Pembimbing Residen
dr. Thio Ananda Steven
Dosen Pembimbing
dr. Junus Baan, Sp.Rad
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. RA
Umur : 57 Tahun
No. RekamMedik : 756656
Ruang Perawatan : Lontara 1 Bawah Depan
Tanggal MRS : 16-05-2016
ANAMNESIS
Keluhan utama : Sesak Napas
Riwayat Penyakit Sekarang :
Sesak napas dialami sejak 3 jam sebelum masuk rumah
sakit. Sesak dirasakan saat melakukan aktivitas ringan dan berkurang saat
istirahat. Pasien mengeluh susah tidur terlentang karena sesak dan
biasanya lebih nyaman jika tidur menggunakan 2 bantal. Pasien juga
mengeluhkan dirinya sering terbangun tengah malam karena sesak.
Riwayat sesak sebelumnya ada. Pada tanggal 10-05-2016 pasien masuk
kerumah sakit dengan keluhan nyeri dada dan keluar pada tanggal 12-05-
2016. Nyeri dada ada. Nyeri dada dirasakan seperti tertekan dan tembus
kebelakang terjadi secara tiba-tiba. Riwayat nyeri dada sebelumnya ada
10 hari yang lalu. Batuk tidak ada. Nyeri ulu hati tidak ada. Demam tidak
ada. Bengkak pada kaki tidak tampak. Riwayat sering bengkak kaki
disangkal. Buang air besar kesan biasa. Buang air kecil lancar, kuning kesan
biasa.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Riwayat Hipertensi sejak + 10 tahun yang lalu dan
mengkonsumsi Captopril. Tidak minum obat secara
teratur.
Riwayat DM disangkal
Riwayat penyakit jantung koroner sebelumnya ada
Riwayat Stroke (-)
Riwayat Trauma (-)
Riwayat keluarga dengan penyakit yang sama tidak ada
Riwayat merokok tidak ada
Riwayat minum alkohol tidak ada
PEMERIKSAAN FISIS
Kepala
Rambut : Berwarna hitam,tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis (+) , Ikterus (-),
Gangguan penglihatan(-),
Telinga : Nyeri (-), Sekret(-), Tinnitus (-),
Gangguan pendengaran(-).
Hidung : Nyeri (-), Epistaksis (-), Rhinorrhea
(-)
PEMERIKSAAN FISIS
Leher
Inspeksi : Warna kulit sama dengansekitarnya,
tidak tampak massa tumor,
Palpasi : Tidak ada massa tumor, tidak ada
nyeri tekan, tidak ada pembesaran
kelenjar getah bening., JVP R+3
cmH2O
PEMERIKSAAN FISIS
Paru-Paru
Kesan :
- Cardiomegaly dengan dilatasi et
elongatio aorta
- Pulmo dalam batas normal
DIAGNOSIS
HHD
CHF NYHA III
CAD
TERAPI
IFVD NaCl 0,9%
Furosemide 40/12jam/oral
Aspilet 80mg/24jam/oral
Clopidogrel 75mg/24j/oral
Candesartan 8mg/24j/oral
Farsorbid 10mg/8j/oral
Simvastatin 20mg/24j/oral
Sprionolacton 25mg/24j/oral
ISDN 5mg/sublingual (bila nyeri dada)
BAB II
DISKUSI
PENDAHULUAN
sesak napas dialami sejak 3 jam sebelum masuk rumah sakit. Sesak dirasakan
saat melakukan aktivitas ringan dan berkurang saat istirahat. Pasien
mengeluh susah tidur terlentang karena sesak dan biasanya lebih nyaman
jika tidur menggunakan 2 bantal. Pasien juga mengeluhkan dirinya sering
terbangun tengah malam karena sesak,. Riwayat Hipertensi sejak + 10
tahun yang lalu dan mengkonsumsi Captopril.Tidak minum obat secara
teratur
Dari pemeriksaan fisik
Tekanan Darah 140/90 mmHg
DIAGNOSA KLINIS
pemeriksaan fisik
JVP R+3 cmH2O, dan perkusi batas kiri jantung 2 jari dari linea
midclavicularis sinistra.
DIAGNOSA KLINIS
MITRAL HEART
DISEASE
MITRAL STENOSIS
DEFENISI
Mitral Stenosis adalah suatu penyakit jantung, dimana katup atau pintu yang
menghubungkan ruang atrium (serambi) dan ventrikel (bilik) jantung bagian kiri
mengalami penyempitan, sehingga tidak bisa membuka dengan sempurna. Secara normal
pembukaan katub mitral adalah selebar tiga jari (4cm2) ( Brunner & Suddarth, 2001)
ETIOLOGI
Mitral Stenosis merupakan kelainan katup yang paling sering diakibatkan oleh
penyakit jantung reumatik. Sekitar 90% dari kasus Mitral Stenosis diawali dengan demam
reumatik. Sisanya non-reumatik seperti Congenital Mitral Stenosis, Systemic Lupus
Erythematosus (SLE), Arthritis Rheumatoid (RA), Atrial Myxoma, dan Bacterial
Endocarditis. Kelainan ini juga bisa ditemukan pada pasien dengan hipertensi pulmonal.
(Jonathan Gleadle, 2005).
MITRAL STENOSIS
RADIOLOGI
Pada foto thorax akan tampak membesar atrium kiri, ventrikel kanan dan cabang-cabang dari arteri pulmonaris vena
pulmonalis dilatasi venule, kapiler paru dilatasi ok darah bisa balik lagi ke atrium kanan kongestif paru
Atrium kiri hypertrophy mendesak esophagus (krn pembesarannya menuju ke kanan) pada proyeksi frontal terjadi double
contour pada batas kanan jantung
Pembesaran atrium kiri
PA : Ke samping kiri =kanan
Kiri : Aurikel menonjol
Kanan : Batas kembar garis A1 (Double Contour)
Keatas : Mendorong broncus utama kiri
Lat/RAO :
Menekan esofagus kebelakang dan kesamping
Atrium kiri menonjol pada bagian 1/3 tengah belakang
MITRAL REGURGITASI
Bila pada stenosis mitral katup menyempit, tetapi masih bias menutup
dengan baik, maka pada insufisiensi mitral katup mitral tidak dapat
menutup dengan sempurna.
Ini disebabkan, antara lain:
otot papilaris lemah karena meradang
otot papillaris putus karena trauma
karena prolapse katup
karena cincin katup melebar mengikuti dilatasi atrium kiri atau
ventrikel kiri
Etiologi
Penyebab insufisiensi mitral dapat dibedakan menjadi 2 jenis :
1.Primer (berasal dari kelainan pada aparatus mitral)
2.Sekunder (berasal dari kelainan pada ventrikel kiri). Selain itu, terdapat
pula klasifikasi etiologi menjadi :
1.Reumatik
2.Non reumatik (degenaratif, endokarditis, penyakit jantung koroner,
penyakit jantung bawaan, trauma dan sebagainya).
Patofisiologi
1 Mitral valve
2 Left Ventricle
3 Left Atrium
4 Aorta
Patofisiologi insufisiensi mitral dapat dibedakan menjadi 3 fase,
yaitu :
1.Fase akut : Pada fase akut, atrium kiri tidak mampu menampung darah yang
begitu banyak sehingga terjadi aliran balik darah ke pulmo melalui vena
pulmonalis. Akibatnya, terjadi edema paru.
2.Fase kronik kompensata : Bentuk penyesuaian tubuh berupa hipertrofi
otot ventrikel kiri. Hipertrofi otot inilah yang membuat ventrikel kiri dapat
memompa darah yang overload dan mengosongkan isinya. Pada fase ini,
penderita biasanya asimptomatik dan fraksi ejeksi masih normal.
3.Fase kronik dekompensata : Pada suatu saat, otot ventrikel kiri yang sudah
mengalami hipertrofi tidak lagi dapat berfungsi. Akibatnya, fase kronik
kompensata berubah menjadi fase kronik dekompensata. Keadaan
dekompensata memiliki patofisiologi yang serupa dengan pada fase akut
dengan gejala klinis berupa congestive heart failure.
Patofisiologi Insufisiensi mitral akibat Demam Rematik
Autoantibodi bereaksi dengan jaringan hospes sehingga mengakibatkan
kerusakan jaringan peradangan endotel katup pembengkakan daun
katup dan erosi tepi daun katup daun katup mitral tidak menutup
sempurna aliran darah balik dari ventrikel kiri ke atrium
kiripenurunan suplai darah ke aorta penurunan curah sekuncup
ventrikel dilatasi ventrikel kiri, peningkatan kontraksi miokardium,
hipertrofi dinding ventrikel dan dinding atrium.
Pemeriksaan Radiologi Pada
Insufisiensi Mitral
Terdapat kardiomegali dengan
pembesaran atrium
kiri(tanda panah hitam) dan
pembesaran ventrikel kiri (tanda
panah merah). Pada gambar
tampak pula
corakan vaskular paru lebih
jelas. Tanda-tanda ini merupakan
karakteristik insufisiensi mitral.
RESUME KLINIS
Sesak napas dialami sejak 3 jam sebelum masuk rumah sakit. Sesak
dirasakan saat melakukan aktivitas ringan dan berkurang saat istirahat.
Pasien mengeluh susah tidur terlentang karena sesak dan biasanya lebih
nyaman jika tidur menggunakan 2 bantal. Pasien juga mengeluhkan dirinya
sering terbangun tengah malam karena sesak. Riwayat sesak sebelumnya
ada. Pada tanggal 10-05-2016 pasien masuk kerumah sakit dengan keluhan
nyeri dada dan keluar pada tanggal 12-05-2016. Nyeri dada ada. Nyeri dada
dirasakan seperti tertekan dan tembus kebelakang terjadi secata tiba-tiba.
Riwayat nyeri dada sebelumnya ada 10 hari yang lalu. Riwayat hipertensi
sejak + 10 tahun yang lalu dan mengkonsumsi captopril tetapi tidak
minum obat secara teratur. Pada pemeriksaan fisik didapatkan : TD: 179/90,
RR : 28x/menit, dan JVP R+3 cmH2O, batas jantung kiri melebar 2 jari dari
midklavikularis kiri.