Anda di halaman 1dari 25

DIAGNOSA PERUBAHAN

CURRICULUM
NAMA : Drs.H.TAUFIQURROHMAN S, M.Pd.I
VITAE TEMPAT/TGL.LAHIR : LAMPUNG, 25-07-1957
NIP : 195797251984021001
PANGKAT/GOL :PEMBINA UTAMA MADYA (IV/d)
PENDIDIKAN : 1. SDN 1969 NEGARABATI
2. PGAN 4 TH1973 KOTAAGUNG
3. PGAN 6 TH 1975 TANJUNG
KARANG
4. SL SYARIAH IAIN 1982
5. AKTA IV 1999
6. S2 IAIN 2003 (KONSENTRASI
PEMIKIRAN PENDD ISLAM)
PENGALAMAN JABATAN :
1. PENYELENGGARA HAJI MUBA
2. KASI URAIS MUBA
3. KASI DOKTIK BID. URAIS
4. KASI LEMBAGA DAKWAH BID PENAIS
5. KASI SARANA BID MAPENDA
6. KASI PEMBERDAYAAN ZAKAT/ WAKAF
7. KASI PENYULUHAN HAJI DAN UMRAH
8. WIDYAISWARA AHLI UTAMA BDK
PALEMBANG
ALAMAT : JL. STM UB NO.1762/4960 RT 49 KEL.
SUKAJAYA
KECAMATAN SUKARAMI PALEMBANG
PHONE : KANTOR (0711) 445 279
RUMAH (0711) 413 764
HP. 085 216 096 673
Dalam Perkalan No : 13
2013, Diklat Pim Tingkat
IV di arahkan untuk
menghasilkan Pemimpin
Perubahan, yaitu pemim-
pin yang berhasil mem-
bawa perubahan pada
unit organisasi (eselon
IV) yang dipimpinnya
1. Inovasi
2. Benchmarking ke Best Practice 1. Seminar Laboratorium
3. MembangunTim Efektif Kepemimpinan
1. Coaching
4. Merancang Proyek Perubahan 2. Evaluasi
2. Counselling
5. Seminar Proyek Perubahan
6. Pembekalan Implementasi Proyek
1. Coaching
Perubahan
2. Counselling 8 Sesi ( 24 JP)

1. Integritas dan 18 Sesi ( 54 P)


wawasan kebangsaan
2. Pembekalan isu 39 Sesi ( 117 JP)
strategis
3. Organisasi Berkinerja
Tahap V
Tahap IV
Tinggi (Pim II) 18 Sesi ( 54 JP) Evaluasi
4. Diagnostic Reading Tahap III Laboratorium
Kepemimpinan
5. Penjelasan Proyek (Breakthrough II)
Tahap II Merancang
Perubahan Perubahan dan
17 Sesi ( 51 JP)
Taking Ownership Membangun Tim
(Breakthrough I)
Tahap I
Diagnosa
Kebutuhan
Perubahan
Organisasi
LIMA TAHAPAN PEMBELAJARAN
DIKLATPIM
TRAINING OF FASILITATOR
DIKLAT KEPEMIMPINAN
2014
diagnostic reading

adalah proses mendiagnosa gejala-gejala penyakit


organisasi dengan melakukan penilaian terhadap
fungsi-fungsi organisasi sesuai jenjang jabatannya
dalam rangka merancang perubahan secara tepat.
Tahapnya dengan cara:
-melakukan diagnosa terhadap unit organisasi,
-mencari dimensi yang bermasalah,
- menyusun langkah untuk mengubahnya.
Peranan Agenda Diagnostic Reading

Membelajarkan DR secara prinsip hampir sama pada


semua jenjang jabatan struktural (Diklatpim Tk. IV, III, II
dan I). Bedanya ada pada area diagnosa
perubahannya.
Diklatpim Tk. I sebagai top leader mendiagnosa pada
area visi (vision), dijabarkan dalam misi (mission)
untuk mencapai tujuan (goal) dan sasaran (objectives)
organisasi.
Diklatpim Tk. II pada area strategi (strategy) untuk
mewujudkan visi dan misi.
Diklatpim Tk. III pada area peningkatan kinerja
melalui program kerja.
Diklatpim Tk. IV pada area peningkatan kinerja dalam
bentuk kegiatan.
KESALAHAN MENDIAGNOSA ORGANISASI
PALING TIDAK BERAKIBAT DUA HAL:

Pertama, pemimpin dapat merasa kurang


percaya diri dalam meyakini apakah tujuannya
benar atau tidak.
Kedua, pemimpin akan kesulitan
mendapatkan argumentasi yang tepat dalam
meyakinkan stakeholders-nya.
Keduanya dapat menjadi pintu masuk bagi
stakeholders yang resisten untuk
menggagalkan perubahan yang akan
dilaksanakan.
Menyusun Langkah-Langkah Intervensi

Susun langkah-langkah intervensi berdasarkan dari gap atau


kesenjangan tersebut, yaitu:

Pertama deskripsikan secara terukur tentang kondisi kinerja


yang diharapkan, sekaligus mendeskripsikan secara terukur
tentang kondisi kinerja saat ini.

Pendeskripsian kedua hal di atas memperlihatkan kesenjangan


atau gap. Untuk menutup kesenjangan tersebut, pemimpin
perlu melakukan intervensi organisasi. Kemana intervensi
akan diarahkan bergantung dari hasil analisis terhadap data dan
informasi yang terkumpul. Untuk itu, diperlukan data dan
informasi yang akurat. Pemimpin perlu turun ke lapangan,
mengamati secara langsung apa yang terjadi. Pemimpin tidak
boleh menyandarkan data dan informasi yang tertulis dalam
dokumen, melainkan juga memerlukan data pengalaman (tacit
knowledge).
Intervensi dapat diarahkan pada input organisasi
sehingga sasaran perubahan bisa berupa perubahan
terhadap sumber daya manusia, sarana dan prasarana,
anggaran atau input lainnya. Intervensi juga dapat
diarahkan pada business process, transformasi, atau
cara organisasi mengolah input-nya seperti penggunaan
teknologi informasi, simplifikasi sistem dan prosedur.
Begitu pula intervensi dapat diarahkan pada output
organisasi, termasuk lingkungan organisasi. Untuk suatu
perubahan yang kompleks, intervensi dapat dilakukan
secara berseri mulai dari input, proccess, output, hingga
lingkungan.
ISU/MASALAH GLOBALISASI

Dollar, Coca cola


Economic and
Financial

Google,
Democracy, Microsoft,
global warming Twitter
Social and Technology and
Culture Information
ENGERTIAN
Masalah:
Perbedaan antara keadaan yang sekarang
dengan yang diinginkan

Pemecahan Masalah:
Suatu proses dari mengamati dan
pengenalan serta usaha mengurangi
perbedaan antara situasi sekarang dengan
yang akan datang (rencana)
MODEL DIAGNOSA ORGANISASI
1. Model-model tersebut antara lain adalah
2. Force Field Analysis (1951)
3. Leavitts Model (1965)
4. Likert System Analysis (1967)
5. Open Systems Theory (1966)
6. Weisbords Six-Box Model (1976)
7. Congruence Model for Organization Analysis (1977)
8. McKinsey 7S Framework (1981-82)
9. Tichys Technical Political Cultural (TPC) Framework
(1983)
10. High-Performance Programming (1984)
11. Diagnosing Individual and Group Behavior (1987)
12. Burke-Litwin Model of Organizational Performance &
Change (1992)
13. Fallettas Organizational Intelligence Model (2008)
Ragam alat analisis dan penggunaannya
No. RAGAM ALAT ANALISIS KEGUNAAN
1 SWOT Analisis lingkungan internal & eksternal
2 Force Field Analysis Analisis merencanakan perubahan
Menggali ide, kreatifitas menyelesaikan
3 Brainstorming
masalah
4 Diagram Pohon Masalah Model utk merinci masalah dan sebab akibat
5 Diagram Fishbone Model utk merinci masalah dan sebab akibat
6 Model Causal Map Model untuk pemetaan sebab
7 Model Matrik Model utk penyusunan fakta dan data
8 Check Sheet Lembar periksa keadaan atau faktor
9 Stratifikasi Pengelompokan ke dlm berbagai kriteria
10 Model Skala Nilai Model utk menilai, membobot satu faktor
11 Matrik USG Matrik dlm memilih prioritas masalah
12 Diagram Pareto Model penyajian dan pemilihan fakta dan data
13 Model Problem Priority Model pemilihan prioritas masalah
14 Teknik Komparasi Teknik membandingkan atau evaluasi / menilai
15 Cost Benefit Model ratio antara biaya dan manfaat
16 Teori Tapisan Model pemilihan alternatif terbaik
Model apapun yang dipilih, pada umumnya model-
model tersebut menuntut dua langkah utama yang
dipaparkan di atas tadi

1. Menilai Kinerja Unit Organisasi

Terlebih dahulu pemimpin perlu menilai kinerja


unit organisasi saat ini. Dalam menilai kinerja,
pemimpin perlu melihat output dan atau
outcome apa yang harus dipenuhi oleh
organisasi. Data dan informasi tentang kedua
hal ini dapat diperoleh di Renstra, Laporan
Kinerja, hasil observasi, atau dari narasumber.
2. Menyusun langkah-langkah intervensi

Berangkat dari gap atau kesenjangan tersebut,


langkah-langkah intervensi dapat disusun.
Pertama, deskripsikan secara terukur tentang
kondisi kinerja yang diharapkan, sekaligus
mendeskripsikan secara terukur tentang kondisi
kinerja saat ini. Tabel berikut ini bisa
dipergunakan sebagai alat bantu:
Kondisi Kinerja Saat Ini Kondisi Kinerja Yang diharapkan

PESERTA DIKLAT DIHARAPKAN MENGISI TABEL TERSEBUTSECARA INDIVIDU


RINSIP-PRINSIP DIAGNOSTIC

1. DIDASARKAN PADA TEORI DAN ASAS-ASAS


ILMIAH
2. MEMANFAATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF
3. BELAJAR DARI PENGALAMAN
4. BERLANGSUNG DALAM KERANGKA KEHIDUPAN
ORGANISASIONAL
5. DIUKUR DENGAN KEBERHASILAN
IMPLEMENTASINYA
AKTUAL
PROBLEMATIK

KEKHALAYAKAN
KeLAYAKAN

ADMINISTRASI
MANAJEMEN
ORGANISASI
SDM
PELAYANAN
DAN LAIN-LAIN
#AKTUAL
~sedang terjadi
~sedang hangat dibicarakan
~diperkirakan bakal segera terjadi
# PROBLEMATIK
~mendesak untuk segera dipecahkan
# KEKHALAYAKAN
menyangkuthajat hidup orang banyak
# LAYAK
~masuk akal (logis), pantas, realistis
Dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak
Wewenag dan tanggung jawab eselon IV ybs
Memilih Isu

Kriteria memilih isu:

1. USG (urgent, serious, growth)


2. APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan,
dan Layak)
3. Check Sheet (masalah yang paling sering
terjadi)
4. Hasil Diskusi
5. dll
19
TABEL
VALIDASI ISU AKTUAL

NO. ISU AKTUAL A P K L TOTAL RANGKING

1. Kurangnya kualifikasi tenaga pendidik 4 3 3 3 13 IX


2. Kurangnya kesempatan mengikuti diklat 5 4 4 5 18 III
3. Kurangnya alokasi anggaran diklat 5 5 5 4 19 II
4. Kurangnya peralatan computer 2 2 3 3 10 XII
5. KURANGNYA SARANA ALAT PERAGA 5 5 5 5 20 I
6. Kurangnya kendaraan operasional 4 4 4 4 16 V
7. Kurangnya pemahaman Tupoksi 3 4 4 4 15 VI
8. Rendahnya penguasaan Information, Communication &
3 3 3 3 12 XI
Tecnology (ICT)
9. Kurangnya kesempatan mengikuti diklat 5 4 4 4 17 IV
10. Kurangnya buku referensi di perpustakaan sekolah 4 4 4 2 14 VII
11. Kurangnya sarana mobiler 3 4 4 2 13 VIII
12. Kurangnya sarana praktikum 3 3 3 2 11 X

Dari hasil penilaian APKL didapat isu aktual yang paling dominan yaitu : KURANGNYA SARANA
ALAT PERAGA
TABEL. .ANALISIS APKL UNTUK MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH

KRITERIA ISU Rang


No ISU A P K L
king
1. Tidak akuratnya data UKM 3 4 3 4 14 7
2. Kurang kemampuan dan keterampilan UKM dalam 5 5 4 4 18 3
mengolah bahan yang ada
3. 4 4 4 4 16 5
Kurangnya permodalan UKM
4. 3 4 3 3 13 8
Kesulitan dalam pemasaran produk hasil usaha
5. Kurangnya pelatihan Kewirausahaan bagi UKM 4 4 4 3 15 6
6. Kurangnya pemahaman UKM tentang prosedur 3 3 3 3 12 9
perizinan
7. Kurangnya pengetahuan cara pengajuan modal 5 4 4 4 17 4
8. 5 5 5 4 19 2
Keterbatasan peralatan yang digunakan
9. 5 5 5 5 20 1
Kesulitan dalam permasalahan proses produksi

Keterangan :
Aktual (A) : Problematik (P) : Khalayak (K) : Layak (L) :
5. Sangat Aktual 5. Sangat Problematik 5. Sangat Khayalak 5. Sangat Layak
4. Aktual 4. Problematik 4. Khalayak 4. Layak
3. Cukup Aktual 3. Cukup Problematik 3. Cukup Khalayak 3. Cukup Layak
2. Tidak Aktual 2. Tidak Problematik 2. Tidak Khalayak 2. Tidak Layak
1. Sangat Tidak Aktual 1. Sangat Tidak Problematik 1. Sangat Tidak Khalayak 1. Sangat Tidak Layak
URGENSI,SERIOUS, GROWTH (USG)
ALAT UTK MENYUSUN URUTAN PRIORITAS PENTING, SERIUS, BERKEMBANG

Menentukan skala nilai 1- 5 atau 1-10


Total skor tertinggi menjadi prioritas untuk
diselesaikan
KESULITAN DALAM PERMASALAHAN PROSES
PRODUKSI
Masalah U S G Total
Masalah A 5 3 3 11
Masalah B 4 4 4 12
Masalah C 4 5 5 14

Prioritas Masalah C (Skor Tertinggi)


UNIT KERJA : KANTOR SIMTAP DAERAH
BIDANG : PERIZINAN

MASALAH YANG DIANGKAT :


BELUM OPTIMALNYA KINERJA PELAYANAN PERIZINAN ADANYA KEMUDAHAN DALAM
PENGURUSAN SIU
DISKUSI KELOMPOK
KELOMPOK I
UPAYA PENGAMAN TANAH WAKAF
KELOMPOK II
KUTIPAN AKTA NIKAH
KELOMPOK III
SERTIFIKASI PENGAN HALAL
KELOMPOK IV
MADRASAH DAN MORALITAS BANGSA
KELOMPOK V
IBADAH HAJI DAN PEMBERANTASAN KEMISKINAN
KELOMPOK VI
PESAN MORAL AJARAN AGAMA

Anda mungkin juga menyukai