Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA ANAK ATRESIANI


DI SUSUN OLEH :
1. HANNA ALEXANDRA HAUMAHU
2. LIZA SUSAN JUITA
3. NUR FITRIANI
4. WENNY ROSALINE
PENGERTIAN

Atresia Ani merupakan kelainan bawaan


(kongenital), tidak adanya lubang atau saluran
anus (Donna L. Wong, 520 : 2003).
Jadi, Atresia ani yaitu tidak berlubangnya dubur.
Atresia ani memiliki nama lain yaitu anus
imperforata. Jika atresia terjadi maka hampir
selalu memerlukan tindakan operasi untuk
membuat saluran seperti keadaan normalnya.
(Faradila, 2009)
ETIOLOGI

Putusnya saluran pencernaan dari atas dengan


daerah dubur sehingga bayi lahir tanpa lubang
dubur
Kegagalan pertumbuhan saat bayi dalam
kandungan berusia 12 minggu/3 bulan
Adanya gangguan atau berhentinya perkembangan
embriologik didaerah usus, rektum bagian distal
serta traktus urogenitalis, yang terjadi antara
minggu keempat sampai keenam usia kehamilan.
PATOFISILOGI

Kegagalan pembentukan septum Urorektal

Putusnya saluran pencernaan

Gangguan organogenesis

Sindrom down

atresiani
MANIFESTASI KLINIS

Mekonium tidak keluar dalam 24 jam pertama setelah kelahiran.


Tidak dapat dilakukan pengukuran suhu rectal pada bayi.
Mekonium keluar melalui sebuah fistula atau anus yang salah
letaknya.
Distensi bertahap dan adanya tanda-tanda obstruksi usus (bila tidak
ada fistula).
Bayi muntah-muntah pada umur 24-48 jam.
Pada pemeriksaan rectal touch terdapat adanya membran anal.
Perut kembung.
(Betz. Ed 7. 2002)
KOMPLIKASI
Asidosis hiperkioremia.
Infeksi saluran kemih yang bisa berkepanjangan.
Kerusakan uretra (akibat prosedur bedah).
Komplikasi jangka panjang.
- Eversi mukosa anal
- Stenosis (akibat kontriksi jaringan perut dianastomosis)
Masalah atau kelambatan yang berhubungan dengan toilet training.
Inkontinensia (akibat stenosis awal atau impaksi)
Prolaps mukosa anorektal.
Fistula kambuan (karena ketegangan diare pembedahan dan infeksi)
(Ngustiyah, 1997 : 248)
PENATALAKSANAAN
A. PEMBEDAHAN
* Kolostomi
* Anoplasi perineal

B. PENGOBATAN
* Aksisi membran anal (membuat anus buatan)
* Fiktusi yaitu dengan melakukan kolostomi sementara
dan setelah 3 bulan dilakukan korksi sekaligus (pembuat
anus permanen
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan rektal digital dan visual


Ultrasound
Pemeriksaan Radiologi
Supositorial kantung rektal
PENGKAJIAN

Biodata
Riwayat keperawatan
Riwayat psikologis
Riwayat tumbuh kembang
Riwayat sosial
Pemeriksaan fisik
DIAGNOSA KEPERAWATAN

A. Pre operasi
1. Konstipasi b/d tidak lengkap nya pembentukan anus
2. Resiko Kekurangan volume cairan b/d menurun nya intake , muntah
3. Cemas orang tua b/d kurang pengetahuan tentang penyakit dan
prosedur perawatan

B. Post Operasi
1. Kerusakan integritas kulit b/d terdapat stoma sekunder dari
kolostomi.
2. Kurang pengetahuan b/d perawatan di rumah
EVALUASI

Pre Operasi Post operasi

1. Tidak terjadi konstipasi 1. Kerusakan integritas kulit


2. Defisit volume cairan tidak tidak terjadi
terjadi 2. Klien memiliki pengetahuan
3. Lemas berkurang perawatan di rumah

Anda mungkin juga menyukai