Anda di halaman 1dari 22

PERAN GURU DALAM

BIMBINGAN KONSELING

Di Susun Oleh
Kelompok II
IRWAN HADITAMA (1501081125)
SRI ERNA WIDIANTI (1501081151)
TUTI ZIKRIANA (1501081130)
SRI YANA HERMAWATI (1501081122)
ERVINA APRIYANI (1501081148)
PERAN GURU DALAM BIMBINGAN
KONSELING
Sardiman (2001:142) menyatakan bahwa ada
sembilan peran guru dalam kegiatan bimbingan
konseling yaitu:
O Informato, guru diharapkan sebagai pelaksana
cara mengajar informatif, laboratorium, studi
lapangan, dan sumber informasi kegiatan
akademik maupun umum.
O Organisator, guru sebagai pengelola kegiatan
akademik, silabus, jadwal pelajaran dan lain-
lain.
O Motivator, guru harus mampu merangsang
dan memberikan dorongan serta
reinforcement untuk mendinamisasikan
potensi siswa, menumbuhkan swadaya
(aktivitas) dan daya cipta (kreativitas)
sehingga akan terjadi dinamika di dalam
proses belajar-mengajar.
O Director, guru harus dapat membimbing
dan mengarahkan kegiatan belajar siswa
sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.
O Inisiator, guru sebagai pencetus ide dalam
proses belajar-mengajar.
O Transmitter, guru bertindak selaku
penyebar kebijaksanaan dalam pendidikan
dan pengetahuan.
O Fasilitator, guru akan memberikan fasilitas
atau kemudahan dalam proses belajar-
mengajar.
O Mediator, guru sebagai penengah dalam
kegiatan belajar siswa.
O Evaluator, guru mempunyai otoritas untuk
menilai prestasi anak didik dalam bidang
akademik maupun tingkah laku sosialnya,
sehingga dapat menentukan bagaimana
anak didiknya berhasil atau tidak.
Peran Guru Dalam Pelaksanaan
Bimbingan Dan Konseling

1. Tugas Guru dalam Layanan Bimbingan di


Kelas
Di sekolah, tugas dan tanggung jawab utama
guru adalah melaksanakan kegiatan
pembelajaran siswa. Dengan demikian,
bukan berarti dia sama sekali lepas dengan
kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling.
Wina Senjaya (2006) menyebutkan salah satu
peran yang dijalankan oleh guru yaitu
sebagai pembimbing dan untuk menjadi
pembimbing baik guru harus memiliki
pemahaman tentang anak yang sedang
dibimbingnya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan guru
dalam proses belajar-mengajar sesuai dengan
fungsinya sebagai guru dan pembimbing, yaitu:
Mengarahkan siswa agar lebih mandiri
Sikap yang positif dan wajar terhadap siswa.
Perlakuan terhadap siswa secara hangat, ramah,
rendah hati, menyenangkan.
Pemahaman siswa secara empatik.
Penghargaan terhadap martabat siswa sebagai
individu.
Penampilan diri secara asli (genuine) tidak pura-
pura, di depan siswa.
Kekonkretan dalam menyatakan diri.
Penerimaan siswa secara apa adanya.
Perlakuan terhadap siswa secara permissive.
Kepekaan terhadap perasaan yang dinyatakan
oleh siswa dan membantu siswa untuk
menyadari perasaannya itu.
Pengembangan terhadap siswa menjadi individu
yang lebih dewasa.
2. Tugas Guru dalam Operasional
Bimbingan di luar Kelas
Prayitno (2003) memerinci peran, tugas dan tanggung
jawab guru-guru mata pelajaran dalam bimbingan dan
konseling adalah :
Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan
dan konseling kepada siswa.
Membantu guru pembimbing/konselor
mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan
layanan bimbingan dan konseling, serta pengumpulan
data tentang siswa-siswa tersebut.
Mengalih tangankan siswa yang memerlukan
pelayanan bimbingan dan konseling kepada guru
pembimbing/konselor
Menerima siswa alih tangan dari guru
pembimbing/konselor, yaitu siswa yang menuntut guru
pembimbing/konselor memerlukan pelayanan pengajar
/latihan khusus (seperti pengajaran/ latihan perbaikan,
program pengayaan).
Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan
guru-siswa dan hubungan siswa-siswa yang menunjang
pelaksanaan pelayanan pembimbingan dan konseling.
Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa
yang memerlukan layanan/kegiatan bimbingan dan
konseling untuk mengikuti /menjalani layanan/kegiatan
yang dimaksudkan itu.
Berpartisipasi dalam kegiatan khusus
penanganan masalah siswa, seperti konferensi
kasus.
Membantu pengumpulan informasi yang
diperlukan dalam rangka penilaian pelayanan
bimbingan dan konseling serta upaya tindak
lanjutnya
PERANAN GURU DALAM BIMBINGAN
KONSELING SEKOLAH
Tugas masing masing personil tersebut khususnya
dalam kaitannya dengan pelayanan bimbingan
konseling adalah sebagai berikut.
1. Kepala sekolah

Keberhasilan program layanan bimbingan dan


konseling di sekolah tidak hanya ditentukan oleh
keahlian dan ketrampilan para petugas bimbingan dan
konseling itu sendiri, namun juga sangat ditentukan
oleh komitmen dan keterampilan seluruh staf sekolah,
terutama dari kepala sekolah sebagai administrator
dan supervisor.
2. Wakil kepala sekolah
Wakil kepala sekolah sebagi pembantu kepala
sekolah, membantu kepala sekolah dalam
melaksanakan tugas-tugas kepala sekolah.
3. Koordinator bimbingan dan konseling
a. Mengkoordinir bimbingan dan konseling dalam:
Memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan
konseling kepada segenap warga sekolah orang
tua dan masyarakat.
Menyusun program kegiatan bimbingan dan
konseling.
Melaksanakan program bimbingan dan
konseling.
Mengadministrasikan program kegiatan
bimbingan dn konseling.
Menilai hasil pelaksanaan program kegiatan
bimbingan konseling.
Menganalisis hasil penilaian pelaksanaan
bimbingan dan konseling.
Memberikan tindak lanjut terhadap analisis
penilaian bimbingan dan konseling.
b. Mengusulkan kepada kepala sekolah
dan mengusahakan bagi terpenuhinya
tenaga, prasarana dan sarana alat dan
perlengkapan pelayanan bimbingan dan
konseling.
4. Guru pembimbing
Guru pembimbing sebagai pelaksana utama, tenaga
inti dan ahli, guru pembimbing bertugas :
Memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan
konseling.
Merancanakan program bimbingan dan konseling.
Melaksanakan segenap program satuan layanan
bimbingan dan konseling.
Melaksanakan segenap program satuan kegiatan
pendukung bimbingan konseling.
Menilai program dan hasil pelaksanaan satuan layanan
dan kegiatan pendukung bimbingan konseling.
Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian
layanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan
konseling.
Mengadministrasikan kegiatan satuan layanan dan
kegiatan pendukung bimbingan yang dilaksanakan nya.
Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatannya dalam
pelayanan bimbingan konseling secara menyeluruh kepala
coordinator BK serta Kepala Sekolah.
5. Guru mata pelajaran dan guru praktik
Di sekolah, tugas dan tanggung jawab utama guru
adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran siswa.
Kendati demikian, bukan berarti dia sama sekali
lepas dengan kegiatan pelayanan bimbingan dan
konseling. Peran dan konstribusi guru mata
pelajaran tetap sangat diharapkan guna kepentingan
efektivitas dan efisien pelayanan Bimbingan dan
Konseling di sekolah.
6. Wali kelas
Wali kelas sebagai pengelola kelas tertentu dalam
pelayanan bimbingan dan konseling mempuyai
peranan :
Membantu guru pembimbing melaksanakan tugas-
tugasnya, khususnya di kelas yang menjadi
tanggung jawab nya.
Membantu guru mata pelajaran melaksanakan
peranannya dalam pelayanan bimbingan dan
konseling, khususnya di kelas yang menjadi
tanggung jawabnya.
Membantu memberikan dan kemudahan bagi
siswa, khususnya di kelas yang menjadi tangung
jawabnya, untuk mengikuti/menjalani kegiatan
bimbingan dan konseling.
Berpartisipasi aktif dalam kegiatan khusus
bimbingan dan
konseling seperti konferensi kasus.
Mengali tangankan siswa yang memerlukan
layanan bimbingan dan konseling kepada guru
pembimbing.

Anda mungkin juga menyukai