Anda di halaman 1dari 15

DANAU

RAWAPENING
Falah Farikhatin
15/386943/PBI/1342
Terbentuknya Danau Rawapening
Terbentuk dengan proses semi alami kombinasi proses natural dengan
rekayasa teknik dam pada akhir Pleistosen
Pembendungan Sungai Tuntang karena proses geologis
1912 1916 disempurnakan oleh Belanda dengan membangun dam
1936 diperluas hingga mencapai 2.667hektar
Letak Geografis
Danau Rawapening berada di antara wilayah Kecamatan Banyubiru,
Ambarawa, Bawen, dan Tuntang
Danau Rawapening terletak pada 704 LS 7030 LS dan 11002446 BT
11004906 BT
berada pada ketinggian antara 455 465 meter dpl
dikelilingi oleh tiga gunung yaitu Gunung Merbabu, Telomoyo dan Ungaran
Hidrologi
Kapasitas tampungan air maksimum 65 juta m3 pada elevasi 463,9 m
Kapasitas air minum 25 juta m3 pada elevasi 462,05 m
Luas genangan 1.650-2.770 Ha
Air Danau Rawapening berasal dari curah hujan, air tanah dan air permukaan yang
berasal dari 16 aliran sungai sebagai inlet yang termasuk dalam 9 sub-sub DAS
Air Danau Rawapening keeluar melalui 1 outlet yaitu Sungai Tuntang
Penambahan air membawa material-material dari daerah hulu yang diendapkan di
danau dan memberi sumbangan endapan cukup besar sehingga dapat merubah tipe
danau, dari tipe mangkok menjadi tipe piring karena proses pendangkalan
9 sub DAS yang menjadi inlet Danau Rawapening:
1. Sungai Galeh
2. Sungai Panjang
3. Sungai Kedungringin
4. Sungai Ringis
5. Sungai Sraten
6. Sungai Parat
7. Sungai Legi
8. Sungai Torong dan
9. Sungai Rengas
Pemanfaatan Danau Rawapening
Sumber irigasi
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
Sumber perekonomian masyarakat sekitar sebagai nelayan, pencari enceng gondok,
petani pasang surut, jasa transportasi perahu, dan pencari bahan dasar pupuk
Berdasarkan pemanfaatannya, dibagi menjadi 3 zona:
1. zona suaka
2. zona penangkapan ikan
3. zona budidaya ikan
BUDIDAYA IKAN
Jenis Ikan
Jenis ikan tangkap nila hitam, mujair, udang tawar, wader ijo, udang-
udangan, gabus, sepat siam, betutu, lele
Ikan yang dibudidayakan di karamba tancap (KT) dan karamba jaring apung
(KJA) ikan mas, tawes, nila, lele, patin, bawal, koan dan gurame
Tataguna Lahan
NO Jenis Lahan Persentase

1 Rawa 32,7%

2 Lahan basah/ sawah 24,43%

3 Tegalan 20,9%

4 Hutan 3.8 %
Permasalahan di Danau Rawapening
Blooming enceng gondok
Problem eceng gondok sudah tercatat sejak tahun 1931
1994 penutupan eceng gondok pada Danau Rawapening 18,45%, diimbangi oleh
Salvinia 15,38% dan Hydrilla 7,69%
2004-2005 penutupan eceng gondok menjadi 60-70%
2006 85,44% (1.080 Ha) danau tertutup eceng gondok.
Sedimentasi tinggi
Eutrofikasi
Nitrat 1,382,18 mg/L dan 1,32 2,12 mg/L (eutrofik);
Fosfat 0,0130,030 mg/L dan 0,0120,031 mg/L (mesotrofik)
Klorofil-a 4,67-7,22 mg/L dan 4,717,30 mg/L (mesotrofik).
Penyebab eutrofikasi:
1. pembusukan gulma air di rawa itu sendiri
2. tumpukan erosi dari daerah hulu
3. sisa pakan dan sisa metabolisme ikan budidaya
Sedimentasi

Distribusi sedimen musim penghujan 880 kg/hari dan musim kemarau rata-rata 270
kg/hari dengan laju rata-rata 778,9 ton/tahun
Daerah yanag memungkinkan terjadinya sedimentasi pada hilir Sub DAS Rawapeng
diantaranya adalah:
1. Sedimenasi sangat berat muara Sungai Tarung, S. Legi dan S. Parat
2. Sedimentasi Berat muara S. Galeh
3. Sedimentasi sedang muara S. Tonjong, S. Panjang, dan S. Kedungringin
4. Sedimentasi ringan muara S. Rengas dan S Ringis
Gerakan Penyelamatan Danau (GERMADAN)
Rawapening
Germadan Rawapening dikembangkan dengan 3 pendekatan yang harus saling
terintergasi, yaitu:
1. aplikasi sains dan teknologi untuk Remediasi Badan Danau dan DTA
2. pengembangan kelembagaan untuk peningkatan pengelolaan danau
3. peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan dan konservasi
danau
DAFTAR ACUAN
Soeprobowati. T. R., S. Mawati., A. Suwanto., T. N. Harahap., H. Manurung., Sakdullah., W.
C.Rustadi., S. R. Nasution., E. Prihastanti., L. K. Perawati., Dan Kasiyati. 2011. Gerakan
Penyelamatan Danau (Germadan) Danau Rawapening. Kementrian Lingkungan Hidup.
Jakarta.
Soeprobowati. T. R. 2012. Mitigasi Danau Eutrofik : Studi Kasus Danau Rawapening. Universitas
Diponegoro. Semarang
Suparjo. M. N. Kajian Potensi Kegiatan Sumberdaya Perikanan Rawapening Kabupaten
Semarang. Universitas Diponegoro. Semarang.
Zulfia. N., Dan Aisyah. 2013. Status Trofik Perairan Rawa Pening Ditinjau Dari Kandungan
Unsur Hara (No3 Dan Po4) Serta Klorofil-A. Bawal. 5 (3): 189-199.

Anda mungkin juga menyukai