POKOK BAHASAN: 10 DOSEN MATAKULIAH:

MASHURI, ST. MT.

BUNDARAN LALU LINTAS

TIPE BUNDARAN STANDAR

 POKOK BAHASAN: 10 DOSEN MATAKULIAH:
MASHURI, ST. MT.
BUNDARAN LALU LINTAS

PEMILIHAN TIPE BUNDARAN

BUNDARAN PALING EFEKTIF UNTUK PERSIMPANGAN
ANTARA JALAN DENGAN UKURAN DAN TINGKAT ARUS
YANG SAMA
SANGAT SESUAI UNTUK PERSIMPANGAN ANTARA JALAN
2 LAJUR ATAU 4 LAJUR,
BUNDARAN MEMPUNYAI KEUNTUNGAN YAITU
MENGURANGI KECEPATAN SEMUA KENDARAAN YANG
BERPOTONGAN,
BIASANYA TUNDAAN LALU LINTAS DI BUNDARAN
SELALU LEBIH BAIK DARI JENIS PENGENDALIAN
SIMPANG LAINNYA
 POKOK BAHASAN: 10 DOSEN MATAKULIAH:
MASHURI, ST. MT.
BUNDARAN LALU LINTAS

PEMILIHAN TIPE BUNDARAN

DASAR PERTIMBANGAN MEMILIH TIPE BUNDARAN

PERTIMBANGAN EKONOMI
DIDASARKAN PADA ANALISA BIAYA SIKULUS HIDUP (BSH)
PERTIMBANGAN PERILAKU LALU LINTAS
DERAJAT KEJENUHAN (DS) > 0,75 HARUS DIHINDARI (RESIKO
PENUTUPAN BUNDARAN OLEH KENDARAAN DAPAT DIHINDARI)
PERTIMBANGAN KESELAMATAN LALU LINTAS
DENAH BUNDARAN, SEBAIKNYA APILL TIDAK DITERAPKAN DIBUNDARAN
(DAPAT MENURUNKAN KAPASITAS DAN MENGURANGI KESELAMATAN),
PRIORITAS PADA KEND. DI LAJUR DALAM (MEMINIMALKAN TINGKAT
KECELAKAAN)
PERTIMBANGAN LINGKUNGAN (TINGKAT EMISI LEBIH RENDAH)
 POKOK BAHASAN: 10 DOSEN MATAKULIAH:
MASHURI, ST. MT.
BUNDARAN LALU LINTAS

PRINSIP UMUM PERANCANGAN RINCI

BUNDARAN LALU LINTAS

BAGIAN JALINAN BUNDARAN BERKAPASITAS TINGGI JIKA LEBAR

DAN PANJANG JALINAN SEBESAR MUNGKIN
BUNDARAN HANYA SATU LAJUR MASUK ADALAH LEBIH AMAN
DARI BUNDARAN BERLAJUR BANYAK
HARUS DIRENCANAKAN UNTUK MEMBERIKAN KECEPATAN
TERENDAH PADA LINTASAN PENDEKAT (MEMAKSA KENDARAAN
MELAKUKAN PERLAMBATAN SEBELUM MASUK BUNDARAN)
RADIUS BUNDARAN YANG LEBIH BESAR 30 m 40 m SEBAIKNYA
DIHINDARI
BUNDARAN DENGAN SATU LAJUR SIRKULASI, SEBAIKNYA RMIN =
10 m, DUA LAJUR SIRKULASI RMIN = 14 m
 POKOK BAHASAN: 10 DOSEN MATAKULIAH:
MASHURI, ST. MT.
BUNDARAN LALU LINTAS

PRINSIP UMUM PERANCANGAN RINCI

BUNDARAN LALU LINTAS

DAERAH MASUK KE SETIAP BAGIAN JALINAN HARUS LEBIH

KECIL DARI LEBAR BAGIAN JALINAN
PULAU LALU LINTAS TENGAH PADA BUNDARAN SEBAIKNYA
DITANAMI DENGAN POHON ATAU OBJEK LAIN YANG TIDAK
BERBAHAYA TERHADAP TABRAKAN, SIMPANG MUDAH DILIHAT
OLEH KENDARAAN YANG DATANG,
LAJUR TERDEKAT DENGAN KERB SEBAIKNYA LEBIH LEBAR
(UNTUK UM DAN BELOK KIRI TANPA MENJALIN DALAM
BUNDARAN)
PEMASANGAN PULAU LALU LINTAS DI SETIAP LENGAN
(MENGARAHKAN KENDARAAN YANG MASUK KE BUNDARAN)
POKOK BAHASAN: 10 DOSEN MATAKULIAH:
MASHURI, ST. MT.
BUNDARAN LALU LINTAS

BAGIAN JALINAN BUNDARAN

 POKOK BAHASAN: 10 DOSEN MATAKULIAH:
MASHURI, ST. MT.
BUNDARAN LALU LINTAS

RASIO JALINAN PADA BUNDARAN LALU LINTAS

 POKOK BAHASAN: 10 DOSEN MATAKULIAH:
MASHURI, ST. MT.
BUNDARAN LALU LINTAS

PARAMETER GEOMETRIK BAGIAN JALINAN DI

BUNDARAN LALU LINTAS

LEBAR PENDEKAT W1 DAN W2

LEBAR MASUK RATA-RATA, WE
LEBAR JALINAN, WW,
PANJANG JALINAN, LW,
POKOK BAHASAN: 10 DOSEN MATAKULIAH:
MASHURI, ST. MT.
BUNDARAN LALU LINTAS

KAPASITAS BUNDARAN LALU LINTAS

POKOK BAHASAN: 10 DOSEN MATAKULIAH:
MASHURI, ST. MT.
BUNDARAN LALU LINTAS

KAPASITAS BUNDARAN LALU LINTAS

 POKOK BAHASAN: 10 DOSEN MATAKULIAH:
MASHURI, ST. MT.
BUNDARAN LALU LINTAS

KAPASITAS BUNDARAN LALU LINTAS

FAKTOR PENYESUAIAN HAMBATAN

SAMPING (FRSU)
FAKTOR PENYESUAIAN UKURAN KOTA
(FCS)
 POKOK BAHASAN: 10 DOSEN MATAKULIAH:
MASHURI, ST. MT.
BUNDARAN LALU LINTAS

CONTOH PERHITUNGAN BAGIAN JALINAN BUNDARAN

TENTUKANLAH KAPASITAS, DERAJAT KEJENUHAN PADA BAGIAN
JALINAN BUNDARAN DENGAN DENAH BUNDARAN DAN LALU LINTAS
(KEND/JAM) SEBAGAI BERIKUT:
 POKOK BAHASAN: 10 DOSEN MATAKULIAH:
MASHURI, ST. MT.
BUNDARAN LALU LINTAS

CONTOH PERHITUNGAN BAGIAN JALINAN BUNDARAN

TENTUKANLAH KAPASITAS, DERAJAT KEJENUHAN PADA BAGIAN
JALINAN BUNDARAN DENGAN DENAH BUNDARAN DAN LALU LINTAS
(KEND/JAM) SEBAGAI BERIKUT:

emp SETIAP JENIS

KENDARAAN
POKOK BAHASAN: 10 DOSEN MATAKULIAH:
MASHURI, ST. MT.
BUNDARAN LALU LINTAS
POKOK BAHASAN: 10 DOSEN MATAKULIAH:
MASHURI, ST. MT.
BUNDARAN LALU LINTAS
POKOK BAHASAN: 10 DOSEN MATAKULIAH:
MASHURI, ST. MT.
BUNDARAN LALU LINTAS
POKOK BAHASAN: 10 DOSEN MATAKULIAH:
MASHURI, ST. MT.
BUNDARAN LALU LINTAS