KEPANITERAAN KLINIK SMF RADIOLOGI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROVINSI NTB FEBRUARI 2017 PENDAHULUAN
Esophageal Atresia atau Atresia esofagus adalah
kelainan pada esofagus yang ditandai dengan tidak menyambungnya esofagus bagian proksimal dengan esofagus bagian distal. EPIDEMIOLOGI Atresia esofagus biasanya terjadi 1 dari 4.000 neonatus. Dari semua kelainan ini > 90 % terdapat juga fistula trakeoesofagus. ANATOMI ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI
insufisiensi vaskuler, faktor
Selama minggu ke-4 Pemisahan esophagus dari genetik, defisiensi vitamin, kehamilan : mesodermal trakea pada hari ke- 26 masa obat-obatan dan penggunaan lateral pada esophagus gestasi alkohol serta paparan virus proksimal berkembang dan bahan kimia
Kelainan dan disinkronisasi
mesenkim esophagus dan laju pertumbuhan epitel, keterlibatan sel neural, serta Atreia esofagus pemisahan yang tidak sempurna dari septum trakeosofageal MANIFESTASI KLINIS
Polyhidramnion tanpa bubble
Fetus stomach pada bayi masa gestasi 18 minggu
Kateter yang digunakan untuk resusitasi
pada waktu lahir tidak bisa dimasukkan ke dalam lambung Timbul sesak nafas yang disertai sekresi
Neonatus mulut yang berlebihan
Tersendak, sianosis, atau batuk pada waktu berupaya menelan makanan karena aspirasi cairan ke dalam jalan nafas Tracheomalacia MANIFESTASI KLINI
Fistula proksimal :menghambat pernafasan,
distress, dan sianosis selama makan Fistula distal: saliva yang banyak dan regurgitasi muncul bersamaan dengan sianosis Bayi/anak- dan pneumonia sekunder . Jika kedua fistula proksimal dan distal ada,
anak biasanya fistula proksimal yang memberikan
gejala Tipe fistula trakeoesofagus tanpa atresia atau fistula tipe-H, akan menimbulkan gejala batuk dan tersedak sewaktu makan, pneumonia berulang dan distensi abdomen intermitten
Dewasa Pneumonia rekuren dan bronkiektasis
DIAGNOSA
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang GAMBARAN RADIOLOGI
Foto thorax
Dilakukan dengan memasukkan sonde lambung
ke dalam esofagus, kalau perlu kateter diisi kontras non ionic. Penampakan radiografi pada kasus atresia esofagus tergantung dari tipe atresia esofagus itu sendiri. ATRESIA ESOFAGUS DENGAN FISTULA TRAKEOESOFAGUS PADA BAGIAN DISTAL
Tampak saluran di kantung
Tampak orogastric tube di proksimal, Adanya gas pada bagian proximal esofagus serta bagian perut menunjukkan terlihat gas pada usus di adanya fistula trakeoesofagus abdomen distal ATRESIA ESOFAGUS TANPA FISTULA TRAKEOESOFAGUS
Tampak abdomen tidak Tampak ujung kateter
memperlihatkan gas yang tidak mencapai sama sekali. abdomen, serta tidak adanya gas yang tampak pada daerah abdomen ATRESIA ESOFAGUS DENGAN FISTULA TRAKEOESOFAGUS PADA BAGIAN PROXIMAL FISTULA TRAKEOESOFAGUS TANPA ATRESIA ESOFAGUS ( H-TYPE )
Pada pemeriksaan esofagogram menunjukkan
adanya fistula ( tanda panah) dari bagian anterior esofagus (e) menuju bagian posterior trakea (t). CT-SCAN
Pada gambaran CT helical tranversal menunjukkan adanya
distensi udara pada esofagus proksimal ( tanda panah ). USG USG merupakan pemeriksaan yang tidak rutin dilakukan untuk mendiagnosis atresia esofagus setelah kelahiran, akan tetapi dapat digunakan sebelum kelahiran.
Pada ultrasound sagittal sisi
kiri fetus menunjukkan jantung, polihidramion dan tidak adanya gambaran lambung1 MRI
Ini merupakan fetus berumur 32 minggu dengan atresia
esofagus dan tidak adanya lambung, hasil yang ditandai polihidramion. DIFFERENTIAL DIAGNOSIS Gejala awal dari atresia esofagus yang merupakan salah satu faktor resiko dari penyakit ini ialah polyhidramnion, atresia esofagus bukanlah satu-satunya penyebab dari polyhidramnion.
adanya tanda double bubble yang
Gambaran Radiologis pada merupakan karakteristik atresia anak yang mengalami duodenal sama dengan polihidramion hernia diafgramatica1 PENGOBATAN Sekali diagnosis atresia esofagus dibuat, persiapan harus dibuat untuk koreksi pembedahan. Bayi harus dipindahkan ke senter tersier yang memiliki NICU Orofaring dibersihkan, dan french tube di pasang untuk suction kontinus dari kantung atas esofagus, kepala bayi harus elevasi. Cairan IntraVena (10% dextrose) dapat diberikan, O2 digunakan sebagai kebutuhan untuk pemeliharaan saturasi O2 normal. Pada janin dengan kegagalan respirasi, endotrakeal intubasi harus dilakukan. Ventilasi bag-mask tidak dibutuhkan oleh karena dapat menyebabkan distensi lambung akut yang membutuhkan gastrotomi emergensi. Jika diduga terjadi spesis atau infeksi pulmonal, antibiotik spekrum luas (seperti ampicilin+gentamicyn) harus diberikan. PENGOBATAN Gastrotomi untuk dekompresi lambung digunakan pada pasien dengan pnemonia signifikan atau atelektasis untuk mencegah refluk isi lambung melewati fistel dan menuju trakea. Pembedahan ditunda pada bayi dengan berat badan lahir rendah, pneumonia atau anomali mayor yang lain TERIMAKASIH