Anda di halaman 1dari 20

LO1.

Merumuskan Masalah Penelitian


Masalah :
Apakah ada perbedaan rerata kadar gula darah
antara kelompok pasien DM yang pola makannya
sesuai diet DM dengan pasien yang pola
makannya tidak sesuai diet DM?
Apakah tes urine dipstick dapat digunakan sebagai
pennganti pemeriksaan kadar gula kapiler?
LO2. Merumuskan Tujuan Penelitian
Tujuan umum Diturunkannya jumlah
penderita diabetes.
Tujuan khusus
Diketahuinya perbedaan rerata kadar gula darah
antara kelompok pasien DM yang pola makannya
sesuai ddiet DM dengan pasien yang pola
makannya tidak sesuai diet DM.
Diketahuinya apakah tes urine dipstick dapat
digunakan sebagai pennganti pemeriksaan kadar
gula kapiler.
LO3. Menemukan Faktor-faktor Resiko
Faktor resiko DM dapat di bagi menjadi 2 yaitu
Faktor resiko yang dapat di ubah meliputi
Usia karena seiring bertambahnya usia, maka
terjadi penuruna fungsi-fungsi organ tubuh, termasuk
reseptor yang membantu pengangkutan glukosa ke
jaringan. Reseptor ini lama kelamaan akan menjadi
semakin tidak peka terhadap adanya glukosa dalam
darah, sehinnga terjadinya peningkatan kadar gula
dalam darah.
Jenis kelamin pada saat usia kurang dari 40 tahun,
wanita dan pria meiliki resiko yang sama mengalami
diabetes . Diatas 40 wanita lebih beresiko, apalagi
yang telah mengalami monopause, karena terjadi
penurunan produksi hormon estrogen dan
progesteron. Hormon ini mempengaruhi bagaimana
tubuh merespon insulin.
Keturunan apabila orang tua mengalami diabetes,
anaknya juga beresiko mengalami diabetes. Hal ini
tidak dapat di hindari, namun dapat di cegah.
Faktor risiko yang dapat diperbaiki meliputi
Pola makan pola makan yang banyak dapat memicu resiko
terserang diabetes.
Aktivitas fisik orang yang lebih banyak bersantai daripada
melakukan olahraga, lebih besar kemungkinannnya
mengalami diabetes.
Hipertensi orang yang mengalami hipertensi beresiko
mengalami diabetes. Namun hal ini dapat di cegah dengan
memakan makanan yang sehat yang tidak menyebabkan
hipertensi.
LO4. Menentukan Variabel Penelitian
Variabel independen : DM, usia, jenis kelamin
Variabel dependen : penyakit jantung koroner
No Variabel Definisi operasional Alat ukur Hasil ukur Skala

1 DM DM berdasarkan kriteria Data Ya Nominal


diagnosis WHO yang rekam Tidak
telah di modifikasi oleh medik
persatuan endokrinologi
indonesia (PERKENI)

2 Usia Pengelompokan usia Data Dewasa awal (21-39 thn) Ordinal


berdasarkan tahapan rekam Dewasa madya (40-60
usia medik tahun)
Lansia (>60 tahun)
3 Jenis Jenis kelamin Data Pria Nominal
kelamin rekam Wanita
medik

4 Penyakit PJK berdasarkan Data Ya Nominal


jantung karakteristik WHO yaitu rekam Tidak
koroner nyeri dada, EKG dan medik
peningkatan enzim.
Dengan klasifikasi STEMI,
NSTEMI dan IMA
LO5. Menyusun Definisi Operasional Variabel
Diabetes : kadar glukosa dalam darah setelah pasien berpuasa
selama 10-12 jam dan menunjukkan nilai di atas standard yaitu
125 mg/dL
Cara mengukur : darah kapiler diambil dari ujung jari
menggunakan lancet steril, kemudian diteteskan pada strip
glucometer, selanjutnya strip dimasukkan ke dalam alat
glucometer. Hasil pengukuran dibaca setelah beberapa saat pada
tampilan layar glucometer tersebut
Alat ukur : lancet steril, strip glucometer, glucometer
Hasil ukur : 1. Kadar gula darah puasa berlebih >= 126 mg/dL
2. Kadar gula darah puasa tidak berlebih < 126 mg/dL
3. Kadar gula darah sewaktu (plasma vena) lebih atau sama
dengan 200 mg/dl
Skala ukur : data numerik kategorik skala ordinal
Urine dipstick adalah strip kimia sensitif yang dapat
direndam dalam sampel urin untuk memberikan hasil tes
langsung. Digunakan untuk skirining kondisi seperti
diabetes, infeksi, atau pre-eklampsia.
Cara pemeriksaannya :
1. Sampel urin di kumpulkan lalu diberikan kepada suster/
petugas.
2. Kemudian suster / petugas akan meletakkan strip kimia
ke dalam urine anda
Hasil ukur :
Hasil uji positif palsu dapat disebabkan oleh : bahan
pengoksidasi (hidrogen peroksida, hipoklorit, atau klorin)
dalam wadah sampel urin, atau urine yang sangat asam
(pH di bawah 4)
Hasil negatif palsu dapat disebabkan oleh :
pengaruh obat (vitamin C, asam hogentisat,
salisilat dalam jumlah besar, asam
hidroksiindolasetat), berat jenis urine > 1,020 dan
terutama bila disertai dengan pH urine yang
tinggi, adanya badan keton dapat mengurangi
sensitivitas pemeriksaan, infeksi bakteri.
Uji glukosa urin normal = negatif (kurang dari
50mg/dl)
LO6. Menyusun Hipotesis Penelitian
Hipotesis : adanya hubungan penyakit
diabetes mellitus tipe II dengan pola makan
yang tidak sesuai dengan diet DM.
LO7. Menyusun Metodologi Penelitian
1. Rancangan penelitian : data penelitian diperoleh
berdasarkan 1 kali survey dengan menggunakan perangkat
kuisioner terhadap sampel yang dipilih di rumah sakit
sumber waras.
2. Tempat dan waktu : pemeriksaan di lakukan di ruang
pemeriksaan di RS sumber waras pada tgl 5 mei 2012.
3. Populasi : seluruh penderita diabetes yang telah mengisi
kuisioner.
4. Sampel : seluruh penderita diabetes yang telah mengisi
kuisioner sebanyak 500 orang.
5. Pengumpulan data : dengan angket dan
pengisian kuisioner.
6. Validitas dan reliabiditas : dengan
menggunakan korelasi produck moment dan
alpha-cronbach.
7. Pengolahan data : prosesnya meliputi
editing, coding, entry dan cleaning
8. Analisa data : uji statistik digunakan batas
kemaknaan p<0,05 dengan ketentuan
bermakna apabila p<0/05 dan tidak
bermakna jika p>0,05
LO8. Mengolah Data Hasil Penelitian
Dari 150 orang responden terdapat 90 orang yang
menderita obesitas dan 60 orang menderita
diabetes.
Dari 90 orang yang mengalami obesitas, 55 orang
mengalami diabetes dan 35 orang dengan gula
darah normal.
Data di atas menunjukkan 60 orang yang
mengalami diabetes adalah yang berusia di atas
40 tahun. Yang di bawah 40 tahun ada 55 orang,
dan rata-rata perempuan yang tidak mengikuti
pola diet DM.
LO9. Melakukan Uji statistik yang Sesuai
LO10. Membuat Analisa Hasil Penelitian

Tabel penelitian berdasarkan data hasil


penelitian
DM tipe II Frekuensi Persentase
Ya 115 76,6
Tidak 35 23,4
Berdasarkan data pada hasil penelitian,
kejadian diabetes mellitus tipe II berdasarkan
usia >40 tahun sebanyak 60 responden (40%),
sedangkan yang berusia <40 tahun ada 55
orang (44%). Berdasarkan hasil statistik chi-
square, hubungan DM dengan diabetes tipe II
diperoleh nilai p= 0,000 (p<0,005) yang artinya
terdapat hubungan yang bermakna antara
usia dengan kejadian diabetes mellitus tipe II.
LO11. Menyusun Kesimpulan Hasil Penelitian

Terdapat hubungan antara usia, jenis kelamin


dengan kejadian diabetes mellitus tipe II yang
berdasarkan hasil statistiknya p<0,005
Pada responden yang pola makannya sesuai
dengan diet DM, rerata gula darahnya normal
bila di bandingkan dengan orang yang pola
makannya tidak sesuai dengan diet DM
LO12. Mengetahui Uji Diagnostik yang Sesuai

Glukosa darah puasa 126 mg/dL, dengan


ataupun tanpa gejala klasik (diperiksa setelah
puasa kalori selama 8 jam)
Glukosa darah 2 jam postprandial 200 mg/dL
(diperiksa dalam uji toleransi glukosa oral,
dengan memberikan glukosa anhidrat 75 gram
yang dilarutkan dalam air)
Jika ada gejala-gejala klasik diabetes, glukosa
darah sewaktu 200 mg/dL
LO13. Menyusun Saran yang Menpunyai Daya
Ungkit
bagi wanita di anjurkan untuk menjaga pola
makan dan mengikuti diet berdasarkan DM
agar tidak terserang penyakit DM tipe II

Anda mungkin juga menyukai