Allah Azza wa Jalla untuk meraih berbagai kemaslahatan dan menghilangkan bahaya baik dalam urusan dunia maupun akhirat, menyerahkan semua urusan kepada-Nya serta meyakini dengan sebenar-benarnya bahwa tidak ada yang memberi, menghalangi, mendatangkan bahaya, dan mendatangkan manfaat kecuali Allah semata. Sumber : https://rumaysho.com/68-tawakkal-yang-sebenarnya.html Ingat Tawakkal Bukan Hanya Pasrah !
"Tawakkal bukanlah hanya sikap bersandarnya
hati kepada Allah semata, namun juga disertai dengan melakukan USAHA. menjalankan tawakkal tidaklah berarti seseorang harus meninggalkan sebab atau sunnatullah yang telah
ditetapkan dan ditakdirkan. (Ibnu Rajab Rahimahullah) Karena Allah memerintahkan kita untuk melakukan usaha sekaligus juga memerintahkan kita untuk bertawakkal. usaha dengan anggota badan untuk meraih sebab termasuk ketaatan kepada Allah, sedangkan tawakkal dengan hati merupakan keimanan kepada-Nya. QS. An Nisa [4] : 71 Hai orang-orang yang beriman, ambillah sikap waspada. (QS. Al Anfaal [8] : 60) Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang. (QS. Al Jumuah [62] : 10) Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah Sahl At Tusturi Barangsiapa mencela usaha (meninggalkan sebab) maka dia telah mencela sunnatullah (ketentuan yang Allah tetapkan, pen). Barangsiapa mencela tawakkal (tidak mau bersandar pada Allah, pen) maka dia telah meninggalkan keimanan. (Lihat Jamiul Ulum wal Hikam) Burung Saja Melakukan Usaha untuk Bisa Kenyang!! Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Seandainya kalian betul-betul bertawakkal pada Allah, sungguh Allah akan memberikan kalian rizki sebagaimana burung mendapatkan rizki. Burung tersebut pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali sore harinya dalam keadaan kenyang. (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Al Hakim. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash Shohihah no.310) Barangsiapa yang menujukan satu ibadah saja kepada selain Allah maka berarti dia telah terjatuh dalam kesyirikan. Tawakkal semacam ini bisa termasuk syirik akbar (syirik yang dapat mengeluarkan seseorang dari Islam), apabila dia bertawakkal (bersandar) pada makhluk pada suatu perkara yang tidak mampu untuk melakukannya kecuali Allah Taala. Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan jalan keluar, dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. (QS. Ath Thalaaq [65] : 2-3) Al Qurtubi Barangsiapa menyerahkan urusannya sepenuhnya kepada Allah, maka Allah akan mencukupi kebutuhannya. Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah membaca ayat ini kepada Abu Dzar. Lalu beliau shallallahu alaihi wa sallam berkata kepadanya, Seandainya semua manusia mengambil nasehat ini, sungguh hal ini akan mencukupi mereka. Yaitu seandainya manusia betul-betul bertakwa dan bertawakkal, maka sungguh Allah akan mencukupi urusan dunia dan agama mereka. (Jamiul Ulum wal Hikam, penjelasan hadits no. 49).