Pasien HD Kronis Fix

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 25

Pasien HD Kronis

Oleh :
Kurniakin W.S. Girsang
Eviriyanto A.
Puspita Mahaputri
Caroline Anggraeni

Pembimbing :
dr. Afiatin Abdurrahman, Sp.PD KGH

04 Oktober 2017
Pasien HD Kronis
Anamnesa :

Pasien laki-laki, 30 tahun


Sudah diketahui darah tinggi sejak 17 tahun yang lalu
Sering sakit kepala, mual, muntah, dan sulit tidur
Pasien berobat tidak teratur di puskesmas dan pernah tensinya
230/100 mmHg
Setamat SMA pasien bekerja, minum ekstra joss 4 gelas setiap
malam
Satu tahun yang lalu pasien mual, dan muntah hebat, sakit kepala,
sesak napas, kaki bengkak, dan langsung dianjurkan HD.
Pasien mengikuti anjuran tersebut, namun pada awalnya pasien
menolak penyakitnya dan seringkali mangkir dari jadwal HD dan
sering mencabut sendiri akses HD
Istrinya bekerja,yang selama ini tidak kerja dan punya anak satu
2 orang masih kecil
Pemeriksaan Fisik :

TD :130/90 mmHg
Nadi : 85 x / menit
T : afebris
RR : 21 x / menit

3
Lab :

10/5/17 Ureum pre : 156, Post : 61, URR : 61%

21/6/17 17 Ureum pre :118, Post : 56, URR : 53%

15/7/17 Hb : 9,3

19/8/17 Hb : 9,7

23/8/17 Ureum pre :119, Post : 45, URR : 63%

23/9/17 Hb : 12,0

4
Resep HD

BB Post HD yang lalu : 60,45 kg


BB Pre HD : 64,5 kg
Lama HD : 4.30 jam
QB : 210
UF Goal : 4500
QD : 500 ml/mnt
BBK : 60 kg
BB Post HD : 60,7 kg
TMP : 100 mmHg
T. Vena : 100 ml/mnt
T. Arteri : -

5
Th / candesartan 1 x 8mg
Amlodipin 1 x 10mg
CaCO3 2 x 1
Asam Folat 1 x 5 mg
Paracetamol bila perlu.

6
Permasalahan :
Pasien sampai sekarang belum bisa menerima
penyakitnya
( HD teratur )

Pasien suka menarik akses HD selama cuci darah

Tidak bisa tidur

Pasien mau pindah ke CAPD karena mau kerja lagi,


tapi masih ragu-ragu

7
Tindak lanjut :
Edukasi pasien dan keluarga

Pengawasan ketat selama HD

Konsul ke konsultan psikosomatis

8
TINJAUAN
PUSTAKA
Depresi merupakan gangguan afektif yang
ditandai adanya mood depresi (sedih,
hilang minat, dan mudah lelah).

10
DSM-IV-TRDiagnostic Criteria for
Major Depressive Episode

A. Lima atau lebih dari gejala berikut dialami selama 2


minggu yang sama dan merasa terdapat perubahan
fungsional dari keadaan sebelumnya: minimal
mengalami satu dari gejala berikut yaitu: (1) mood
depresif atau (2) hilang minat atau kesenangan.

11
Kehilangan Penurunan
Mood depresif
minat berat badan

Agitasi
Insomnia Hilang energi
psikomotor

Adanya
Perasaan Kehilangan
pemikiran
tidak berharga konsentrasi
akan kematian

12
B. Gejala-gejala tidak memenuhi kriteri episode
campuran.
C. Gejala-gejala tersebut secara klinis menimbulkan
distress atau gangguan dalam kehidupan social,
pekerjaan atau kegiatan fungsional lainnya.
D. Gejala-gejala tersebut timbul tanpa terkai dengan
penggunaan obat-obatan atau kelainan medis umum
(hipotiroid).
E. Gejala-gejala tersebut tidak terkait dengan
adanya kejadian menyedihkan seperti kehilangan
orang yang dicintai, gejala menetap lebih dari 2
bulan atau adanya gangguan fungsional yang berarti,
preokupasi, morbid terhadap rasa tidak berharga, ide
13 bunuh diri, gejala psikotik atau retardasi psikomotor.
Prevalensi depresi berat pada populasi
umum adalah sekitar 1,1% - 15% pada
laki-laki dan 1,8% - 23% pada wanita,
namun pada pasien hemodialisis
prevalensinya sekitar 20%-30% bahkan
bisa mencapai 47%.
(Chan et al. 2010)

14
FAKTOR PSIKOSOSIAL
Harga
Emosi
diri

Gaya Fungsi
hidup Seksual
15
INTERVENSI PSIKOSOSIAL

Penilaian Membesarkan Peningkatan


Kondisi hati kualitas hidup

Peran Peran petugas


keluarga kesehatan

16
PEMBAHASAN
Pada pasien ini ditemukan depresi mayor
dengan memenuhi lebih dari 5 kriteria
Depresi Mayor menurut DSM IV-TR yaitu:

18
Kehilangan Penurunan
Mood depresif
minat berat badan

Agitasi
Insomnia Hilang energi
psikomotor

Adanya
Perasaan Kehilangan
pemikiran
tidak berharga konsentrasi
akan kematian

19
KESIMPULAN
Petugas kesehatan yang bekerja di unit gagal ginjal
sering dihadapkan pada pasien yang mengalami
problem psikososial dan perilaku. Membangun
kemampuan untuk mengenali dan beradaptasi dengan
masalah-masalah itu adalah sesuatu yang diperlukan.
Sering kali intervensi psikosial tidak bekerja karena
keterbatasan dari segi petugas kesehatan. Untuk itu
petugas kesehatan diharapkan dapat belajar cara-cara
mengatasi masalah psikosial yang terjadi di unitnya
masing-masing baik yang dialami pasien, keluarga
maupun petugas di dalam unit itu sendiri.

21
Thank You

22
Psikoneurosis atau yang lebih singkat
disebut neurosis adalah suatu kelainan
mental, hanya memberi pengaruh pada
sebagian kepribadian, lebih ringan dari
psikosis, dan seringkali ditandai dengan
keadaan cemas yang kronis, gangguan
gangguan pada indera dan motorik,
hambatan emosi, kurang perhatian
terhadap lingkungan, dan kurang memiliki
energi fisik.
23
(Dali Gulo, dalam Deekece, 2012)
TATALAKSANA
Non farmakologis:
Edukasi
Psikoterapi

24
Farmakologis:
Benzodiazepin : Diazepam, alprazolam,
clobazam
Nonbenzodiazepin : Buspiron
SSRI : Sertaline, fluoxetine, citalopram
NSRI : Duloxetine, venlafaxine
Simptomatik : Sesuai indikasi

25

Anda mungkin juga menyukai