Anda di halaman 1dari 22

SKEMA INTERKONEKSI SE-JAWA

SISTEM TENAGA LISTRIK


1. Tegangan keluaran di pusat pembangkit 11 kV dinaikan melalui trafo
step up, menjadi 500 KV.
2. Tegangan 500 KV dialirkan melalui jaringan transmisi tegangan 500
kV.
3. Melalui trafo penurun tegangan di gardu induk, transmisi tegangan
500 kV diturunkan menjadi tegangan transmisi sekunder 150 kV
(belum bisa dipakai secara langsung oleh konsumen)
4. Tegangan 150 kV diturunkan lagi menjadi tegangan menengah (kurang
dari 20 kV) melalui trafo step down di gardu distribusi.
5. Tegangan 20 kV dapat digunakan pada industri besar
6. Tegangan distribusi primer 20 kV diturunkan menjadi tegangan
rendah 220 V melalui trafo step down, yang dialirkan melalui jaringan
distribusi sekunder
7. Tegangan 220 V untuk mensuplai tenaga listrik ke penerangan rumah
tangga, rumah sakit, dsb.
PEMBANGKITAN
Yaitu produksi tenaga listrik, dilakukan dalam
pusat-pusat tenaga listrik atau sentral dengan
menggunakan generator.
TRANSMISI
memindahkan tenaga listrik dari pusat-pusat
tenaga listrik secara besar-besaran ke tempat
tertentu yang dinamakan gardu induk.
JARINGAN LISTRIK
suatu kawat penghantar yang digunakan untuk
menyalurkan tenaga listrik ke konsumen.
- saluran udara tegangan tinggi (SUTT)
- sistem kabel tanah
INTERKONEKSI ANTAR SENTRAL
beberapa sentral dan beban hingga terjadi
interkoneksi. Sentral satu dapat memberi daya
listrik ke beban lain.
tipe sentral yang dihubung :
- PLTU, PLTA, PLTPB, PLTGU
- PLTD untuk beban puncak
TUJUAN INTERKONEKSI
- Biaya untuk memproduksi tiap satuan daya
listrik murah
- Keamanan perusahaan terjamin baik.
TUJUAN SISTEM INTERKONEKSI

Untuk menjadikan sistem kelistrikan di seluruh Jawa


dan Bali terdapat sistem kelistrikan tunggal dan
terpadu (integrated power system) dengan transmisi
bertegangan ekstra tinggi 500 kV sebagai jaringan
utamanya.
PPB ( PUSAT PENGATUR BEBAN )
UPB ( UNIT PENGATUR BEBAN )

1. Mengendalikan dan pengaturan beban pada


sistem interkoneksi se Jawa ( java control
center )
2. JCC dibantu 4 unit pengatur beban daerah
sebagai pengatur beban wilayah.
(are control center)
DASAR ELEKTROMAGNETIK
Konversi energi baik dari energi listrik menjadi energi mekanik ( motor ) maupun
sebaliknya dari energi mekanik menjadi energi listrik ( generator ) berlangsung melalui
medium medan magnet.
Fungsi medan magnet :
Berfungsi sebagai tempat penyimpan energi juga sebagai medium untuk
mengkopel proses perubahan energi.

Hukum kekekalan energi :


proses konversi energi elektromagnetik dapat dinyatakan :
KUAT MEDAN MAGNET
o Adalah mengukur kecenderungan muatan yang bergerak untuk menghasilkan
kerapatan fluksi.
o Medan magnet dapat diperoleh :
- magnet permanen, yaitu bahan yang dibuat menjadi magnet.
- elektromagnet, yaitu gulungan kawat yang dialiri arus listrik.
bahwa di sekitar penghantar yang dialiri arus listrik selalu terdapat medan magnet.
o Arah medan magnet dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan, yaitu :

bila suatu penghantar digenggam


dengan tangan kanan dan ibu jari
menunjuk searah arus listrik , maka
arah medan magnet di sekitar
penghantar itu ditunjukan oleh
jari-jari lainnya
o Untuk mendapatkan medan magnet yang lebih besar dengan membuatnya
sebagai elektromagnet yang terbentuk dari lilitan kawat penghantar.
o Besarnya kuat medan ( H )

N i N : jumlah lilitan
H i : arus yang mengalir ( A )
l l : pandang penghantar

Arus medan magnet :


bila lilitan tersebut digenggam
dengan tangan kanan, jari-jari
menunjuk arah arus listrik yang
melalui lilitan, ibu jari menunjuk fluksi
magnet
PRINSIP GENERATOR
o Percobaan yang menunjukan hubungan antara medan magnet, gaya gerak listrik
( GGL ) yang ditimbulkan pada suatu penghantar yaitu bila penghantar tersebut
bergerak pada medan magnet atau medan magnet yang bergerak pada penghantar
yang tetap.

o Bertambahnya penyimpangan jarum galvano meter sebanding dengan gerakan


batang magnet terhadap kumparan.
o Batang magnet digerakan keluar dari kumparan maka arah jarum galvanometer
berlawanan dengan ketika dimasukkan.
o Jika yang dimasukkan adalah kutub utara akan memberikan penunjukan jarum
yang berlawanan ( dengan kutub selatan )
o Medan magnet lebih kuat , jarum galvanometer memberikan penyimpangan lebih
kuat.
o Kumparan lebih banyak , penunjukkan galvanometer akan lebih besar.
Kesimpulan :

besarnya penyimpangan yang ditunjukkan oleh jarum


galvanometer adalah sama dengan besarnya gaya gerak listrik yang
dibangkitkannya dan besarnya tergantung dari :
-Besarnya kerapatan medan magnet
-Kecepatan
-Arah dari gerakan magnetnya

GAYA GERAK LISTRIK

o Apabila sebuah konduktor digerakkan tegak lurus sejauh ds memotong suatu medan
magnet dengan kerapatan fluks B, maka perubahan fluks pada konduktor dengan
panjang l , ialah :

d B ds
o Dari hukum faraday diketahui gaya gerak listrik ( ggl ) :

d
e
dt
o Maka :
B ds ds
e v( kecepatan )
dt dt
Jadi :
e Bl v
e : ggl yang dibangkitkan ( volt )
B : kerapatan fluksi ( T )
v : kecepatan relatif antara penghantar dan medan magnet ( m/s )
l : panjang penghantar ( m )
o Arah ggl ditentukan dengan aturan tangan kanan.

o Persamaan e B l v dapat diartikan bahwa dalam medium medan magnet


diberikan energi mekanik ( untuk menghasilkan kecepatan v ), maka akan
dibangkitkan energi listrik ( e ) dan ini merupakan prinsip dasar sebuah generator.
PRINSIP MOTOR
o Percobaan dari prinsip motor :
arus dialirkan melalui penghantar yang terletak di dalam medan magnet,
sehingga pada penghantar tersebut akan timbul gaya.

o Gejala yang terjadi :


- gaya yang ditimbulkan sebanding dengan arusnya
- arah dari gaya yang ditimbulkan adalah tegak lurus terhadap fluksinya.
- jika kerapatan fluksinya bertambah yaitu dengan meletakan kutub
magnet sedekat mungkin.
- jika arus yang mengalir di balik arahnya, gaya yang ditimbulkannya juga
berbalik arah.
o Arus yang diberikan kepada penghantar akan menghasilkan tenaga mekanik
sebesar :
F B I l
o Di mana :
F : gaya mekanik ( newton )
B : kerapatan fluksi ( tesla )
l : panjang penghantar ( m )
I : arus ( A )

o Arah gaya ini ditentukan oleh aturan tangan kiri, ditunjukkan masing-masing arah
dari F , B , dan I :

Persamaan F B I l prinsip sebuah motor di mana terjadi proses


perubahan tenaga listrik ( I ) menjadi energi mekanik ( F ).
PRINSIP KERJA TRAFO

o Tegangan AC pada belitan primer menimbulkan arus primer I1 atau I0 arus ini
membangkitkan fluks bolak-balik pada teras, fluk bolak-balik ini menimbulkan
tegangan induksi pada belitan sekunder ( -e2 ) dan juga pada belitan primer ( -e1).

o Perbandingan transformasi :
e1 N1
Q
e2 N 2
TRANSFORMATOR
Transformator adalah suatu alat yang dapat memindahkan dan mengubah
energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain melalui
suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnet.

PENGGUNAAN TRAFO
- Dalam sistem tenaga listrik
misal kebutuhan akan tegangan tinggi dalam pengiriman daya listrik jarak jauh.
( tegangan sesuai, ekonomis )

-Bidang elektronika
* gandengan impedansi antara sumber dan beban.
* untuk memisahkan satu rangkaian dengan rangkaian yang lain.
* untuk menghambat arus searah sambil tetap melakukan arus bolak-balik
antar rangkaian.

BERDASARKAN FREKUENSI
- Frekuensi daya : 50 60 c/s
- Frekuensi pendengaran : 50 c/s 20 kc/s
- Frekuensi radio : > 30 kc/s
o DALAM BIDANG TENAGA LISTRIK
- trafo tenaga ( power transformator )
untuk merubah besarnya tegangan dan arus dengan disertai penyaluran tenaga.
- trafo distribusi
untuk mengubah energi listrik yang akan disalurkan ke konsumen.
- Trafo pengukuran
untuk merubah besarnya teg / arus untuk maksud pengukuran / pengaman.

o KAPASITAS ( KEKUATAN ) TRAFO


50 kva ; 100 kva ; 1000 kva ; 2000 kva ; 4000 kva ; 16000 kva ; sampai 100.000 kva.
berarti kapasitas tertentu suatu trafo tidak dapat menyalurkan tenaga yang > dari
kapasitas tersebut.

o KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN TRAFO


1. Dapat memperkecil kerugian tenaga ( pada penyaluran tenaga listrik jarak jauh)
2. dapat menurunkan tegangan listrik ( dipakai untuk : motor, lampu, dsb )
RUGI DAN EFISIENSI TRANSFORMATOR

o Rugi tembaga
Jika trafo dibebani selalu ada kerugian. Rugi tembaga , karena adanya arus yang
mengalir dalam rangkaian trafo.
o Rugi besi
- rugi histeris ( Ph )
yang disebabkan fluks bolak-balik.
- rugi arus pusar ( eddy current )
yang diakibatkan adanya arus pusar pada inti besi.
KEUNTUNGAN PENGGUNAAN TRAFO

Dengan menggunakan trafo maka tegangan pada transmission lines dapat


dinaikan, yang berarti dengan tenaga yang disalurkan sama, arus dapat diperkecil,
sehingga :

Kawat diperkecil ( murah )


Kerugian tegangan yang berarti kerugian tenaga dapat diperkecil.

Catatan :
- Trafo penaik tegangan bila ggl induksi sekunder > dari ggl induksi primer
- Trafo penurun tegangan sebaliknya.
EFISIENSI

Jika trafo dihubungkan dengan jala-jala, maka akan menimbulkan rugi-rugi yang
menentukan besar kecilnya efisiensi ( rendemen ) dari trafo.

Efisiensi suatu trafo berbeban pada faktor daya ( cos Q ) tertentu :

dayamasuk

dayakeluar
Atau lebih baik dengan menentukan rugi-rugi :

dayakeluar

dayakeluar rugi

dayakeluar rugi

dayamasuk

Anda mungkin juga menyukai