1. Pengertian Kredensialing
2. Tujuan Kredensialing
6. Studi Kasus
1. Pengertian Kredensialing
Menurut Payne (1999) mendefinisikan kredensialing adalah suatu proses
pencapaian, pemeriksaan dan penilaian kualifikasi atau persyaratan
penyelenggara pelayanan kesehatan untuk menyediakan layanan perawatan
pasien dalam atau untuk organisasi layanan kesehatan.
Kredensialing merupakan suatu istilah pada proses yang digunakan untuk
menunjukan individu, program, institusi atau produk telah memenuhi
standar yang telah ditetapkan oleh agen (pemerintah atau swasta) dan diakui
telah memenuhi syarat untuk melaksanakan suatu tugas. Standar yang
ditetapkan biasanya standar minimal dan bersifat wajib atau standar
maksimal dan besifat sukarela (Smolenski, 2005 dalam Ulandari, 2014).
Perbedaan akreditasi dan kredensialing
AKREDITASI KREDENSIALING
Tidak berjangka waktu Berjangka waktu
Jika sudah akreditasi, belum tentu Faskes yang sudah kredensialing
sudah kredensialing sudah pasti terakreditasi
Tidak memiliki konsekuensi Memiliki konsekuensi kontrak
kontrak
2. Tujuan Kredensialing
(Pedoman TNP2K, 2013)
Kredensialing Faskes
Mutlak/administrasi
Teknis: SDM, Sarpras
sesuai dengan permenkes
Lingkup Pelayanan dan
No. 99 Tahun 2015
Komitmen
2. Kriteria Penilaian Kredensialing
Kriteria Administratif
Surat permohonan kerjasama
Surat Ijin Praktek
Surat Ijin Operasional ( Bagi Klinik Pratama,
Puskesmas dan fasilitas kesehatan lain yang ditetapkan Menteri Kesehatan)
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Kontrak kerjasama dengan jejaring (jika diperlukan)
Surat Pernyataan Kesediaan mematuhi ketentuan Program Jaminan Kesehatan Nasional.
Kriteria Teknis
a. Sumber Daya Manusia : ketenagaan, pelatihan kompetensi, pengalaman kerja, pengalaman
kerjasama dengan asuransi, penghargaan yang dimiliki.
b. Sarana dan Prasarana : bangunan, ruangan pendukung, perlengkapan praktek,
perlengkapan penunjang administrasi dan perlengkapan penunjang umum.
c. Peralatan Medis dan Obat-obatan : peralatan medis mutlak,peralatan kedaruratan, obat-
obatan, peralatan medis tambahan, peralatan kunjungan rumah dan perlengkapan edukasi.
d. Lingkup Pelayanan : konsultasi/pemeriksaan, pelayanan gigi, pelayanan obat, pelayanan
laboratorium sederhana, pelayanan imunisasi, pelayanan KB, promosi kesehatan dan kunjungan
rumah.
e. Komitmen Pelayanan : pemenuhan jam praktek, penggunaan aplikasi SIM, kepatuhan
terhadap panduan klinik, penyelenggaraan prolanis, mendukung aktifitas kesehatan masyarakat
yang dilaksanakan BPJS Kesehatan. PT. Askes (Persero)
Aspek Penilaian Kredensialing
Salah satu komitmen BPJS Kesehatan adalah memastikan peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia
Sehat (JKN KIS) memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas, profesional, dan memuaskan. Oleh karena itu,
BPJS Kesehatan senantiasa menerapkan seleksi ketat melalui proses kredensialing bagi fasilitas kesehatan yang hendak
menjalin kerja sama.
Penambahan jumlah fasilitas kesehatan (faskes) mitra BPJS Kesehatan perlu dilakukan untuk melayani jumlah
peserta JKN KIS yang meningkat dari waktu ke waktu. Namun, tidak semua faskes serta merta bisa jadi mitra BPJS
Kesehatan, karena BPJS Kesehatan hanya membeli pelayanan kesehatan di faskes terseleksi, jelas Kepala Cabang
Utama BPJS Surabaya M.Cucu Zakaria saat memberikan keterangan kepada wartawan dalam acara pertemuan jejaring
komunikasi antar Faskes primer dengan sekunder di Ballroom Lt.2 Hotel Mercure Surabaya, Senin (12/09/2017).
Menurut Zakaria, kriteria teknis yang menjadi pertimbangan BPJS Kesehatan untuk menyeleksi fasilitas kesehatan
yang ingin bergabung antara lain sumber daya manusia (tenaga medis yang kompeten), kelengkapan sarana dan prasarana,
lingkup pelayanan, dan komitmen pelayanan. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, fasilitas kesehatan (faskes) milik
pemerintah wajib bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Sementara fasilitas kesehatan milik swasta dapat menjadi mitra BPJS Kesehatan dengan memenuhi persyaratan dan
kredensialing yang tertuang dalam regulasi pemerintah. Adapun seleksi dan kredensialing tersebut melibatkan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota setempat dan/atau Asosiasi Fasilitas Kesehatan. (Endri Soedarto/Halu)
Peraturan yang Mendasari...