Anda di halaman 1dari 42

Oleh

Winda Rosita Dewi, S. Ked


Pramesti Widya Harini, S. Ked
Definisi GPDO
Penyakit atau kelainan yang mendasari
terjadinya stroke, misalnya aterosklerosis otak,
aneurisma, angioma pembuluh darah otak, dsb
yang bermanifestasi berupa gangguan fungsi
saraf yang dapat timbul secara mendadak
(dalam beberapa detik) atau secara cepat
(dalam beberapa jam) dengan gejala atau tanda
yang sesuai dengan daerah yang terganggu.
Anatomy

Otak memperoleh darah dari 2 sistem


1. A. Karotis Interna (2/3 depan)
2. A. Vertebralis (1/3 belakang)
Kedua arteri ini membentuk sirkulasi kolateral
sirkulus Willisi, yang kemudian bercabang
menjadi:
Arteri serebri anterior
Arteri serebri media
Arteri serebri posterior
Faktor Resiko GPDO
HIPERTENSI
Aterosklerosis
Hiperlipidemia
Merokok
Obesitas
Usia tua
Penyakit jantung
Dll
Pembagian GPDO

Stroke iskemik (infark)


- Stroke Trombotik
- Stroke Embolik
Transient Ischemic Attack
Stroke hemoragik (perdarahan)
- PIS
- PSA
GPDO lainnya
Patophysiology

Timbulnya infark
akibat iskemia
tergantung dari
derajat dan lama
penurunan blood
flow
Role of Neurotransmitter
Patophysiology
GAMBARAN PATOLOGI PADA INFARK OTAK

DAERAH HIPEREMIA

ICHEMIC PENUMBRA

1. Pusat iskemik (ischemic core) necrosis / infark


tidak dapat diselamatkan
2. Daerah perbatsan (penumbra) daerah pucat
sel-sel tidak mati tetapi fungsi sel lumpuh masih
dapat diselamatkan
3. Sekitar penumbra daerah kemerahan dan
edematous pada vasodilatasi maximal (luxuary
perfussion)
Prinsip penanganan stroke infark

Anti trombus
Memperbaiki sistem kolateral
Neuroprotektif
Anti trombus

1. Trombolitik : r-TPA
2. Anti koagulan
Heparin
LMWH : Fraxiparin 1-2x, 0.4mg/sc
selama 7-10 hari.
Warfarin 10mg/hr selama 2-4bln
3. Anti platelet
Aspirin 160-325g/hr
Ticlodipine (Ticlid) : 250g/tab
Clopidogrel
Pletaal 50g/tab
Depyridamol 50g/tab
Memperbaiki sistem kolateral
Pentoksifilin 16mg/kgBB/hr, paling
lama 12jam setelah permulaan gejala
Neuroprotektif
Citicolin 2-3x250mg/hr
Piracetam 4x3g/iv/hr
Nimodipine 30mg/tab 3-4x1tab/hr
PIS
Perdarahan primer yg berasal dr Pembuluh
darah dlm otak dan bukan disebabkan ok
trauma

Epidemiologi
Rata-rata usia 55 tahun
Etiologi
>>> ok hipertensi

Lokasi
70% di kapsula interna
10% di hemisfer
20% di fosa posterior
Gejala klinis

Bersumber dr destruksi jar otak dan ok


kompresi pada jar otak lainnya
Serangan biasanya pd siang hari/ waktu
beraktifitas, emosi/marah
Sifat nyeri kepala : nyeri yg hebat
sekali, mual-muntah dan biasanya pd
awal serangan
Hemiparesis/ hemiplegi sejak
permulaan serangan
Prognosis
Tingkat kesadaran
Usia : 70 tahun > jelek
Tekanan darah
PSA
Keadaan terdapatnya/ masuknya perdrhan
ke ruang subarakhnoid

Etiologi
Aneurisma yg pecah (50%)
Pecahnya MAV
Dari PIS
Gejala klinik
Kesadaran sering terganggu
Tanda rangsang meningeal
Gx neurologik fokal tergantung dr lokasi
lesi
G3 fungsi saraf otonom : berat atau ringan
Pemeriksaan Penunjang
1. Konfirmasi diagnosis : CT Scan
2. Menentukan lesi primer : MRA,
Angiography
3. Identifikasi faktor lain yg dapat
mempengaruhi hasil terapi
EKG
Urin lengkap
Protrombin time, dll
Penatalaksanaan
Pengobatan umum
Pedoman 5 B
No antihypertensives
No glukose infusion
No dexamethasone
Pengobatan spesifik
Pengobatan spesifik
Stroke hemoragik
PIS
Pembedahan setelah 12-24jam, bila
Besar hematom 10-30cc (nondominant subcortical

frontal/temporal).
>30cc (subcortical, putaminal, cerebellar, tanpa

herniasi).
Bila terdapat komplikasi hidrosefalus.
Medikamentosa

- Mengatur hipertensi
- Mengontrol peningkatan TIK
- Mencegah kejang
- Mencegah infeksi
- Neuroprotektif : Nimodipine 4x1tab
- Mencegah stres ulcer : H2 blocker
- Mencegah obstipasi : laxant
- Mencegah dekubitus
Tehnik pemberian Nimodipine :

- Infus RL 1000cc/24jam
- Nimodipine ko-infus 2,1cc/jam
dengan menggunakan syringe-
pump.
- Bila setelah 3jam tensi tidak turun,
maka diberikan 2,5cc/jam selama 7
hari, kemudian dilanjutkan per oral
dengan dosis 3-4tablet/hari selama 1
bulan.
Cara mengontrol peningkatan TIK

- Bila gelisah dapat diberikan CPZ


- Menaikkan kepala 30
- Hiperventilasi hingga PCO 29-35 mg/Hg
- Manitol 20% bolus 1g/kgBB/20mnt
- Furosemide 1mg/kgBB/i.v
- Dexamethasone 10mg/i.v/awal,
1mg/i.v/6jam
PSA
Pembedahan
Grade I dan II untuk mencegah perdarahan
ulang. Pada grade III bila penderita dalam 48
jam menunjukkan perbaikan sebaiknya dioperasi
tetapi bila terdapat kaku kuduk berat dan hasil
CT Scan terdapat perdarahan yang luas, maka
operasi sebaiknya ditunda.
Classification of Subarachnoida hemorrhage

GRADE CAT CRITERIA

I Asymptomatic minimal headache. Slight nuchal


rigidity
II Moderate to severe headache nuchal rigidity. No
neurological deficit other than sranial nerve palsy
Drowsiness confusion and focal dficit
III Stupor Moderate to serve hemiparesis. Posible
IV early decerebrate regidity. Vegetative
dieturbance.
Deep come decerebrate regidity moribund
V appearance
Medikamentosa

Diberikan Nimodipine ko-infus seperti


pada penanganan PIS. Untuk mencegah
perdarahan ulang dari PSA, sebaiknya
dilakukan operasi. Bila operasi tidak
memungkinkan maka diberikan
Tranexamic acid sebagai antifibrinolitik
dengan dosis 4-6g/hr i.v dan sebaiknya
dikombinasi dengan Nimodipine 30mg/tab
sebagai anti vasospasme dengan dosis
6x1-2tab o.s selama 3minggu.
Perbedaan anamnesa antara perdarahan dan
infark

ANAMNESA PERDARAHAN EMBOLI THROBOSIS

Gejala terjadi Akut Akut Subakut


Waktu Aktif Aktif Bangun pagi
Peringatan (TIA) - + +
Nyeri kepala + - -
Muntah + - -
Kejang + - -
Diabetes - + +
Gangguan Katup/ - + -
Rhytme
Perbedaan antara perdarahan dan infark

KLINIS PERDARAHAN EMBOLI THROMBOSIS

Glasgow coma Rendah Sedikit Sedikit


scale
Hemi Plegi Parese Parese
Kaku kuduk + - -
Dseviatin + - -
conjugree
Ggn N III, IV, VI + - -
Bradycardi
papiledema + - Hari ke 4
+ - -
GPDO lainnya.
Trombosis Vena Otak
Etiologi:
1. Perubahan pada dinding vena
2. Perubahan aliran darah
3. Perubahan viskositas dan koagulabilitas
darah
Infark multipleks
Adanya hipoperfusi di daerah perbatasan
aliran darah pada substansia alba oleh
karena lipohialinesis dan seringkali disertai
hipertensi pada usia lanjut.
Rehabilitasi GPDO
Diberikan setelah terjadi dan bermodalkan
kesembuhan anatomis dengan tujuan agar
tercapai kesembuhan fungsional melalui
proses belajar kembali.
Dimulai ketika penderita dirawat.
Prevensi GPDO
Pengobatan penyakit atau faktor resiko
Dengan anti agregasi trombosit
antitrombosis
Olahraga teratur, mengendalikan
makanan dan psikoterapi
Pendidikan dan penyuluhan

Anda mungkin juga menyukai