serta Tatalaksananya
M. Dahrul Arifin
102013224
MRCP
ERCP
Working
Diagnosis Differential Diagnosis
kolangitis akut ec Kolangiokarsinoma
Kolangiokarsinoma suatu tumor ganas dari
koledokolithiasis epitelium duktus biliaris intrahepatik atau
ekstrahepatik.
biasanya ditemukan pada orang-orang berusia diatas
60 tahun dan lebih banyak terjadi pada pria.
Gejala utama kolangiokarsinoma ekstrahepatik
terjadinya ikterus tanpa rasa nyeri. Sedangkan
Kolangiokarsinoma intrahepatik nyeri pada
kuadran kanan atas dan gejala yang berkaitan
dengan tumor seperti kakeksia dan malaise.
Feces berwarna kuning dempul, urin berwarna
gelap, pruritus, rasa sakit pada perut kuadran kanan
atas (abdomen) dengan rasa sakit yang menjalar ke
punggung dan penurunan berat badan.
Abses Hati
infeksi pada hati yang disebabkan karena infeksi
bakteri, parasit, jamur maupun nekbrosis steril.
Keluhan awal: demam/menggigil, nyeri abdomen,
anokresia/malaise, mual/muntah, penurunan berat
badan, keringan malam, diare, demam (T > 38),
hepatomegali, nyeri tekan kuadran kanan atas,
ikterus, asites, serta sepsis yang menyebabkan
kematian.
DEFINISI
Kolangitis Akut
Merupakan superimposa infeksi bakteri yang
terjadi pada obstruksi saluran bilier, terutama yang
ditimbulkan oleh batu empedu, namun dapat pula
ditimbulkan oleh neoplasma ataupun striktur.
Sindrom klinis yang ditandai dengan demam, sakit
kuning, dan nyeri perut yang berkembang sebagai
akibat dari stasis/sumbatan dan infeksi di saluran
empedu.
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi batu empedu di dunia sekitar 20-35% dan resiko terjadinya
kolangitis akut simtomatik dilaporkan sekitar 0.2%.
Wanita > pria
Di Amerika Serikat, orang kulit putih > orang kulit hitam
Etiologi
Obstruksi bilier saluran (kolestasis) dan pertumbuhan
bakteri dalam empedu (infeksi empedu).
Choledocholithiasis menjadi penyebab paling sering.
PATOFISIOLOGI
Kolangitis akut ringan sebaiknya pemberian jangka pendek 2-3 hari cephalosporin
(misal cefazolin, cefoxitin)
kolangitis sedang sampai berat pemberian antibiotic minimal 5-7 hari dengan
nonbaktam dengan atau tanpa metronidazol untuk kuman anaerob, atau karbapenem.
kolangitis akut ringan - sedang (misalnya Ampisilin sulbactam iv 3 gram setiap 6 jam,
atau ertepenem 1gram sekali sehari, atau ampisilin iv 2gram setiap 6 jam plus
gentamicin iv 1.7mg/kgbb setiap 8 jam atau golongan fluorokuinolon (misalnya
siprofloksasin iv 400 mg setiap 12 jam, levofloksasin iv 500mg sekali sehari, atau
moxiflokasain iv atau oral 400mg sekali sehari) ditambah metronidazol iv 500mg setiap
6-8 jam untuk bakteri anaerob.
Kolangitis akut berat atau nosokomial (hospital acquired), direkomendasikan pemberian
antibiotic piparisilin-tazobaktam (3.375gr iv stiap 6 jamatau 4.5 gr iv setiap 8 jam), stau
3.1 gr iv tikarsilin-klavulanat setiap 6 jam, atau tigesilin (100mg iv bolus, diteruskan
50mg iv sekali sehari) atau sefalosporin (misalnya seftriakson 1-2gr sekali sehari atau
cefepim 1-2 gr seiap 12 jam) dengan metronidazol iv 500mg setiap 6-8 jam untuk
bakteri anaerob.
Drainase bilier
Diperlukan pada pasien kolangitis akut untuk menghilangkan sumber infeksi dan juga
karena obstruksi dapat menurunkan ekskresi bilier antibiotic.
Pengobatan lain
KESIMPULAN
Pasien-pasien dengan gejala nyeri abdomen kuadran kanan atas, jaundice dan
demam patut dicurigai menderita Cholangitis, terutama apabila mempunyai riwayat
batu empedu. Karena penyakit ini berhubungan dengan obstruksi saluran bilier.
Pemeriksaan yang dapat dilakukan meliputi pemeriksaan darah rutin, fungsi hati
(SGOT & SGPT), alkali fosfatase, dan bilirubin serum, dan kultur bakteri dari
sampel darah. Pemeriksaan Radiologi yang dapat membantu adalah USG, ERCP
dan MRCP. Penanganan pertama adalah antibiotik intravena dan resusitasi cairan
untuk stabilisasi pasien, kadangkala diperlukan dekompresi darurat pada kasus-
kasus berat. Pada pasien yang dapat distabilisasi dengan antibiotik dan cairan IV,
terapi elektif untuk dekompresi dapat dilakukan, kemudian terapi dapat dilakukan
secara endoskopik dengan PTC ataupun dengan pembedahan.
~Terima kasih~