Anda di halaman 1dari 24

AUDIT MANAJEMEN KEUANGAN

Nuraini Defita 01031381419172


Arni Yunita 01031381419174
Anggie Kencana P 01031381419175
Bintang Hidayatullah 01031381419176
Tri Wahyu Anggraeni 01031381419179
Widya Ayu Pratami 01031381419180
Ahmad Fadhil R 01031381419181
A PA I T U AU D I T M A N A J E M E N K E UA N G A N ?
Audit manajemen keuangan adalah analisis dan penilaian yang
dilakukan secara sistematis, periodik,dan terdokumentasi
terhadap pengambilan keputusan serta segala kebijakan dalam
pengelolaan sumber daya keuangan perusahaan.
T U J U A N D A N M A N FA AT A U D I T
Tujuan: Manfaat:
1. Menilai ketepatan strategi dan 1. Deskripsi tentang ekonomisasi.
kebijakan keuangan yang ditetapkan Efisiensi dan efektivitas tata kelola
perusahaan. keuangan perusahaan saat ini.
2. Menilai apakah dokumentasi 2. Kekurangan-kekurangan yang masih
peraturan, pemantauan dan pelaporan memerlukan perbaikan dalam tata
manajemen keuangan telah memadai kelola keuangan perusahaan.
sebagai elemen-elemen penting dalam 3. Diperolehnya umpan balik untuk
kerangka kerja manajemen keuangan. pencegahan terjadinya kerugian karena
3. Menilai ekonomisasi, efisiensi dan kurang baiknya tata kelola keuangan
efektivitas tata kelola keuangan perusahaan.
perusahaan.
R UANG L I NG KU P AU D I T MANA J E ME N K E UANG AN
Ruang Lingkup Audit:
1. Ketepatan posisi organisasi
manajemen keuangan.
2. Penetapan tugas,wewenang, dan
tanggungjawab pada setiap
fungsi keuangan.
3. Prosedur dan pedoman tata
kelola keuangan perusahaan.
4. Tata kelola manajemen
keuangan perusahaan.
TUJUAN DAN FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN

1.
3.
Mendapatkan dana yang
tepat dalam jumlah yang Meningkatkan profitabilitas
memadai

2. 4.
Penggunaan dana dengan Memaksimalkan nilai
tepat perusahaan
RESIKO-RESIKO
1. 3.
Tidak menerima Kebijakan dan prosedur
informasi keuangan tidak stabil

2. 4.
Aturan wewenang Struktur organisasi
dan tanggung jawab tidak efektif
Audit Organisasi Manajemen Keuangan
Suatu unit organisasional berhubungan dengan
unit organisasi secara keseluruhan, seperti
departemen, cabang atau anak perusahaan.
Tekanan dalam audit organisasi adalah bagaimana
efisien dan efektifnya fungsi-fungsi berinteraksi.
Rencana organisasi dan metode untuk
mengkoordinasikan aktivitas khususnya adalah
penting untuk tipe audit ini.
Titik Berat
Titik berat penilaian auditor terhadap
organisasi keuangan yaitu pada keleluasan
seorang chief financial officer membuat kebijakan
dan mengambil keputusan dalam pengelolaan
keuangan perusahaan tergantung pada batasan
Sasaran
Dengan menjadikan organisasi satuan
tugas,wewenang, dan tanggung jawab yang kerja di bidang keuangan sebagai sasaran audit,
diberikan kepadanya. informasi yang diperoleh akan mampu memberi
masukan penting tentang apakah organisasi di
bidang keuangan itu dikelola dengan efektif atau
tidak yang akan turut menentukan satuan kerja
mampu menyelenggarakan fungsi pendukung yang
diembannya atau tidak, dikenali faktor
penyebabnya dan diberikan rekomendasi untuk
mengatasinya.
P ro s e s A u d i t O r ga n i s a s i
Manajemen Keuangan
1. Legitimasi fungsi keuangan dalam
perusahaan terlihat pada kedudukan
fungsi tersebut pada struktur organisasi
seluruh perusahaan tersebut.
2. Organisasi antar departemen harus
diselaraskan dengan berbagai fungsi
keuangan yang utama untuk membuat
dan menyajikan data keuangan yang
efektif dan efisien.
Audit Atas Keputusan Operasi
Untuk mengimplementaskan rencana operasi,
dibutuhkan sumber daya yang memadai. Dari sudut
manajemen keuangan, keputusan operasi
menyangkut pengolahan yang efektif dan efisien.
Cara yang dipakai untuk mengendalikan pendapatan
dan beban yang membentuk laba:
1. Menyiapkan Laporan Keuangan Bulanan
2. Memahami Keuntungan Yang Biasa Diperoleh
3. Melakukan Review Terhadap Proses Bisnis dan
Penyusunan Staff
4. Mempertahankan Karyawan Yang Potensial
Audit Atas Keputusan Operasi
Jumlah Optimal Aset Lancar
2 hal penting yang dipertimbangkan untuk
mempengaruhi aset lancar, yaitu:
1. Tingkat Output Yang Dicapai
2. Tingkat Laba ROI Yang Diaharapkan

Tingkat optimal aset lancar yang paling produktif


adalah ketersediaan aset lancar pada tingkat
minimum yang tidak mengganggu oprasional
perusahaan, menjabarkan rencana oprasional jangka
pendek juga dapat membantu manajemen untuk
menentukan tingkat optimal aset lancar yang harus
dimiliki.
Audit Atas Keputusan Operasi
Manajemen Piutang
Piutang
Trade off antara
Anggaran manfaat dan beban
Perusahaan harus menjadi dasar
dalam setiap kebijakan
pemberian piutang
kepada pelanggan
Audit Atas Keputusan Operasi
Manajemen Piutang
Kebijakan yang bisa diambil untuk
mengendalikan piutang adalah :
1. Lakukan komunikasi secara reguler
dengan pelanggan
2. Buat analisis umur piutang
3. Negosiasikan pembayaran periodik
4. Analisis kredit dan jangka waktu yang
tepat
5. Mendorong pelanggan melakukan
pembayaran
Audit Atas Keputusan Operasi
Manajemen Persediaan

3E EFEKTIF EFISIEN EKONOMIS


Audit Atas Keputusan Operasi
Manajemen Persediaan
Kebijakan pengelolaan persediaan dalam manajemen persediaan
yang ekonomis, efektif, dan efisien adalah sebagai berikut:
1. Pembelian harus berdasarkan permintaan dari unit penjualan
2. Tentukan batas maksimal dan minimal persediaan
3. Pertahankan jumlah persediaan yang tepat
4. Identifikasi persediaan
5. Lakukan negosiasi dengan pemasok
6. Lakukan perhitungan fisik persediaan
Audit Atas Keputusan Pendanaan
Kebijakan Pendanaan

Kebutuhan Pendanaan

Jangka Pendek dan Jangka


Sumber Dana
Panjang

Biaya Inkremental, Fleksibilitas,


Pertimbangan dalam
waktu, pengendalian, dan
Memilih Sumber Dana
kemungkinan resiko
A u d i t Ata s Keb i j a ka n D i v i d en
Pengertian deviden
Hubungan kebijakan dividen
Elemen penting pada kebijakan dividen
- rasio pembayaran dividen
Kebijakan dividen yang optimal
Hubungan antara kebijakan investasi dan dividen
PERTIMBANGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
BERKAITAN DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN
1. Tingkat Likuiditas Perusahaan
2. Rencana Ekspansi
3. Ketentuan-ketentuan yang Membatasi Pembagian Dividen
S T U D I K A S U S
AUDI T MANA J EMEN KEUANGAN
Harko Jaya offset adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang
percetakan dengan produk brosur, kalender, pamflet, selebaran, undangan,
kotak kue, dan buku. Perusahaan ini mempunyai kapasitas produksi 350.000
unit/bulan. Semua entitas perusahaan tersebut secara faktual saat ini dibawahi
satu direktur. Perusahaan ini berada di Kediri dan tidak memiliki anak cabang
di daerah lain.
TEMUAN-TEMUAN
1. Setiap penyimpanan barang atau bahan baku selalu tidak disertai laporan
penerimaan barang yang telah di otorisasi.
2. Tidak ada pengaturan persediaan yang seharusnya dilakukan. Hal ini dapat
menyebabkan pengeluaran bahan baku yang berlebihan, pemakaian yang tidak
wajar/memadai atau berlebihan.
3. Perusahaan tidak memiliki sistem pelatihan karyawan.
4. Tidak ada Laporan penerimaan barang setiap terjadi penerimaan barang.
5. Tempat penyimpanan persediaan tidak aman dari pencurian.
6. Perusahaan tidak melakukan rotasi karyawan secara berkala terhadap bagian
persediaan, keuangan dan produksi.
7. Sering terjadi selisih stock opname terhadap kartu persediaan.
8. Terdapat rangkap jabatan pada bagian persediaan.
REKOMENDASI
1) Perusahaan sebaiknya melakukan pemisahan jabatan yang dirangkap oleh satu orang dengan
menambah jumlah karyawan untuk menutupi posisi yang kosong tersebut guna memimalisir
kemungkinan terjadiya kecurangan serta mengurangi beban stress kerja karyawan.
2) Melakukan pengecekan laporan penyimpanan barang atau bahan baku yang di otorisasi oleh
pihak yang berwenang.
3) Perusahaan meminta laporan penerimaan barang saat gudang melakukan transaksi
penerimaan barang.
4) Perusahaan sebaiknya melaksanakan pelatihan bagi karyawan yang memadai serta berkala
untuk meningkatkan kualitas kerja mereka dan mutu perusahaan.
5) Perusahaan seharusnya melakukan pengecekan secara berkala terhadap gudang karena posisi
dan ketidak telitian staf bagian gudang menyebabkan sering terjadinya selisih antara jumlah
persediaan tercatat dengan persediaan yang ada.
KESIMPULAN
1) Perusahaan sudah memiliki struktur organisasi yang baik, job description yang jelas. Namun
dalam penerapannya masih terjadi perangkapan jabatan dan tidak ada rotasi karyawan.
2) Tidak adanya laporan bukti penyimpanan barang atau bahan baku yang diotorisasi oleh
pihak yang berwenang.
3) Tidak ada laporan penerimaan barang yang dibuat bagian gudang padahal laporan
tersebut sangat dibutuhkan.
4) Belum adanya pelatihan yang diberikan kepada karyawan secara khusus sehingga
karyawan tidak memiliki pengetahuan yang lebih mengenai bidangnya.
5) Tidak adanya pembatasan area kerja antara bagian gudang dapat menjadi pemicu
terjadinya kecurangan.
A D A P E R TA N YA A N ?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai