Anda di halaman 1dari 32

KEHAMILAN DAN GIZI IBU

HAMIL
TERBAGI 2 YAITU:

1) Ibu hamil pertama kali


2) Ibu hamil lebih dari satu kali
TUJUAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN Menurukan angka
kematian ibu dan angka kematian bayi Penyulit atau
kelainan yang dijumpai selama kehamilan Mengenal dan
menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat selama
kehamilan,pesalinan,dan nifas
JADWAL PEMERIKSAAN KEHAMILAN MINIMAL
EMPAT KALIKUNJUNGAN satu kali kunjungan pada
trimester 1 satu kali kunjungan pada trimester 2 dua
kali kunjungan pada trimester 3
HAL YANG DIPERHATIKAN SELAMA HAMIL
Mengkonsumsi Obat-obatan Tanpa Petunjuk Dokter
Diet selama kehamilan Jenis Konsumsi Yang Beresiko
Bagi Kehamilan
TANDA- TANDA KEHAMILAN YANG HARUS
DIWASPADAI
Perdarahan dari jalan lahir Nyeri kepala yang sangat
hebat Gangguan pada penglihatan Nyeri perut yang
sangat hebat
2. MANFAAT GIZI BAGI IBU HAMIL.

Memberi zat Gizi yang cukup untuk


kebutuhan tubuh ibu dan janin yang
dikandung.

Menjaga kesehatan ibu dan bayi setelah


dilahirkan

Meningkatkan Produksi ASI.


YANG TERJADI BILA KEKURANGAN GIZI
1) Pengaruh bagi ibu hamil : Ibu lemah dan kurang nafsu
makan Perdarahan dalam masa kehamilan Kemungkinan
infeksi tinggi
2) Pengaruh pada waktu persalinan Persalinan sulit dan
lama Persalinan sebelum waktunya (premature)
Perdarahan setelah persalinan
3) Pengaruh pada janin Keguguran Bayi lahir mati Berat
badanlahir rendah
4) Pengaruh bagi ibu menyusui Volume ASI kurang Kadar
lemak dan vitamin dalam ASI cenderung kurang
POLA MAKAN YANG BAIK DAN MAKANAN YANG
TIDAK BAIK DIKONSUMSI.
a. Pola makan yang baik, harus memenuhi semua
zat gizi dari bahan makanan sumber
Karbohidrat, Protein. Lemak, Vitamin, Mineral
dan air.
b. Makanan yang tidak baik dikonsumsi ibu hamil,
makanan kaleng, makanan manis yang
berlebihan dan makanan yang tidak segar.
KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL
Kebutuhan energi.
Berfungsi untuk petumbuhan janin, uterus,
jaringan payudara.
Sumbernya adalah Kharbohidrat: beras, ubi,
sagu, tepung-tepungan, mie ,dll.
Kebutuhan Protein.
Berfungsi untuk pertumbuhan janin,
pembentukan sel darah merah, Pembesaran
payudara dan jaringan uterus.
Kebutuhan lemak . Sebagai cadangan energi.
Makanan sumber lemak dianjurkan jumlahnya
dikurangi.

Kebutuhan Vitamin dan Mineral :

Contoh Bahan Makanan sumber Vitamin dan


Mineral: Sayuran hijau : Bayam, kangkung, daun
singkong, dll.Buah-buahan seperti : Pepaya, pisang,
Mangga, dll
6. DAMPAK ASUPAN GIZI YANG KURANG BAGI
IBU DAN JANIN

a. Dampak bagi ibu hamil :


Ibu lemah dan kurang nafsu makan.
Perdarahan pada masa kehamilan
Kemungkinan infeksi tinggi
Anemia (Kurang darah, HB < 11,0 mg %)
b. Pengaruh pada saat persalinan
Persalinan sulit dan lama
Persalinan sebelum waktu (prematur)
Perdarahan setelah persalinan
Persalinan dengan operasi
c. Pengaruh pada janin
Keguguran
Bayi lahir mati
Anemia pada bayi dan BBLR
7. PESAN PESAN PENTING UNTUK IBU HAMIL
Makan dan minum lebih banyak dari biasanya
Makan sumber Zat Besi cegah kurang darah,
seperti bayam, kangkung, daging, tahu
tempe,dll.
Minum tablet tambah darah setiap hari 1 tablet.
Makan sumber Zat kapur cegah gigi rontok,
seperti: ikan, kacang-kacangan,buah dan sayur.
Pucat, pusing, mata kunang-kunang adalah
gejala kurang darah (ANEMIA)
Lanjutan

Pucat , pusing, mata berkunang-kunang adalah


gejala kurang darah (ANEMIA)
Makan beraneka ragam makanan untuk
memenuhi kebutuhan zat Gizi
Bila rasa mual, makan makanan kering, segar.
Hindari terhadap pandangan makanan.
Hindari rokok dan minuman keras
Perhatikan Berat Badan selalu selama masa Hamil
Contoh kebutuhan Bahan Makanan untuk
Ibu hamil dalam sehari :
Bahan Wanita tdk Hamil Hamil Hamil
N Makanan hamil Trimester Trimester II Trimester III
O I
1. Nasi 3 prg 3 prg 4 prg 3 prg
2 Ikan/Daging 1 ptg 1 ptg 2 ptg 3 ptg
3 Tempe/Tahu 3 ptg 3 ptg 4 ptg 5 ptg
4. Sayuran 1 mgk 1 mgk 3 mgk 3 mgk
5. Buah 2 ptg 2 ptg 2 ptg 2 ptg
6. Gula 5 sdm 5 sdm 5 sdm 5 sdm
7. Minyak 4 sdm 2 sdm 2 sdm 2 sdm
8. Susu - 1 gls 1 gls 1 gls
9. Air 8 gls 8 gls 10-12 gls 10-12 gls
:
POLA ASUH ORANG
TUA DALAM
MENDIDIK ANAK
USIA DINI
Pengertian .

Pola asuh adalah suatu cara terbaik yang

dapat ditempuh oleh orang tua dalam

mendidik anak-anaknya sebagai

perwujudan dari rasa tanggung jawab

kepada anak-anaknya.
Macam- Macam Pola Asuh
Terbagi menjadi 3 diantaranya yaitu :
Pola asuh Demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak, akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan
mereka. Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional, selalu
mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran.
Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan
anak, tidak berharap yang berlebihan yang melampaui
kemampuan anak. Orang tua tipe ini juga memberikan kebebasan
kepada anak untuk memilih dan melakukan suatu tindakan, dan
pendekatannya kepada anak bersifat hangat.
Pola asuh otoriter
sebaliknya cenderung menetapkan standar yang
mutlak harus dituruti, biasanya dibarengi dengan
ancaman-ancaman. Misalnya, kalau tidak mau makan,
maka tidak akan diajak bicara. Orang tua tipe ini juga
cenderung memaksa, memerintah, menghukum.
Apabila anak tidak mau melakukan apa yang
dikatakan oleh orang tua, maka orang tua tipe ini
tidak segan menghukum anak. Orang tua tipe ini juga
tidak mengenal kompromi, dan dalam komunikasi
biasanya bersifat satu arah. Orang tua tipe ini tidak
memerlukan umpan balik dari anaknya untuk
mengerti mengenai anaknya.
Pola asuh Permisif atau pemanja biasanya meberikan
pengawasan yang sangat longgar. Memberikan
kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu
tanpa pengawasan yang cukup darinya. Mereka
cenderung tidak menegur atau memperingatkan anak
apabila anak sedang dalam bahaya, dan sangat sedikit
bimbingan yang diberikan oleh mereka. Namun orang tua
tipe ini biasanya bersifat hangat, sehingga seringkali
disukai oleh anak.
Pola asuh tipe yang terakhir adalah tipe
Penelantar.
Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu
dan biaya yang sangat minim pada anak-anaknya.
Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan
pribadi mereka, seperti bekerja, dan juga kadangkala
biayapun dihemat-hemat untuk anak mereka.
Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantar
secara fisik dan psikis pada ibu yang depresi. Ibu yang
depresi pada umumnya tidak mampu memberikan
perhatian fisik maupun psikis pada anak-anaknya.
Pangaruh Pola Asuh Orangtua
Faktor-faktor pendorong pola orang tua
dalam mendidik anak usia dini
Terbagi menjadi 3 diantaranya yaitu :
Faktor pendidikan
Pendidikan yang baik merupakan wahana untuk
membangun sumber daya manusia ( human resource ), dan
sumber daya manusia itu terbukti menjadi faktor
determinan bagi keberhasilan bagi pembangunan dan
kemajuan suatu bangsa.
Faktor keagamaan
Dalam rangka mencapai keselamatan anak usia dini,
agama memegang peranan penting. Maka orang tua yang
mempunyai dasar agama kuat, akan kaya berbagai cara
untuk melaksanakan upaya terbaik baik psikis maupun
fisik terhadap anak.
Faktor lingkungan
Lingkungan juga faktor yang sangat kuat
mempengaruhi upaya orang tua secara psikis dan fisik
terhadap anak usia dini. Pengaruh lingkungan ada
yang baik dan ada yang buruk. Ketiga faktor tersebut
seperti pendidikan keagamaan dan lingkungan
merupakan faktor yang melatarbelakangi adanya
upaya spiritual ( psikis ) dan fisik yang dilaksanakan
oleh orang tua dalam rangka memperoleh generasi
yang unggul. Jadi tingkat pendidikan seseorang
berpengaruh terhadap upaya secara psikis dan fisik
baik yang menafaskan agama maupun tradisi.
Pangaruh Pola Asuh Orangtua
1. Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik
anak anak yang mandiri, dapat mengontrol diri,
mempunyai hubungan baik dengan teman, mampu
menghadapi stress, mempunyai minat terhadap hal-hal
baru, dan koperatif terhadap orang lain.

2. Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak


yang penakut, pendiam, tertutup, tidak berinisiatif, gemar
menentang, suka melanggar norma, berkepribadian
lemah, cemas dan menarik diri.
3.
Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-
anak yang agresif, tidak patuh, manja, kurang mandiri, mau
menang sendiri, kurang percaya diri, dan kurang matang
secara sosial.

Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-


anak yang moody, impulsive, agresif, kurang bertanggung
jawab, tidak mau mengalah, Self Esteem (harga diri) yang
rendah, sering bolos, dan bermasalah dengan teman.
Dari karakteristik-karakteristik tersebut di atas, kita dapat
mawas diri, kita masuk dalam kategori pola asuh yang mana.
Apabila kita memahami pola asuh yang mana yang cenderung
kita terapkan, sadar atau tidak sadar, maka kita dapat segera
merubahnya.
Kita juga bisa melihat, bahwa harga diri yang rendah terutama
adalah disebabkan karena pola asuh orang tua yang penelantar.
Banyak sekali para orangtua terutama para wanita karier yang
suda mempunyai anak yang lebih cinta kepada pekerjaannya
daripada kepada anaknya sendiri. Dia lebih banyak meluangkan
waktu untuk mencari uang dan uang. Dia lupa kalau di rumah
ada anak-anaknya yang membutuhkan kasih dan sayang dia.
Pergi kerja disaat anaknya masih tertidur pulas, lalu pulang
ketika anaknya sudah tertidur pulas lagi. Sehingga, anak-
anak lebih mengenal pembantunya daripada sosok ibunya
sendiri.
Kecerdasan anak hingga besar nanti dipengaruhi faktor
lingkungan dan pola asuh yang diterimanya. Harus
bagaimana agar ia tumbuh cerdas? Perhatikan 10 hal ini:
Bebaskan anak mengeksplorasi lingkungan. Lingkungan
menjadi sarana luas bagi anak untuk belajar tentang
berbagai macam hal. Eksplorasi di alam memicu anak aktif
bergerak juga meningkatkan rasa ingin tahu anak terhadap
berbagai aspek kehidupan. Dorong anak mengeksplorasi
lingkungan yang baru dikenalnya misalnya sambil
menyusuri sungai, ia belajar tentang sifat air yang mengalir
dari tempat tinggi ke tempat rendah.
Ikuti minat anak. Untuk menggali potensi luar biasa di dalam diri
anak, beri dukungan penuh pada bidang-bidang yang disukai anak,
kalau perlu ikut berlatih dan menjadi teman berlatih yang
menyenangkan untuknya.
Tuturkan pengetahuan tentang dunia dan isinya. Berikan anak
fasilitas dan kesempatan untuk mengenal dunia beserta seluruh aspek
kehidupan. Ini membuat anak berpandangan terbuka terhadap
berbagai berbagai hal baru sesuai perkembangan ilmu pengetahuan.
Bacakan aneka buku pengetahuan secara rutin dengan suara
yang keras dan intonasi yang benar. Selain menumbuhkan minat
membaca anak, anak juga akan menyerap pengetahuan dari buku
untuk menunjang minatnya. Kebiasaan membaca buku juga
menanamkan ikatan batin antara Anda dan si kecil
Jadilah model yang baik. Anak akan meniru orang tuanya.
Maka, orangtua wajib menjadi role model atau panutan
terbaik bagi anak dalam seluruh aspek kehidupan sehari-
hari. Tunjukkan minat Anda untuk selalu belajar dan
menemukan hal-hal baru yang menarik dan kreatif bersama
anak. Tunjukkan dan terapkan pola hidup sehat. Tunjukkan
pula sikap menghargai serta empati kepada setiap anggota
keluarga, orang lain, serta mahkluk hidup lain.
Seringlah bertanya kepada anak. Ajukan beberapa
pertanyaan kepada anak yang akan memancingnya untuk
memberi jawaban berupa penjelasan yang juga
merangsangnya untuk adu argumentasi. Atau ajak dia
berdiskusi. Anda dapat memulainya dengan menanyakan
secara rinci seputar hal-hal yang ia minati atau yang sedang
dilakukannya. Selanjutnya, kembangkan untuk menggali
jawaban dan pendapat anak terhadap berbagai hal.
Beri kesempatan mengambil keputusan. Membiasakan
anak untuk mengambil keputusan akan melatih anak untuk
belajar sebab-akibat serta tanggung jawab. Melatih anak
untuk mengambil keputusan juga akan memicu anak untuk
belajar berpikir analitis dengan merangkaikan hal-hal yang
sudah dipelajari dan dipahaminya.
Tingkatkan kesempatan bersosialisasi. Semua
pengalaman emosional yang diperoleh anak akan
mempengaruhi pembentukan jalinan antar sel-sel saraf pada
otaknya. Anak butuh kesempatan bersosialisasi seluas-
luasnya karena akan memperkaya pengalaman emosional
anak, serta sarana untuk belajar mengekspresikan
perasaannya. Semakin baik kecerdasan emosional anak,
semakin baik pula penyampaian rangsang antar sel-sel saraf
pada otaknya.
Cukupi kebutuhan gizinya. Nutrisi untuk otak, terutama
DHA, terbukti berperan dalam perkembangan otak anak
pada periode emas. Berikan konsumsi jenis makanan
kelompok brain food, misalnya makanan sumber protein,
untuk meningkatkan kemampuan berkonsentrasi, berpikir
dan kewaspadaan.
Jaga kesehatan anak. Olahraga atau latihan fisik tidak
hanya membuat tubuh anak sehat, tapi juga membuat dia
cerdas! Sebab, selain sirkulasi oksigen, gula dan zat gizi
menjadi lancar ke seluruh tubuh dan otak, juga akan memicu
produksi hormon untuk sel saraf (nerve growth factor).
Dengan tubuh sehat, anak memiliki kesempatan luas untuk
belajar berbagai hal, serta mengeksplorasi potensi
kecerdasan dalam dirinya dengan optimal.
TERIMA KASIH

TUHAN MEMMBERKATI

Anda mungkin juga menyukai