Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE

DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA


KEUANGAN

Oleh:
Ahmad Choiri
10.322.070

Fakultas Ekonomi Prodi Akuntansi


Universitas Muhammadiyah Gresik
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Hakikat dari tujuan perusahaan adalah memaksimalkan laba untuk
kepentingan investor, sepeti yang diungkapkan oleh sasaran utama dari
perusahaan adalah untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham
(Brigham dan Houston, 2006:68). Salah satu cara untuk mencapai tujuan
perusahaan ialah melalui peningkatan kinerja keuangan perusahaan, dan
investor mempercayakan hal tersebut kepada manajemen perusahaan.
Dalam praktik tersebut, seringkali terjadi konflik kepentingan antara
manajemen dan investor. Untuk mengatasi masalah tersebut maka muncul
Good Corporate Governance.
Selain aspek GCG, faktor lain yang dianggap memiliki pengaruh terhadap
kinerja keuangan perusahaan adalah ukuran perusahaan, karena ukuran
perusahaan dilihat dari total asset perusahaan, maka dalam hal ini perusahaan
yang memiliki asset lebih banyak akan memiliki kesempatan lebih untuk
memaksimalkan kinerjanya.
Rumusan Masalah
1. Apakah struktur kepemilikan berpengaruh terhadap kinerja keuangan?
2. Apakah komite audit berpengaruh terhadap kinerja keuangan?
3. Apakah komisaris independen berpengaruh terhadap kinerja keuangan?
4. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kinerja keuangan?

Tujuan Penelitian
1. Menganalisis dan mencari bukti empiris pengaruh struktur kepemilikan
terhadap kinerja keuangan.
2. Menganalisis dan mencari bukti empiris pengaruh komite audit
terhadap kinerja keuangan.
3. Menganalisis dan mencari bukti empiris pengaruh komisaris independen
terhadap kinerja keuangan.
4. Menganalisis dan mencari bukti empiris pengaruh ukuran perusahaan
terhadap kinerja keuangan.
Manfaat penelitian
1. Bagi peneliti lain
Diharapkan hasil dari penelitian ini akan menambah pengetahuan dan wawasan, dapat
bermanfaat dan dijadikan referensi bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih
lanjut tentang pengaruh Good Corporate Governance dengan ukuran perusahaan terhadap
kinerja keuangan.
2. Bagi Perusahaan
Bagi Perusahaan Diharapkan hasil dari penelitian ini mampu menjadi pengetahuan dan dijadikan
sebagai salah satu acuan bagi perusahaan untuk menerapkan sistem Good Corporate
Governance dengan ukuran perusahaan demi kelangsungan perusahaan itu sendiri.

Kontribusi penelitian
Penelitian sekarang menggunakan variabel struktur kepemilikan, komite
audit, komisaris independen, dan ukuran perusahaan sedangkan
variabel dependennya adalah kinerja keuangan. Variabel struktur
kepemilikan diukur dengan porsi kepemilikan manajerial sedangkan
variabel kinerja keuangan diukur dengan laba per saham (earning per
share). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
regresi linier berganda.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian Terdahulu
1. Purwani (2010) tentang Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan.
2. Ujiyantho dan Pramuka (2007) melakukan penelitian tentang Mekanisme Corporate Governance, Manajemen Laba
Dan Kinerja Keuangan
3. Widyati (2013) tentang Pengaruh Dewan Direksi, Komisaris Independen, Komite Audit, Kepemilikan Manajerial Dan
Kepemilikan Institusional Terhadap Kinerja Keuangan.
4. Tertius dan Christiawan (2015) tentang Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Pada
Sektor Keuangan.
5. Hastuti dan Soegijapranata (2005) tentang Hubungan Antara Good Corporate Governance Dan Struktur Kepemilikan
Dengan Kinerja Keuangan.
6. Wicaksono dan Hapsari (2016) Tentang Pengaruh Good Corporate Governance Dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Kinerja Saham Perusahaan Peserta Corporate Governance Perception Index (CGPI) Periode 2009-2013.

Landasan Teori
1. Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerj Keuangan
Untuk meminimalkan konflik keagenan adalah dengan meningkatkan
kepemilikan manajerial di dalam perusahaan. Semakin besar
kepemilikan manajemen dalam perusahaan maka manajemen akan
cenderung untuk berusaha meningkatkan kinerjanya untuk
kepentingan pemegang saham dan untuk kepentingan dirinya sendiri
(Siallagan dan Machfoedz, 2006).
Landasan teori
2. Pengaruh Komite Audit Terhadap Kinerja Keuangan
Komite audit berperan untuk mengawasi dan menjembatani hubungan auditor internal
dan eksternal sehingga pelaporan keuangan perusahaan dapat sesuai dengan
peraturan yang berlaku. Dengan adanya komite audit, diharapkan mampu menciptakan
laporan keuangan yang relevan dan bebas dari manipulasi pihak manapun sehingga
dapat digunakan sebagai evaluasi bagi manajemen. Komite audit juga diharapkan
dapat menciptakan lingkungan usaha yang transparan dan nantinya dapat
meningkatkan kinerja perusahaan. Keanggotaan Komite Audit diatur dalam Surat
Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor Kep-315/BEI/062000 bagian C, yaitu
sekurang-kurangnya terdiri dari 3 (tiga) orang anggota.
3. Pengaruh Dewan komisaris Terhadap Kinerja Keuangan
Dewan komisaris yang independen secara umum mempunyai pengawasan yang lebih
baik terhadap manajemen, sehingga menguramgi kemungkinan kecurangan dalam
menyajikan laporan keuangan yang dilakukan manajemen Chtourou, et al. (2001) dalam
Savitri (2010). Keberadaan komisaris independen harus benar-benar independen dan
dapat menolak pengaruh intervensi dan tekanan pemegang saham utama.
Landasan Teori
4. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan
Ukuran perusahaan yang didasarkan pada asset yang dimiliki perusahaan dapat
mencerminkan kemampuan perusahan dalam memenfaatkan asset yang dimilikinya.
Perusahaan dengan asset yang besar cenderung memiliki kesempatan lebih besar dalam
menghasilkan laba yang menjadi tolak ukur kinerja perusahaan. Tertius dan Christiawan (2015)
membuktikan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap
kinerja keuangan yang diukur dengan ROA.

Hipotesis
H1 : Struktur Kepemilikan Berpengaruh Terhadap Kinerja Keuangan
H2 : Komite Audit Berpengaruh Terhadap Kinerja Keuangan
H3 : Dewan Komisaris Berpengaruh Terhadap Kinerja Keuangan
H4 : Ukuran Perusahaan Berpengaruh Terhadap Kinerja Keuangan
Kerangka Konseptual

Struktur Kepemilikan (X1)

Komite Audit (X2)


Kinerja keuangan

Dewan Komisaris (X3)

Ukuran Perusahaan (X4)

Analisis Regresi Linier


Berganda
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di galeri investasi BEI, Datanya diunduh dari website resmi Bursa Efek
Indonesia (www.idx.co.id).
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi yang digunakan dalam penalitian ini adalah perusahaan manufaktur sub sektor
makanan dan minuman yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode tahun 2013-
2015.
Kriteria penarikan sampel yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) secara berturut-turut untuk periode 2013-2015.
2. Perusahaan menyampaikan laporan keuangannnya secara lengkap selama periode
2013-2015.
3. Perusahaan tidak mengalami kerugian sepanjang periode 2013-2015.

Jenis dan Sumber Data


Jenis data dalam penelitian ini adalah data dokumenter yang berasal dari sumber sekunder,
yakni laporan keuangan perusahaan
Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini diambil dengan teknik dokumentasi
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel dependen:
Kinerja Keuangan, yang diukur dengan EPS, denga rumus:

Variabel Independen:
1. Struktur Kepemilikan (X1), diukur dengan porsi kepemilikan manajerial
2. Komite Audit (X2), diukur dengan jumlah komite audit di perusahaan
3. Dewan Komisaris (X3), diukur dengan persentase komisaris independen di
perusahaan
4. Ukuran Perusahaan (X4) , diukur dengan Ln Total Asset
Teknik Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
2. Uji Asumsi Klasik : normalitas, multikolinearitas, autokorelasi, dan
heteroskedastisitas
3. Analisis Regresi Linier Berganda
4. Uji Hipotesis : Parsial (uji t) dan Simultan (uji F)
5. Uji Koefisien Determinasi

Anda mungkin juga menyukai