pada basis suatu gambaran erosi pada bagian
spenoid dan petrous apex pada os kanan dari pterygoideus medial
temporal (sesuai arah panah) (sesuai arah panah)
Gambaran Axial contrast- Gambaran Axial contrast-
enhanced T1 pada KNF MRI enhanced T1 pada KNF
Karsinoma Nasofaring yang terlihat sangat kecil gambaran KNF (panah lurus), adanya
(pada panah pendek) dan berada di bagian kiri perluasan atau metastase pada KNF
dari Fossa Rosemnuller (pada panah panjang) dari arah osterior menuju ke bagian
yang merupakan letak paling sering dari KNF. M. Longus (bagian kepala panah),
Gambaran ini hanya berbatas pada nasofaring dan clivus (panah melengkung)
dan terdapat metastase yang kecil ke arah kiri
retropharyngeal (panah yang melengkung)
KNF yang mengalami Skull Base
Invation (T3)
Stadium 0 T1s N0 M0
Stadium I T1 N0 M0
Stadium IIA T2a N0 M0
Stadium IIB T1 N1 M0
T2a N1 M0
T2b N0, N1 M0
Stadium III T1 N2 M0
T2a, T2b N2 M0
T3 N2 M0
Stadium IVA T4 N0, N1, N2 M0
Stadium IVB Semua T N3 M0
Stadium IVC Semua T Semua N M1
H. PENATALAKSANAAN
Stadium I : Radioterapi
Stadium II : Kemoradiasi
Stadium III : Kemoradiasi
Stadium IV dengan N < 6 cm : Kemoradiasi
Stadium IV dengan N > 6 cm : Kemoterapi dosis penuh dilanjutkan
kemoradiasi
BAB III
KESIMPULAN
KNF merupakan Suatu keganasan yang terjadi pada
epitel nasopharynx