Therapy for Onychomycosis and the Emergence of Newer Agents
Disusun oleh: Pembimbing:
Ivan Nugroho dr. Eko Krisnarto, Sp.KK 406152035
KEPANITERAAN KLNIK ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO SEMARANG FAKIULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA 2017 PENDAHULUAN
Onikomikosis : Infeksi tersering pada kuku. (50%)
Berhubungan dengan usia dan jenis kelamin : prevalensi > pada laki-laki dan meningkat seiring dengan bertambahnya usia pada kedua jenis kelamin. Kuku jari kaki > kuku jari tangan. Dewasa : insidens >40%, Anak-anak : 0.5% - 2.6%. Faktor predisposisi : Diabetes Melitus, keadaan imunosupresi seperti HIV atau konsumsi imunosupresan. ONIKOMIKOSIS
rubrum, Trichophyton mentagrophytes) Jamur non-dermatofita : Scopulariopsis brevicaulis dan Aspergillus spp. Jamur lain yang ditemukan pada kuku yang terinfeksi : Fusarium spp, Candida spp. (10 %-15%). MANIFESTASI KLINIS
1. Distal dan Lateral Subungual Onychomycosis.
(DLSO) Warna nail plate kuning-putih, dengan distal subungual hiperkeratosis. Perubahan warna kuku : Coklat, orange, hitam. Warna hitam pada kuku (fungal melanonychia) disebabkan oleh Melanoides variant Trichophyton rubrum atau fungi yang produksi melanin. Onikomikosis yang disebebkan oleh jamur non- dermatofita ditandai dengan adanya inflamasi periungual. 2. White Superficial Onychomycosis (WSO). Jamur menginvasi dorsal nail plate dan membentuk koloni berwarna opaque. Trichophyton interdigitale : jamur dermatofita yang berkolonisasi di permukaan superficial nail plate tanpa penetrasi. Fusarium spp. dan jamur lain akan menginvasi lebih dalam. 3. Proximal Subungual Onychomycosis. (PSO) Jamur terletak dibagian ventral nail plate, yang menyebabkan proximal leukonikia. Gambaran warna putih dibagian bawah proximal nail plate, pada area lunula. Paling sering disebabkan oleh jamur non- dermatofita (aspergillus sp. , Fusarium sp.) 4. Endonyx Onychomycosis Ditandai dengan invasi yang masif pada nail plate, tanpa keterlibatan nail bed. Klinis : lamellar splitting dan perubahan warna putih susu. Nail plate menempel kuat pada nail bed, tanpa adanya hiperkeratosis nail bed dan onikolisis. Etiologi : Trichophyton soudanense atau Trichophyton violaceum. 5. Total Dystrophic Onychomycosis (TDO). Gejala yang paling berat dari onikomikosis. Akibat DLSO atau PSO yang berlangsung lama. Nail plate menjadi menebal secara difuse, rapuh dan berwarna kekuningan. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Suspek onikomikosis harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan
mikologi: Pemeriksaan mikroskop langsung, KOH 40 % hifa dan spora. Kultur untuk diagnosis lebih spesifik. Digital dermoscopi atau onikoscopi : prosedur yang mudah dan cepat untuk menyingkirkan diferential diagnosis dari onikomikosis Metode terbaru untuk diagnosis onikomikosis : Dermatofita test strip : test imunokromatografi yang menggunakan antibodi monoklonal yang akan bereaksi dengan Trichophyton. Test ini akan memberikan hasil positif, ketika kontak dengan salah satu dermatofita setelah 15 menit. Mikroskop fluorescence : bagian kuku yang terinfeksi di warnai dengan PAS (Periodic Acid Schiff), tidak dapat berikan perbedaan spesies jamur. Raman spectroscopy : dengan teknik vibrational spectroscopy, untuk mencarii komposisi molekular sampel. TERAPI Terapi Sistemik : Fluconazole, itraconazole dan terbinafine: 90% perbaikan pada infeksi jari tangan dan 80% perbaikan pada infeksi jari kaki. Fluconazole : 150-300 mg/minggu, selama lebih dari 6 bulan. Itraconazole : 400 mg/hari selama 1 minggu. Terbinafine : 250 mg/hari selama 12 minggu. Posaconazole dan albaconazole : sebagai alternatif obat baru. TERAPI Terapi Topikal : Durasi terapi 6-12 bulan. Amorolfine 5% : fungistatik dan fungisidal untuk jamur dermatofita maupun non-dermatofita. Ciclopirox 8% nail lacquer : fungisidal, anti-inflamasi, anti-alergi. (FDA approved hingga Juni 2014) Efinaconazole 10% : agen baru anti fungal. Tavaborole 5% : agen baru anti fungal. Efinaconazole 10% merupakan broad spectrum untuk jamur dermatofita, nondermatofita dan sel ragi. Pada sebuah randomized double-blind studies, yang membandingkan terapi dengan Ciclopirox 8% dengan Efinaconazole 10%, didapatkan: Angka kesembuhan Ciclopirox 8% : 29-36% Angka kesembuhan Efinaconazole 10% : 53-55% KESIMPULAN
Onikomikosis merupakan infeksi jamur pada kuku tersering.
Disebabkan oleh jamur dermatofita (Trichophyton rubrum, Trichophyton mentagrophytes) dan jamur non-dermatofita (Scopulariopsis brevicaulis dan Aspergillus spp.) Terapi membutuhkan waktu beberapa bulan, karena pertumbuhan kuku sangat lambat. Ciclopirox 8% nail lacquer merupakan terapi topikal yang disetujui FDA. Efinaconazole 10% terbukti memiliki keuntungan yang lebih dan angka kesembuhan yang lebih baik dibandingkan Ciclopirox 8%