b c f g
B
P3
P1
P2
a,b,c,... : titik detail
: titik kerangka dasar (BM)
: pengukuran detail
P1,P2,P3 : titik poligon
Pengukuran Kerangka Dasar Horizontal
Merupakan pengukuran titik kerangka dasar untuk mendapatkan
koordinat horizontal (X dan Y)
Ada banyak metode yang bisa digunakan untuk mengukur KDH, metoda
yang umum dipakai adalah metoda poligon
Dalam metoda poligon, diukur sudut dan jarak untuk masing-masing
titik kemudian nantinya hitungan untuk kooordinat dilakukan dengan
formulir hitungan poligon
Metoda Poligon
2 3 Data yang harus ada:
1
d23 1. Sketsa poligon (termasuk
d12 didalamnya, nama masing2 titik)
B1 B2 B3
dB1 2. Jarak masing-masing titik kerangka
dasar ( disini ada 6 jarak)
BM B BB d34 3. Sudut dalam poligon di masing2
titik (disini ada 6 sudut)
dAB 4. Data kordinat dari semua BM yang
digunakan
BA B4
d4A
BM A 4
Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal
Merupakan pengukuran titik kerangka dasar untuk mendapatkan tinggi
masing-masing titik kerangka dasar
Ada banyak metode yang bisa digunakan untuk mengukur KDH, metoda
yang umum dipakai adalah metoda sipat datar
Dalam metoda sipat datar, digunakan waterpass untuk mendapatkan
Bacaan Benang Atas, Benang Tengah dan Benang Bawah untuk nantinya
dihitung beda tinggi antara kedua buah titik
Pembacaan Rambu Ukur
Mana BA, BB, BT?
A
.
Stand 2
.
Stand 2
Stand 1 B Stand 1 C
Seksi 1 Seksi 2
Dcd Dab
belakang
BA 6.03 BA 5.02
BT 6 BT 5
BB 5.97 BB 4.98
Stand 2
muka
Muka Muka
BT 6.05 BT 5.05
C B
Berapa beda tinggi AB?
Tempat Berdiri 1 Tempat Berdiri 2
Perhitungan KDV (2)
Langkah Perhitungan
Masukkan hasil pengukuran sesuai dengan
kolom yang disediakan
Pastikan bahwa (BA+BB)-2BT <= 2 mm
Hitung jarak optis dengan D=(BA-BB)*skala
Hitung Beda Tinggi dengan
BTbelakang BTMuka
untuk masing masing stand
Hitung tinggi reratanya
SEKIAN TERIMA KASIH