Why unwanted?
5
PENGERTIAN
Obyektif :
Terdiri dari getaran komplek berbagai frekwensi &
Amplitudo baik periodik/non periodik.
6
PRINSIP DASAR PENERAPAN K3 DI PERUSAHAAN
Evaluasi
Melakukan pengukuran tingkat pemaparan faktor bahaya di
2. LK, membandingkan dgn standar yg berlaku, mengevaluasi
risiko.
Pengendalian
3. Mengendalikan bahaya pada batas aman
REKOGNISI HAZARD
Exposure
Walktrough Survey Monitoring
- CHECKLIST
- JSA Vs
TLV
Engineering control
Administrative control
Personal Protective Equipment Control
1. Rekognisi Hazard 9
KARAKTERISTIK NOISE
JENIS NOISE
SUMBER NOISE
POLA PEMAPARAN
EFEK TERHADAP KESEHATAN
EFEK TERHADAP PEKERJAAN
Pengenalan
V = f.
kecepatan bunyi melalui :
BISING KONTINYU :
Yaitu bising yang relatif stabil (konstan) tdk
terputus-putus dimana fluktuasi intensitasnya tdk
lebih dari 6 dB, bising ini dihasilkan oleh mesin
yang beroperasi tanpa henti, misalnya blower,
pompa, kipas angin, gergaji seluler, dapur pijar
dan peralatan pemprosesan. Bising kontinyu
dibagi menjadi 2 (dua) yaitu:
BISING TERPUTUS-PUTUS/
FLUKTUASI
Yaitu bising yg terjadi secara terputus- putus
dalam selang waktu tertentu . Cth suara lalu
lintas, lapangan terbang, kendaraan dll.
SUMBER BISING
Umumnya sumber kebisingan dapat berasal dari kegiatan:
INDUSTRI,
PERDAGANGAN,
PEMBANGUNAN,
ALAT PEMBANGKIT TENAGA,
ALAT PENGANGKUT DAN
KEGIATAN RUMAHTANGGA.
17
1. Mesin
Kebisingan yang ditimbulkan oleh aktifitas mesin, cth mesin pembangkit
(genset, turbin dll)
4. Manusia
PEMAPARAN KEBISINGAN
HEART PALPILATION
SECRETION of ADRENALINE
SECRETION OF ADRENALIN
CORTEX HORMONE
MUSCLE REACTION
CONSTRICTION OF THE BLOOD
VESSELS
19
A. EFEK KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
GANGGUAN PSIKOLOGI
PRESBIACUSIS
GANGGUAN TIDUR
Gangguan Fisiologis.. ?
Peningkatan tekanan darah
Peningkatan nadi
Kontraksi pd blood vessel (kaki dan tangan
Menyebabkan pucat-gangguan sensoris
GANGGUAN PSIKOLOGIS
Stresstambahan (beban kerja)
Rasa tidak nyaman-kurang konsentrasi
Susah tidur, perubahan emosional
GANGGUAN KOMUNIKASI
Masking effect (bunyi yg menutupi pendengaran yang
kurang jelas) shg harus dilakukan dgn cara berteriak.
Kejelasan suara,shg dpt membahayakan keselamatan
seseorang.
GANGGUAN PERFORMANCE
Rasa melayang, pusing, mual
GANGGUAN BEHAVIOR/PERILAKU
Rasa cemas, nerves
Rasa khawatir
24
HEARING LOSS
1. Trauma Akustik
2. Noise Induced Hearing Loss
TRAUMA AKUSTIK
Trauma akustik yg juga dikenal sbg gangguan
dengar mendadak,merupakan ketulian permanen
atau temporer.
2. Frekuensi Kebisingan
Makin tinggi frekuensi kebisingan, makin besar
kontribusinya untuk terjadinya gangguan pendengaran.
3. Jenis Kebisingan
Kebisingan yang kontinyu lebih besar kemungkinannya
untuk menyebabkan terjadinya gangguan pendengaran
daripada kebisingan yang terputus-putus.
4. Lama Pemaparan
Makin lama pemaparannya, makin besar risiko untuk
terjadinya gangguan pendengaran.
5. Lama Tinggal
Makin lama seseorang tinggal di sekitar kebisingan,
makin besar risiko untuk terjadinya gangguan
pendengaran.
6. Umur
Pada umumnya, sensitivitas pendengaran
berkurang dengan bertambahnya umur.
7. Kerentanan Individu
Tidak semua individu yang terpapar dengan kebisingan
pada kondisi yang sama akan mengalami perubahan
nilai ambang pendengaran yang sama pula. Hal ini
disebabkan karena respon tiap-tiap individu pada
kebisingan berlainan, tergantung dari kerentanan tiap-
tiap individu.
II. EVALUASI /PENGONTROLAN
REGULASI
30 Menit 97
15 100
7,5 103
3,75 106
1,88 109
0,94 112
PENERIMA
33
CARA PENGUKURAN
34
Dosimeter Placement
%D = 100 (C1/T1 + C2/T2 + .. + Cn / Tn)
Cn = Waktu paparan
Tn = Durasi waktu referensi
Microphone location
very important.
ALAT UKUR KEBISINGAN :
CONTOH PERHITUNGAN :
PENYESUAIAN SATUAN dB dengan dBA
Mid Freq 63 125 250 500 1000 2000 4000 8000
(Hz)
SPL (dB) 104 98 95 87 84 80 78 72
Corr (dB) -26 -16 -9 -3 0 +1 +1 -1
Correcte 78 82 86 84 84 81 79 71
d
(dBA)
Alat
untuk mengukur batas ambang
dengar telinga pada berbagai frekwensi.
Suara yg penting dlm komunikasi antara
125 8000 Hz.
Bunyididengar sbg rangsangan2 kpd
telinga dng melalui hantaran udara dan
hantaran tulang.
Setiap frekwensi -5 dB sampai 90 dB.
Hasil dicatat dlm audiogram.
HEARING ENVIRONMENT
Batas ambang dengar 25 dB atau lebih pd
frekw 500, 1000, 2000, 4000 Hz.
Bila melebihi 25 dB disebut Hearing
Handicap atau kerusakan pendengaran.
Kdd konduktif; rata2 pd frekw 500, 1000,
2000 Hz > 25 dB.
Kdd perseptif; pd frekw 4000Hz > 25dB
Kdd mixed; bila konduktif & perseptif
PEMERIKSAAN HEARING
LOSS
Pekerja terpapar bising selama seminggu (
40 jam ), atau pd hari Sabtu sore.
Pekerja sebelum memulai pekerjaan atau
hari Senin pagi ( setelah ist. 2 hari ).
Kdds (temporary hearing loss) bila hasil
pemeriksaan sblm mulai kerja normal < 25
dB.
Kddt (permanet hearing loss) bila hasil
pemeriksaan sblm mulai kerja tdk normal.
SYARAT PEMERIKSAAN AUDIOMETRI
ORANG YG DIPERIKSA : KOOPERATIF, TIDAK
SAKIT, MENGERTI INSTRUKSI, BEBAS BISING
MINIMAL 12 14 JAM
1. SECARA TEKNIS
SUMBER:
(Isolasi, Substitusi, Enclosure, Silencers, Barriers)
SEBARAN
(Perisai, perpanjang jarak, Blower sistem dan Barriers)
PENERIMA
(Isolasi pekerja, Reduksi waktu, Menggunakan Alat Pelindung
Telinga)
45
2.SECARA ADMINISTRASI
ROTASI TEMPAT KERJA
MEMINDAHKAN TK dari TEMPAT BISING KE TEMPAT TDK
BISING
PENGATURAN WAKTU PENGOPERASIAN.
TRAINING PROGRAM KONSERVASI PENDENGARAN
PEMERIKSAAN KETAJAMAN PENDENGARAN SECARA
PERIODIK/TES AUDIOMETRI
NOISE KALIBRATOR
SOUND LEVEL
METER
NOISE DOSIMETER
Quest Technologies
NOISE DOSIMETER
NIOSH
Nilai Efektif :
Earmuff: 75% dari harga NRR pada label yang tertera
Formable earplug: 50% dari harga NRR pada label yang tertera
Jenis earplug yg lain: 30 % dari harga NRR pada label yang
tertera
Studi Kasus -OSHA
PERLU PROGRAM
DIJALANKAN..?
PENENTUAN KEBUTUHAN HLPP
ATAS DASAR :
3. Pengendalian
Dapat dilakukan dengan cara :
Teknis
Administrasi
Menggunakan APP.
4. Pemeriksaan Audiometrik
Dilakukan prakarya bagi mereka dengan lokasi kerja bising
Dilakukan secara berkala setiap 6 bulan.
Bila didapat tanda2 hearng loss progresif, dirujuk ke ahli THT utk
menentukan adanya neural deafness.
KESIMPULAN
PAINLESS
INVISIBLE
PERMANENT
63
Wass.wr.wb.