Anda di halaman 1dari 37

PERANAN PATOLOGI

ANATOMI DALAM KLINIS

by: dr Suryani Eka Mustika,Sp PA

PATOLOGI ANATOMI
FK UISU
PENDAHULUAN

KLINIS

RADIOLOGI PATOLOGI ANATOMI

Berbagai disiplin ilmu ini merupakan


mitra dalam penatalaksanaan diagnostik
terutama bidang Onkologi.
PENDAHULUAN

RS Anamnesis
INSTITUSI
Pemeriksaan klinis
Benjolan
Pemeriksaan PA :
BIOPSI ASPIRASI
Pemeriksaan penunjang
Dx/
Therapy

sembuh
PENDAHULUAN

Pemeriksaan PA diagnosis
pendahuluan terhadap tumor.
Keterlambatan pengobatan dapat
dihindari atau dikurangi.
Diagnosis yang cepat memberi dampak
menguntungkan secara psikis bagi
pasien karena kecemasan yang
berkepanjangan dapat dikurangi.
PENDAHULUAN

PA
INST.PENUNJANG

Diagnosis
SITOLOGI cepat dan
HISTOPATOLOGI
akurat

KLINISI
PENDAHULUAN

Penatalaksaan pasien yang baik


Kerja sama
Diagnosis akurat dan cepat
Keterpaduan Treatment

Pasien
materil
Dampak (+) Dokter
psikis
Rumah Sakit
PERANAN LABORATORIUM PA

LAB PA Bukan hanya PENUNJANG

Menentukan :
PRA BEDAH DIAGNOSA Neoplasma
&
INTRA BEDAH PROGNOSA
lainnya
PASCA BEDAH STADIUM
PERANAN LABORATORIUM PA

Dan untuk menjamin akurasinya sangat


diperlukan keterpaduan dengan unit
lainnya, seperti unit Radiologi, dll, sesuai
dengan keadaan pasiennya.
Rujukan kepada Inst Laboratorium PA
diterima dari unit-unit Klinis :
1. Bedah (Onkologi, Orthopedi,Thorax, Digestif, Syaraf,
Anak, Urologi, dst)
2. Kebidanan / Kandungan
3. THT & KL
4. Penyakit Paru
5. Penyakit Anak
6. Penyakit Mata
7. Gigi dan Mulut
8. Penyakit Kulit dan Kelamin
9. Kedokteran Kehakiman (Forensik)
10. Penyakit Dalam
11. Penyakit Syaraf
PRABEDAH

Keadaan Prabedah / Pemeriksaan pendahuluan,


diagnosa PA dapat membantu:

menentukan apakah diperlukan tindakan


Bedah atau tidak,

Tindak lanjut apa yang harus dilaksanakan


pada pasien tersebut.
PRABEDAH

JENIS PELAYANAN

SITOLOGI BIOPSI ASPIRASI


PAP S SMEAR
SITOLOGI LAINNYA
PRABEDAH

Cara pengambilan bahan (adekuasi /


representatif) menentukan dalam
menegakkan diagnosa .

Oleh sebab itu pengambilan bahan


harus dilaksanakan dengan benar, perlu
ketrampilan serta jam terbang
PRABEDAH
FNAB tumor palpable
kadang2 pemeriksaan radiologis (-)

Tumor non palpable : intra abdomen,


intratorakal & intrakranial, aspirasi
image methode (USG,
CT-Scan, fluoroskopi dan foto R).

FNAB pada mammae yang diduga


maligna, massa diffuse, terletak lebih
dalam USG
INTRA BEDAH
Pelayanan Intra Bedah :
Sitologi Imprint / Scrapping
Histopatologi Potong Beku
(Frozen section)

Manfaat pemeriksaan Intra


Bedah :
diagnosa,
prediksi,
subtipe,
stadium &
prognosa
INTRA BEDAH

Dalam waktu yang singkat harus


ditegakkan diagnosa menentukan
jenis tindakan Bedah maupun terapi
selanjutnya.
INTRA BEDAH

Selain untuk cepatnya


ditegakkan hasil, juga
untuk akurasinya
dibutuhkan pendapat
bersama dalam
pembacaan mikroskop,
yang sangat baik apabila
dengan Mikroskop Multi
Viewer
(minimal untuk 3 orang
pengamat).
PASCA BEDAH

Bahan yang dikirimkan ke Lab. PA oleh


klinisi : hasil Biopsi Eksisi, Kuretase
atau Operasi dll.
Segera difiksasi dengan benar, baru
dikirimkan ke Lab PA.
Cairan fiksasi yang terbaik untuk
jaringan adalah Formalin 10 % dengan
perbandingan 1 : 10 .
PASCA BEDAH

Hasil diagnosa
Histopatologi, (diagnosa
definitif) / Gold
Standard,
Penegakan diagnosa PA dipengaruhi banyak hal :

Pengambilan bahan (representatif atau


tidak)
Klinis Cara fiksasi,
Cara pengiriman bahan,
Keterangan klinis dalam surat pengantar,
Lab Pemrosesan reagensia/AKHP
PA Pembacaan di mikroskop
Akibat :

Diagnosa tidak akurat/ salah


Hasil lambat
Tidak dapat didiagnosa
Kasus-kasus tertentu membutuhkan
pewarnaan khusus Histokimia ataupun
Imunohistokimia yang akan sangat
membantu dalam akurasi diagnosa dan
menentukan pengobatan selanjutnya.
Menuju keterpaduan
Klinisi
duduk bersama-
Patologi Anatomi sama secara rutin.
Inst. penunjang lain
Ruang Pertemuan Instalasi PA RSUP HAM
Mikroskop kamera live preview beserta printer untuk membantu
dalam pembahasan berbagai kasus
RINGKASAN PERMASALAHAN

1. Pengambilan bahan oleh klinisi terlalu


kecil, atau kadang-kadang tidak tepat
sehingga gagal untuk memperoleh
sediaan yang representatif .
2. Kesalahan membuat sediaan hapus
Paps smear yang terlalu tebal
sehingga sulit untuk membuat
interpretasi. Atau sediaan terlalu tipis
populasi sel sedikit dan banyak distorsi.
RINGKASAN PERMASALAHAN

3. Bahan yang dikirimkan sering tidak


difiksasi Formalin atau bahan besar tapi
tidak dilamelarisasi sebelum difiksasi.

4.Bahan jaringan sering hanya difiksasi


dengan Alkohol (bukan Formalin), sering
mengalami lisis.
RINGKASAN PERMASALAHAN

5. Keterangan klinis kurang atau bahkan


tidak ada, baik itu data-data pasien dan
dari mana sediaan akan diambil pada
biopsi aspirasi, keterangan apakah
pernah sebelumnya diperiksa PA apa
hasilnya atau tulisan klinisi tidak jelas.
6. Bahan jaringan operasi tidak semua
dikirim oleh klinisi atau malah dibagi
dua dan dibawa ke tempat
pemeriksaan yang berbeda.
RINGKASAN PERMASALAHAN

7. Pengadaan alat kesehatan habis pakai masih


sering tersendat-sendat. Cth : mikrotom
dibutuhkan 3 buah, sedangkan 2 yang ada
sudah tidak bagus ( pisau tidak tajam ),
sering menghasilkan slide irisan yang jelek
(goresan, tebal , fragmentasi, dll ), berakibat
juga terlambatnya selesai hasil. Begitu juga
dengan alat pengasah pisau mikrotom,
Citadel (otomatic tissue processor)
8. Buku / literatur yang sangat dibutuhkan
masih belum tersedia di lab PA.
RINGKASAN PERMASALAHAN

9. Pengecatan khusus histokimia maupun


imuno histokimia belum berjalan sehubungan
dengan pengadaan reagensia dan alat-alat
yang belum ada tersedia.
10. Mikroskop multi viewer untuk mendiskusikan
kasus-kasus sulit atau kasus jarang belum
terpenuhi. Bahkan mikroskop binokuler yang
dipakai sekarang sudah tidak layak pakai lagi
terutama untuk keperluan pendidikan PPDS
juga memperlambat dalam menjawab
deskripsi sediaan yang dikirim oleh klinisi.
KESIMPULAN
1. Peranan Instalasi Lab PA dalam
pemeriksaan PA adalah pada Pra
Bedah, Intra Bedah maupun Pasca
Bedah .
2. Banyak hal yang dapat mempengaruhi
penegakan / akurasi diagnosa PA, al :
Cara pengiriman yang belum benar
(Fiksasi, Ket.Klinis , Tidak
representatif, dll)
Gangguan dalam pemrosesan
(Reagensia/Bahan abis pakai)
KESIMPULAN
3. Keterpaduan berbagai disiplin ilmu sangat
dibutuhkan dalam pelayanan pasien.
4. Berbagai permasalahan dan kendala yang
masih saja berulang seharusnya dapat kita
selesaikan bersama antara klinisi dan PA
dengan duduk bersama secara rutin dan
berkala.
5. Pengembangan kegiatan pelayanan
kesehatan perlu didukung berbagai pihak
terkait untuk memberdayakan lab PA.
SARAN
1. Bahan yang akan diperiksa perlu dilengkapi
dengan formulir permintaan pem. PA yang
berisi :
identitas penderita secara lengkap (nama,
kelamin, umur, suku bangsa, alamat)
keterangan klinis
lokasi jaringan
cara jaringan diambil (misalnya biopsi
insisi/eksisi, kerokan, biopsi aspirasi, smear,
imprint)
bahan fiksasi yang dipakai
sudah pernah dibiopsi / operasi dan
bagaimana hasil PA-nya.
SARAN

2. Sediaan harus difiksasi dengan benar


dalam bahan fiksatif yang sesuai.
Cth :
Papsmear alkohol 96%
Sputum, cairan ascites dan pleura
Alkohol 50%
Jaringan operasi Formalin 10%
(sebaiknya telah dilamelarisasi).
SARAN

3. FNAB organ intraabdomen


sebaiknya dilampirkan hasil
pemeriksaan :

screening hemorrhagic test


hasil pemeriksaan penunjang
yang berkaitan, misalnya foto
R, USG,dll.
SARAN

4. Untuk pemeriksaan biopsi aspirasi


benjolan yang berukuran kecil,
sebaiknya benjolan diberi tanda oleh
klinisi terlebih dahulu.

Benjolan
0,5 cm Biopsi aspirasi
Sekian

Anda mungkin juga menyukai