Anda di halaman 1dari 13

KRISTALISASI

Oleh :
Tamara Tri Kemala (15/17676/THP/STIPP A)
Wulanda Sukesih (15/17809/THP/STIPP A)
Andi Amalia Cahyani (15/17876/THP/STIPP A)
Ezra Imanuel Sitorus (15/17977/THP/STIPP A)
Kristalisasi adalah proses pemisahan padatan yg larut
dalam larutannya, melalui penguapan atau pendinginan
Tujuan dari kristalisasi memisahkan padatan yg mula-
mula larut dalam zat pelarutnya sehingga diperoleh kristal.
Contoh : pembuatan gula tebu (gula pasir), MSG, garam
dapur, es krim, kristalisasi stearin, dll.
Dalam pabrik gula tujuan kristalisasi adalah
mendapatkan kristal gula sebanyak-banyaknya secara
mudah, sederhana, ekonomis dari suatu larutan yg
mengandung sukrosa. Kristal yg diperoleh sebaiknya
besar, homogen, murni.
Alat Kristalisasi
1. Kristalisator (crystallisers) koeltrog atau palung
kristalisasi
bentuk luar palung berbentuk U, ada yg terbuka atau
tertutup.
bekerja berdasarkan penurunan suhu (pendinginan)
Palung ini dibedakan menjadi dua:
A. Pendinginan udara
bentuknya U, mempunyai sumbu yg mengikat
pengaduk spiral yg berputar kecepatan 30 rpm.
massecuite (masakan/nira kental) didinginkan dg
bantuan udara
B. Pendinginan air
palung ini disekat oleh piring-piring tipis berongga yg di
dalamnya bisa dialiri air pendingin. Sekat2 ini dipasang
pada sumbu berputar.
2. Pan Vakum (Vacuum Pans) atau boiling pans
- alat ini bekerja berdasarkan evaporatif (penguapan)
- banyak digunakan dalam pabrik gula, terdiri 3 bagian
yaitu :
1) Bagian penukar kalor
2) Bagian penguapan
3) Bagian penyalur uap dan pengembun
JENIS-JENIS KRISTALISASI
A. Kristalisasi Penguapan
Kristalisasi penguapan dilakukan jika zat yang akan
dipisahkan tahan terhadap panas dan titik didihnya lebih
tinggi daripada titik didih pelarut.
B. Kristalisasi Pendinginan
Kristalisasi pendinginan dilakukan dengan cara
mendinginkan larutan. Pada saat suhu larutan turun,
komponen zat yang memiliki titik beku lebih tinggi akan
membeku terlebih dahulu, sementara zat lain masih larut
sehingga keduanya dapat dipisahkan dengan cara
penyaringan. Zat lain akan turun bersama pelarut sebagai
filtrat, sedangkan zat padat tetap tinggal di atas saringan
sebagai residu.
JENIS-JENIS KRISTALISASI
C. Pemanasan dan Pendinginan (kristalisasi vakum)
Metode ini merupakan gabungan dari dua metode
diatas. Larutan panas yang Jenuh dialirkan kedalam
sebuah ruangan yang divakumkan. Sebagian pelarut
menguap, panas penguapan diambil dari larutan itu
sendiri, sehingga larutan menjadi dingin dan lewat
jenuh.
Pelaksanaan Kristalisasi
Larutan pekat hasil penguapan dlm evaporator dimasukkan dlm Pan
masakan (Pan vakum). Dalam badan ini nira diuapkan airnya (kondisi
vakum) sampai kental, dan larutan tersebut lama kelamaan timbulah kristal
gula. Massa kental yg terdiri dari larutan induk dan kristal gula disebut
massecuite.
Massecuite ini kemudian dikeluarkan dari Pan masakan lalu dituangkan ke
dlm palung, selanjutnya dibawa ke alat pemusing (sentrifuge) untuk
dipisahkan kristal gula dan larutan induknya. Larutan induk yg keluar dari
lubang2 pemusing disebut dg setrop. Larutan ini (setrop) kmd dimasukkan
lagi ke dlm pan masakan lain, kmd dituangkan ke dlm palung, lalu
disentrifuse untuk memisahkan gula dan larutan induknya, demikian
seterusnya.
Biasanya jumlah nira kental dimasukkan dlm 4 tahap, masing2 pan
masakan A,B,C,D. Gula yg dipisahkan disebut gula A,B,C,D. Setrop yg
keluar dari badan terakhir disebut melase atau molase.
Melase ini masih mengandung sukrosa 33 %, tapi karena kondisi larutan
sudah sangat viskus dan relatif kotor shg gula yg terdapat di dalamnya tidak
lagi ekonomis untuk dipisahkan.
Pelaksanaan Kristalisasi
Sifat Masing-Masing Daerah
1. Daerah Tidak Jenuh/ unsaturated zone (KLJ < 1) :
Larutan dalam keadaan tidak jenuh, bila diuapkan maka
tingkat kejenuhannya meningkat sehingga pada suatu saat
akan tercapai keadaan jenuh.
2. Daerah Metastabil/ metastable zone (KLJ= 1,0 1,2) :
Pada daerah ini molekul-molekul padatan yg larut dapat
menempel ke permukaan inti kristal yg ada dlm larutan
tersebut.
3. Daerah antara/intermediate zone (KLJ = 1,2 1,3) :
Pada daerah ini, terdapat dua peristiwa yaitu: pembentukan
inti kristal dan pertumbuhan inti yang ada di dalamnya.
4. Daerah Labil/labile zone (KLJ > 1,3)
Daerah labil ditandai dengan pembentukan inti kristal.
Koefisien Lampau Jenuh (KLJ)
KLJ atau Koefisien Lampau Jenuh atau sering disebut
Supersaturation (SS) merupakan perbandingan antara
jumlah padatan yg larut dalam satu satuan berat pelarut dg
jumlah padatan yg larut membentuk larutan jenuh pada
suhu yg sama

padatan % pelarut pada suhu toC


KLJ = --------------------------------------------
padatan % pelarut, jenuh, pada toC

Agar berlangsung proses kristalisasi maka KLJ larutan


harus lebih dari satu (KLJ > 1)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai