Anda di halaman 1dari 25

ANEMIA

DEFINISI
Keadaan dimana kadar eritrosit atau hemoglobin yang beredar
tidak dapat memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen
bagi jaringan tubuh.

Penurunan kadar hemoglobin darah dibawah normal.


GAMBARAN KLINIS
Adaptasi utama thd anemia adalah pada system kardiovaskular dan pada
kurva disosiasi O2 hemoglobin.
Pada beberapa pasien dgn anemia cukup berat mungkin tidak ada grjala
atau tanda, sedangkan pada anemia ringan mungkin tjd kelemahan berat.

Derajat anemia (ditentukan oleh kadar Hb)


- Ringan sekali : Hb 10g/dl
- Ringan : Hb 8- 9,9 g/dl
- Sedang : Hb 6 7,9 g/dl
- Berat : Hb < 6 g/dl
Gejala
Biasanya napas terengah-engah khususnya saat olahraga
Lemas
Berdebar debar dan sakit kepala

Gejala Umum : adalah gejala yg timbul pada semua jenis anemia


pada kadar Hb yg sudah menurun.
* sist. Kardiovaskuler : lesu, cepat lelah, palpitasi, takikardi, sesak wkt
kerja, angina pectoris, gagal jantung
* sist. Saraf : sakit kepala, pusing, telinga berdenging, mata
berkunang kunang, kelemahan otot, iritabel, lesu, perasaan dingin
pada ektremitas
sist. Urogenital : gangguan haid dan libido menurun
Epitel : : warna pucat pada kulit dan mukosa, elastisitas
kulit menurun, rambut tipis dan halus

Gejala Khas : gejala yg menjadi ciri dari masing-masing jenis


anemia
Anemia defisiensi besi : disfagia, atrofi papil lidah, stomatitis
angularis, koilonikia
Anemia defisiensi asam folat : lidah merah (buffy tongue)
Anemia hemolitik : icterus hepatosplenomegali
Anemia aplastic : perdarahan kulit atau mukosa
PEMERIKSAAN HEMATOLOGI
Tujuan pemeriksaan hematologi dasar adalah:
1. Menetapkan diagnosis suatu penyakit
2. Membantu diagnosis suatu penyakit
3. Untuk follow up sesuatu penyakit
4. Menetapkan terapi suatu penyakit
5. Untuk menetapkan prognose dari suatu penyakit
Pemeriksaan kadar Hb
Kadar Hb dapat ditentukan dengan cara :
- Kolirimeterik visul car Sahli
- Fotoelektrik cara sianmethemoglobin WHO
Kadar Hb rendah : Anemia
Kadar Hb tinggi : Polistemia
Nilai normal
Bayi baru lahir : 17-22 gr/dl
Umur 1 minggu : 15-20 gr/dl
Umur 1 bulan : 11-15 gr/dl
Anak anak : 11-13 gr/dl
Lelaki dewasa : 14-18 gr/dl
Perempuan dewasa : 12-16 gr/dl
Lelaki tua : 12.4-14.9 gr/dl
Perempuan tua : 11.7-13.8 gr/dl
Hematokrit
- banyaknya jumlah sel darah merah dalam 100 ml darah yang
dinyatakan dalam persen (%)
- Kadar hemoglobin berbanding lurus dengan kadar hematokrit,
sehingga peningkatan dan penurunan hematokrit terjadi pada
penyakit-penyakit yang sama.
- Ada 2 cara pemeriksaan hematokrit yaitu cara Wintrobe dan cara
mikrometode.
Tujuan :
mengetahui ada atau tidaknya anemia, menghitung nilai RBC
rata-rata.
Prinsip pemeriksaan :
darah disentrifuge, partikel berat (eritrosit) mengendap didasar
tabung dan partikel ringan (leukosit dan tromobisit) diatasnya.
Perhitungan presentase :
(Tinggi kolom RBC/tinggi kolom darah) x 100%
Nilai normal :
pria: 40-48%
wanita: 37-43%
LED (laju endap darah)
- kecepatan sedimentasi eritrosit dalam darah yang belum
membeku, dengan satuan mm/jam
- untuk mengukurnya diperlukan darah dengan anti koagulan
- LED dijumpai meningkat selama proses inflamasi akut, infeksi
akut dan kronis, kerusakan jaringan (nekrosis), penyakit kolagen,
rheumatoid, malignansi, dan kondisi stress fisiologis (misalnya
kehamilan).
- Nilai normal :
Laki-laki : 0 15 mm/jam
Perempuan : 0 20 mm/jam
Jumlah Eritrosit
Untuk menetukn jumlah total eritrosit per ul darah untuk
melihat adanya anemia atau polistemia
Penurunan eritrosit :
- Anemia : penurunan Hb, Ht, jumlah eritrosit
- Keganansan
Peningkatan eritrosit :
- Penyakit paru, tempat tinggi, perokok, penyakit ginjal
Indeks Sel Darah Merah (MCV, MCH, MCHC)
Membagi anemia mjd mikrositik, normositik dan makrositik

Mikrositik hipokrom Normositik normokrom Makrositik

MCV <80 fl MCV 80-95 fl MCV >95 fl

MCH <27 pg MCH >27 pg


Mean Corpuscular Volume (MCV)
Volume eritrosit rata rata/ rata rata ukuran eritrosit
Nilai normal : 80-100 fl
Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH)
Banyaknya Hb per eritrosit
Nilai normal: 27-31 pg
Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC)
kadar (gr) hemoglobin per dL eritrosit
Nilai normal : 31-37 g/dL
Hitung Jenis
Leukosit
- Hitung jenis leukosit digunakan untuk mengetahui jumlah
berbagai jenis leukosit
- hanya menunjukkan jumlah relatif dari masing-masing jenis
sel. Untuk mendapatkan jumlah absolut dari masing-masing
jenis sel maka nilai relatif (%) dikalikan jumlah leukosit total
dan hasilnya dinyatakan dalam sel/l.
- Untuk menghitung leukosit, darah diencerkan dalam pipa
lekosit lalu dimasukkan ke dalam kamar hitung. Pengencer
yang digunakan adalah larutan Turk.
- Nilai normal : Eosinofil 1-3%, Netrofil 55-70%, Limfosit 20-40%,
Monosit 2-8%
- Membantu membedakan anemia murni dan pansitopenia
(hitung eritrosit, neutrofil, dan tromobosit fibawah normal)
- Anemia hemolisis neutrofil dan trombosit meningkat
- Pada infeksi dan leukemia, hitung leukosit meningkat dan
mungkin terdapat leukosit abnormal atau prekursor neutrofil
Trombosit
- Untuk menilai perdarhan yang terjadi pada keadaan
trombositopenia, uremia, penykit hati atau keganasan
- darah diencerkan dalam pipet eritrosit lalu dimasukkan ke dalam
kamar hitung. Pengencer yang digunakan adalah larutan Rees
Ecker.
- Nilai normal : 150.000-400.000/ul
- Peningkatan jumlh trombositosis
- Penurunn jumlah trombositopenia
Hitung Retikulosit
- Normal : 0,5-2,5%, hitung absolutnya 50-150 x 109/L
- Hitung retikulosit meningkat, karena eritropoetin meningkat
dan makin tinggi sejalan dgn beratnya anemia, khusunya
terjadi jika terdapat jangka waktu sampai tjd hiperplasia
eritroid dlm sumsum tulang spt pada hemolisis kronik
- Jika hitung retikulosit tidak meningkat, menunjukan fungsi
sumsum tulang terganggu atau kurangnya rangsang
eritrpoietin.
Sediaan Apusan Darah
- peripheral blood smear, diwarnai dengan pewarnaan (biasanya
Giemsa atau Wright)
- Melihat morfologi eritrosit atau inklusi eritrosit, gmbaran dan
diferensial leukosit, sel abnormal
- Misalnya defisiensi besi dan asam folat atau B12, indeks
eritrosit normal tetapi pada sediaan apus darah menunjukan
gambaran dimorfik (dua populasi sel eritrosit besar dgn Hb
cukup dan sel kecil hipokrom)
Red Cell Distribution Width (RDW)
- menunjukn varibilitas ukuran eritrosit abnormal
- Nilai normal : 11,5-14,5 (%)
- Anisotitosis RDW meningkat
- Diginakan terutam untuk membedakan talasemia heterozigot
tanpa komplikasi (MCV , RDW normal) dengan anemia
defisiensi besi (MCV , RDW )
RDW meningkat pada :
- Anemia defisiensi besi
- Anemia defisiensi As. Folat
- Anemia hemolitik
RDW normal :
- Anemia penyakit kronik
- Blood loss
- Anemia aplastik
- hemoglobinopati
Serum Iron (SI)
- Untuk mengukur jumlah besi yg bersirkulasi yg berikatan dengan
transferrin
- Normal : 50-150 ug/dl.
Total Iron Binding Capacity (TIBC)
- kemampuan total transferin mengikat besi
TIBC = Fe serum + UIBC
- Normal : 300 360 ug/dl,
orang tua < 300 ug/dL

*UIBC : Unsaturated Iron Binding Capacity--> kelebihan kemampuan


transferin mengikat besi
Serum Ferritin
- Cadangan besi dlm serum
- Normal : 50 200 ug/dL
- Pada anemia def. besi ferritin serum sangat rendah
- Peningkatan ferritin serum penimbunan besi atau pengelepasan
ferritin berlebihan dari jr. rusak atau respon fase akut (peradangan)
- Ferritin serum meningkat atau normal pda anemia penyakit kronik
Transferrin saturation
- Secara bersamaan, SI dan TIBC digunakan untuk menghitung persen
saturasi transferin
SI/TIBC
- Normal : antara 20-50(%)
- Meningkat pada anemia megaloblastik, anemia sideroblastik
- Menurun pada infeksi kronik, defisiensi besi, uremia
An. Def. Fe An. Peny. Thalasemia An. Sidero-
Kronik / blastik
-MCV /N , kdg2
-MCH /N
-MCHC /N
-Fe Serum N
-TIBC N N
-Ferritin N N
serum

Anda mungkin juga menyukai