Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pt = Po + B - D + 1 O
Secara garis besar migrasi dapat dibagi dua, yaitu migrasi internal yang
disebut juga transmigrasi, dan migrasi internasional yang dapat
dibedakan atas migrasi masuk (= imigrasi) dan migrasi keluar (= emigrasi).
Lanjutan
Migrasi penduduk terjadi karena adanya beberapa faktor yang
dapat dibedakan atas faktor pendorong dan faktor penarik,
sebagai berikut :
1. Faktor pendorong : makin berkurangnya sumber alam,
menyempitnya lapangan pekerjaan, adanya tekanan politik
ataupun masalah yang menyangkut SARA, adanya masalah budaya
dan kepercayaan, karena ada bencana alam
2. Faktor penarik : tersedianya lapangan pekerjaan, adanya
kesempatan untuk memperoleh pendapatan yang tinggi, adanya
kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih tinggi,
lingkungan hidup yang lebih menyenangkan, adanya pusat
kegiatan industri, perdagangan, kebudayaan dan hiburan
B. Permasalahan Kependudukan di
Indonesia
Secara umum terdapat tujuh masalah kependudukkan di
Indonesia, yaitu :
1. Jumlah penduduk yang sangat besar.
2. Angka pertumbuhan penduduk yang tinggi
3. Persebaran penduduk tidak merata
4. Penduduk Indonesia berstruktur umur muda
5. Penduduk Indonesia mempunyai pola perekonomian agrari
6. Mobilitas penduduk Indonesia rendah.
Upaya - upaya untuk mengatasi masalah
kependudukkan di Indonesia :
1. Melaksanakan Program Keluarga Berencana
2. MelaksanakanTrasmigrasi
3. Industrialisasi
4. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pertanian dan Perkebunan
5. Pemerataan Pembangunan dan Hasil - Hasilnya
6. Peningkatan Peranan dan KesejahteraanWanita
c. Kesehatan Ibu dan Anak
Usaha kesehatan ibu dan anak yang bergerak dalam
pendidikan kesehatan, pencegahan penyakit dan peningkatan
kesehatan penting sekali untuk meningkatkan kesehatan
umum masyarakat.
5. Keluarga berencana
Bertujuan meningkatkan derajat kesehatan ibu, bayi dan anak
serta keluarga secara keseluruhan dengan sasaran ibu - ibu dari
pasangan usia subur (PUS).
D. Keluarga Berencana
1. Sejarah & Organisasi Program Kependudukkan / Keluarga
Berencana di Indonesia.
Prakarsa untuk melaksanakan kegiatan KB di Indonesia
dimulai pada tahun 1953 oleh sekelompok kecil masyarakat
yang terdiri dari berbagai golongan, khususnya dari kalangan
kesehatan, di Jakarta. Kelompok itu berkembang dan pada
tahun 1957 berdirilah perkumpulan Keluarga Berencana
Indonesia (PKBI). Dalam kegiatan PKBI ditunjang oleh
Departemen Kesehatan dengan menyediakan Balai
Kesejahteraan Ibu dan Anak (BKIA) serta tenaga kesehatan
sebagai sarana pelayanan KB.
2.Tujuan dan Kegiatan Program Keluarga Berencana
a. Tercapainya kondisi Penduduk Tanpa Pertumbuhan (PTP)
b. Membudayakan Norma Keluarga Bahagia dan Sejahtera
(NKKBS
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut di atas dilaksanakan kegiatan
- kegiatan sebagai berikut :
Perluasan jangkauan,Yaitu usaha untuk mengajak peserta KB
baru sebanyak - banyaknya, serta mengembangkan lembaga ilmu
baru yang diharapkan dapat turut serta mengelola program
Pembinaan,Yaitu usaha untuk lebih memantapkan penerimaan
gagasan Keluarga Berencana secara lestari, baik dalam
keikutsertaan sebagai akseptor KB maupun dalam keikutsertaan
mengelola program
Pelembagaan pembudayaan Yaitu usaha untuk meningkatkan
diterimanya Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS)
yang membudaya
lanjutan
3. Hubungan Keluarga Berencana dengan Masalah lainnya.
Hubungan antara pelaksanaan program Keluarga Berencana dengan masalah
- masalah lainnya di Indonesia adalah sebagai berikut :
a. Keluarga Berencana dan Kesejahteraan Keluarga.
b. Keluarga Berencana dan Pembangunan Nasional
c. Keluarga Berencana dan Derajat Kaum Wanita
d. Keluarga Berencana dan Agama.