Anda di halaman 1dari 9

KEPERAWATAN HIV/AIDS

RESPON BIOLOGIS IMUNITAS


DARI HIV/AIDS

Oleh :
Kelompok 2
Definisi HIV/AIDS

HIV (Human Immuno Deficiensy virus) adalah virus


yang hanya hidup dalam tubuh manusia, yang dapat
merusak daya kekebalan tubuh manusia.
AIDS (Acguired Immuno Deficiensy Syndrome) adalah
kumpulan berbagai gejala penyakit akibat
menurunnya kekebalan tubuh seseorang akibat HIV.
(BKKBN,2007)
Penyebab Tertularnya Virus HIV

Menurut UNAIDS (2004), individu dapat tertular virus HIV


melalui 3 cara, yaitu:
Kontak seksual tanpa pelindung.
Darah yang terinfeksi pada transfusi darah.
Penularan dari ibu yang terinfeksi HIV kepada anaknya,
selama kehamilan, proses kelahiran atau pemberian ASI
(Air Susu Ibu).
Stadium HIV/AIDS

Stadium 1
Fase ini disebut dengan WINDOW PERIODE biasanya antara 1-6 bulan.
Stadium 2
Fase ini berlangsung sekitar 2-10 tahun setelah terinfeksi HIV.
Stadium 3
Pada fase ketiga muncul gejala-gejala awal penyakit yang disebut dengan
penyakit yang terkait dengan HIV. Seperti ; diare kronik, flu berkepanjangan, BB
turun, dll
Stadium 4
Fase keempat sudah masuk pada tahap AIDS.
Respon Biologis Imunitas dari HIV/AIDS

Dasar utama terinfeksinya HIV adalah berkurangnya jenis Limfosit T helper yang
mengandung marker CD4 (Sel T4). Limfosit T4 adalah pusat dan sel utama yang
terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam menginduksi fungsi
imunologik. Menurun atau menghilangnya sistem imunitas seluler, terjadi karena
virus HIV menginfeksi sel yang berperan membentuk antibodi pada sistem
kekebalan tersebut, yaitu sel Limfosit T4. Setelah virus HIV mengikatkan diri
pada molekul CD4, virus masuk ke dalam target dan melepaskan bungkusnya
kemudian dengan enzim reverse transkriptase virus tersebut merubah bentuk
RNA (Ribonucleic Acid) agar dapat bergabung dengan DNA (Deoxyribonucleic Acid)
sel target.
Pada penderita HIV/AIDS penurunan sel CD4 menyebabkan mikroorganisme yang
patogen disekitar kita akan dengan mudah masuk ke tubuh kita dan menimbulkan
penyakit pada tubuh manusia.
Manifestasi Klinis

Gejala Konstitusi
Demam terus-menerus lebih dari 37c, kehilangan berat badan 10% atau
lebih, diare berkepanjangan, dst
Gejala Neurologis
kelemahan otot, kesulitan berbicara, gangguan keseimbangan,
disorientasi, dst
Gejala Infeksi
Terjadinya infeksi oportunistik seperti ; TBC, herpes, kandidiasis, dst
Gejala tumor
Tumor yang sering menyertai penderita AIDS adalah sarcoma kaposi
Pemeriksaan Penunjang

Tes untuk diagnosa infeksi HIV :


ELISA (positif; hasil tes yang positif dipastikan dengan western blot)
Western blot (positif)
P24 antigen test (positif untuk protein virus yang bebas)
Kultur HIV (positif; kalau dua kali uji-kadar secara berturut-turut
mendeteksi enzim reverse transcriptase atau antigen p24 dengan
kadar yang meningkat).
Penatalaksanaan

Penanganan utama terhadap AIDS melalui pengobatan yang


disebut sebagai antiretroviral agents. Antiretroviral
digunakan untuk memblokir atau menghambat proses
reproduksi virus, membantu mempertahankan jumlah
minimal virus di dalam tubuh dan memperlambat kerusakan
sistem kekebalan sehinga orang yang terinfeksi HIV dapat
merasa lebih baik/nyaman dan bisa menjalani kehidupan
normal.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai