Anda di halaman 1dari 32

Mengapa pasien mengalami nyeri dada sebelah kiri seperti

tertekan yang dijalarkan ke epigastrium dan disertai sesak nafas?

ATEROSCLEROSIS (penyempitan lumen) plak menjadi


rapuh plak lepas obstruksi pada aliran PD coronaria
trombus aliran oksigen tak lancar supplay oksigen
tidak sesuai dg kebutuhan otot jantung otot jantung
iskemi iskemik otot membebaskan substansi asam
(asam laktat, atau produk2 penyebab nyeri histamin,
kinin, atau enzim preteolitik seluler, yang tidak cepat
dibawa pergi oleh darah yang mengalir lambat)
Konsentrasi yang tinggi dari produk yang abnormal ini
kemudian merangsang ujung2 nyeri di otot jantung
Mengapa didapatkan KU lemah, apatis, tekanan darah 110/50
mmHg, nadi: 115/menit, RR 28/ menit, spO2 97%?

Sel endotel mensisntesis 3 faktor yg berbeda:


NO , prostasiklin dan endotelium drived
hyperpolarisation factor vasodilator
Tubuh mengkompensasi dengan dua cara
yaitu,meningkatkan Frekuensi napas untuk
mempertahankan perfusi oksigen
Meningkatkan frekuensi nadi
mempertahankan suplai darah ke jaringan
yang membawa O2
Apa makna yang mungkin terjadi apabila terdapat ST
elevasi di lead II, III, avF, lead I, avL, V5 dan V6?
Apa saja macam-macam EKG patologis
pada jantung
Cardiac arrest
dalam pemantauan EKG

Pulseless Electrical Activity


ASYSTOLE

Ventricle Fibrillation

Pulseless Ventricle Tachycardia


Mengapa dokter memberikan oksigenasi 3L dan
aspirin 80mg sublingual?
Aspirin (NSAID) anti-inflamasi, analgesik, dan antipiretik, serta dapat
menghambat agregasi trombosit.
Penghambatan aktivitas COX-1 (metabolisme enzim utama dari asam
arakidonat)
Indikasi pada pasien SKA
Aspirin dapat mengurangi kematian jantung dan
mengurangi infark fatal maupun non fatal dari 51% sampai
72% pada pasien angina tak stabil. Oleh karena itu aspirin
di anjurkan untuk di berikan seumur hidup, dengan dosis
awal 160 mg/hari dan dosis selanjutnya 80 sampai325 mg
/hari (Trisnohadi, 2006).
Aspirin tatalaksana dasar pasien yang di curigai STEMI dan
efektif pada spektrum sindrome koroner akut. Bukkal
dengan dosis 160-325 mg di ruang emergensi. Selanjutnya
aspirin di berikan oral dengan dosis 75-162 mg (Alwi, 2006).
Aspirin di rekomendasikan pada semua pasien NSTEMI
tanpa kontraindikasi dengan dosis awal 160-325mg (non-
enteric) dan dengan dosis pemeliharaan 75-100 mg jangka
panjang (Alwi, 2006).
Tujuan sublingual efek yang ditimbulkan bisa lebih
cepat aksi kerja obat lebih cepat (setelah hancur
dibawah lidah maka obat segera mengalami absorbsi
ke dalam pembuluh darah).
Tujuannya memperoleh efek local dan sistemik,
memperoleh aksi kerja obat yang lebih cepat
dibandingkan secara oral dan menghindari kerusakan
obat oleh hepar.
Bagaimana etiologi dan faktor resiko
pada kasus di skenario?
Penyebab paling sering dari henti jantung
adalah adanya gangguan fungsi dan anatomi
dari organ jantung namun beberapa kondisi
non-cardias: hypoxemia, gangguan
keseimbangan asam-basa, gangguan kalium,
calcium, danmagnesium, hipovolemia,
adverse drug effects, pericardial tamponade,
tension pneumothorax,pulmonary embolus,
hypotermia, infark miokard.
1. Infark miokard akut
Karena fibrilasi ventrikel, cardiac standstill, aritmia lain, renjatan
dan edema paru.
2. Emboli paru
Karena penyumbatan aliran darah paru
3. Aneurisma disekans
Karena kehilangan darah intravaskuler.
4. Hipoksia, asidosis
Karena gagal jantung/ kegagalan paru berat, tenggelam,
aspirasi, penyumbatan trakea, pneumothoraks, kelebihan dosis
obat, kelainan susunan syaraf pusat.
5. Gagal ginjal
Karena hiperkalemia
Bagaimana cara melakukan RCP sesuai
AHA 2015?
Bagaimana tanda-tanda ROSC?
Apa diagnosis dan diagnosis banding
pada kasus di skenario?
Bagaimana penatalaksanaan pada
kasus di skenario?
Bagaimana komplikasi pada kasus di
skenario?
MENGAPA PASIEN dirawat di ICU?

KRITERIA MASUK:
Gol pasien prioritas 1: perlu terapi intensif. Pasien kritis, perlu terapi
intensif spt bantuan ventilasi, alat penunjang organ, infus obat
vasoaktif/inotropik, dan obat lain scr continue dan tertitrasi
Golongan pasien prioritas 2: pemantauan canggih di ICU, beresiko
jika tidak terapi intensif segera seperti pemantauan intensif
menggunakan pulmonari arterial catheter. Gol 2 tidak mempunyai
batas karena kondisi medik senantiasa berubah
Gol pasien prioritas 3: paien kritis, tidak stabil status kesehatan
Kemungkinan sembuh dg terapi di ICU sangat kecil, ex: metastatik
disertai infeksi. Gol ini hanya untuk mengatasi kegawatan akut saja
Kriteria keluar:
Kondisi pasien membaik
Terapi atau pemantauan tidak bermanfaat
Bagaimana panatalaksanaan di IGD?
Apa saja obat2an emergency ?
Adrenalin :
Dosis 1 mg i.v. diberikan/diulang setiap 3-5 menit, bila tak
berhasil dapatdiberikan intratracheal
Tujuan untuk merangsang reseptor adrenergik dan
meningkatkan aliran darah ke otak dan jantung
`Indikasi : pada asystole, fibrilasi ventrikel, dan PEA
(Pulseless Electrical Activity)
Lidocaine (lignocaine, xylocaine) :
Dosis 1-1,5 mg/kg BB, bolus, i.v., dapat diulang dalam 3-5
menit sampai dosis total 3 mg/kg BB
Tujuan untuk mengatasi gangguan irama antara lain VF/VT,
PVC yang multiple, multifocal, salvo R on T
Epinefrin:
1 mg IV/IO (intra trakeal) tiap 3-5 menit (Adult)
0,1 mg/kgBB IV (Pediatrik)

Atropine :
1 mg IV tiap 3-5 menit (Adult)
0,2 mg/kgBB IV (Pediatrik)

Amiodarone :
300 mg IV/IO, can be followed by one dose of 150 mg (Adult)
5 mg/kg BB IV/IO, repeat up to 15 mg/kg. Maximun dose 300 mg m(Pediatrik)

Lidokain:
1-1,5 mg/kg IV. If VF or VT pulseless persist, additonal dose 0.5-0.75 mg/kg IV tiap 5-10 menit,
dosis maksimum 3 mg/kg (Adult)
1 mg/kg bolus (IV/IO) Pediatrik. Dosis maksimum 100 mg. Infusion 20- 50 g/kg/menit.

Anda mungkin juga menyukai