2
DAMPAK KEBAKARAN HUTAN
OLEH :
Windy Hardiyanti R. (Xll-la1)
K ebakaran hutan merupakan bahaya yang menimbulkan kerugian material,
nyawa dan luka-luka. Hawa panas yang luar biasa, asap tebal yang mencekik, mampu
membuat panik, disorientasi, ketakutan terhadap manusia atau binatang yang berada di
jalur api.
Hama itu sendiri tidak harus berbentuk kecil. Gajah dan beberapa
binatang bertubuh besar lainnya harus memorakmorandakan kawasan
yang dilaluinya dalam upaya menyelamatkan diri dan dalam upaya
menemukan habitat barunya karena habitat lamanya telah musnah
terbakar.
d. Terganggunya kesehatan
Peningkatan jumlah asap secara signifikan menjadi penyebab utama
munculnya penyakit ISPA atau Infeksi Saluran Pernafasan. Gejalanya
bisa ditandai dengan rasa sesak di dada dan mata agak berair. Untuk
Riau kasus yang paling sering terjadi menimpa di daerah Kerinci,
Kabupaten Pelalawan (dulu Kabupaten Kampar) dan bahkan di Pekanbaru
sendiri lebih dari 200 orang harus dirawat di rumah sakit akibat asap
tersebut.
e. Produktivitas menurun
Munculnya asap juga menghalangi produktivitas manusia. Walaupun kita
bisa keluar dengan menggunakan masker tetapi sinar matahari dipagi
hari tidak mampu menembus ketebalan asap yang ada. Secara otomatis
waktu kerja seseorangpun berkurang karena ia harus menunggu sedikit
lama agar matahari mampu memberikan sinar terangnya.
b. Ancaman erosi
Kebakaran yang terjadi di lereng-lereng pegunungan ataupun di dataran
tinggi akan memusnahkan sejumlah tanaman yang juga berfungsi
menahan laju tanah pada lapisan atas untuk tidak terjadi erosi. Pada saat
hujan turun dan ketika run off terjadi, ketiadaan akar tanah - akibat
terbakar - sebagai pengikat akan menyebabkan tanah ikut terbawa oleh
hujan ke bawah yang pada akhirnya potensial sekali menimbulkan bukan
hanya erosi tetapi juga longsor.
c. Perubahan fungsi pemanfaatan dan peruntukan lahan
Hutan sebelum terbakar secara otomatis memiliki banyak fungsi. Sebagai
catchment area, penyaring karbondioksida maupun sebagai mata rantai dari suatu
ekosistem yang lebih besar yang menjaga keseimbangan planet bumi. Ketika hutan
tersebut terbakar fungsi catchment area tersebut juga hilang dan karbondioksida
tidak lagi disaring namun melayang-layang diudara. Dalam suatu ekosistem besar,
panas matahari tidak dapat terserap dengan baik karena hilangnya fungsi serapan
dari hutan yang telah terbakar tersebut.