EKLAMPSIA
Hipertensi Dalam Kehamilan
Hipertensi Gestasional
Preeklampsia
Eklampsia
Hipertensi Kronik
Superimposed Preeclampsia
Preeklampsia - Eklampsia
Salah satu penyebab kematian maternal
dengan gejala hipertensi yang ditemukan pada
kehamilan > 20 minggu disertai adanya
gangguan organ.
Penyulit utama dalam kehamilan dan menjadi
penyebab utama kematian dan kesakitan
maternal maupun perinatal.
Insidens
Preeklampsia Eklampsia
Di dunia berkisar 5 10% Negara maju 4-5 kasus
dari seluruh kehamilan. /10.000 kelahiran hidup.
Di Indonesia berkisar antara Negara berkembang
6-8% dari seluruh kehamilan insiden bervariasi luas
(1980-2001), dengan angka antara 6-100/ 10.000
kematian maternal berkisar kelahiran hidup.
9,8 25%.
Patogenesis
Disease of theory
o Iskemia Plasenta
o Mal Adaptasi Imun
o Genetic Inprenting
o Perbandingan Very Low Density Lipoprotein (VLDL) dan Toxicity
Preventing Activity (TxPA).
Diagnosis
Preeklampsia adanya hipertensi spesifik
yang disebabkan kehamilan disertai dengan
gangguan sistem organ lainnya pada usia
kehamilan diatas 20 minggu
Preeklampsia
Preeklampsia Berat
tanpa Gejala Berat
Diagnosis Hipertensi
Hipertensi adalah tekanan darah sekurang-
kurangnya 140 mmHg sistolik atau 90 mmHg
diastolik pada dua kali pemeriksaan berjarak
15 menit menggunakan lengan yang sama.2
Rekomendasi:
Rekomendasi:
Dan
Jika tidak didapatkan protein urin, hipertensi dapat diikuti salah satu
dibawah ini:
Primer Sekunder
Tersier
(managemen
tata laksana)
Pencegahan Primer Preeklampsia
Rekomendasi:
1. Perlu dilakukan skrining risiko terjadinya preeklampsia
untuk setiap wanita hamil sejak awal kehamilannya
Pemeriksaan fisik: Indeks masa tubuh > 35 Tekanan darah diastolik > 80
mmHg Proteinuria (dipstick >+l pada 2 kali pemeriksaan berjarak 6 jam
atau secara kuantitatif 300 mg/24 jam)
Pencegahan Sekunder Preeklampsia
Rekomendasi:
1. Istirahat di rumah tidak di rekomendasikan untuk
pencegahan primer preeklampsia
2. Tirah baring tidak direkomendasikan untuk
memperbaiki luaran pada wanita hamil dengan
hipertensi (dengan atau tanpa proteinuria)
3. Pembatasan garam untuk mencegah preeklampsia dan
komplikasinya selama kehamilan tidak direkomendasikan
4. Penggunaan aspirin dosis rendah (75mg/hari)
direkomendasikan untuk prevensi preeklampsia pada
wanita dengan risiko tinggi
Pencegahan Sekunder Preeklampsia
Rekomendasi:
1. Magnesium sulfat direkomendasikan sebagai terapi lini pertama
eklampsia
2. Magnesium sulfat direkomendasikan sebagai profilaksis terhadap
eklampsia pada pasien preeklampsia berat
3. Magnesium sulfat merupakan pilihan utama pada pasien
preeklampsia berat dibandingkan diazepam atau fenitoin, untuk
mencegah terjadi kejang/eklampsia atau kejang berulang
4. Magnesium sulfat merupakan pilihan utama pada pasien
preeklampsia berat dibandingkan diazepam atau fenitoin, untuk
mencegah terjadi kejang/eklampsia atau kejang berulang
5. Dosis penuh baik intravena maupun intramuskuler magnesium sulfat
direkomendasikan sebagai prevensi dan terapi eklampsia
6. Evaluasi kadar magnesium serum secara rutin tidak
direkomendasikan
7. Pemberian magnesium sulfat tidak direkomendasikan untuk
diberikan secara rutin ke seluruh pasien preeklampsia, jika tidak
Komplikasi