Trombotik
Iskemik
Emboli
Stroke
Pemeriksaan imejing
- CT-scan, MRI
Tatalaksana
Tatalaksana Umum
1. Stabilisasi jalan nafas
- Pantau GCS, TTV, saturasi oksigen
- Pemberian oksigen jika saturasi < 95%
- Perbaikan jalan nafas termasuk pemasangan pipa
orofaring pada px tidak sadar
- ETT pada px hipoksia dengan saturasi oksigen <
60 mmHg atau Pco2 > 50 mmHg
2. Penatalaksanaan Peningkatan TIK
- Meninggikan posisi kepala 20-30 derajat
- Menghindari hipernatremi
- Menjaga normovolemia
- Menghindari pemberian cairan glukosa atau cairan hipotinik
- Pemberian osmoterapi manitol 0,25-0,50 gr/kgbb selama >
20 menit diulang tiap 4-6 jam, jika perlu furosemid dengan
dosis inisial 1 mg/kgBB IV
3. Pengendalian kejang
Apabila kejang diberikan diazepam IV bolus lambat 5-20
mgdan diikuti fenitoin dosis 15-20 mg/kg dengan kecepatan
maksimum 50mg/menit
4. Pengendalian suhu tubuh
- Px stroke dengan febris diberi antipiretik
- Px demam beresiko jadi infeksi diberi
antibiotik
5. Tatalaksana cairan
- Cairan isotonis seperti NaCl 0.9%, RL, RA
menjaga euvolemia
- Cairan hipotonik yang mengandung glukosa
dihindari kecuali hipoglikemia
Tatalaksana Spesifik
1. Trombolisis intravena
- Menggunakan rTPA, dengan onset akut < 6 jam
dengan dosis 0,6-0,9 mg/kgBB
2. Antikoagulan dan antiagregasi trombosit
3. Neuroprotektor
Stroke Perdarahan
Perdarahan intraserebral
- Perdarahan yang terjadi di parenkim otak
Epidemiologi
Terjdi 10-15% dari kejadian stroke. Faktor resiko
perokok, HT, konsumsi alkohol, dan genetik
Patogenesis
Dapat terjadi di semua parenkim otak paling
sering korteks, basal ganglia, kapsula interna,
thalamus, brain steam.
Sign n symptom
Onset akut dan adanya defisit neurologi fokal,
nyeri kepala, mual, muntah
Pemeriksaan penunjang
Tes laboratorium
Tes imaging
Angiografi dan venografi
Terapi
Umum : menjaga ABC
Terapi khusus
Hipertensi
Kejang
Peningkatan TIK
Perdarahan Sub Arachnoid
Khas : nyeri kepala paling berat selama hidup,
mendadak, dan terjadi penurunan kesadaran
Penatalaksanaan : mempertahankan MAP <
110 dan TD 160/90, nimodipin oral 60 mg tiap
4 jam, cairan isotonis, mempertahankan TD
sistolik 160-200 mmHg
TETRASIKLIN
Mekanisme Kerja Tetrasiklin
Golongan Tetrasiklin
1. Klortetrasiklin
2. Oksitetrasiklin
3. Tetrasiklin
4. Doksisiklin
5. Demeklosiklin
6. Minosiklin
1. Tetrasiklin sebagai anti inflamasi
Menghambat
poly(ADP-
Ribose) Menurunkan
Polimerase produksi mRNA
(PARP-1) , Mencegah iNOS dan
sedangkan neuron aktivasi mikroglia menghambat
dilindungi produksi protein
terhadap toksisitas NOS
yang dimediasi
PARP-1
Daftar Pustaka
Hidayat Rahmad dkk, 2017, Neurovaskuler, FK UI,
Jakarta
Elewa et al, 2006, Minocycline for Acute
Neuroprotection, National institute of Health, pp 1-9
Jian et al, 2012, Tetracycline Inhibits Local
Inflammation Induced by Cerebral Ischemia via
Modulating Autophagy, plos one,vol 7, pp 1-9