Anda di halaman 1dari 16

Perpajakan

Internasional

PENDAHULUAN
Puspita Ningtyas 1501035002
Sherin Nisa Aji 1501035009
Ahastyra Dhea Takke 1501035025
Yurika Sihandayani 1501035000

Perpajakan Internasional
PENDAHULUAN
Pajak Internasional

Ruang lingkup dari aspek internasional dari perundang-undangan


perpajakan suatu negara adalah :

Pemajakan atas penghasilan yang diperoleh oleh subjek pajak dalam


negeri dari suatu negara atas penghasilan yang diperoleh dari luar
negeri (taxation of foreign income).
Pemajakan oleh suatu negara atas subjek pajak luar negeri yang
memperoleh penghasilan dinegara tersebut (taxation on non resident).
Penghasilan yang menjadi objek pemajakan dalam
konteks perpajakan internasional

Penghasilan yang Penghasilan yang


diperoleh dari transaksi diperoleh dari transaksi
lintas batas negara dari lintas batas negara dari
perdagangan barang dan perdagangan barang dan
pemberian jasa. pemberian jasa.

Penghasilan yang diperoleh


dari transaksi lintas batas Penghasilan yang diperoleh
negara dari suatu perusahaan dari investasi lintas batas
yang menjalankan kegiatan negara yang dilakukan oleh
usahanya dilebih dari satu individu atau sekelompok
negara (multinational individu.
company) .
Norma dasar sistem perpajakan
internasional

Single Tax Principle Benefit Principle


Single Tax Principle

Single Tax Principle, bahwa setiap wajib pajak hanya boleh dikenakan pajak sau kali
saja (single), tidak boleh dikenakan pajak berganda (Penghasilan seharusnya
dikenakan pajak sekali saja, tidak lebih dan tidak kurang)
Contoh:
Tuan Andi (seorang warga negara Amerika), mempunyai deposito di Indonesia.
Karena Tuan Andi adalah warga negara Amerika, maka sesuai asas manfaat, Tuan
Andi bisa dikenakan pajak di dua negara (karena lahir di Amerika, dan
menggunakan fasilitas di Indonesia).
Pajak dapat ditiadakan oleh salah satu negara yang mengikhlaskannya. Misalkan
Indonesia mengikhlaskan untuk tidak memajaki Tuan Andi.
Atau dapat dikurangi dengan kredit pajak. Dengan kata lain, pajak dari negara lain
tersebut dapat menjadi kredit pajak Tuan Andi (Sehingga Tuan Andi hanya
dikenakan pajak satu kali saja).
Benefit Principle

Bahwa karena warga negara memperoleh keuntungan (manfaat) dari


negara, maka negara diperbolehkan memungut pajak kepada warga
negaranya. Negara lah yang membangun fasilitas yang dapat
digunakan oleh masyarakat luas, negara lah yang memberikan
pelayanan publik kepada masyarakat. Untuk keperluan membiayai
pengeluaran negara tersebut, diperlukan sumber dana yang memadai.
Contoh: karena Wajib Pajak menggunakan Tanah dan Bangunan,
maka wajib membayar PBB.
Secara Yuridis
(Juridical Double Taxation)

Pemajakan
Berganda

Secara Ekonomis
(Economic Double Taxation)
Tujuan perjanjian penghindaran
pajak berganda:
1. Untuk meniadakan atau mengurangi pemajakan berganda (avoid double taxation)
2. Untuk mencegah penghindaran pajak dan penyeudupan pajak (avoid double non-
taxation)
Kedua tujuan dimaksudkan untuk mencapai tujuan-tujuan sebagai berikut:
1. Menjaga persaingan yang adil antara subjek pajak dalam negeri dan subjek pajak
luar negeri.
2. Meningkatkan daya saing dan pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan fiscal.
3. Membagi hak pemajakan anatara negara domisili dan negara sumber secara adil
atas pengyhasilan yang berasal dari transaksi lintas batas negara.
4. Menjamin adanya netralisasi dalam perpajakn internasional, baik yang bersifat
netralitas dalam pemajakan atas aliran modal yang masuk ke suatu negara
maupun netralitas dalam pemajakn atas aliran modal yang keluar dari suatu
negara.
Dua netralitas utama yang dituju dalam kebijakan pajak
internasional

Merupakan netralitas yang dimaksudkan


Capital agar suatu negara mengenakan beban
pajak yang sama terhadap subjek pajak
Export dalam negeri yang melakukan investasi di
negaranya sendiri (domestic investment)

Neutrality maupun ketika subjek pajak dalam negeri


tersebut melakukan investasi di negara
lain (foreign investment).

Merupakan netralitas yang dimaksudkan


Agar suatu negara mengenakan beban pajak
Capital yang sama atas penghasilan yang bersumber
di suatu negara tanpa membedakan negara
Import yang menerima penghasilan tersebut. Atau
dengan kata lain, dalam capital import
Neutrality neutrality, perlakuan pajak suatu negara
atas investasi yang masuk dari dalam
maupun luar negeri adalah sama.
Sebab-sebab Timbulnya Pajak Berganda

Residence- Characterization
Source-Source Residence-
Residence of Income
Conflict Source Conflict
Conflict Conflict
Source-Source Conflict

Source-Source Conflict dapat terjadi ketika masing-masing negara


merasa dirinya yg berhak menjadi negara sumber atas suatu jenis
penghasilan tertentu.
Dengan demikian, ketika masing-masing negara tersebut mengklaim
negaranya menjadi negara sumber penghasilan akan terjadi perpajakan
berganda.
Residence-Source Conflict

Residence-Source Conflict terjadi ketika penghasilan yg sama dikenakan


pajak 2 (dua) kali. Pertama, oleh negara dimana penghasian tersebut
bersumber (negara sumber). Kemudian oleh negara dimana subjek
pajak yg menerima penghasilan tersebut berdomisili.
Residence-Residence Conflict

Residence-Residence Conflict terjadi jika 2 (dua) atau lebih negara saling


melakukan klaim bahwa subjek pajak yg sama merupakan subjek pajak
dalam negeri dari dari negara mereka.
Characterization of Income Conflict

Characterization of Income Conflict terjadi jika salah satu


negara yg mengadakan perjanjian penghindaran pajak
berganda tidak setuju terhadap interprestasi yg diberikan
oleh negara partner-nya atas suatu definisi tertentu yg
tercantum dalam perjanjian penghindaran pajak berganda.

Anda mungkin juga menyukai