Bagi mahasiswa
Diharapkan dapat menambah ilmu di bidang kesehatan dan keselamatan
kerja pada industri informal
Memiliki laporan keuangan yang jelas Tidak memiliki Laporan Keuangan yang jelas
Teknologi yang digunakan canggih dan modern Teknologi yang digunakan sangat sederhana
Hasil produksi cenderung untuk segmen menengah ke atas Hasil produksi cenderung untuk segmen menengah ke bawah
2.4 Gambaran Umum Wilayah
Batas Jakarta Barat Daerah Perbatasan
Pemotongan
LAS
Pendinginan
Besi
Pemindahan
Pemasangan
Mur Baut
Urutan Bahaya potensial Gangguan Risiko
Kegiatan kesehatan yang kecelakaan
Fisik Kimia Biologi Ergonomic Psikologi
mungkin terjadi kerja
Pembuatan - Suhu 32,2C - Debu - Bakteri - tidak ada meja - - Gangguan - Trauma tajam
Pola - Kelembaban -serpihan besi - Jamur kursi pernapasan
71 rh% - Kotoran ayam - Strain
- Kebisingan - kelelahan
58 dB - infeksi
- Pencahayaan -low back pain
cukup baik
Pemotongan - Suhu 32,2C - Debu - Bakteri - Selalu jongkok - - Gangguan - Trauma tajam
- Kelembaban - Serpihan - Jamur - Gerakan pernapasan - MSD -trauma bakar
77 rh% Besi - Karat berulang - kelelahan -Trauma tumpul
- Kebisingan -Asap blender - Kotoran ayam - Alat-alat tajam -Infeksi
98 dB - Waktu kerja
- Pencahayaan yang lama
cukup baik -bising kerja
LAS - Suhu 32,2C - Debu - Bakteri - Selalu Jongkok - - Gangguan - Trauma tajam
- Kelembaban - Asap las - Jamur - Gerakan pernapasan - MSD -Trauma Bakar
77 rh% -Srpihan besi - Kotoran ayam Berulang - Infeksi -Trauma tumpul
- Kebisingan -karat - Cahaya LAS - kelelahan
98 dB -Bising
- Pencahayaan
Pendinginan - Suhu 32,2C - Debu - Bakteri - Gerakan - - Gangguan -Trauma
Besi - -Air - Jamur berulang pernapasan - bakar
Kelembaban rendama - Kotoran - Waktu MSD -Trauma
71 rh% n ayam kerja yang - Infeksi tajam
- Kebisingan -Uap gas -Karat lama - kelelahan -Trauma
58 dB beracun tumpul
-
Pencahayaan
cukup baik
Pemindahan - Suhu 32,2C - Debu - Bakteri - Beban berat - Gangguan -Trauma tajam
- Kelembaban -serpihan - Jamur - Karat pernapasan - -Trauma
77 rh% besi - Kotoran MSD tumpul
- Kebisingan ayam - Infeksi
85 dB -Karat - kelelahan
- Pencahayaan
cukup baik
Pemasangan - Suhu 32,7C - Debu - Bakteri - Selalu - Gangguan -Trauma tajam
mur baut - Kelembaban -serpihan - Jamur Jongkok pernapasan - -Trauma
71 rh% besi - Kotoran - Gerakan MSD tumpul
- Kebisingan ayam Berulang - Infeksi
68 dB -Karat -Karat - kelelahan
Penilaian Tingkat Risiko
Bahaya Akibat Bahaya E P R Mengurangi Risiko Risiko
sisa
Trauma tajam Perdarahan dan luka robek M L M Teliti dalam proses pemotongan L
bahan dan alat pelindung diri
LAS - Suhu 32,2C - Debu - Bakteri - Selalu Jongkok - - Gangguan - Trauma tajam
- Kelembaban - Asap las - Jamur - Gerakan pernapasan - MSD -Trauma Bakar
77 rh% -Srpihan besi - Kotoran ayam Berulang - Infeksi -Trauma tumpul
- Kebisingan -karat - Cahaya LAS - kelelahan
98 dB -Bising
- Pencahayaan
Pendinginan - Suhu 32,2C - Debu - Bakteri - Gerakan - - Gangguan -Trauma
Besi - -Air - Jamur berulang pernapasan - bakar
Kelembaban rendama - Kotoran - Waktu MSD -Trauma
71 rh% n ayam kerja yang - Infeksi tajam
- Kebisingan -Uap gas -Karat lama - kelelahan -Trauma
58 dB beracun tumpul
-
Pencahayaan
cukup baik
Pemindahan - Suhu 32,2C - Debu - Bakteri - Beban berat - Gangguan -Trauma tajam
- Kelembaban -serpihan - Jamur - Karat pernapasan - -Trauma
77 rh% besi - Kotoran MSD tumpul
- Kebisingan ayam - Infeksi
85 dB -Karat - kelelahan
- Pencahayaan
cukup baik
Pemasangan - Suhu 32,7C - Debu - Bakteri - Selalu - Gangguan -Trauma tajam
mur baut - Kelembaban -serpihan - Jamur Jongkok pernapasan - -Trauma
71 rh% besi - Kotoran - Gerakan MSD tumpul
- Kebisingan ayam Berulang - Infeksi
68 dB -Karat -Karat - kelelahan
Temuan Hasil Pemeriksaan
Kesehatan Karyawan
Dari data yang didapatkan terdapat dua
orang pekerja yang bekerja sama tanpa ada
pembagian tugas. Didapatkan hasil
pemeriksaan kesehatan tidak ada pekerja
yang memiliki keluhan kesehatan. Pada
pemilik usaha yaitu bapak Rosyid ditemukan
adanya hipotensi, yaitu 110/60 mmHg dan
pernapasan takipneu 40x/menit. Didapatkan
hipertensi pada bapak teguh (140/110
mmHg) dan takipneu 60xmenit, dan
hipotensi pada bapak Umar (90/60 mmHg).
BAB V
Kesimpulan dan Saran
Faktor bahaya yang dialami pekerja tralis adalah
dapat mengakibatkan kecelakaan kerja dari masing-
masing alur pekerjaan seperti ;
Penggunaan alat untuk mengelas seperti cahaya
yang berlebihan,
Grindra untuk menghaluskan yang menghasilkan
serpihan besi yang terbang,
Besi yang berkarat, berserakan dan menumpuk,
Suara bising yang di timbulkan dari pukulan besi
Posisi jongkok yang terus menerus serta
lingkungan yang berseblahan dengan peternakan
ayam
Semua itu dapat menjadi masalah kesehatan yang mungkin terjadi yaitu
;
Serpihan besi masuk ke saluran nafas, dan menacap di kornea
dengan penanganan pertama dengan mengeluarkan serpihan
menggunakan ujung uang kertas bisa menyebabkan erosi pada
kornea,
Cahaya yang di timbulkan alat las menyebabkan pandangan kabur,
Suara bising yang dapat menyeababkan tuli,
Luka bakar karna pengelasan
Tetanus jika tertusuk besi yang berkarat serta adanya kotoran ayam
Diare karna banyaknya lalat yang hinggap di makanan dan minuman
sesak napas, sampai gangguan saluran pernapasan seperti batuk,
gangguan muskuloskeletal yaitu mialgia dan nyeri pinggang.
Hal ini diperburuk dengan pekerja yang tidak menggunakan alat
pelindung diri serta tidak mengtahui prosedur kesehatan dan
keselamatan kerja (K3).
Alat pelindung diri yang kami ingin terapkan
adalah
1. menggunakan masker supaya serpihan besi tidak
terhirup
2. kacamata hitam melindungi mata dari serpihan
besi dan cahaya yang berlebih
3. sarung tangan supaya tangan terhindar dari luka
bakar dan lecet karna goresan besi
4. sepatu kusus supaya melindungi dari benda tajam
yang mungkin terinjak dan
5. kursi yang terdapat sandarannya agar tidak terus
menerus jongkok.
Oleh karena itu, kami telah membuat beberapa perencanaan
untuk menerapkan cara pengendalian bahaya kerja yang
terdapat pada industri tralis tersebut yaitu kegiatan yang
dimaksudkan adalah untuk meminimalisir, atau bahkan
menghilangkan faktor risiko bahaya kecelakaan kerja, sehingga
dapat mengurangi angka kejadian kecelakaan kerja.
Dapat menggunakan alat pelindung diri yang baik dan benar
Penyuluhan tentang pentingnya penggunaan alat pelindung diri
seperti masker, kacamata, sarung tangan, sepatu kusus dan
penerapan keselamatan kesehatan kerja di lingkungan kerja
oleh pemilik industri tralis tersebut.
Dengan demikian diharapkan dari hal ini, produktivitas kerja
dapat meningkat dan memberikan keuntungan bagi industri.
Saran
Bagi pekerja
Disarankan para pekerja menggunakan alat pelindung diri seperti
masker, kacamata hitam, sarung tangan, sepatu kusus.
Disarankan mempunyi SOP (Standar Operasional Prosedur) dalam
seluruh tahap produksi.
Diharapkan pekerja lebih waspada terhadap bahaya dan risiko
kecelakaan kerja.
Menjaga kebersihan lingkungan tempat kerja.