Anda di halaman 1dari 43

BAB

By;
IHSAN, M.Pd.

Hubungan Manusia dan


Lingkungan Akibat
Dinamika Atmosfer
A. Lapisan Atmosfer

Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelubungi bumi dan


terdiri atas berbagai jenis gas yang dipertahankan oleh
gravitasi bumi. Komposisi atmosfer pada
udara kering adalah 78,08% berupa nitrogen (N2), 20,95%
berupa oksigen (O2), argon (Ar) sebanyak 9340 ppm, karbon
dioksida (CO2) sebanyak 380 ppm, neon (Ne) sebanyak 18.18
ppm, helium (He) sebanyak 5,24 ppm, metana (CH4) sebanyak
1,7 ppm, kripton (Kr) sebanyak 1,14 ppm, serta hidrogen (H2)
sebanyak 0,55 ppm. Ilmu yang mempelajari atmosfer disebut
meteorologi. Aspekaspek
yang dipelajari dalam meteorologi antara lain adalah awan,
angin, petir, sinar matahari, dan kandungan air di udara.
2. Lapisan Atmosfer

Atmosfer terdiri atas lapisan-lapisan berikut.

a. Troposfer: 0 12 km di atas permukaan bumi

1) Lapisan ini sangat besar pengaruhnya terhadap


kehidupan di bumi. Pada lapisan ini terjadi ristiwaperistiwa
cuaca, seperti angin, hujan, awan, salju, dan halilintar.

2) Troposfer terdiri atas:


a) lapisan planetair: 0 1 km.
b) lapisan konveksi: 1 8 km.
c) lapisan tropopause: 8 12 km.

3) semakin
bertambah ketinggian suhu troposfer akan semakin rendah.
4) Ketinggian troposfer di kutub sekitar 8 km dengan
suhu sekitar 46C, di daerah beriklim sedang berkisar
11 km dengan suhu sekitar 50C, dan di daerah
ekuator berkisar 16 km dengan suhu sekitar 50C.
5) Tropopause adalah lapisan pembatas antara lapisan
troposfer dengan stratosfer.
6) Kegiatan udara secara vertikal (konveksi) terhenti
pada lapisan tropopause.
b. Stratosfer: 12 60 km di atas permukaan bumi
1) Stratosfer terdiri atas tiga lapisan:
a) lapisan isoterm,
b) lapisan panas,
c) lapisan campuran teratas.
2) Pada stratosfer, lapisan ozon (O3) terbentuk pada
ketinggian 35 km.
3) Lapisan ozon merupakan lapisan pelindung troposfer
dan permukaan
bumi dari pancaran sinar ultraviolet
yang berlebihan sehingga tidak merusak kehidupan
di bumi.
4) Pada ketinggian 50 km, suhu berada pada kisaran
5C dan disebut daerah stratopause.
5) Stratopause merupakan lapisan peralihan antara
stratosfer dan mesosfer.

c. Mesosfer: 60 80 km di atas permukaan bumi

1) Mesopause merupakan lapisan peralihan antara esosfer


dengan stratosfer.
d. Termosfer: 80 100 km di atas permukaan bumi
1) Memiliki temperatur antara 40C hingga 5C
2) Di dalam lapisan ini sebagian molekul dan atomatom
udara mengalami ionisasi.
e. Ionosfer: 100 800 km di atas permukaan bumi
1) Memiliki temperatur antara 0C sampai lebih dari 70C.
2) Di dalam lapisan ini seluruh atom udara mengalami
ionisasi.
f. Eksosfer: lebih dari 800 km di atas permukaan bumi
1) Lapisan ini merupakan lapisan atmosfer bumi paling luar.
2) Pengaruh gaya gravitasi bumi pada lapisan ini sangat
kecil.
3) Pada lapisan ini, meteor mulai berinteraksi dengan
susunan gas atmosfer bumi.
B. Cuaca dan Iklim
Cuaca adalah keadaan atmosfer pada suatu tampat yang
berubah-ubah setiap waktu dan terjadi pada tempat
yang tidak luas dan saat tertentu, iklim merupakan ratarata
cuaca yang terjadi pada suatu wilayah yang luas dan dalam
waktu yang lama. Keadaan cuaca dapat diperkirakan dengan
cara pengamatan. terhadap unsur-unsur berikut.
1. Penyinaran Matahari
Indonesia berada di daerah iklim tropis. Sehingga
se mua tempat di Indonesia menerima panas matahari sama banyak.
Jumlah panas matahari yang diterima oleh bumi bergantung pada
a. Lama penyinaran.
b. Sudut datang sinar matahari.
c. Ketinggian tempat.
d. Komposisi udara.
e. Angin dan arus laut.
f. Keadaan tanah.
g. Sifat permukaan.
Udara bersifat diatermal, artinya udara dapat melewatkan panas matahari.
sama banyak. Jumlah panas matahari
yang diterima oleh bumi bergantung pada
a. Lama penyinaran.
b. Sudut datang sinar matahari
c. Ketinggian tempat..
d. Komposisi udara.
e. Angin dan arus laut.
f. Keadaan tanah.
g. Sifat permukaan.
Udara bersifat diatermal, artinya udara dapat melewatkan panas matahari.
Udara dapat memanas karena proses berikut.
a. Konveksi adalah pemanasan secara vertikal.
b. Adveksi adalah penyebaran panas secara
horizontal.
c. Turbulensi adalah penyebaran panas secara
berputar-putar.
d. Konduksi adalah pemanasan secara
kontak/bersinggungan.
posisi Indonesia yang terletak pada daerah lintang rendah
menyebabkan suhu rata-rata tahunanya tinggi, yaitu sekitar 26C
Namun suhu tahunannya kecil, yaitu sekitar 1C..
Perbedaan suhu udara dipengaruhi oleh ketinggian suatu
tempat dari permukaan. Makin tinggi suatu tempat, makin rendah
suhunya.
Terjadinya perubahan suhu di Indonesia
disebabkan oleh
1) Ketinggian tempat dari permukaan laut berbeda-beda.
Setiap pertambahan ketinggian sebesar 100 m, suhu
turun sekitar 0,5C.
2) Adanya perbedaan siang dan malam.
Keadaan suhu sepanjang hari juga dapat diamati dengan
termograf
dan kertas yang berisi catatan suhu yang disebut termogram.
Catatan suhu pada termograf dan termometer dapat
menunjukkan adanya perubahan suhu udara sepanjang hari.
Hasil pengukuran suhu dalam satu hari kemudian dirata-
ratakan sehingga akan didapatkan besaran suhu tertentu
yang disebut suhu harian.

3. Tekanan Udara
Permukaan bumi mendapat tekanan dari udara karena udara
memiliki massa. Besarnya tekanan udara dapat diukur dengan
barometer.
Makin tinggi letak suatu tempat dari muka laut, makin rendah
tekanan udaranya. Hal ini disebabkan oleh makin berkurangnya
udara yang menekan.
4. Angin
Perbedaan tekanan udara di beberapa tempat menimbulkan
aliran udara. dari tempat yang bertekanan
udara tinggi ke tempat yang bertekanan udara rendah. mengalir
disebut angin. Besarnya kecepatan angin dapat ditentukan
dengan alat anemometer.

Kecepatan angin ditentukan oleh hal-hal sebagai berikut.

a. Gradien barometrik
Gradien barometrik adalah angka yang menunjukkan perbedaan
tekanan udara melalui dua garis isobar yang dihitung untuk
setiap 1 di ekuator. Satuan jarak diambil dari 1 di ekuator
yang panjangnya sama dengan 111 km.
(a) (b)
Menurut Hukum Stevenson,kecepatan angin bertiup
berbanding lurus dengan gradien barometrik. Semakin besar
gradien barometrik, semakin besar kecepatan angin.
b. Relief permukaan bumi
Angin bertiup kencang
pada daerah yang berelief
rata dan tidak ada
rintangan.

c. Keberadaan pohon-
pohon yang
tinggi dan lebat

Kecepatan angin menentukan kekuatan angin.


Arah angin juga dipengaruhi oleh letak lintang.
Hubungan antara arah angin dan tekanan udara tersebut
turut dipengaruhi oleh gaya Coriolis. Gaya Coriolis adalah
gaya semu yang timbul akibat efek dua gerakan yaitu gerak
rotasi Bumi dan gerak benda relatif terhadap Bumi. Angin
bertiup dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan
rendah. Akibat adanya gaya Coriolis, maka terjadi
pembelokan arah angin di belahan Bumi utara ke kanan dan
pembelokan angin di belahan Bumi selatan ke kiri. Kekuatan
dan kecepatan angin dapat ditentukan dengan skala
Beaufort.
5. Awan
Awan adalah kumpulan uap air dan kristal es pada udara
di atmosfer. Awan terjadi karena adanya pengembunan atau
pemadatan uap air yang terdapat di udara setelah melampaui
keadaan jenuh. Kondisi awan dapat berupa cair, gas, atau padat
dan sangat dipengaruhi oleh keadaan suhu.
Pembagian jenis awan atau taksonomi awan adalah sebagai
berikut.

a. Awan tinggi, terdapat pada ketinggian antara 318 km.


Awan yang tergolong awan tinggi adalah sebagai berikut.
1) Cirrus (Ci): Awan jenis ini halus, berstruktur seperti serat,
atau berbentuk seperti bulu burung. Awan cirrus tidak menimbulkan
hujan.
2) Cirrostratus (Cs): Bentuknya seperti kelambu putih yang halus dan rata
menutup
seluruh langit sehingga tampak cerah, atau terlihat seperti anyaman
yang
bentuknya tidak teratur. Biasanya terjadi pada musim kemarau.
3) Cirrocumulus (Cc): Awan jenis ini terputus-putus dan
penuh dengan kristal-kristal es sehingga bentuknya
seperti segerombolan domba dan sering menimbulkan
bayangan.
b. Awan menengah, terdapat pada ketinggian antara 28 km.
Awan yang tergolong awan menengah adalah
sebagai berikut
.
1) Altocumulus (Ac):
2) Altostratus (As): Awan jenis ini berukuran luas dan tebal.
c. Awan rendah, terdapat pada ketinggian kurang dari 2 km.
Awan yang tergolong awan rendah adalah sebagai berikut.
1) Stratocumulus (Sc): Awan jenis ini bentuknya seperti
bola-bola yang sering menutupi seluruh langit sehingga
tampak seperti gelombang di lautan. Lapisan awan ini
tipis sehingga tidak menimbulkan hujan.
2) Stratus (St): Awan yang rendah dan sangat luas,tingginya
di bawah 2.000 m. Lapisannya melebar seperti kabut
dan berlapis-lapis.
3) Nimbostratus (Ns): Awan ini bentuknya tidak menentu,
tepiannya berbentuk tak beraturan.
d. Awan yang terjadi karena udara naik, terdapat pada
ketinggian antara 5001.500 meter.
d. Awan yang terjadi karena udara naik, terdapat pada
ketinggian antara 5001.500 meter.
1) Cumulus (Cu): Merupakan awan tebal dengan
puncakpuncak yang agak tinggi, terbentuk pada siang
hari karena udara naik.
2) Cumulonimbus (Cb): Awan jenis ini dapat menimbulkan
hujan dengan kilat dan guntur. Awan ini bervolume
besar, posisinya rendah, berpuncak tinggi dan melebar,
sehingga merupakan awan yang tebal.
Awan yang rendah dan dekat dengan permukaan bumi
disebut kabut. Jenis-jenis kabut adalah

a. Kabut sawah adalah kabut yang terjadi


pada malam atau pagi hari ketika cuaca terang dan
udara dingin melalui sungai,selokan, atau sawah.
b. Kabut adveksi adalah kabut yang terjadi karena udara
panas yang mengandung uap air mengalir melewati
daerah dingin, sehingga terjadi kondensasi dan
membentuk kabut.
c. Kabut industri
Kabut industri adalah kabut berwarna
kehitaman yang terdapat
di atas wilayah industri akibat kumpulan asap pabrik.

d. Kabut pendinginan
Kabut pendinginan adalah kabut yang terjadi pada
malam hari dan udara terang karena pendinginan
lapisan udara yang terjadi mencapai kelembapan relatif
100%.
6. Kelembapan Udara
Kelembapan udara dibedakan menjadi kelembapan mutlak
dan kelembapan nisbi. Kelembapan mutlak (kelembapan
absolut) adalah bilangan yang menunjukkan massa uap air
yang tertampung dalam satu meter kubik udara. Di sisi lain,
kelembapan nisbi (kelembapan relatif) adalah bilangan yang
menunjukkan perbandingan antara jumlah uap air yang ada
di udara saat pengukuran dan jumlah uap air maksimum
yang dapat ditampung oleh udara tersebut.
Kelembapan nisbi = kelembapan mutlak 100%
nilai jenuh udara
Kelembapan relatif tertinggi terjadi pada pagi hari dan
kelembapan relatif terendah pada sore hari.
7. Curah Hujan
Banyaknya hujan yang terjadi pada suatu tempat dapat
di ketahui dengan pengukuran curah hujan. Alat pengukur
curah hujan disebut penakar hujan.

Terdapat bermacam-macam hujan, antara lain


sebagai berikut.
a. Hujan zenital (hujan tropis), terjadi pada daerah tropis
dan disebut juga hujan naik ekuatorial.
b. Hujan musim, terjadi pada daerah-daerah musim. Hujan
zenital di daerah musim mengalami perubahan karena
daerahdaerah ini dipengaruhi oleh angin musim.
c. Hujan siklon (hujan frontal), terjadi di daerah beriklim
sedang.
Angin di daerah beriklim sedang selalu disertai hujan karena
pada daerah siklon udara naik ke atas dan mendingin.
d. Hujan musim dingin, terjadi di daerah-daerah subtropis.
Daerah subtropis di pesisir barat kontinen-kontinen pada
waktu musim dingin mengalami hujan, ketika matahari
berada pada posisi nadir.
f. Hujan pegunungan (hujan orografis), terjadi di daerah
pegunungan. Udara yang mengandung uap air bergerak naik
ke atas pegunungan. Akibat penurunan suhu, udara tersebut
terkondensasi dan terjadi hujan pada lereng yang berhadapan
dengan arah datangnya angin. Udara ini terus bergerak ke
atas dan akhirnya turun ke sisi lereng di belakangnya, tetapi
tidak lagi mengandung uap air. Sisi lereng yang dilalui udara
kering disebut daerah bayangan hujan.

Daerah panas umumnya berada di sekitar garis ekuator pada


010 LU/LS. Daerah dingin terletak antara 66 ,590
LU/LS. Di
samping itu, ketinggian tempat juga memengaruhi temperatur
suatu
daerah di permukaan bumi. Contohnya adalah sebagai
berikut.
C. Klasifikasi Tipe Iklim
1. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Iklim
Faktor-faktor yang memengaruhi iklim antara lain sebagai
berikut.
a. Letak astronomis.
b. Ketinggian tem pat.
c. Pengaruh luas daratan.
d. Lokasi: dekat laut, dekat danau, atau dekat pa dang pasir.
e. Keberadaan gunung atau pegunungan yang dapat
memengaruhi posisi bayangan hujan.
f. Suhu udara.
g. Kelembapan uda ra dan awan.
h. Jumlah curah hujan.
i. Pengaruh arus laut.
j. Lama musim.
k. Pengaruh topo grafi dan vegetasi.
2. Jenis-Jenis Klasifikasi Iklim
terdapat berbagai jenis klasifi kasi iklim, yaitu
Dasar perhitungan untuk membuat pembagian daerah
iklim matahari adalah jumlah sinar matahari yang diterima
oleh permukaan bumi.
makin jauh letak suatu tempat dari khatulistiwa
makin besar sudut datang sinar matahari, sehingga makin sedikit
jumlah sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi.
Pembagian daerah iklim matahari berdasarkan letak lintang
adalah sebagai berikut.
1) Daerah iklim tropis:
a) 0 LU23,5 LU
b) 0 LS23,5 LS
2) Daerah iklim sedang:
a) 23,5 LU66,5 LU
b) 23,5 LS66,5 LS
3) Daerah iklim dingin:
a) 66,5 LU90 LU
b) 66,5 LS90 LS
b. Iklim fisis

Iklim fisis adalah pembagian


daerah iklim menurut kenyataan
sesungguhnya sebagai pengaruh
dari faktor-faktor fisis yaitu:
1) pengaruh luas daratan,
2) pengaruh lautan,
3) pengaruh angin,
4) pengaruh arus laut,
5) pengaruh vegetasi, dan
6) pengaruh topografi.
Berdasarkan pembagian iklim fisis, terdapat daerah iklim
kontinental, daerah iklim gurun, daerah iklim pegunungan,
Dan daerah iklim tundra.
c. Iklim Kppen
Wladimir Kppen membuat pembagian daerah iklim
berdasarkan kondisi temperatur
dan curah hujan.
Kppen membagi daerah iklim di bumi menjadi lima kelompok
utama, yaitu sebagai berikut.
I. Iklim A, yaitu iklim khatulistiwa yang terdiri atas:
1. Af : iklim hutan hujan tropis.
2. Aw : iklim sabana tropis.
II. Iklim B, yaitu iklim subtropis yang terdiri atas:
1. Bs : iklim stepa.
2. Bw : iklim gurun.
III. Iklim C, yaitu iklim subtropis lembap yang terdiri atas:
1. Cf : iklim subtropis lembap tanpa musim kering.
2. Cw : Iklim subtropis lembap dengan musim dingin yang kering.
3. Cs : iklim mediterania dengan musim panas yang kering.
IV. Iklim D yaitu iklim sedang kontinental yang terdiri atas:
1. Df : iklim sedang kontinental yang lembap.
2. Dw : iklim sedang kontinental dengan musim dingin yang
kering.
V. Iklim E yaitu iklim arktik atau iklim salju yang terdiri atas:
1. Et : iklim tundra.
2. Ef : iklim daerah es abadi.
Penentuan tipe iklim suatu daerah menurut klasifikasi Kppen
dapat dilakukan dengan menghubungkan jumlah
hujan pada bulan
terkering terhadap jumlah curah hujan dalam setahun secara tegak
lurus pada diagram Kppen.
d. Iklim Schmidt-Fergusson
Dalam pembagian iklim, Schmidt dan Fergusson lebih
menitikberatkan pada tipe curah hujan dan penggolongannya.
Cara penentuannya adalah sebagai berikut.

1) Untuk menentukan tipe curah hujan, Schmidt dan Fergusson


menggunakan tingkat kebasahan yang disebut gradien (Q).
2) Untuk menentukan nilai Q, digunakan rumus:
Jumlah bulan kering
Jumlah bulan basah
Q = 100%
3) Untuk menentukan kriteria bulan kering dan bulan basah,
Schmidt dan Fergusson menggunakan
Klasifikasi iklim Mohr
sebagai berikut.
a) Bulan kering = bulan dengan curah
hujan kurang dari 60 mm.
b) Bulan basah = bulan dengan curah
hujan lebih dari 100 mm.
e. Iklim Oldeman

Dalam pembagian iklim, Oldeman lebih menitikberatkan pada


jumlah bulan basah dan bulan kering secara berturut-turut yang
dikaitkan dengan sistem pertanian untuk daerah-daerah tertentu.
D. Ciri Iklim di Indonesia
1. Curah Hujan
Daerah konvergensi antartropik (DKAT) adalah suatu daerah atau zona
yang memiliki suhu tertinggi dibandingkan dengan daerah
sekelilingnya. Oleh karena itu,
daerah ini disebut juga ekuator termal.
curah hujan di tiap-tiap daerah dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai
berikut.

1) Letak daerah konvergensi antartropik.


2) Bentuk medan dan arah lereng medan.
3) Arah angin yang sejajar dengan pantai.
4) Jarak perjalanan angin di atas medan datar.
5) Posisi geografis daerah tersebut.
Rata-rata curah hujan di Indonesia tergolong tinggi, yaitu lebih
dari 2.000 mm/tahun
Angin yang berasal dari daerah perairan menuju ke daratan
umumnya dapat menimbulkan hujan.
2. Hubungan Tipe Iklim dan Bentang Alam
Ke adaan iklim di suatu tempat akan memengaruhi keadaan
flora, fauna,dan lingkungan fisik.
kaitan iklim dan bentang alam adalah sebagai berikut.

a. Kaitan dengan permukaan tanah


Iklim panas dengan temperatur dan curah hujan yang
tinggi akan mempercepat proses pelapukan dan erosi.
b. Kaitan dengan vegetasi
Berbagai vegetasi tumbuh pada daerah dengan kondisi
iklim yang berbeda-beda.
Berikut pengaruh iklim terhadap kebudayaan.
a. Iklim dapat membatasi atau mendukung kegiatan manusia
1) Secara umum, manusia akan mencari tempat tinggal di daerah
yang beriklim baik.
2) Daerah yang sangat dingin, sangat panas, atau kering
merupakan daerah yang
memengaruhi dan membatasi bidang-bidang pertanian.
3) Daerah yang mempunyai suhu harian tinggi dapat
melemahkan kondisi fisik dan aktivitas kerja manusia.
4) Usaha budi daya di bidang industri banyak berhubungan
dengan iklim.
b. Perubahan keadaan iklim berpengaruh terhadap kesehatan
manusia
J.W Junghuhn membagi kelompok tumbuhan
ketinggian tempat sebagai berikut.
a. Daerah panas (0700 mdpl). Daerah ini cocok untuk tanaman
perkebunan, Tumbuhan alami yang cocok untuk daerah ini
adalah bambu.
b. Daerah sedang (7001.500 mdpl). Tumbuhan alami
yang cocok di daerah ini adalah aren (enau)
c. Daerah dingin (1.5002.500 mdpl). Daerah ini cocok untuk
tumbuhan alami jenis cemara..
d. Daerah sangat dingin (2.5003.500 mdpl). Daerah ini cocok
untuk hutan alpin dan rumput-rumput kerdil.
e. Daerah salju (di atas 3.500 mdpl). Di daerah ini hampir tidak
terdapat tumbuh-tumbuhan karena tertutup salju,

E. Dampak Perubahan Iklim Global


Keadaan yang menyebabkan kekeringan pada rentang waktu yang
lama disebut
El Nio. Keadaan yang menyebabkan hujan lebat pada rentang
waktu yang lama disebut La Nia.. Terjadinya El Nio dan La Nia
disebabkan adanya kenaikan. Penyebab kenaikan suhu tersebut
adalah sebagai berikut.
1. Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca dan radiasi matahari
yang dipancarkan kembali oleh bumi.
2. Penyimpangan-penyimpangan kondisi cuaca rata-rata harian,
bulanan, hingga tahunan.
1. Keadaan Normal
Dalam keadaan normal, angin pasat berhembus dari timur
melintasi Samudera Pasifik. Hal ini menyebabkan arus hangat
2. Peristiwa El Nio
El Nio terjadi sekali setiap dua tahun sampai tujuh
tahun. Perairan Samudera Pasifik, mulai dari Samudera
Pasifik bagian tengah sampai dengan pantai Peru di
Amerika Selatan menjadi hangat, tetapi tidak demikian
halnya dengan perairan Australia sebelah utara dan
Indonesia. Ketika hal ini terjadi, pangin pasat akan
melemah dan arahnya berbalik, yakni berhembus dari arah
barat ke timur. Jadi, udara tropis yang lembap tidak
berpusat di dekat Benua Australia, melainkan di Samudera
Pasifik bagian tengah dan meluas ke timur ke arah Amerika
Selatan.
Hal ini menyebabkan turunnya hujan di Samudera
Pasifik dan hujan di Australia serta di Indonesia menjadi
lebih sedikit dari biasanya. Akibatnya, timbul kekeringan di
Australia dan berbagai daerah di Indonesia.
3. Peristiwa La Nia
La Nia merupakan kebalikan dari El Nio, yaitu mendinginnya
perairan Samudera Pasifik bagian tengah. Peristiwa La Nia
terjadi ketika angin pasat berembus kencang dan terus
menerus, melintasi Samudera Pasifik ke arah Australia. Angin
tersebut mendorong lebih banyak arus hangat ke arah Australia
sebelah utara dibanding biasanya. Akibatnya, semakin banyak
awan yang terkonsentrasi dan menyebabkan hujan turun lebih
banyak di Australia, Samudera Pasifik sebelah barat, dan
Indonesia.Di daratan terjadi hujan deras yang mengakibatkan
banjir dan air pasang.

4. Dampak Pemanasan Global di Bumi


Efek rumah kaca terjadi akibat pencemaran atmosfer oleh
gas-gas CO2, CH4, N2O, dan CFC. Penjelasannya adalah
sebagai berikut.
a. Karbon dioksida (CO2)
Karbon dioksida adalah gas paling dominan yang menyebabkan
terjadinya efek rumah kaca. Karbon dioksida berasal dari proses
pembakaran.
b. Klorofluorokarbon (CFC)
Pemakaian klorofluorokarbon, terutama CFC-11 dan CFC-12,
telah berkontribusi besar dalam pemanasan global karena dapat
merusak lapisan ozon.
Penipisan lapisan ozon menyebabkan sinar ultraviolet dari
matahari tidak dapat diserap atmosfer dan langsung menuju
permukaan bumi.

c. Metana (CH4)
Metana dihasilkan oleh makhluk hidup, termasuk bakteri
anaerob yang dapat ditemukan di dalam tanah, lumpur, dan pada
perombakan biomassa.
Akibat yang ditimbulkan oleh adanya pemanasan global adalah
sebagai berikut.
a. Terjadi perubahan iklim global

Perubahan iklim global akan mengakibatkan hal-hal sebagai


berikut.
1)Daerah kering akan mendapatkan hujan yang lebih banyak
disebabkan pergeseran
iklim ke utara. Akibatnya, produktivitas lahan pertanian
meningkat.
2) Kekeringan di daerah tropis dan daerah beriklim sedang dapat
menyebabkan
terjadinya kebakaran hutan.
3) Di beberapa daerah tropis akan terjadi banjir, sedangkan
daerah lainnya mengalami
kekeringan
4) Terjadi penurunan produktivitas lahan pertanian di daerah
beriklim sedang akibat musim kering berlangsung lama.
F. Penelitian Tentang Iklim dan Pemanfaatannya
1. Pengukuran Curah Hujan
Curah hujan dapat diukur menggunakan barombrometer.
Cara mengukur curah hujanadalah sebagai berikut.

a. Curah hujan dalam sehari dihitung dari banyaknya air


hujan yang tertampung di gelas ukur (mm).
b. Curah hujan dalam sebulan dihitung dengan menjumlah
curah hujan tiap hari selama sebulan.
c. Cujan dalam setahun dihitung dengan cara
menjumlahkan curah hujan tiap-tiap bulan dalam
setahun.
2. Pengukuran Kelembapan Udara
Kelembapan udara dapat diukur menggunakan higrometer.
Higrometer yang dapat mengukur kelembapan udara
secaraterus-menerus dan tercatat disebut higrograf.
3. Penentuan Arah Angin dan Pengukuran Kecepatan Angin
Angin dapat ditentukan arahnya menggunakan bendera angin dan
kantong angin sedangkan kecepatan angin diukur dengan
menggunakananemometer. Gambar
4. Pengukuran Tekanan Udara
Tekanan udara dapat diukur dengan menggunakan
barometer. Besarnya tekanan udara di permukaan bumi
adalah 76 cm/Hg atau 760 mmHg atau 1 atmosfer.
Satuan yang digunakan untuk mengukur tekanan
udara dalam meteorologi yaitu milibar (mb) dengan
konversi: 1 atm = 1.013 mb.
5. Pengukuran Temperatur Udara
Temperatur atau suhu udara dapat diukur dengan menggunakan
termometer. Termometer sederhana yang dapat digunakan yaitu
termometer dinding dan termometer maksimum-minimum.

Anda mungkin juga menyukai