Anda di halaman 1dari 24

Alat atau sarana yang

digunakan oleh KEDUDUKAN PEMERINTAH :


pemerintah/administrasi 1. Sebagai Organ Negara
negara dalam Bertindak untuk dan atas nama negara
melaksanakan tugasnya
2. Sebagai Administrasi Negara
Dapat bertindak baik dalam lapangan
pengaturan (regelen) maupun dalam
lapangan pelayanan (besturen)
B. WEWENANG

B. 1. KONSEP WEWENANG

KEDAULATAN KEKUASAAN KEWENANGAN WEWENANG

Kewenangan disebut kekuasaan formal,

Pasal 1 angka 5 UU No. 30 Thn 2014 ttg Administrasi Pemerintahan,


menyebutkan bahwa Kewenangan Pemerintahan yang selanjutnya disebut
Kewenangan adalah kekuasaan Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan atau
penyelenggara negara lainnya untuk bertindak dalam ranah hukum publik.

Wewenang secara umum adalah hak untuk melakukan sesuatu atau


memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu
agar mencapai tujuan tertentu.
Dalam HAN, Wewenang dapat diartikan sebagai kemampuan yang
diberikan oleh perundang-undangan yang berlaku dan memiliki akibat
hukum yang sah.

Pasal 1 angka 5 UU No. 30 Thn 2014 ttg Administrasi Pemerintahan,


menyebutkan bahwa Wewenang adalah hak yang dimiliki oleh Badan
dan/atau Pejabat Pemerintahan atau penyelenggara negara lainnya untuk
mengambil keputusan dan/atau tindakan dalam penyelenggaraan
pemerintahan .
B. 2. CARA PEROLEHAN WEWENANG

KARAKTERISTIK
a. ATRIBUSI ATRIBUSI ???

KARAKTERISTIK b. DELEGASI
DELEGASI ???

KARAKTERISTIK
MANDAT ???
c. MANDAT
PERBEDAAN CARA PEROLEHAN DAN TANGGUNG JAWAB
WEWENANG PEMERINTAHAN

ATRIBUSI DELEGASI MANDAT


Pelimpahan

CARA PEROLEHAN UUD dan/atau UU Pelimpahan Sebagian pakar


berpendapat hanya
berupa penugasan
Dpt ditarik atau
Tetap melekat, Dpt ditarik kembali
KEKUATAN digunakan sewaktu-
sebelum ada revisi apabila ada
MENGIKATNYA waktu oleh pemberi
UUD dan/atau UU penyimpangan
wewenang
TANGGUNG Pemberi wewenang
JAWAB DAN Penerima wewenang
melimpahkan
TANGGUNG bertanggung jawab Berada pd Pemberi
tanggung jawab dan
GUGAT mutlak akibat yg Mandat
tanggung gugat kpd
timbul dr wewenang
penerima wewenang

Berdasarkan atas
Hub Hkm antara Hub yg bersifat
HUBUNGAN wewenang atribusi
pembentuk UU dgn internal antara
WEWENANG yg dilimpahkan
organ Pemerintahan bawahan dgn atasan
kepada delegataris
PERBEDAAN WEWENANG DELEGASI DAN MANDAT

DELEGASI MANDAT

Hubungan rutin antara


PROSEDUR Dari organ pemerintah
atasan bawahan : hal
PELIMPAHAN kepada organ lain : dgn
WEWENANG biasa kecuali dilarang
Per-UU-an.
oleh Per-UU-an

Tanggung jawab di
Tetap pd pemberi
TANGGUNG JAWAB alihkan kepada
mandat
delegataris

WEWENANG PEMBERI Pemberi delegasi tidak Setiap saat dpt


menggunakan sendiri menggunakan sendiri
wewenang tersebut wewenang tersebut
C. BENTUK-BENTUK INSTRUMENT
PEMERINTAHAN

1. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
2. KEPUTUSAN TATA USAHA NEGARA (KTUN)
3. PERATURAN KEBIJAKAN (FREIES ERMESSEN/DISKRESI)
4. RENCANA (HET PLAN)
5. PERIZINAN
6. INSTRUMEN HUKUM PERDATA
C. 1. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Bersifat in abstarcto - general norm, yang memenuhi unsur :
a. Waktu : tidak hanya berlaku pada saat tertentu saja
b. Tempat : tidak hanya berlaku pada tempat tertentu saja
c. Orang : tidak hanya berlaku bagi orang tertentu saja

Hierarki berdasarkan Pasal 7 UU No. 12 Tahun 2011 ttg Pembentukan Peraturan


Perundang-Undangan:

1. UUD 1945
2. TAP MPR
3. UU/PERPU
4. PP
5. PERPRES
6. PERDA PROVINSI
7. PERDA KAB/KOTA

KEWENANGAN EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF PADA PEMBENTUKAN PERATURAN


PERUNDANG-UNDANGAN ?

KEDUDUKAN PERATURAN LAINNYA SEPERTI PERATURAN MENTERI dll ?

APAKAH PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN BISA DIUJI ? DASAR PENGUJIANNYA ?


C. 2. KEPUTUSAN TATA USAHA NEGARA (KTUN)
Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang
dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan
hukum Tata Usaha Negara yang berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, yang bersifat konkret, individual, dan final, yang menimbulkan
akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata (Psl 1 angka 9 UU
No 5/1986 diubah dgn UU N0. 9/2004 diubah dgn UU No. 51 /2009 ttg
PERATUN).

UNSUR-UNSUR KTUN ??? JELASKAN UNSUR-UNSUR DIMAKSUD ???

Kekuatan hukum dari KTUN :


1. KTUN yg berkekuatan Permanen
a. KTUN Permanen, yang apabila telah dikeluarkan maka kekuatan
hukumnya tetap berlaku terus. Cth : ?
b. KTUN Permanen yg bersifat relatif karena digunakan hanya sekali
dalam satu tahap saja. Cth : ?

2. KTUN yg berkekuatan temporer


KTUN yg menunjukan adanya tengang waktu. Cth : ?
SYARAT SAH KTUN
A.SYARAT MATERIIL (berkaitan dengan isi)
1. Harus dibuat oleh yang berwenang
2. KTUN tidak mengalami kekurangan yuridis.

Suatu produk hukum dikatakan mengalami kekurangan yuridis apabila didalam


pembuatannya terdapat unsur:
a) Adanya paksaan.
Paksaan terjadi apabila adanya perbedaan antara kenyataan dengan kehendak,
sebagai akibat dari adanya unsur eksternal.
b) Adanya kekhilafan.
Kekhilafan terjadi apabila adanya perbedaan antara kenyataan dengan kehendak,
tetapi tanpa adanya unsur kesengajaan.
c) Adanya penipuan.
Penipuan terjadi apabila adanya perbedaan antara kenyataan dengan kehendak,
sebagai akibat dari tipu muslihat.

B. SYARAT FORMIL (syarat yang berkaitan dengan bentuk)


Syarat formil dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu:
1. Bentuk ketetapan harus sama dengan bentuk yang dikehendaki oleh peraturan yang
mendasarinya.
2. Prosedur harus sama dengan bentuk yang diatur dalam peraturan yang
mendasarinya.
3. Syarat khusus yang dikehendaki oleh peraturan dasar harus tercermin dalam
keputusan.
APAKAH KTUN BISA DI UJI ????

KALAU BISA KEMANA PENGUJIAANNYA ????

APA DASAR PENGUJIANNYA ????


Onrechtmatige Overheidsdaads

Pengujian terhadap suatu KTUN dilakukan terkait


dengan kepentingan orang atau badan hukum perdata
yg kepentingannya merasa dirugikan oleh suatu
Keputusan Tata Usaha Negara .

Sedangkan Dalam Pasal 53 ayat (2) Undang-Undang


PERATUN disebutkan alasan yg dpt digunakan :
a. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku ;
b. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu
bertentangan asas2 umum pemerintahan yg baik.
AUPB berdasarkan Psl 3 Undang-Undang Nomor. 28 Tahun 1999 ttg
Penyelenggaraan Negara Yg Bersih dan Bebas dr KKN disebutkan :
1. Asas Kepastian Hukum;
2. Asas Tertib Penyelenggaraan Negara;
adalah asas yang menjadi landasan keteraturan, keserasian, dan keseimbangan
dalam pengendalian penyelenggaraan negara.
3. Asas Kepentingan Umum;
adalah asas yang mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara yang
aspiratif, akomodatif dan selektif.
4. Asas Keterbukaan;
adalah asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh
informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan
negara dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi,
golongan dan rahasia negara.
5. Asas Proporsionalitas;
adalah asas yang mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban
Penyelenggara Negara.
6. Asas Profesionalitas;
adalah asas yang mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
7. Asas Akuntabilitas.
adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan
Penyelenggara Negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat
atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku.
C. 3. PERATURAN KEBIJAKAN (FREIES ERMESSEN/DISKRESI)
FREI yang artinya bebas, lepas, tidak terikat, dan merdeka.
FREIES artinya orang yang bebas, lepas, tidak terikat, dan merdeka.
ERMESSEN artinya mempertimbangkan, menilai, menduga dan memperkirakan.
FREIS ERMESSEN artinya orang yg memiliki kebebasan untuk mempertimbangkan,
menilai, menduga dan memperkirakansesuatu.

Dalam lingkup HAN, FREIES ERMESSEN/DISKRESI diartikan sebagai salah


satu sarana yang memberikan ruang gerak bagi pejabat atau badan
administrasi negara untuk melakukan tindakan tanpa harus terikat
sepenuhnya pada Peraturan Perundang-Undangan.

Menurut Sjachran Basah, meskipun kepada pemerintah diberikan ruang gerak


kebebasan, namun dalam kerangka negara hukum kebebasan tersebut tidak
digunakan tanpa batas. Batas-batas yang harus dipertimbangkan dalam
melakukan tindakan bebas tersebut antara lain :

a) ditujukan untuk melaksanakan tugas pelayanan publik;


b) merupakan tindakan yang aktif dari administrasi negara;
c) tindakan tersebut dimungkinkan oleh hukum;
d) tindakan tersebut diambil atas inisiatif sendiri;
e) tindakan tersebut dimaksudkan untuk menyelesaikan persoalan penting
yang secara tiba-tiba;
f) dapat dipertanggungjawabkan.
Pasal 1 angka 9 UU No 30 Thn 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan

Diskresi adalah Keputusan dan/atau Tindakan yang ditetapkan


dan/atau dilakukan oleh Pejabat Pemerintahan untuk mengatasi
persoalan konkret yang dihadapi dalam penyelenggaraan
pemerintahan dalam hal peraturan perundang-undangan yang
memberikan pilihan, tidak mengatur, tidak lengkap atau tidak jelas,
dan/atau adanya stagnasi pemerintahan.

Pasal 24 UU Administrasi Pemerintahan

Pejabat Pemerintahan yang menggunakan Diskresi harus memenuhi


syarat:
a. sesuai dengan tujuan Diskresi
b. tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
c. sesuai dengan AUPB;
d. berdasarkan alasan-alasan yang objektif;
e. tidak menimbulkan Konflik Kepentingan; dan
f. dilakukan dengan iktikad baik.
Meskipun pemberian freies Ermessen atau kewenangan bebas
(discresionare power) kepada pemerintah merupakan konsekuensi
logis dalam konsepsi welfare state, akan tetapi pemberian freies
Ermessen ini bukan tanpa masalah. Sebab adanya kewenangan bebas
ini berarti terbuka peluang penyalahgunaan wewenang (detournement
de pouvoir) atau tindakan sewenang-wenang (willekeur) yang dapat
merugikan warga negara.

AKIBAT HUKUM DISKRESI :

PASAL 30 UU Administrasi Pemerintahan

a. Penggunaan Diskresi Dikategorikan Melampaui Wewenang


b. Penggunaan Diskresi Dikategorikan Mencampuradukan
Wewenang
c. Penggunaan Diskresi Dikategorikan tindakan sewenang-wenang
APA AKIBAT HUKUMNYA ????
Diskresi terbagi menjadi 2 :

1. Diskresi terikat : kebebasan dari seorang pejabat untuk


mengambil keputusan yang telah ditentukan dalam per-
UU-an.

2. Diskresi bebas : Kebebasan pejabat mengambil keputusan


dgn membentuk keputusan baru, krn tidak ditentukan dan
diatur oleh per-UU-an.

APA SAJA BENTUK DARI PERATURAN KEBIJAKAN ?????

KEKUATAN HUKUM DARI BENTUK-BENTUK PERATURAN


KEBIJAKAN ????
C. 4. RENCANA (HET PLAN)

Rencana merupakan keseluruhan tindakan yg saling berkaitan dari


tata usaha Negara yg mengupayakan terlaksananya keadaan tertentu
yg tertib (teratur). Akan tetapi hanya rencana2 yg berkekuatan hukum
yg memiliki arti bagi hkm administrasi.

Beragam jenis perencanaan, misalnya :

- Perencanaan berdasar waktu : perencanaan jangka panjang,


menengah, pendek.
- Perencanaan berdsar tempat : pperencanaan tingkat pusat,
propinsi, kabupaten, ataupun rencana-rencana sektoral.
- Perencanaan berdasar bidang hukum : rencana tata ruang,
ekonomi, social, kesehatan, dan bidang-bidang lain.
Karakter Hukum Rencana

Perecanaan adalah bentuk tertentu mengenai pembentukan,


kebijaksanaan, dinyatakan dalam bentuk hubungan timabal balik
antara kebijaksanaan dengan hukum.
FAM Stroink dan JG Steenbek mengemukakan empat pendapat
mengenai sifat hukum rencana, yaitu ;
a. Rencana adalah ketetapan atau kumpulan berbagai ketetapan
b. Rencana adalah sebagian dari kumpulan ketetapan-ketetapan,
sebagian peraturan, peta dengan penjelasan adalah kumpulan
keputusan-keputusan, penggunaan peraturan memiliki sifat
peraturan
c. Rencana adalah bentuk hukum tersendiri
d. Rencana adalah peraturan perundang-undangan

Akan tetapi yg selalu harus diingat adalah : dalam perspektif hukum


administrasi negara, rencana merupakan salah satu instrument
pemerintahan, yang sifat hukumnya berada di antara peraturan
kebijaksanaan, peraturan perundang-undangan, dan ketetapan.
C. 5. PERIZINAN

Perijinan dapat dikatakan sebagai pemberian legalitas .


Menurut Prajudi Atmosudirdjo, Perizinan merupakan perbuatan hukum yang
bersifat administrasi negara yang diberikan oleh pejabat atau instansi pemerintah
yang berwenang dan diberikan dalam bentuk suatu penetapan (beschikking).
Menurut SF. Marbun dan Moh. Mahfud MD bentuk-bentuk perizinan dibagi atas 4
(empat) yaitu :

1. Vergunning atau Izin


merupakan Instrumen HAN yg dikeluarkan pejabat TUN berdasarkan Peraturan
Perundang-Undangan yg mendasarinya guna mencegah dan mengendalikan
dampak perbuatan seseorang atau badan hukum dengan menaati persyaratan
yg ditetapkan dalam pemberian izin.
2. Dispensasi atau Bebas Syarat
merupakan KTUN yang membebaskan suatu perbuatan darikekuasaan suatu
peraturan yg menolak perbuatan itu.

3. Lisensi (license)
merupakan perizinan untuk melakukan sesuatu yang bersifat komersial Serta
mendatangkan suatu keuntungaN atau laba.
4. Konsesi
suatu perbuatan yg penting bagi umum, tetapi pihak swasta dapat turut serta
dengan syarat pemerintah ikut campur.
PROSEDUR

WAKTU

BIAYA

PRODUK

SARANA DAN
PRASARANA

KOMPETENSI
C. 6. INSTRUMEN HUKUM PERDATA
Penggunaan instrumen hukum publik merupakan fungsi dasar dari organ
pemerintahan dalam menjalankan tugas pemerintahan, sedangkan
penggunaan instrumen hukum perdata merupakan konsekuensi dari paham
negara kesejahteraan, yang menuntut pemerintah untuk mengupayakan
kesejahteraan masyarakat. Dalam memenuhi tuntutan tersebut, organ
pemerintah tidak cukup jika hanya menggunakan instrumen hukum publik,
tetapi juga menggunakan instrumen keperdataan terutama guna mencapai
efektivitas dan efisiensi pelayanan terhadap masyarakat.

APAKAH SELURUH TINDAKAN HUKUM KEPERDATAAN DAPAT DILAKUKAN


OLEH PEMERINTAH ?????

Ada 2 kemungkinan kedudukan pemerintah dalam menggunakan instrumen


hukum keperdataan, yaitu:
1. Pemerintah menggunakan instrumen hukum keperdataan sekaligus
melibatkan diri dalam hubungan hukum keperdataan dengan kedudukan
yang tidak berbeda dengan orang perseorangan atau badan hukum
perdata
2. Pemerintah menggunakan Instrumen hukum keperdataan tanpa
menempatkan diri dalam kedudukan yang sejajar dengan orang
perseorangan atau badan hukum
APA BENTUK INSTRUMEN HUKUM PERDATA ?????
Nama : RORRY PRAMUDYA, S.H., M.H.
Phone : 085248289131
Email : pmih.rory@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai