Oleh :
Ni Wayan Eka Ari Sawitri ( 16710081 )
Pembimbing:
Dr. Trijuni Andiharti, D, Sp.A
IDENTITAS PASIEN
Nama : Bayi. E
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 8 Bulan
Tanggal lahir : 6 April 2016
Agama : Islam
Berat Badan : 7,8 kg
Tinggi Badan : 67 cm
Anak ke : 3 dari 3 bersaudara
Alamat : Sambing 016/007 Sedarum Nguling Pasuruan
Nama Ayah : Tn. B ( 42 tahun )
Pekerjaan Ayah : Tukang Bangunan
Nama Ibu : Ny. UN ( 37 tahun )
Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
Tanggal masuk : 3 Januari 2017, Pukul 15:24 WIB
No. RM : 00-31-78-43
Keluhan Utama
Panas naik turun kurang lebih sejak 1 bulan.
Riwayat Sosial
Tidak ada keluarga atau tetangga yang sakit seperti pasien
Ventilasi dan sirkulasi udara dirumah baik
Riwayat alergi
Tidak ada alergi obat maupun makanan.
Riwayat Kelahiran
Pasien lahir di Rumah Sakit ditolong oleh dokter dengan berat badan lahir 2900 gram
dan panjang 52 cm, lahir spontan, langsung menangis kuat segera setelah Lahir, usia
kehamilan 36 37 minggu. Ketuban Jernih dan tidak berbau.
Riwayat Postnatal
Rutin ke Posyandu setiap bulan untuk menimbang berat badan dan mendapatkan
imunisasi.
Riwayat Imunisasi
Jenis I II III IV
1. BCG 1 bulan - - -
4. Campak - - - -
5. Hepatitis B Lahir - - -
Abdomen
Inspeksi : Tampak cembung
Palpasi : Soefel, nyeri tekan (-), hepatomegali 3 cm dibawah
arcus costa, 5 cm dari procesus xiphoideus, permukaan
rata, tepi tumpul, konsistensi padat, nyeri tekan (-),
batas tegas, splenomegali shuffner 2 - 3, ginjal tidak
teraba. Pembesaran KGB inguinal (-/-).
Perkusi : Hipertimpani, redup di batas hepar dan spleen
Auskultasi : Bising usus menurun
Genitalia : Dalam batas normal, jenis kelamin
perempuan.
Ekstremitas
Atas : Akral dingin, tampak pucat (+), sianosis (-),
hiperemis (-), nyeri (-), edema (-), nyeri bila
digerakkan (-), CRT > 2 detik. Rumple leed
(-)
Bawah : Akral dingin, tampak pucat (+), sianosis (-),
hiperemis (-), nyeri (-), edema (-), nyeri bila
digerakkan (-), CRT > 2 detik.
Anus dan rectum : Tidak terdapat kelainan
Tulang belakang : Tidak ada kelainan
Kulit : Warna sawo matang, ikterik (-), sianosis
(-), turgor baik.
Pemeriksaan Penunjang
( di Puskesmas Grati, 3 Januari 2017 )
Pemeriksaan Laboratorium Darah
LED 46/mm/jam 2 - 20
PCV 12,5 % 40 - 42
KESIMPULAN
Jantung Cardiomegali
CTR 63%
Diagnosis Kerja
S. Leukemia, S. Sepsis
Diagnosis Banding
Infeksi Virus Epstein Barr
Anemia Aplastik
Immune Thrombocytopenic purpura (ITP)
Penatalaksanaan
Pdx : LED, HDT, Bone Marrow, SGOT/SGPT.
Ptx di IGD ( 3 Januari 2017 ):
1. Infus Kaen 1b 500cc / 24 jam
2. Transfusi PRC 10cc / kgBB / hari
3. Injeksi Ampicillin 4 x 200 mg (I.V)
4. Injeksi Gentamycin 1 x 200 mg (I.V)
5. Nebul P.Z (2cc) + Ventolin 3 x 1
6. Injeksi Ranitidin 2 x 7 mg (I.V)
7. Injeksi Antrain 3 x 78 mg (I.V)
Prognosa
Dubia et malam
RESUME
Pasien Bayi. E, jenis kelamin perempuan, umur 8 bulan, masuk rumah sakit
dengan keluhan panas hampir 1 bulan sebelum masuk rumah sakit, panas
bersifat hilang timbul. Kalau diberi obat penurun panas, panas berkurang.
Tidak menggigil, tidak mengigau, dan berkeringat banyak. Terdapat Batuk
sejak 1 minggu ini, ada sedikit dahak sebelum masuk rumah sakit. Badan
lemas dan wajah, tangan dan kaki sering pucat sejak 1 bulan terakhir. Perut
dirasakan kembung dan membesar sejak 1 minggu. Tidak ada mimisan, tidak
ada mual, muntah jika batuk menyerang, dan tidak keluar bintik-bintik merah
pada tubuh. Timbul benjolan di daerah leher kanan sejak umur 8 bulan, tidak
nyeri dan tidak menyebabkan pasien sulit untuk bernafas. Buang air besar
normal, berwarna kuning. Buang air kecil normal, berwarna jernih
kekuningan. Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum lemah, Gerak
tangis cukup, kesadaran somnolen 356 dan tanda vital didapatkan nadi 160
x/menit (reguler), Tekanan Darah 100/80 mmHg, Pernafasan 30x/menit, dan
Suhu 39,2 C (per axiler), pasien tampak anemis, pembesaran kelenjar getah
bening di cervical posterior kanan, ukuran 3x1cm, uninodusa, berbentuk
bulat, konsistensi padat kenyal, batas tegas, dapat digerakkan (mobile).
Abdomen tampak cembung, hepatomegali, dan splenomegali. Ekstremitas
atas dan bawah tampak anemis, tidak nampak dan tidak nyeri bila digerakkan.
Pada pemeriksaan laboratorium darah rutin didapatkan hemoglobin 4,26
gr/dl, leukositosis 15.700 sel/mm3, trombositopenia 79 x 103/L. Pasien
didiagnosa suspect Leukemia dengan suspect sepsis.
HASIL MONITORING
HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
Leukemia atau kanker darah adalah sekelompok penyakit neoplastik yang
beragam, ditandai oleh perbanyakan secara tak normal atau transformasi maligna dari
sel-sel pembentuk darah di sumsum tulang dan jaringan limfoid.
B. EPIDEMIOLOGI
Berdasarkan data The Leukemia and Lymphoma Society (2009) di Amerika
Serikat, leukemia menyerang semua umur. Pada tahun 2008, penderita leukemia
44.270 orang dewasa dan 4.220 pada anak-anak. Biasanya jenis leukemia yang
menyerang orang dewasa yaitu LMA dan LLK sedangkan LLA paling sering dijumpai
pada anak-anak. Menurut penelitian Kartiningsih L.dkk (2001), melaporkan bahwa di
RSUD Dr. Soetomo, LLA menduduki peringkat pertama kanker pada anak selama tahun
1991-2000. Berdasarkan data dari International Pharmaceutical Manufacturers Group
(IPMG) penderita leukemia pada anak-anak di RSK Dharmais terus bertambah setiap
tahunnya. Pada tahun 2007 terdapat 6 kasus leukemia pada anak dan pada tahun
2008 bertambah menjadi 16 kasus.
C. ETIOLOGI
Radiasi
Leukemogenik
Genetik
Virus
D. PATOFISIOLOGI
Leukemia meningkatkan produksi sel darah putih pada sumsum tulang
Sel leukemi memblok produksi sel darah normal
Sel leukemi juga merusak produksi sel darah lain pada sumsum tulang
termasuk sel darah merah.
Terjadi aberasi kromosomal yang terdapat pada pasien dengan leukemia.
Perubahan kromosom dapat meliputi perubahan angka, yang
menambahkan atau menghilangkan seluruh kromosom, atau perubahan
struktur termasuk translokasi (penyusunan kembali), delesi, inversi dan
insersi.
Gangguan proses pematangan dari stem sel menjadi sel darah putih
yang menghasilkan perubahan ke arah keganasan.
Leukemia
E. KLASIFIKASI Akut
Leukemia
1. Perjalanan Alamiah Penyakit Kronis
Leukemia
2. Tipe Sel Predominan yang terlibat Limfoid
Leukemia
3. Jumlah leukosit dalam darah Myeloid
LLK LMK
LLA LMA
LEUKEMIA LIMFOSITIK AKUT
(LLA)
LLA merupakan jenis leukemia dengan karakteristik adanya proliferasi dan
akumulasi sel-sel patologis dari sistem limfopoetik yang mengakibatkan organomegali
(pembesaran alat-alat dalam) dan kegagalan organ. LLA lebih sering ditemukan pada
anak-anak (82%) daripada umur dewasa (18%). Insiden LLA akan mencapai puncaknya
pada umur 3-7 tahun. Tanpa pengobatan sebagian anak-anak akan hidup 2-3 bulan setelah
terdiagnosis terutama diakibatkan oleh kegagalan dari sumsum tulang
Etiologi LLA :
Terinfeksi Virus
Faktor Genetik
Kelainan Herediter
Faktor Radiasi ( Radiasi dan Zat Kimia )
Klasifikasi LLA :
Menurut French-American-British (FAB):
L-1 : Limfoblasnya kecil, sedikit sitoplasma
L-2 : Limfoblast lebih besar, pleomorfik, sitoplasma
lebih banyak, bentuk inti irreguler, nukleoli nyata
L-3 : Mempunyai Kromatin inti homogen, berbintik
halus, nukleoli jelas, sitoplasma biru tua dengan
vakuolisasi nyata
GEJALA
Anoreksia
Irritable
Letargi
Anemia
Pendarahan
Demam
Sesak Nafas
Lemah
Petekiae
Limfadenopati
Hepatosplenomegali
Atralgia
Mengalami riwayat infeksi virus atau eksantem (tidak
mengalami kesembuhan sempurna
DIAGNOSIS
HB < 8
Trombositopenia
Hitung Sel Darah Putih < 100.000/mm3
Adanya sel blast ( Pada preparat hapusan darah
tepi dengan pemeriksaan sumsum tulang)
Pemeriksaan darah rutin
Pemeriksaan sitogenetik
Foto Rotgen Dada dan Tulang
Pemeriksaan cairan serebrospinal
Pemeriksaan kadar asam urat
Pemeriksaan fungsi ginjal
DIAGNOSIS BANDING
Anemia Aplastik
Infeksi Virus Epstein-Barr
Immune Thrombocytopenic purpura ( ITP )
Neuroblastoma
Rhabdomiosarkoma
Tumor Ewing Sarkoma
PENATALAKSANAAN
KEMOTERAPI
Tahap 1 ( Terapi Induksi )
Tahap 2 ( Terapi Konsolidasi / Intensifikasi )
Tahap 3 ( Profilaksis SSP )
Tahap 4 ( Pemeliharaan Jangka Panjang )
PROGNOSIS
Sebelum adanya pengobatan untuk leukemia,
penderita akan meninggal dalam waktu 4 bulan setelah
penyakitnya terdiagnosis.
Lebih dari 90% penderita penyakitnya bisa dikendalikan
setelah menjalani kemoterapi awal.
Terapi merupakan faktor prognositik penting.
Hitung leukosit awal mempunyai hubungan terbalik
dengan kemungkinan sembuh.
Umur pada waktu diagnosis juga mempengaruhi
prognosis.
Kelainan kromosom mempengaruhi hasil terapi.
Hanya 60% dari penderita akan remisi setelah 5 tahun
jika tidak mendapat terapi sangat intensif
PENCEGAHAN
1. Pencegahan Primer
Pengendalian terhadap pemaparan sinar
radioaktif
Pengendalian terhadap pemaparan
lingkungan kimia
Mengurangi frekuensi paparan asap rokok
Pemeriksaan Kesehatan Pra-nikah
2. Pencegahan Sekunder
Mendeteksi penyakit leukemia secara dini
serta pengobatan yang cepat dan tepat
KESIMPULAN
Leukemia adalah kanker anak yang paling sering, mencapai lebih kurang 33% dari
kegasanasan pediatrik. Leukemia limfoblastik akut (LLA) berjumlah kira-kira 75% dari
semua kasus, dengan insidensi tertinggi pada umur 4 (empat) tahun.
LLA merupakan leukemia yang paling sering terjadi pada anak-anak. Leukemia
jenis ini merupakan 25% dari semua jenis kanker yang mengenai anak-anak di bawah
umur 15 tahun. Paling sering terjadi pada anak usia antara 3-5 tahun, ada juga yang
mengatakan sekitar 4 tahun, tetapi kadang terjadi pada usia remaja dan dewasa. Tujuan
pengobatan adalah mencapai kesembuhan total dengan menghancurkan sel-sel leukemik
sehingga sel normal bisa tumbuh kembali di dalam sumsum tulang. Penderita yang
menjalani kemoterapi perlu dirawat di rumah sakit selama beberapa hari atau beberapa
minggu, tergantung kepada respon yang ditunjukkan oleh sumsum tulang. Sebelum adanya
pengobatan untuk leukemia, penderita akan meninggal dalam waktu 4 bulan setelah
penyakitnya terdiagnosis. Lebih dari 90% penderita penyakitnya bisa dikendalikan setelah
menjalani kemoterapi awal.
TERIMA
KASIH