Artralgia Siti N
Artralgia Siti N
Disusun Oleh:
Siti Norhasanah S.Ked
FAB 117 016
Pembimbing:
dr. Bambang Supriadi, Sp. S
1
SENDI
Definisi Sendi
Sendi
Sendi adalah pertemuan antara dua tulang atau
lebih, sendi memberikan adanya segmentasi pada
rangka manusia dan memberikan kemungkinan
variasi pergerakan diantara segmen-segmen serta
kemungkinan variasi pertumbuhan
Anatomi sendi
Jenis-jenis sendi
Fisiologi Sendi
Sebagian besar sendi kita adalah sendi sinovial. Keseluruhan daerah
sendi dikelilingi sejenis kantong, terbentuk dari jaringan berserat yang
disebut kapsul. Jaringan ini dilapisi membran sinovial yang
menghasilkan cairan sinovial untuk meminyaki sendi.
Bagian luar kapsul diperkuat oleh ligamen berserat yang melekat
pada tulang, menahannya kuat-kuat di tempatnya dan membatasi
gerakan yang dapat dilakukan.
Rawan sendi yang melapisi ujung-ujung tulang mempunyai
mempunyai fungsi ganda yaitu untuk melindungi ujung tulang agar
tidak aus dan memungkinkan pergerakan sendi menjadi mulus/licin,
serta sebagai penahan beban dan peredam benturan.
...Fisiologi Sendi
Secara fisiologis sendi yang dilumasi cairan
sinovial pada saat bergerak terjadi tekanan
yang mengakibatkan cairan bergeser ke
tekanan yang lebih kecil.
Sejalan dengan gerakan ke depan, cairan
bergeser mendahului beban ketika
tekanan berkurang cairan kembali ke
belakang.
...Fisiologi Sendi
Sinovium menghasilkan cairan sinovial
yang berwarna kekuningan, bening, tidak
membeku, dan mengandung leukosit.
Asam hialuronidase bertanggung jawab
atas viskositas cairan sinovial dan
disintesis oleh pembungkus sinovial.
Cairan sinovial mempunyai fungsi sebagai
sumber nutrisi bagi rawan sendi.
NYERI
Definisi
Nyeri
International Association for Study of Pain
(IASP), nyeri adalah pengalaman perasaan
emosional yang tidak menyenangkan akibat
terjadinya kerusakan aktual maupun
potensial, atau menggambarkan kondisi
terjadinya kerusakan.
Mekanisme nyeri
ARTRALGIA
Definisi
Artralgia adalah Nyeri pada sendi
yang dimana nyeri ini dapat terjadi di 1
atau lebih sendi
Epidemiologi
Berdasarkan data dari Centers for Disease
Control and Prevention, 1 dari 3 orang
dewasa di Amerika menderita nyeri sendi
akut atau pun kronik.
Wanita 2x lebih banyak dibandingkan laki-
laki.
Osteoarthritis paling banyak, diikuti
rheumatoid artritis, dan gout.
Etiologi
Umur
Prevalensi dan beratnya orteoartritis semakin meningkat dengan
bertambahnya umur.
Jenis Kelamin
Lebih banyak pada wanita dari pada pria hal ini menunjukkan adanya
peran hormonal
Genetic
Suku
Osteoartritis lebih sering dijumpai pada orang orang Amerika asli
dari pada orang kulit putih. berkaitan dengan perbedaan cara hidup
maupun perbedaan pada frekuensi kelainan kongenital dan
pertumbuhan.
Kegemukan
Topik bahasan
Osteoartritis
Reumatoid Artritis
Gout
OSTEOARTRITIS
Definisi Osteoartritis
Osteoartritis (OA) merupakan penyakit
degenerasi pada sendi yang melibatkan
kartilago, lapisan sendi, ligamen, dan tulang
sehingga menyebabkan nyeri dan
kekakuan pada sendi (CDC, 2014).
Epidemiologi Osteoartritis
The National Arthritis Data Workgroup (NADW)
Data tahun 2007 hingga 2009 prevalensi naik sekitar 1
dari 5 atau 50 juta jiwa yang didiagnosis.
Estimasi insiden osteoartritis di Australia lebih besar
pada wanita dibandingkan pada laki-laki dari semua
kelompok usia yaitu 2,95 % : 1,71% tiap 1000 populasi
Di Asia, China dan India menduduki peringkat 2
teratas sebagai negara dengan epidemiologi
osteoartritis tertinggi yaitu berturut-turut 5.650 dan
8.145 jiwa yang menderita osteoartritis lutut
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013
hasil dari wawancara pada usia = 15 tahun rata-rata
prevalensi penyakit sendi/rematik sebesar 24,7%.
ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO
Etiologi pasti dari penyakit ini sampai
sekarang masih belum jelas. Berbagai faktor
yang erat hubungannya dan diduga
merupakan faktor resiko terjadinya OA antara
lain :
1. Faktor Predisposisi
a. Faktor Demografi
- Usia
- Jenis Kelamin
- Ras/Etnis
b. Faktor Genetik
c. Faktor Gaya Hidup (Merokok)
d. Faktor Metabolik
- Obesitas
- Osteoporosis
2. Faktor Biomekanis
- Riwayat trauma
- Kelainan anatomis
- Pekerjaan : Pekerja fisik berat yang banyak
menggunakan kekuatan yang bertumpu pada
sendi.
- Aktivitas fisik
- Olahraga berat
PATOGENESIS
Faktor-faktor
Resiko OA
Inflamasi
Degradasi Remodelling Cairan sendi
Mengubah keseimbangan
Degradasi metabolisme rawan sensi
Menghambat fungsi
rawan sendi
DNA
Faktor Kolagen
Pertumbuhan Proteolikan
Proses Perbaikan
Kondrosit IGF-1 rawan sendi
Growth
Hormon
Merangsang sintesis
TGF-
kolagen dan
proteoglikan
CSF
Menekan
stromelisin
Inflamasi cairan
sendi
Fibrinogenik
Fibrinolitik
Pelepasan
mediator Bone angina
Penumpukan trombus dan kimiawi subkondral
kompleks lipid pembulud
darah subkondral
Kaku pada sendi dan sekitarnya di pagi hari, yang berlangsung dalam waktu
1 Kaku pagi hari (morning stiffness)
minimal 1 jam sebelum perbaikan maksimal.
Minimal 3 area sendi mengalami pembengkakan jaringan lunak atau efusi sendi
(bukan penulangan saja) yang diamati oleh dokter secara simultan. Keempat
2 Artritis pada 3 sendi atau lebih belas sendi yang mungkin terkena adalah sendi PIP, sendi metakarpofalangeal,
pergelangan tangan, siku, lutut, pergelangan kaki, dan sendi metatarsofalangeal
kiri dan kanan.
Keterlibatan sendi secara bersamaan di area yang sama pada kedua sisi tubuh
4 Artritis simetrik (artritis bilateral pada sendi interfalangeal proksimal, metakarpofalangeal, atau
metatarsofalangeal dapat diterima tanpa simetris absolut).
STADIUM RHEUMATOID
ARTHTRITIS
1. Stadium sinovitis
Perubahan dini pada jarigan sinovial yang ditandai dengan
hiperemis, edema karena kongesti, nyeri saat bergerak
dan istirahat, bengkak, kaku.
2. Stadium destruktif
Terjadi kerusakan sinovial, juga terjadi kerusakan pada
jaringan sekitarnya
3. Stadium deformitas
Terjadi perubahan secara progresive dan berulang,
deformitas dan gangguan fungsi sendi menetap.
PATOFISIOLOGI
The American Collage of Rheumatology Subcommitte on
Rheumatoid Arthritis (ACRSRA) merekomendasikan
pemeriksaan laboratorium dasar: darah perifer
lengkap, faktor reumatoid, laju endap darah atau C-
reactiveprotein (CRP).
Pemeriksaan fungsi hati dan ginjal juga
direkomendasikan karena akan membantu dalam
pemilihan terapi.
Foto polos dan MRI
Rekomendasi evaluasi Reumatoid Artritis awal
Pemeriksaan Penunjang Penemuan yang mennunjang
C- Reactive protein Meningkat > 0,7 picogram/mL
Laju endap darah Meningkat > 30 mm/jam
Hb & Hematokrit Sedikit menurun
Jumlah leukosit Mungkin meningkat
Jumlah trombosit Biasanya meningkat
Fungsi hepar Normal atau fosfatase alkali sedikit meningkat
1. Mengurangi inflamasi
2. Meringankan rasa nyeri
3. Mempertahankan fungsi
4. Melindungi struktur artikulasi
5. Mengontrol keterlibatan sistemik
NON-FARMAKOLOGI
Istirahat akan meringankan gejala dan bisa menjadi salah satu faktor penting
dalam terapi.
Berbagai alat bantu gerak dapat membantu mengatasi sendi yang mengalami
deformitas sehingga rasa sakit berkurang dan fungsi dapat terdukung.
2. Terapi Glukokortikoid
Glukokortikoid oral dosis rendah dapat mensupresi gejala
inflamasi dan menghambat perkembangan erosi tulang. Terapi
glukokortikoid sistemik dapat memberikan terapi gejala yang
efektif pada pasien dengan RA.
3. Agen Antisitokin
Sitokin dijadikan sasaran obat antagonis dalam menangani
penyakit inflamasi yang dimediasi sel T, misalnya RA. Efeknya
mencakup perlambatan kerusakan sendi dan perbaikan
disabilitas.