VAKSIN DAN IMUNISASI

PENDAHULUAN
Beberapa penyakit infeksi termasuk infeksi
virus terjadi sekali seumur hidup.
Antibodi
Immun : sementara
seumur hidup.
Vaksin infulenza melindungi tubuh terhadap
strain influenza tertentu, tidak thd strain yang
baru (mis: H5N1)
 Vaksin : suspensi bakteri yg telah dimatikan,
dilemahkan, atau bakteri hidup yg tdk ganas
untuk mencegah penyakit infeksi tertentu
Pemberian vaksin ada 2:
1. Vaksinasi aktif
adalah vaksin yang dibuat dari m.o
2. Vaksinasi pasif
adalah imunisasi dg pemberian antibodi.
 Kegunaan Vaksinasi
Bayi < 3 bulan : antibodi dari ibunya
Bayi 2 bulan s/d 15 tahun harus di imunisasi.
Vaksinasi :perjalanan ke daerah infeksi
Immunisasi scr bertahap dpt menghilangkan
penyakit, misalnya cacar air.
Pemberian dpt dg dosis tunggal atau dosis tambahan
(Booster).
Immun terbentuk sampai 4 minggu
Injeksi ulang
 Mekanisme Kerja Vaksin
Vaksin merangsang sistem imun untuk membuat
antibodi yang membantu tubuh tahan terhadap
penyakit infeksi yang spesifik.
Kebanyakan vaksin dibuat dari mikroba penyebab
penyakit yang sudah dilemahkan, akan tetapi
walaupun mikroba tersebut sudah dilemahkan,
mereka masih efektif merangsang pembentukan
antibodi.
Antibodi yang dihasilkan tersebut akan
memberikan kekebalan terhadap infeksi
 Warning!!
Dpt tjd efek samping spt nyeri, merah, bengkak pada tempat
injeksi dan demam, terjadi 1 atau 2 hari setelah vaksinasi
Pada anak resiko ES lebih rendah bila dibanding dg
manfaatnya.
Anak-anak yang kurang sehat sebaiknya tidak diberikan
vaksin sampai sembuh.
Vaksin hidup tidak boleh diberikan kepada :
- ibu hamil
- sistem immun lemah karena penyakit atau obat (HIV,
kortikosteroid)
Kalau demam setelah pemberian vaksin DPT berikan
antipiretik spt parasetamol
1. Vaksin Difteri
Pemberian: usia 2, 3, 4 bulan, 3-5 tahun.
Dikombinasi dg vaksin tetanus dan pertusis.
2. Vaksin Tetanus
Pemberian: usia 2, 3, 4 bulan, 3-5 tahun
Perlindungan: 5-10 tahun.
3. Vaksin Difteri
Pemberian: usia 2, 3, 4 bulan
4. Vaksin polio
Pemberian: usia 2, 3, 4 bulan, 3-5 tahun dan booster
pada usia sekolah.
 Vaksin Polio
Diberikan pada usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan,
3-5 tahun dan booster pada usia sekolah.
Diberikan per oral, banyak dokter yang
menyarankan booster setiap 10 tahun
terutama di negara yang mamsih terdapat
kasus polio.
 Vaksin MMR (Measles, Mumps dan
Rubella)
Diberikan pada usia 12-15 bulan, dan 3-5
tahun.
Rubella dapat merusak fetus pada trimester
pertama kehamilan, oleh sebab itu ibu yang di
vaksin rubella tidak boleh hamil sampai 3
bulan setelah pemberian vaksin.
Penyakit measles tidak dapat di proteksi
100%, tapi dapat mengurangi keparahan
penyakit.
 Vaksin BCG (Tuberkulosa)
Diberikan pada bayi baru lahir, usia 6 minggu
atau 10-14 tahun. Secara injeksi sub kutan
pada lengan atas.
Akan terbentuk pustula kecil dalam 6-12
minggu, sebagai tanda immun sudah
terbentuk.
 Vaksin Influenza
Diberikan kepada orang yang mempunyai
resiko serius apabila terserang influenza.
Cara pemberian : Injeksi
Immunitas jangka panjang tidak mungkin
diberikan,tapi proteksi terhadap strain
terakhir dapat diberikan.
Vaksinasi dapat diberikan setiap setahun,
untuk melindungi dari strain virus terbaru.
 Vaksin hepatitis A
Vaksin diberikan secara injeksi, Diberikan dosis
tunggal untuk orang yang beresiko terkena
hepatitis A, booster setiap 6-12 bulan setalah
injeksi pertama. Kemudian booster setiap 10
tahun.
Diberikan kepada orang yang tinggal atau akan
melakukan perjalanan ke daerah yang
mempunyai hygiene yang jelek atau pekerja atau
pelajar yang kemungkinan berkontak dengan
virus hepatitis A
 Vaksin Hepatitis B
Tahap awal diberikan 3 kali, injeksi kedua
diberikan 1 bulan setelah injeksi pertama,
kemudian injeksi ketiga diberikan 6 bulan setelah
injeksi kedua. Bila perlu diberikan booster setelah
5 tahun.
Diberikan kepada orang yang tinggal atau akan
melakukan perjalanan ke daerah yang
mempunyai hygiene yang jelek atau pekerja atau
pelajar yang kemungkinan berkontak dengan
virus hepatitis B
 Vaksin Meningitis
Diberikan secara injeksi dosis tunggal pada
orang yang beresiko terkena meningitis.