Anda di halaman 1dari 97

Sistem Endokrin

Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan Struktur hormon
2. Menjelaskan mekanisme kerja hormon
3. Menjelaskan fungsi hormon
4. Menjelaskan hormon-hormon hipotalamus
5. Menjelaskan hormon-hormon hipofisis
6. Menjelaskan kelenjar tiroid & paratiroid
7. Menjelaskan kelenjar pankreas
8. Menjelaskan kelenjar suprarenal
Pengantar Sistem Endokrin
Fungsi Sistem endokrin:
Mengatur proses jangka pendek menengah

Metabolisme

Mengatur proses jangka panjang

Pertumbuhan

Perkembangan

Reproduksi

Menggunakan messenger kimia untuk menyampaikan


informasi dan instruksi antara sel
Interaksi Hormon

Pengaruh Hormon pada Perilaku


Perubahan hormon
Dapat mengubah kemampuan intelektual, memori, belajar, dan kondisi
emosional/ mood
Sekresi hormon / mempengaruhi perilaku
Interaksi Hormon

Respon hormonal terhadap stresor


General Adaptation Syndrome (GAS)
Juga disebut respon stres
Merupakan cara tubuh merespon faktor penyebab stres
Dibagi menjadi tiga fase
1. Alarm phase / fase peringatan
2. Resistance phase/ fase resistensi
3. Exhaustion phase/fase kelelahan
Hypothalamus Pineal Gland

Produksi ADH, oxytocin, & Melatonin


regulatory hormones

Parathyroid Glands
(terletak di permukaan posterior
Pituitary Gland kelenjar thyroid)
Lobus Anterior
Parathyroid hormone (PTH)
ACTH, TSH, GH, PRL, FSH, LH,
and MSH
Lobus Posterior:

Release: oxytocin & ADH


Organ dengan fungsi Sekunder
Produksi hormon

Thymus: (mengalami atrofi selama


perkembangan ke dewasa)
Sekresi thymosins
Thyroid Gland Heart: Sekresi natriuretic peptides.
Thyroxine (T4) Atrial natriuretic peptide (ANP)
Triiodothyronine (T3) Brain natriuretic peptide (BNP)
Calcitonin (CT)
Adipose Tissue: Sekresi
Leptin
Adrenal Gland Digestive Tract: Sekresi
Adrenal medulla: banyak hormon yang berperan dalam
Koordinasi fungsi sistem prncernaan,
Epinephrine (E)
Metabolisme glukosa, & appetite
Norepinephrine (NE)
Adrenal cortex: Kidney: Sekresi
Cortisol, corticosterone, Erythropoietin (EPO)
aldosterone, androgens Calcitriol
Gonads:
Pancreas (Pancreatic Islets) Testis Testis (Pria):
Insulin Androgen (terutama testosteron),
Glucagon inhibin
Ovarium (wanita):
Ovarium Estrogen, progesteron, inhibin
Mekanisme komunikasi seluler
Hormon

Klasifiksi hormon
Berdasar asal bahan pembentuknya, Hormon dapat dibagi menjadi tiga
kelompok
1. Derivat asam amino
2. Hormon peptida
3. Derivat lipid

Sekresi dan Distribusi Hormon


beredar secara bebas
terikat dengan protein pembawa khusus (protein karier)
Hormon

Derivat asam Amino


Adalah hormon dengan struktur molekul kecil berasal dari asam amino
Derivat Tirosin:
Hormon Tiroid
Katekolamin
Epinefrin, norepinefrin
Derivat Triptofan:
Dopamin, serotonin, melatonin
Hormon

Hormon Peptida
Terdiri dari rantai asam amino
Kebanyakan disintesis sebagai prohormon
molekul tidak aktif dikonversi ke hormon aktif sebelum atau setelah disekresikan
Glikoprotein
Protein dengan panjang lebih dari 200 asam amino dan memiliki rantai samping
karbohidrat
Thyroid-stimulating hormone (TSH)
Luteinizing hormone (LH)
Follicle-stimulating hormone (FSH)
Human Chorionic Gonadotrophin (HCG)
Hormon

Hormon Peptida
Polipeptida pendek / Protein Kecil
polipeptida rantai pendek
hormon antidiuretik (ADH) dan oksitosin (OXT) (masing-masing terdiri dari 9
asam amino)
protein kecil
hormon pertumbuhan (GH; 191 asam amino) dan prolaktin (PRL; 198 asam
amino)
Meliputi semua hormon yang disekresikan oleh:
Hipotalamus, jantung, timus, saluran pencernaan, pankreas, dan kelenjar
hipofisis lobus posterior, serta beberapa hormon yang diproduksi di organ lain
Hormon

Derivat lipid
Hormon steroid - berasal dari kolesterol
Disekresikan oleh:
Organ reproduksi (androgen oleh testis pada laki-laki, estrogen dan
progestin oleh ovarium pada wanita)
Korteks kelenjar adrenal (kortikosteroid)
Ginjal (kalsitriol)
Karena hormon steroid beredar terikat dengan protein transport spesifik dalam
plasma:
hormon steroid beredar lebih lama dalam sirkulasi dari hormon peptida
Hormon

Sekresi dan Distribusi Hormon


Hormon bebas
Fungsional kurang dari 1 jam
1. Berdifusi keluar dari aliran darah dan mengikat reseptor pada sel target
2. Dipecah dan diserap oleh sel-sel hati atau ginjal
3. Dipecah oleh enzim dalam plasma atau cairan interstisial
Hormon

Sekresi dan Distribusi Hormon


Hormon Tiroid dan steroid
Beredar lebih lama karena sebagian besar "terikat protein plasma
Lebih dari 99% menjadi terikat pada protein transport khusus
Berperan sebagai simpanan/ cadangan hormon di sirkulasi (hormon terikat)
Hormon

Mekanisme kerja Hormon


Reseptor hormon
Adalah molekul protein yang mengikat kuat molekul tertentu
Merespon hormon yang spesifik
jaringan yang berbeda memiliki kombinasi reseptor yang berbeda pula
Ada atau tidaknya reseptor spesifik menentukan sensitivitas terhadap hormon
Hormon

Reseptor Hormon
Hormon Katekolamin dan Peptida
Tidak larut dalam lemak
Tidak dapat menembus membran plasma
Berikatan dengan reseptor (protein) di permukaan luar membran plasma
(reseptor ekstraseluler)
Steroid
Larut dalam lemak
Berdifusi melintasi membran plasma untuk mencapai reseptor (protein) pada
permukaan dalam membran plasma dan didalam sel (reseptor intraselular)
Hormon

Hormon dan Reseptor Membran Plasma

First and Second Messengers

Hormon berikatan dengan reseptor di membran plasma

Tidak memiliki efek langsung pada aktifitas di dalam sel target

Menggunakan perantara intraseluler untuk memberi efek


Hormon

First Messenger
Menstimulasi pembentukan/ pengaktifan second messenger

Dapat bertindak sebagai aktivator enzim, inhibitor, atau kofaktor

menghasilkan perubahan dalam laju reaksi metabolisme


Hormon

Second Messenger penting


1. Cyclic-AMP (cAMP)
Derivat ATP

2. Cyclic-GMP (cGMP)
Derivat GTP

3. ion Kalsium
Hormon

Protein G
Merupakan kompleks Enzim yang berada di membran dan terhubung
dengan reseptor membran
Terlibat dalam interaksi hormon-reseptor dan pembentukan second
messenger
Proteins G dan cAMP
Adenilat siklase diaktifkan ketika hormon mengikat reseptor di
permukaan membran dan mengubah () konsentrasi second
messenger siklik-AMP (cAMP) dalam sel
[cAMP] mempercepat aktivitas metabolisme dalam sel
Hormon

Protein
receptor breakdown
produksi cAMP
G protein G protein cAMP
(inactive) activated adenylate PDE
cyclase
Berperan sbg
second
messenger kinase
Pengaruh pada [cAMP]
aktivitas
Banyak protein G, ketika teraktivasi, Membuka Aktivasi enzim
mengubah konsentrasi cyclic-AMP, yang Ion channel enzim
berperan sebagai second messenger Jika [cAMP] , Dalam beberapa kasus,
dalam sel. Enzim akan teraktivasi, aktivasi protein G dapat
atau ion channel terbuka, menurunkan [cAMP] di
Sehingga meningkatkan aktifitas sitoplasma. Penurunan ini
Metabolisme sel. berefek pada penghambatan
aktifitas sel

Contoh: Contoh:
Epinefrin & norepinefrin (1 reseptor) Epinefrin & norepinefrin
Calcitonin (2 reseptor)
Hormon Parathyroid
ADH, ACTH, FSH, LH, TSH
Glukagon
Hormon

Protein G dan Ion Kalsium


pengaktifan protein G memicu:
Pembukaan kanal ion kalsium di membran
Pelepasan ion kalsium dari simpanan intraseluler
protein G mengaktifkan enzim fosfolipase C (PLC) sehingga memicu:
Produksi diasilgliserol (DAG) dan inositol trifosfat (IP3) dari fosfolipid membran
melalui protein kinase C (PKC) dapat mengaktifkan lebih banyak kanal ion kalsium
ion kalsium dapat mengaktivasi kalmodulin yang menyebabkan perubahan sel lanjut
Hormon

Hormon dan Reseptor intraselular


Mengubah laju transkripsi DNA dalam nukleus
Merubah pola sintesis protein

Langsung mempengaruhi aktivitas metabolik sel target


Antar lain: hormon steroid dan hormon tiroid
a b
Difusi melalui Difusi melalui
membran lipid membran lipid
Respon sel Target
Respon sel Target

SITOPLASMA produksi Mengubah struktur/


Mengubah struktur/ aktivitas sel
aktivitas sel ATP

Receptor
Translasi &
Translasi & Sintesis protein
Sintesis protein
Receptor Ikatan hormon
dg reseptor di
Ikatan hormon sitoplasma / di
dg reseptor di inti sel
sitoplasma / di
inti sel

Transkripsi & Transkripsi &


Produksi mRNA Produksi mRNA
Receptor

Receptor Aktifasi Gen


Aktifasi Gen
Nuclear
pore
Nuclear hormonreseptor
hormonreseptor Kompleks berikatan
envelope
Kompleks berikatan dengan DNA
Pengaturan Hormon
Hipotalamus merupakan pengatur tertinggi endokrin
Pengaturan sekresi/ kadar hormon
Umpan balik negatif
Pengaturan sensitivitas target
Up regulasi
Tidak adanya hormon memicu peningkatan jumlah reseptor hormon
Ketika kadar hormon rendah, sel-sel target menjadi lebih peka terhadap
hormon tersebut
Down regulasi
Adanya hormon memicu penurunan jumlah reseptor hormon
Ketika kadar hormon tinggi, sel-sel target menjadi kurang sensitif terhadap
hormon tersebut
Pelepasan Hormon

Bisa dipicu oleh:


1.Stimuli Humoral
Perubahan komposisi cairan ekstraseluler
2.Stimuli Hormonal
Adanya atau tiadanya hormon tertentu
3.Stimuli Neural
adanya neurotransmiter di neuroglandular junction
Sekresi regulatory
Produksi ADH & hormon untuk Mengatur output
oksitosin mengatur aktivitas smpatis ke medula
kelenjar hipofisis adrenal
lobus anterior

HYPOTHALAMUS

Preganglionic
motor fibers

Hipotalamus
Infundibulum Adrenal cortex

Adrenal medulla

Lobus Posterior
Lobus Anterior
Adrenal gland

Sekresi Hormon yang mengatur organ Release: Sekresi epinefrin &


endokrin lain ADH & okstosin norepinefrin
Hipotalamus

Mengatur aktifitas hipofisis anterior


Dua kelas hormon pengatur dari hipotalamus
1. Releasing hormones (RH)
Merangsang sintesis dan sekresi dari satu atau lebih hormon di hipofisis
anterior
2. Inhibiting hormones (IH)
Mencegah sintesis dan sekresi hormon dari hipofisis anterior

Laju sekresi dikendalikan oleh mekanisme umpan balik negatif


Hypothalamus Releasing Hormone 1 Endocrine Hormone 2
hormone (from target (from target
(RH) pituitary) organ organ)
TRH TSH Thyroid Thyroid
RH gland hormones

Pituitary CRH ACTH Adrenal Gluco-


gland cortex corticoids

Testes Inhibin
FSH Inhibin
Anterior Ovaries
lobe Estrogens
GnRH
Progestins
Ovaries
LH Estrogens
Hormone 1 Testes Androgens

Negative feedback
Endocrine
organ KEY
Stimulation
Hormone 2 Inhibition

Target cells
Stimulation Stimulation
PIH GHIH
Inhibition GHRH
PRF Inhibition

Anterior Anterior
lobe lobe

Epithelia,
GH adipose tissue,
PRL liver

Liver

Stimulates
mammary Somatomedins
glands

Stimulates growth of skeletal muscle,


cartilage, and many other tissues
Hipotalamus melepaskan hormon:
hormon Pengaruh terhadap pituitari

Corticotropin releasing hormone (CRH) Merangsang sekresi ACTH

Thyrotropin releasing hormone (TRH) Merangsang sekresi TSH dan Prolaktin

Growth hormone releasing hormone (GHRH) Merangsang sekresi GH

Somatostatin Menghambat sekresi GH (dan hormon lain)

Gonadotropin releasing hormone (GnRH) Merangsang sekresi LH dan FSH

Prolactin releasing hormone (PRH) Merangsang sekresi PRL

Prolactin inhibiting hormone (dopamine) Menghambat sekresi PRL


Karakteristik sekresi hormon hipotalamus

Disekresikan secara pulsatil (tidak terus menerus)


Bekerja pada reseptor spesifik di membran
Transduksi sinyal melalui second messenger
Merangsang pelepasan simpanan hormon di hipofisis
Merangsang sintesis hormon di hipofisis
Merangsang hiperplasia and hipertofi sel target
Mengatur reseptor sendiri
Kelenjar Pineal cahaya

Retina, N.2

Terletak di bagian posterior atap ventrikel ketiga Kelenjar pineal


Melatonin
Berisi pinealosit
Mensintesis hormon melatonin dari NT serotonin ritme sirkadian

Fungsi Melatonin:
Menghambat fungsi reproduksi
Maturasi spermatozoa, ovum
Pinealocytes
Melindungi terhadap kerusakan oleh radikal bebas
Mempengaruhi ritme sirkadian
Pineal gland
Kelenjar Pituitari
Disebut juga hipofisis
Terletak dalam sela tursika
Diafragma Sellar
Duramater yang mengunci hipofisis di posisinya
Memisahkannya dari rongga tengkorak

Menggantung kebawah dari hipotalamus


Terhubung dengan hipotalamus melalui infundibulum

Mensekresikan sembilan hormon peptida penting


Hormon berikatan dengan reseptor di membran
Menggunakan cAMP sebagai utusan kedua
Third Median Mamillary
ventricle eminence body

HYPOTHALAMUS

Optic chiasm
Infundibulum
Sellar diaphragm

Anterior lobe
Pars tuberalis

Pars distalis Posterior


pituitary
Pars intermedia lobe

Sphenoid
(sella turcica)
Hypothalamus KEY TO PITUITARY HORMONES:
Direct Control Indirect Control through Release ACTH Adrenocorticotropic hormone
by Nervous of Regulatory Hormones TSH Thyroid-stimulating hormone
System Regulatory hormones are released GH Growth hormone
into the hypophyseal portal system PRL Prolactin
for delivery to the anterior lobe of FSH Follicle-stimulating hormone
the pituitary gland LH Luteinizing hormone
MSH Melanoctye-stimulating hormone
ADH Antidiuretic hormone
OXT Oxytocin

Anterior lobe of
Adrenal pituitary gland
medulla
Adrenal ACTH
gland
Adrenal GH
cortex TSH

Epinephrine and Liver MSH


norepinephrine Thyroid
PRL FSH LH
gland
Somatomedins

Glucocorticoids
(cortisol, Melanocytes (uncertain
corticosterone) significance in healthy
adults)
Bone, muscle, Ovaries
other tissues Testes of female
Mammary of male
glands
Thyroid
hormones (T3, T4)
Inhibin Testosterone Estrogen Progesterone Inhibin
=dopamin
GH

Efek:
1. Osteoprogenitor
Proliferasi & maturasi
2. Kondrosit
3. Ostoblast:
Mineralisasi lipolisis

Retensi Ca
glikogenolisis
4. Otot: hiperplasia sarcomer
5. Adipose tissue: lipolisis

Proliferasi & diferensiasi Uptake Asam amino


GH

Stimulator: Inhibitor:
1. GHRH 1. GHIH
2. Ghrelin 2. IGF-1/ somatomedin
3. Pasca makan
4. Tidur
5. Latihan Fisik
(Resistance Training)
6. Fasting
7. Androgen & Estrogen
Prolaktin
Pituitari Posterior

Disebut juga neurohipofisis


Mengandung akson neuron hipotalamus tidak bermielin
Nukleus supraoptik & paraventrikular mensintesis:
Antidiuretic hormone (ADH)
Oxytocin (OXT)
KEY TO PITUITARY HORMONES:
Direct Release ACTH Adrenocorticotropic hormone
of Hormones TSH Thyroid-stimulating hormone
Sensory Osmoreceptor GH Growth hormone
stimulation stimulation PRL Prolactin
FSH Follicle-stimulating hormone
LH Luteinizing hormone
MSH Melanoctye-stimulating hormone
ADH Antidiuretic hormone
OXT Oxytocin

Posterior lobe
of pituitary gland

ADH

Kidneys
OXT

Males: Smooth
muscle in ductus
deferens and
prostate gland

Females: Uterine
smooth muscle and
mammary glands
ADH
~ arginine vasopressin (AVP)
Osmolatias
volume air
Konsentrasi elektrolit

Hipotalamus

osmoreseptor
Alkohol
Hipofisis posterior
ADH

DCT & kolektivus vaskuler


Reabsorbsi air vasokonstriksi

volume urin volume plasma Tekanan darah


Sentuhan, kontak kulit
OKSITOSIN stres
~ neuropeptida pendek (9 asam amino) yang diproduksi di
hipotalamus di sekresikan di hipofisis posterior
Fungsi:
memfasilitasi keterikatan sosial dan perasaan cinta.
Berperan Respon seksual
Kadar tinggi saat fase orgasme & beberapa waktu setelahnya
Kontraksi vas deferen, emisi
Kontraksi uterus
Respon seksual di otak (kenyamanan, kepuasan seksual)

Persalinan
Sekresi ASI
Kelenjar tiroid

Terletak di anterior tulang rawan tiroid laring


Terdiri dari dua lobus yang dihubungkan oleh isthmus sempit
Folikel tiroid
Struktur berbentuk bola berongga dilapisi oleh epitel kuboid
Sel mengelilingi rongga folikel yang berisi koloid kental
Dikelilingi oleh jaringan kapiler yang:
Memberikan nutrisi dan hormon pengatur
menerima produk sekretorik dan sampah metabolik
Kelenjar tiroid

Tiroglobulin (Protein Globular)


Disintesis oleh sel-sel folikel

Disekresi ke dalam koloid folikel tiroid

Mengandung asam amino tirosin

Tiroksin (T4)
Juga disebut tetra-iodotironin

Berisi empat ion iodida

Tri-iodotironin (T3)
Berisi tiga ion iodida
Hyoid bone

Superior
thyroid artery

Thyroid cartilage
of larynx Internal
jugular vein
Superior
thyroid vein
Cricoid cartilage
Common of larynx
carotid artery
Left lobe of
Right lobe of thyroid gland
thyroid gland
Isthmus of
Middle thyroid vein thyroid gland

Inferior
thyroid artery
Thyrocervical trunk
Inferior
thyroid
Trachea veins

Outline of clavicle

Outline of sternum
Capillary
Capsule C cell

Cuboidal
epithelium
Follicle of follicle
cavities
Thyroid
follicle
Thyroid Thyroglobulin
follicle stored in colloid
of follicle

C cell

Follicles of the thyroid gland


Hypothalamus
releases TRH
Homeostasis
Disturbed
Decreased T3 and TRH
T4 concentrations
in blood or low
body temperature
Anterior
lobe
Pituitary
gland
HOMEOSTASIS
Normal T3 and T4 Anterior
concentrations, lobe
normal body
temperature
TSH

Homeostasis
Restored
Increased T3 and
T4 concentrations
Thyroid
in blood
gland

Thyroid follicles
release T3 and T4

The regulation of thyroid secretion


Kelenjar tiroid

Thyroid-binding Globulin (TBG)


Protein plasma yang mengikat sekitar 75% T4 dan 70% T3 yang
memasuki aliran darah

Transthyretin (thyroid-binding prealbumin TBPA) dan


albumin
Mengikat sebagian besar hormon tiroid yang tersisa

Sekitar 0,3% T3 dan 0,03% T4 yang tidak terikat


Kelenjar tiroid

Thyroid-Stimulating Hormone (TSH)


Tidak adanya TSH menyebabkan folikel tiroid menjadi tidak aktif
Tidak terjadi sintesis & sekresi

Berikatan dengan reseptor di membran


Mengaktifkan enzim enzim dalam produksi hormon tiroid
Kerja Hormon Tiroid

Masuk ke sel target melalui sistem transportasi membran


Mempengaruhi sebagian besar sel-sel dalam tubuh
Mengikat reseptor di:
1. Sitoplasma
2. Mitokondria
3. Nukleus

Pada anak-anak, penting untuk perkembangan normal:


Sistem tulang, otot, dan saraf
Kerja Hormon Tiroid

Calorigenic Effect

Sel mengkonsumsi lebih banyak energi sehingga terjadi peningkatan


produksi panas

Bertanggung jawab terhadap terjadinya peningkatan laju


metabolisme sel yang kuat, segera, dan singkat
Efek Hormon Tiroid pada Jaringan Peripheral

1. Produksi ATP Meningkatkan laju konsumsi oksigen dan konsumsi energi;


pada anak-anak, dapat menyebabkan kenaikan suhu tubuh
2. Meningkatkan denyut jantung dan kekuatan kontraksi; umumnya menimbulkan
peningkatan tekanan darah
3. Meningkatkan sensitivitas terhadap stimulasi simpatis
4. Mempertahankan sensitivitas normal pusat pernapasan terhadap perubahan
konsentrasi oksigen dan karbon dioksida
5. Merangsang pembentukan sel darah merah pengiriman oksigen
6. Merangsang aktivitas di jaringan endokrin lainnya
7. Mempercepat perputaran/ turnover mineral dalam tulang
Kelenjar tiroid dan Calcitonin

Sel C (clear cell) disebut juga sel parafollicular


Menghasilkan kalsitonin (CT)
Membantu mengatur konsentrasi Ca2+ dalam cairan tubuh
1. Menghambat osteoklas, memperlambat laju rilis Ca2+ dari tulang
2. Merangsang ekskresi Ca2+ oleh ginjal
Calcitonin
? Kalsium darah

Sel C
kalsitonin

Tulang Tubulus ginjal usus


Reabsorbsi Absorbsi
Aktifitas Aktifitas
osteoblast osteoklast
Mineralisasi demineralisasi

Kalsium darah Kalsium urin

Risiko Pembentukan batu


Kelenjar Paratiroid

Empat Kelenjar paratiroid


Tertanam di permukaan posterior dari kelenjar tiroid
Secara keseluruhan, empat kelenjar berat 1,6 g

Hormon Paratiroid (PTH) / parathormone


Diproduksi oleh sel paratiroid (chief cell) dalam merespon
konsentrasi Ca2+ yang rendah
Antagonis calsitonin
Kelenjar Paratiroid

Left lobe of
thyroid gland

Parathyroid
glands

Posterior view of the


thyroid gland showing
the parathyroid glands.
Tiga Efek PTH

1. Merangsang osteoklas dan menghambat osteoblas


Mempercepat turnover mineral dan melepaskan Ca2+ dari tulang
Mengurangi laju deposisi kalsium ke dalam tulang
2. Meningkatkan reabsorpsi Ca2+ di ginjal, mengurangi pembuangan ke urin
3. Merangsang pembentukan dan sekresi calcitriol oleh ginjal
+
Meningkatkan penyerapan Ca2 , PO43 di saluran pencernaan
Efek melengkapi atau meningkatkan kerja
Pengaturan PTH

Regulator dominan PTH adalah [Ca2+] plasma


Sekresi PTH berbanding terbalik dengan [Ca2+]
Sekresi maksimum PTH terjadi pada [Ca2+] plasma < 3,5 mg / dL
Pada [Ca2+] > 5,5 mg / dL, sekresi PTH dihambat maksimal
Pengaturan PTH
Pengaturan homeostasis Konsentrasi Ion Kalsium

Increased
excretion
of calcium
by kidneys
Thyroid gland
Calcium
produces
deposition
calcitonin
in bone

Rising levels of blood calcium

HOMEOSTASIS
HOMEOSTASIS RESTORED
DISTURBED Blood calcium
Rising calcium levels decline
levels in blood

HOMEOSTASIS
Normal blood
calcium levels
(8.511 mg/dL)
Pengaturan homeostasis Konsentrasi Ion Kalsium
HOMEOSTASIS
Normal blood

Falling levels of blood calcium


calcium levels
(8.511 mg/dL)

HOMEOSTASIS
HOMEOSTASIS
DISTURBED
RESTORED

Falling calcium Blood calcium


levels in blood levels increase

Increased
reabsorption of
calcium by
Parathyroid kidneys
glands secrete
parathyroid Calcium release
hormone (PTH) from bone

Increased calcitriol
production causes
Ca2+ absorption
by digestive
system
Kalsitriol Sunlight

Cholesterol
Epidermis

Cholecalciferol
D3 Dietary
cholecalciferol D3
Liver

Parathyroid glands
Intermediate
25 OH-D3 form

Digestive
tract
riketsia

PTH Stimulation of
calcium and
phosphate ion
1,25 (OH)2-D3 Calcitriol absorption

Kidney
PTH, Calcium & Phosphate
Ringkasan Kelenjar Hormon Tiroid dan Paratiroid
Pankreas

Berada diantara:
Tepi inferior lambung
Bagian proksimal dari usus halus

Berisi sel eksokrin dan endokrin


Pankreas

Eksokrin pankreas
Terdiri dari kelompok sel kelenjar disebut asinus pankreas dan saluran/
duktus
Menempati sekitar 99 persen dari volume pankreas
Sel kelenjar mensekresi cairan kaya enzim
Sel sel duktus mensekresi cairan kaya basa (HCO3-)
Yang mencapai lumen saluran pencernaan melalui duktus sekretorik
Pankreas

Endokrin Pankreas
Terdiri dari sel-sel yang membentuk cluster dikenal sebagai pulau
pankreas, / pulau Langerhans / pancreatic islet
1. sel alfa menghasilkan glukagon
2. sel beta memproduksi insulin
3. Sel delta memproduksi hormon somatostatin / GH-IH
sekresi GH, gastrin
4. sel F mensekresi polipeptida pankreas (PP)
apetide & intake makanan
Pankreas
Pancreatic Body of Lobule Tail
Common duct pancreas
bile duct
Accessory
pancreatic
duct
Head of
pancreas

Small
intestine
(duodenum)
Pankreas
Pancreatic acini
(clusters of
exocrine cells)

Pancreatic islet
(islet of Langerhans)
Capillary

Pancreatic islet LM 400


Pankreas

Insulin
Adalah hormon peptida yang dikeluarkan oleh sel beta
Mempengaruhi sel target:
Mempercepat uptake glukosa ke jaringan
Mempercepat penggunaan glukosa dan meningkatkan produksi ATP
Merangsang pembentukan glikogen
Merangsang uptake asam amino dan sintesis protein
Merangsang pembentukan trigliserida di jaringan adiposa
Pankreas

Glukagon
Disekresikan oleh sel alfa
Memobilisasi cadangan energi
Mempengaruhi sel target:
Merangsang pemecahan glikogen di otot rangka dan sel hati
Merangsang pemecahan trigliserida di jaringan adiposa
Merangsang produksi glukosa di hati (glukoneogenesis)
Ringkasan Hormon yang diproduksi oleh Pancreatic Islet
Pengaturan [Glukosa] Darah Increased rate of
glucose transport
into target cells

Increased rate of
glucose utilization
and ATP generation

Increased conversion
of glucose to glycogen

Increased amino acid


absorption and protein
synthesis

Beta cells Increased triglyceride


secrete synthesis in adipose
insulin tissue

Rising blood glucose levels HOMEOSTASIS


RESTORED
HOMEOSTASIS
DISTURBED Blood glucose
levels decrease
Rising blood
glucose levels

HOMEOSTASIS
Normal blood
glucose levels
(70110 mg/dL)
Pengaturan [Glukosa] Darah
HOMEOSTASIS
Normal blood

Falling blood glucose levels


glucose levels
(70110 mg/dL)

HOMEOSTASIS
DISTURBED
HOMEOSTASIS
Falling blood RESTORED
glucose levels
Blood glucose
levels increase

Alpha cells
secrete
glucagon
Increased breakdown of
glycogen to glucose (in
liver, skeletal muscle)

Increased breakdown
of fat to fatty acids (in
adipose tissue)

Increased synthesis
and release of
glucose (by the liver)
Kelenjar adrenal
Menempel di bagian atas ginjal
Dibagi menjadi 2:
Superfisial: korteks adrenal
Menyimpan lipid, terutama kolesterol dan asam lemak
Memproduksi hormon steroid (kortikosteroid)
Profunda: medula adrenal
Aktifitas sekretorik diatur saraf otonom divisi simpatik
Menghasilkan epinefrin (adrenalin) dan norepinefrin
Menimbulkan perubahan metabolik yang bertahan selama beberapa menit
Kelenjar adrenal

Right superior
adrenal arteries Right and left inferior
phrenic arteries
Celiac trunk

Right adrenal
Left adrenal gland
gland
Right middle
adrenal artery Left middle
adrenal artery
Right inferior Left inferior
adrenal artery adrenal arteries

Right renal artery Left adrenal vein


Left renal artery
Right renal vein
Left renal vein

Superior mesenteric
artery
Abdominal aorta
Inferior vena cava

A superficial view of the left


kidney and adrenal gland
Kelenjar adrenal Adrenal
medulla
Zona
reticularis

Zona
Adrenal fasciculata
cortex

Capsule
Cortex
Zona
Medulla glomerulosa

Capsule

Adrenal gland LM 140


An adrenal gland in
The major regions of an adrenal gland
section
Kelenjar adrenal

Zona Glomerulosa
korteks adrenal bagian terluar
menghasilkan mineralokorticoid
contoh: aldosteron
Kelenjar adrenal

Aldosteron
Merangsang konservasi ion natrium dan eliminasi ion kalium
Meningkatkan sensitivitas reseptor garam di lidah
Stimulus Sekresi:
[Na+] darah, volume darah, tekanan darah
[K+ ] darah
Kelenjar adrenal

Zona Fasikulata
Menghasilkan gluckokorticoid
Misalnya, Kortisol (hidrokortison), kortikosteron
Hati mengkonversi kortisol ke kortison
Sekresinya diatur melalui mekanisme umpan balik negatif
Memiliki efek penghambatan pada produksi:
Corticotropin-releasing hormone (CRH) di hipotalamus
ACTH di adenohipofisis
Kelenjar adrenal

Glukokortikoid
Mempercepat sintesis glukosa
Menunjukkan efek anti-inflamasi
Menghambat aktivitas sel darah putih dan komponen lain dari sistem
kekebalan tubuh
Kelenjar adrenal

Zona Retikularis
Berbentuk pita sempit yang berbatasan dengan medula adrenal
Menghasilkan androgen bawah stimulasi oleh ACTH
Medulla Adrenal

Berisi dua jenis sel sekretorik:


Satu: menghasilkan epinefrin (adrenalin)

75% sampai 80% sekresi medula

Yang lain: menghasilkan norepinefrin (noradrenalin)

20% sampai 25% sekresi medula


Medulla Adrenal

Epinefrin dan Norepinefrin


Pada otot rangka:
epinefrin dan norepinefrin memicu mobilisasi cadangan glikogen
mempercepat pemecahan glukosa untuk menyediakan ATP
Kombinasi ini meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot

Dalam jaringan adiposa, simpanan lemak dipecah menjadi asam lemak


Yang dilepaskan ke dalam aliran darah untuk digunakan jaringan lain
untuk produksi ATP
Medulla Adrenal

Epinefrin dan Norepinefrin


Dalam hati, molekul glikogen dipecah
Molekul glukosa yang dihasilkan dilepaskan ke dalam aliran darah
Terutama untuk digunakan oleh jaringan saraf, yang tidak bisa
menggeser sumber energinya ke metabolisme asam lemak
Dalam Jantung, stimulasi reseptor beta 1 memicu peningkatan laju
dan kekuatan kontraksi otot jantung
Ringkasan kerja hormon kelenjar adrenal
Jaringan Endokrin Lainnya

Banyak Organ Sistem Tubuh Lainnya Memiliki Fungsi


Sekunder penghasil hormon
Lambung: Gastrin, somatostatin, ghrelin
Duodenum : CCK, sekretin, GIP
Ginjal: Eritropoietin, Calsitriol
Jantung: ANP, BNP
Timus : timusin
Gonad: testosteron, Estrogen, progesteron
Adiposa: leptin
HOMEOSTASIS

Normal
blood pressure
and volume
HOMEOSTASIS HOMEOSTASIS
DISTURBED RESTORED

Falling blood Rising blood


pressure and volume pressure and
volume

Kidney

Falling renal Increased


blood flow fluid intake
and O2 and retention
Increased
red blood cell
production
Erythropoietin Aldosterone
released secreted

ADH secreted
Renin released
Stimulation of
thirst
Angiotensin II
Angiotensinogen Angiotensin I

The release of renin and erythropoietin, and an overview of the reninangiostensin


system beginning with the activation of angiotensinogen by renin
Interaksi Hormon

Hormon Penting untuk Pertumbuhan


Growth hormone (GH)

Thyroid hormones

Insulin

PTH and calcitriol

Reproductive hormones
Interaksi Hormon

Growth Hormone (GH)


Pada anak:
Mendukung tumbuh kembang otot dan rangka
Pada dewasa:
Mempertahankan konsentrasi glukosa darah normal
Memobilisasi cadangan lipid
Interaksi Hormon

Hormon tiroid
Jika tidak ada selama perkembangan janin atau untuk tahun pertama:
sistem saraf gagal untuk berkembang secara normal
Menimbulkan keterbelakangan mental

Jika konsentrasi T4 menurun sebelum pubertas:


perkembangan kerangka normal tidak berlanjut
Interaksi Hormon

Respon hormonal terhadap stres


General Adaptation Syndrome (GAS)
Juga disebut respon stres
Merupakan cara tubuh merespon faktor penyebab stres
Dibagi menjadi tiga fase
1. Alarm phase / fase peringatan
2. Resistance phase/ fase resistensi
3. Exhaustion phase/fase kelelahan

Anda mungkin juga menyukai