Kelompok 9 : 1. Arifa Rahmatika Salsabilla 2. Mia Saputri Krisentiana 3. M Rizky Fadillah 4. Shelly Febi Adelia PENGERTIAN PARADIGMA
Kata paradigma berasal dari bahasa inggris
paradigm yang berarti model, pola, atau contoh. Paradigma juga berarti suatu gugusan sistem pemikiran, cara pandang, nilai-nilai, metode-metode, prinsip dasar, atau cara pemecahan masalah yang dianut suatu masyarakat tertentu.
Paradigma adalah suatu pandangan
fundamental tentang pokok persoalan dalam suatu cabang ilmu pengetahuan. Paradigma George membantu merumuskan apa yang Ritzer harus di pelajari, persoalan apa yang harus di jawab, dan aturan apa yang harus diikuti dalam mengintrepretasikan jawaban yang di peroleh. A. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan
Pancasila adalah paradigma, sebab Pancasila dijadikan
landasan, acuan, metode, nilai, dan tujuan yang ingin dicapai dalam program pembangunan.
Pancasila sebagai paradigma pembangunan, artinya
pancasila berisi anggapan-anggapan dasar yang merupakan kerangka keyakinan yang berfungsi sebagai acuan, pedoman dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pemanfaatan hasil-hasil pembangunan nasional. 1. Pembangunan tidak boleh bersifat pragmatis, yaitu pembangunan itu tidak hanya mementingkan tindakan nyata dan mengabaikan pertimbangan etis. 2. Pembangunan tidak boleh bersifat ideologis, yaitu secara mutlak melayani Ideologi tertentu dan mengabaikan manusia nyata. 3. Pembangunan harus menghormati HAM, yaitu pembangunan tidak boleh mengorbankan manusia nyata melainkan menghormati harkat dan martabat bangsa. 4. Pembangunan dilaksanakan secara demokratis, artinya melibatkan masyarakat sebagai tujuan pembangunan dalam pengambilan keputusan yang menyangkut kebutuhan mereka. 5. Pembangunan diperioritaskan pada penciptaan taraf minimum keadilan sosial, yaitu mengutamakan mereka yang paling lemah untuk menghapuskan kemiskinan struktural. Kemiskinan struktural, adalah kemiskinan yang timbul bukan akibat malasnya individu atau warga Negara, melainkan diakibatkan dengan adanya struktur- struktur sosial yang tidak adil. B. Pancasila Sebagai Paradigma Membagun Masyarakat Madani
Pancasila sebagai paradigma membangun masyarakat
madani pada hakikatnya telah terkandung dalam pembukaan UUD 1945. Secara filosofis hakikat kedudukan pancasila sebagai paradigma membangun masyarakat madani mengandung suatu konsekuensi bahwa dalam segala aspek pembangunan nasional kita harus mendasarkan pada hakikat nilai-nilai Pancasila yang lahir dari hasil eksplorasi kebiasaan hidup bangsa Indonesia yang teruji oleh perjalanan sejarah yang sangat panjang. Alhasil, Pancasila adalah bentuk miniatur sejarah hidup bangsa indonesia yang di terima oleh seluruh bangsa yang majemuk.
Pembangunan nasional diarahkan sebagai upaya
meningkatkan harkat dan martabat manusia yang meliputi aspek jiwa, raga, pribadi, sosial, dan aspek ketuhanan. Secara singkat, pembangunan nasional sebagai upaya memajukan Indonesia secara komprehensif. Pengembangan sosial harus mampu mengembangkan harkat dan martabat manusia secara keseluruhan. C. Pancasila Sebagai Paradigma Pengembangan IPTEK
Perkembangan IPTEK yang semakin cepat bisa mempengaruhi
segala aspek kehidupan dan budaya. Bisa berpengaruh positif tetapi juga bisa berpengaruh negatif. Apalagi di era modern ini masuknya IPTEK disengaja atau tidak akan membawa nilai nilai asing yang dapat mempengaruhi gaya hidup, sikap hidup maupun pikiran kita.
Dengan begitu IPTEK pada hakekatnya tidak bebas nilai namun
terikat oleh nilai. Dan dalam pengembangannya juga dapat membawa dampak positif yaitu memberikan kemudahan bagi kehidupan manusia.
Contohnya: Yang tadinya berhubungan menggunakan surat
dengan adanya kemajuan IPTEK, berhubungan jarak jauh bisa menggunakan telepon, jika dulunya membajak sawah menggunakan alat tradisional kini bisa menggunakan peralatan dari mesin karena kemajuan IPTEK. 1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa --Perkembangan IPTEK kita jadikan sebagai pemicu untuk menumbuhkan rasa syukur atas pemberian akal oleh Yang Maha Esa. 2. Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab --Menekankan bahwa dalam pengembangan IPTEK harus dengan caracara yang berperikemanusiaan dan tidak merugikan manusia individual maupun umat manusia yang sekarang maupun yang akan datang agar bisa mensejahterakan manusia. 3. Sila Persatuan Indonesia, --Mengingatkan kita untuk mengembangkan IPTEK untuk seluruh tanah air dan bangsa secara merata. Selain itu memberikan kesadaran bahwa rasa nasionalisme bangsa Indonesia akibat adanya kemajuan IPTEK, dengan IPTEK persatuan dan kesatuan bangsa dapat terwujud, serta persaudaraan antar daerah dapat terjalin. 4. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, --Meminta kita membuka kesempatan yang sama bagi semua warga untuk dapat mengembangkan IPTEK dan mengenyam hasilnya sesuai kemampuan dan keperluan masing masing, sehingga tidak adanya monopoli IPTEK. 5. Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, --IPTEK didasarkan pada keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan. D. Pancasila Sebagai Paradigma Pengembangan Politik, Sosial, Budaya, dan Pertahanan Keamanan
1. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Politik
Warga Indonesia selaku warga negara harus ditempatkan sebagai subjek atau pelaku politik bukan sekadar objek politik. Pancasila bertolak dari kodrat manusia maka pembangunan politik harus dapat meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sistem politik Indonesia yang bertolak dari manusia sebagai subjek harus mampu menempatkan kekuasaan tertinggi pada rakyat. Sistem politik Indonesia yang sesuai pancasila sebagai paradigma adalah sistem politik demokrasi bukan otoriter.
2. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Sosial Budaya
Pancasila pada hakikatnya bersifat humanistik karena memang pancasila bertolak dari hakikat dan kedudukan kodrat manusia itu sendiri. Hal ini sebagaimana tertuang dalam sila Kemanusiaan yang adil dan beradab. Oleh karena itu,pembangunan sosial budaya harus mampu meningkatkan harkat dan martabat manusia, yaitu menjadi manusia yang berbudaya dan beradab. 3. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Hukum Salah satu tujuan bernegara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Hal ini mengandung makna bahwa tugas dan tanggung jawab tidak hanya oleh penyelenggara negara saja, tetapi juga rakyat Indonesia secara keseluruhan. Atas dasar tersebut, sistem pertahanan dan keamanan adalah mengikut sertakan seluruh komponen bangsa. Sistem pembangunan pertahanan dan keamanan Indonesia disebut sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta. E. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Ekonomi
Pancasila sebagai paradigma pembangunan ekonomi
dengan sistem ekonomi pada nilai moral daripada Pancasila. Secara khusus, sistem ekonomi harus didasrkan pada dasar moralitas ketuhanan pada Sila I Pancasila dan kemanusiaan pada Sila II Pancasila yang menghasilkan sistem ekonom berperikemanusiaan. Sistem ekonomi yang menghargai hakikat manusia, baik dari segi selaku makhluk individu, sosial, makhluk pribadi maupun makhluk Tuhan.
Sistem ekonomi berdasar Pancasila berbeda dengan
sistem ekonomi liberal yang hanya menguntungkan individu- individu tanpa perhatian pada manusia lain. Sistem ekonomi ini berbeda dengan sistem ekonomi dalam sistem sosialis yang tidak mengakui kepemilikan individu. F. Pancasila Sebagai Paradigma Pengembangan Kehidupan Umat Beragama
Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Kehidupan Umat
Beragama Bangsa Indonesia sudah dikenal dari dulu sebagai bangsa ramah dan santun yang dikenal dimata dunia Internasional. Indonesia dengan kemajemukan, binneka dan plural. Indonesia juga terdiri dari suku, etnis, bahasa dan agama namun terjalin kerja sama untuk meraih dan mengisi kemerdekaan Republik Indonesia.
Pancasila menegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang
beragama bukan negara agama. Sehingga setiap warga negara harus beragama dan memiliki kewajiban menjalanankan keberagamaannya secara konsisten (taat). Para penganut agama juga dijamin oleh negara untuk bebas melakukan kegiatan keagamaan sebagai bentuk implementasi ritual dan ibadahnya. Kesimpulan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan mengandung pengertian bahwa dalam segala aspek pembangunan Nasional, harus berlandaskan pada nilai nilai luhur yang terkadung sila-sila Pancasila.
Dalam hidup bangsa dan bernegara , Pancasila harus dipahami
secara mendalam, menyeluruh dan kontekstual karena akan berpengaruh dalam setiap sikap dan perilaku masyarakat. Sekian Terima Kasih