Anda di halaman 1dari 55

1

Bangunan utama irigasi adalah seluruh


bangunan yang direncanakan pada dan di
sepanjang sungai atau aliran air untuk
membelokkan air ke jaringan saluran irigasi yang
dilengkapi dengan bangunan untuk mengurangi
sedimen dan bangunan untuk mengukur jumlah
volume yang masuk.
Bagian-bagian Bangunan Utama

Bangunan pengelak
Bangunan pengambilan (intake)
Bangunan pembilas
Bangunan kantong Lumpur (sand trape)
Bangunan pengatur sungai
Bangunan pelengkap
Data Perencanaan Bangunan Utama
Irigasi
Data topografi
Data Hidrologi
Data Morfologi
Data Geologi
Data Mekanika Tanah
Data Lingkungan dan Ekologi
Buku standar perencanaan dan peraturan
bangunan
Bendung

Bendung atau weir adalah suatu


bangunan sungai yang ditujukan untuk
meninggikan elevasi muka air, disebelah
hulu bangunan dan kemudian
memanfaatkannya untuk suatu
keperluan.
Pemilihan lokasi bendung
Pilih bagian sungai lurus, tidak ada gerusan
Pilih lembah yang sempit (biaya murah)
Pondasi bendung kokoh, stabilitas bendung bisa tercapai
seiring dengan biaya yang ekonomis
Keperluan elevasi muka air, air sungai yang akan disadap
mencukupi meskipun pada saat musim kemarau.
Pelaksanaan mudah, pelaksanaan operasi dan
pemeliharaan
Ketersediaan bahan bangunan
Sedikit sedimen yang masuk pada saat penyadapan.
Dampak pembangunan bendung adalah kecil baik ke arah
hulu dan hilir.
1. Lebar Bendung
Lebar bendung adalah panjang bagian bendung yang
terlintas air. Sama dengan lebar sungai rata-rata sungai
di daerah lokasi bendung, dikurangi dengan fasilitas
bangunan pembilas
Q m.B.d . gd
Be B 2n.K p K a H 1
dengan :
Q = debit rancangan
m = koefisien peluapan
n = jumlah pilar
Kp = koefisien kontraksi pilar
Ka = koefisien kontraksi pangkal bendung
H1 = tinggi energi
Nilai Kp
Pilar berujung segi empat dengan sudut-sudut 0,02
dibulatkan pada jari-jari yang hampir sama
dengan 0,1 dari tebal pilar
Pilar berujung bulat 0,01
Pilar berujung runcing 0

Nilai Ka
Pangkal tembok segi empat dengan tembok 0,20
hulu pada 90 ke arah aliran
Pangkal tembok bulat dengan tembok hulu pada 0,10
90 ke arah aliran dengan 0,5 H1 r 0,15 H1
Pangkal tembok bulat dimana r 0,15 H1 dan 0
tembok hulu tidak lebih dari 45 ke arah aliran
2. Tinggi Bendung
Yang dimaksud dengan tinggi bendung
adalah tinggi tubuh bendung dihitung dari
dasar pondasi sampai ke mercu bendung.
Tinggi tubuh bendung dari dasar sungai
ditetapkan berdasar elevasi muka air
rancangan, lebar bendung, serta elevasi
dasar sungai.
Menentukan elevasi mercu bendung
Dihitung kehilangan energi yang terjadi pada masing-
masing ruas saluran (IxL)
Dijumlah kehilangan energi pada masing-masing ruas
saluran sesuai dengan arah yang dituju dan seterusnya
Dihitung berapa kehilangan energi pada masing-masing
bangunan
Dijumlah kehilangan energi pada masing-masing
bangunan sesuai dengan arah yang dituju
Jumlahkan seluruh kehilangan energi yang terjadi
kemudian ditambah dengan elevasi muka tanah/sawah
pada masing-masing titik.
Tambahkan hasil penjumlahan tersebut (poin v) dengan
angka keamanan.
4. Analisa Stabilitas Bendung
Tekanan air : luar dan dalam, hidrostatik dan
hidrodinamik.
Tekanan lumpur : menekan horizontal dan
membebani vertikal
Gaya gempa : tergantung peta gempa di Indonesia.
Minimum 0,1g.
Berat sendiri bangunan : berat tubuh bendung
Reaksi pondasi : gaya tekan ke atas terhadap
bendung dari reaksi pondasi
5. Bendung Gerak
Bendung gerak terdiri dari pintu-pintu air, faktor penting
yang perlu dipertimbangkan adalah beban yang bekerja, alat
pengangkat (mesin atau manusia), sekat kedap air, dan
bahan bangunan. Beban adalah tekanan air horizontal
bekerja pada plat pintu dan diteruskan ke sponning. Alat
pengangkat berupa pintu kecil dan ringan pakai setang
dengan cara manual.

Bahan bangunan untuk pintu air ini adalah baja atau dapat
pula gabungan kayu dan kerangka baja, atau pelat dan
kerangka baja. Pintu pengambilan biasanya dari kayu, kalau
kayu mahal bisa diganti baja. Kalau pintu terlalu tinggi, maka
operasional pintunya sulit. Sebaiknya digunakan pintu radial.
Bangunan Pengambilan (intake)
Berfungsi untuk mengelakkan air
sungai/sumber air lainnya agar masuk ke
saluran irigasi.
Diletakkan dekat bendung dan pada
tikungan luar sebelah daerah irigasi yang
akan dialiri, samping kiri atau kanan
bendung atau keduanya (kiri dan kanan)
jika suatu irigasi mempunyai dua daerah
irigasi.
Rumus hidrolis bangunan pengambilan

Q .b.a. 2.g.z
dimana :
= koefisien pengaliran (nilainya tergantung harga dan
bentuk pemasukan bulat atau bersudut)
b = lebar intake (lebar bersih pintu intake)
a = tinggi bukaan pintu
g = percepatan gravitasi
z = beda tinggi muka air dihulu dan hilir intake
Bangunan Pembilas

Adalah tempat mengendapkan dan


membuang/menguras sedimen kasar yang
berada didepan pintu bangunan pengambilan
(intake). Penguras/pembilasan dilakukan secara
priodik atau setelah banjir dengan cara
membuka pintu pembilas.
Definisi
Bendung merupakan salah satu bangunan air
yang ditujukan untuk menaikkan elevasi muka
air sungai agar dapat dialirkan ketempat lain

Nama Lain
- Weir
- Diversion Structure
Fungsi
Mengambil sebagian air sungai dan selanjutnya
dialirkan ketempat lain
4
Definisi
Bangunan pembawa merupakan bangunan air
yang ditujukan untuk mengangkut air dari
bendung ke tempat lain yang lebih rendah.

Nama Lain
Bangunan pengangkutan saluran primer,
saluran sekunder, saluran tersier, saluran
kuarter)
Fungsi
Mengalirkan air dari bendung yang selanjutnya
dialirkan ketempat lain
5
Definisi
Bangunan bagi merupakan bangunan air yang
ditujukan untuk membagi sejumlah air dari suatu
saluran yang lebih tinggi ordonya ke saluran yang
lebih rendah tingkatannya atau ke daerah layanan

Nama Lain
(Tidak ada)

Fungsi
(Cukup jelas)

6
Bangunan Ukur
Pintu Romyin
Parshall Flume
Pintu geser (peluapan atas, peluapan bawah, dll)

Bangunan Persilangan
Jembatan, gorong-gorong, talang (viaduct),
syphon

Bangunan Terjunan
Drop structure
7
SKEMA UMUM PENGAMBILAN
AIR DARI SUNGAI

Sungai

Saluran Penangkap Pasir


Bangunan Sadap
atau Bendung

Pintu Penguras

Saluran Pengambilan

34
BAGIAN-BAGIAN BANGUNAN
SADAP (BENDUNG)

Ambang Pengambilan

Bendung Pintu Pengambilan

Pintu Pembilas

35
AMBANG PENGAMBILAN

Persyaratan Umum (Lokasi dan Dimensi)


1. Lokasi dipilih pada bagian sungai yang tidak mudah
terjadi sedimentasi, biasanya di tikungan luar.
2. Dimensi dirancang sedemikian hingga kecepqtan aliran
di dekat ambang tidak terlalu cepat sehingga terlalu
banyak sedimen yang masuk, namun juga tidak terlalu
lambat sehingga menyebabkan sedimentasi yang
berlebihan di depan ambang pengambilan.

Persyaratan Kecepatan Aliran di Atas Ambang


Berdasar pada persyaratan umum, kecepatan aliran
di atas ambang dirancang sebesar 0,80 m/detik
36
PINTU PENGAMBILAN

Persyaratan Umum (Bentuk dan Dimensi)


1. Bentuk pintu harus dirancang sedemikian hingga
ukuran lebar tidak lebih besar dari ukuran tinggi.
2. Dimensi pintu dirancang sedemikan hingga kecepqtan
aliran di daerah pintu tidak terlalu cepat sehingga
merusak pintu, namun juga tidak terlalu lambat
sehingga menyebabkan sedimentasi yang berlebihan
di sekitar daerah pintu.

Persyaratan Kecepatan Aliran di Sekitar Pintu


Berdasar pada persyartan umum, kecepatan aliran
di sekitar pintu dirancang antara 0,90 1,00
m/detik
PINTU PEMBILAS

Persyaratan Umum (Bentuk dan Dimensi)


1. Bentuk pintu harus dirancang sedemikian hingga
ukuran lebar tidak lebih besar dari ukuran tinggi.
2. Dimensi pintu dirancang sedemikan hingga seluruh
debit pengambilan dapat digunakan untuk
menggelontor atau membilas sedimen di depan pintu
pembilas.

Persyaratan Kecepatan Aliran di Sekitar Pintu


Berdasar pada persyaratan umum, kecepatan aliran
di sekitar pintu dirancang sekurang-kurangnya
sebesar 1,20 m/detik
3. Perencanaan Mercu
BENDUNG

Persyaratan Umum (Elevasi dan Bentuk Mercu)


1. Elevasi mercu bendung harus dirancang
sedemikian untuk tujuan membelokkan
sejumlah air ketempat lain yang lebih
rendah dengan memperhatikan berbagai
kehilangan tinggi.
2. Bentuk mercu harus dirancang sedemikian
hingga bendung dapat berfungsi sebagai
peluap, dimana pada kondisi banjir rencana
mampu melewatkan seluruh debit tersebut
kearah hilir dengan aman, tanpa
menimbulkan luapan di sebelah hulu bendung.
39
Mercu Ogee
Tirai luapan bawah dari bendung ambang tajam aerasi.
Persamaan untuk merencanakan mercu Ogee bagian hilir :
n
Y 1 X

hd K hd

dengan
hd = tinggi energi rencana diatas mercu
Y = koordinat permukaan hilir
K & n = parameter yang nilainya tergantung harga
kecepatan dan kemiringan permukaan belakang
Kemiringan permukaan hilir K n
Vertikal 2,000 1,850
3:1 1,936 1,836
3:2 1,939 1,810
1:1 1,873 1,776
Mercu Bulat
Mempunyai koefisien debit lebih tinggi (44%)
dibandingkan dengan mercu ambang lebar atau
ogee karena selama terjadi banjir mercu ini
mampu mengurangi tinggi muka air hulu, lengkung
streamline dan tekanan negatif pada mercu (H1/r).

Q Cd
1,5
2
3
2
3 g .b.H 1
PERSYARATAN HIDRAULIKA
BENDUNG

Persyaratan Bentuk R1 = H
R2 = 2 x H
H

900 R1
450
R1 R2

40
PERSYARATAN HIDRAULIKA
BENDUNG

Peluapan menurut Rumus Bunchu Q mbd gd

Q = debit banjir rancangan


(m3/detik)
= koefisien peluapan = 1,33
h b = lebar bendung ()
g = percepatan (m/detik2)
= tinggi air di atas ambang ()
h = 1,5 ()

41
PERSYARATAN HIDRAULIKA
BENDUNG Elevasi muka tanah di
sekitarnya atau tanggul
Peluapan menurut Rumus Bunchu

Fb
Fb = Free board
h = Tinggi jagaan ()
= Minimum 1,00

Elevasi muka
air banjir di
hulu bendung

42
PERSYARATAN HIDRAULIKA
AMBANG PENGAMBILAN

A
Denah ambang
pengambilan

B
h

Potongan A-B
A B
43
PERSYARATAN HIDRAULIKA
AMBANG PENGAMBILAN

Kehilangan tinggi di ambang pengambilan

v2 h = kehilangan tinggi ()
h v = kecepatan aliran (m/detik)
2g g = percepatan (m/detik2)

Untuk kecepatan aliran di


atas ambang sebesar 0,80
m/detik kehilangan tinggi
adalah sebesar 0,03
44
PERSYARATAN HIDRAULIKA
PINTU PENGAMBILAN
A
Pilar
Denah pintu
pengambilan
Pintu air

B Kecepatan aliran di
Lantai pelayanan
sekitar pintu = 1,0
m/detik, kehilangan
tinggi 0,05
h
Potongan A-B
A B 45
JENIS BENDUNG TETAP

Bendung tanpa lantai rendah

1. Arus air jatuh pada ruang


penerjunan, dengan
energi yang cukup besar
1 sehingga dapat
menggerus tanah di
2 sebelah hilir bendung.
3
2. Diperbaiki secara
bertahap sehinga
diperoleh kondisi yang
paling stab
46
JENIS BENDUNG TETAP

Bendung dengan lantai rendah


1. Arus air jatuh pada ruang
penerjunan, dengan energi
yang cukup besar sehingga
dapat merusak lantai bawah.

2. Energi air yang jatuh harus


dapat dipatahkan, oleh kolam
dengan kedalaman minimum
yang sesuai (sesuai dengan
debit banjir rencana).
3. Perlu didukung dengan uji
model hidraulik. 47
PARAMETER/BAGIAN BENDUNG
Elevasi muka tanah asli di sekitar
Elevasi muka banjir
lokasi bendung atau atau tanggul
di hulu bendung

Elevasi mercu bendung

Elevasi muka banjir


di hilir bendung

Elevasi dasar
sungai di hulu Elevasi lantai Elevasi dasar
bendung hilir bendung sungai di hilir
bendung
48
DIMENSI HIDRAULIK
BENDUNG H hk
D H 1,1 Z
Desain hidraulik menurut
L D
Vlughter-Sitompul (empiris)
k H
a0,2H
h Z
V2
Z k
2g
D
b1 2a
b2 a
b5 ds
b3
b4
L
49
(Contoh)
Ketentuan

Lebar sungai () 19
Kemiringan memanjang 0.0009
Koefisien Manning 0.036
Elevasi dasar sungai di lokasi bendung () 62
Elevasi sawah () 58
Kehilangan tinggi dari sawah () 7.5
Debit banjir (m3/detik) 70.00
Elevasi dasar sungai di sebelah hilir lokasi
bendung () 60.00
Elevasi muka tanah di sekitar lokasi
bendung () 69.50
HITUNG DAN GAMBARKAN PARAMETER
HIDRAULIK BENDUNG
50
Ketentuan (lanjutan)
Debit untuk pemenuhan kebutuhan irigasi
dan non-irigasi (m3/detik) 3.07
Tinggi ambang pengambilan dari dasar
sungai () 2.00
Lebar pilar di pintu pengambilan (apabila
diperlukan, ) 0.80
Lebar pilar di pintu pembilas () 2.00
Kecepatan pembilasan (m/detik) 1.50
Kecepatan di ambang pengambilan
(m/detik) 0.80
Kecepatan di pintu pengambilan (m/detik) 1.00
Tinggi jagaan () 1.00

BERIKAN ANALISIS HIDRAULIK DAN


PENGAMBARANNYA !!!!!! 51
Prosedur analisis hidraulika bendung dan
bagian-bagiannya

1. Pintu Pengambilan
Untuk menetapkan elevasi muka air dan
dimensi pintu saluran pengambilan
2. Ambang Pengambilan
Untuk menetapkan dimensi ambang
pengambilan

3. Pintu Pembilas
Untuk menetapkan dimensi pintu pembilas
4. Bendung
Untuk menetapkan dimensi bendung

52
Pintu Pengambilan
Hasil Tinggi ambang () 2.00
Elevasi dasar saluran () 64.00
Analisis
Elevasi muka air di dekat sebelah hilir 65.50
Tinggi air di dekat sebelah hilir pintu 1.5
Lebar pintu air pengambilan yang 2.50
Lebar saluran pada bagian pintu air () 3.30
Elevasi muka air di dekat sebelah hilir 65.55

Ambang Pengambilan
Lebar ambang pengambilan - asumsi 4.67
Tinggi air di ambang pengambilan () 1.13
Elevasi dasar ambang pengambilan () 64.42

Pintu Pembilas
Elevasi dasar pintu pembilas () 62.00
Elevasi muka air sungai normal () 65.58
Kecepatan pembilasan (m/detik) 1.50
Lebar pintu pembilas () 0.7053
Analisis hidraulik pada pintu pengambilan,
pintu pembilas, dan ambang pengambilan

+68.11

+65,58 0,03 0,05


+65,50

+64,42 1,50
+64.00

54
Analisis hidraulik pada pintu pengambilan,
pintu pembilas, dan ambang pengambilan

Ambang pengambilan

b2

450

55
Analisis hidraulik pada pintu pengambilan,
pintu pembilas, dan ambang pengambilan

Lebar sungai

Pintu pembilas

Lebar pintu pembilas

Lebar bendung bersih


450

Badan bendung Lebar pilar

56
Bendung
Hasil Koefisien peluapan 1.33
Lebar pilar bendung () 2.00
Analisis Lebar efektif bendung () 16.30
Elevasi mercu bendung () 65.58
Tinggi air di atas mercu () 1.02
h () 1.53
k () 0.10
H () 1.63
Kedalaman air di hilir bendung () 2.55
Luas tampang di sungai hilir (m2) 48.45
V (m/detik) 1.27
Elevasi muka air hilir bendung () 62.55
Elevasi muka air hulu bendung () 67.11
Z () 4.56
D () 6.65
L () 6.65
a () 0.20
2a () 0.39
Elevasi pilar, tembok tepi, dll () 68.11
(Tidak perlu tanggul) 57
Penggambaran Hasil Analisis
(tampang memanjang bendung)

k=O,10 +68,11m
+67,11m
h=1,53m +65,58m
Z=4,56m

D=6,65m +62,55m

b1 2a=0,39m
b2 a=0,20m
b5 ds
b3
b4
L=6,65m

58
Analisis hidraulik pada pintu pengambilan,
pintu pembilas, dan ambang pengambilan

Setiap perubahan aliran akan mengalami


kontraksi karena adanya penyempitan,
sehingga terdapat koefisien-koefisien debit.

- Melalui pintu pengambilan 0,90


- Melalui ambang pengambilan 0,80
- Melalui pintu pembilas 0,90

59
Penggambaran Akhir (Denah)

19,00
B
Elevasi muka tanah asli +69,50
(Tidak perlu tanggul)
Elevasi tembok
tepi, pilar, dll 0,80
+68,11 4,67
3,30m
1,25

0,70
16,30m A
2,00
B
60
Penggambaran Akhir (Potongan A - A)

2,00

+68,11m

+65,58m +65,55m +65,50m


+64,42m
+64,00m

+62,00m
0,70m

61
Pola Aliran Masuk dan Keluar di Sekitar Bendung

+ 10,00
FB Free Board >=2,00m
= 600 l/detik

+ 7,50
CBH
h1

a Bottom Outlet0,00 h2
+

Qbottom outlet = Ba 2 g h1 h2 = ??

Qpelimpah = CBH (3 / 2) C = ??
62
8,60

8,40

8,20

8,00

7,80 Bottom Outlet


Elevasimukaairwaduk(m) Spillw ay
7,60

7,40
0 100 200 300 400 500
Debit ( 3/detik)

Kapasitas hidraulik bangunan pelimpah dan bottom


outlet

63
800 10,00
Aliran masuk
700 Aliran keluar melalui pelimpah 9,50
600 Elevasi muka air 9,00
Elevasi(m)
500 8,50
400 8,00

Debit(m3/detik)
300 7,50 Penelusuran banjir
200 7,00 melalui pelimpah pada
100 6,50 Q100th
0 6,00
0 10 20 30 40
Jam ke

800 10,00
Aliran masuk
700 Aliran keluar melalui pelimpah 9,50
Aliran keluar melalui bottom outlet
600 Elevasi muka air 9,00
Elevasi(m)
500 8,50

400 8,00
Debit(m3/detik)
300 7,50

200 7,00
Penelusuran banjir melalui
100 6,50 pelimpah pada QPMF
0 6,00
0 10 20 30 40
Jam ke
64
800 10,00
Aliran masuk
700 Aliran keluar melalui pelimpah 9,50
Aliran keluar melalui bottom outlet - 3 pintu
600 Elevasi muka air 9,00
Elevasi(m)
500 8,50

400 8,00
Debit(m3/detik)
300 7,50
Penelusuran banjir melalui
200 7,00 pelimpah dan bottom outlet
100 6,50
3 pintu pada QPMF
0 6,00
0 10 20 30 40
Jam ke

800 10,00
Aliran masuk
700 Aliran keluar melalui pelimpah 9,50
Aliran keluar melalui bottom outlet - 5 pintu
600 Elevasi muka air 9,00
Elevasi(m)
500 8,50

400 8,00
Debit(m3/detik)
300 7,50
Penelusuran banjir melalui
200 7,00
100 6,50
pelimpah dan bottom outlet
0 6,00
5 pintu pada QPMF
0 10 20 30 40
Jam ke 65
HASIL UJI MODEL FISIK

Grafik Hubungan Elevasi Muka Air dan Debit


10,000

9,000

8,000

7,000
C = 1,8609
6,000
Elevasi(m)
5,000
= 0,427
4,000

3,000

2,000

1,000

0,000
100 200 300 400 500 600 700 800
Level Air Hulu (BO ditutup) 7,964 8,396 8,758 9,630
Level Air Hulu (BO dibuka) 8,542 8,700 8,850 9,147 9,453
Level Air Hilir (BO ditutup) 3,007 3,238 3,346 2,193
Level Air Hilir (BO dibuka) 3,200 3,305 2,407 2,857 3,180

Kolam Waduk Debit (m3/detik)

66

Anda mungkin juga menyukai