Anda di halaman 1dari 17

PENGUNGKAPAN CSR, ADOPSI IFRS DAN NILAI PERUSAHAAN:

AKTIVITAS KOMITE AUDIT SEBAGAI VARIABEL MODERATING.


STUDI PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA.

RICKY RAMANDA NASUTION


12010116410070
BAB I
LATAR BELAKANG

Pada tahun-tahun terakhir ini, Corporate Social Responsibility (CSR) menjadi topik penting dalam lingkungan
akademisi. Namun, beberapa penelitian menunjukan bahwa tidak ada konsensus tentang hubungan antara CSR
dengan kinerja keuangan perusahaan.
Moir(2001) mendefinisikan CSR sebagai komitmen yang berkelanjutan dari sebuah bisnis untuk berperilaku secara
etis dan berkontribusi untuk pembangunan ekonomi sekaligus meningkatkan kualitas hidup angkatan kerja dan
keluarga mereka serta masyarakat setempat pada umumnya. Dalam hal ini, CSR dipandang dapat memberikan
reputasi yang baik bagi perusahaan yang melakukannya.
Kondisi di Indonesia, CSR sendiri masih menjadi hal yang belum wajib dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di
Indonesia.
Ghergina (2016) melakukan riset mengenai dampak CSR pada firm value, menemukan
bahwa terdapat pengaruh positif antara CSR global index dengan nilai perusahaan.
Ding (2016) menemukan bahwa perilaku CSR yang tinggi berkaitan pula dengan
bertambahnya nilai perusahaan.
Akan tetapi Servaes dan Tamayo (2013) menyatakan bahwa CSR tidak memiliki kontribusi
terhadap nilai perusahaan.
Didalam riset sebelumnya belum dijelaskan mengenai hal-hal lain yang mempengaruhi
CSR terhadap Nilai perusahaan. Ming-Te Lee (2016) melakukan riset mengenai CSR,
Corporate Governance dan resiko jatuhnya harga saham, menemukan bahwa CSR
mempunyai dampak dalam mengurangi resiko jatuhnya harga saham pada perusahaan
Taiwan yang memiliki Corporate Governance yang lemah.
Augusto dan silva (2016) menemukan bahwa ada hubungan positif antara Adopsi IFRS
dengan Nilai perusahaan di Brazil.
Perusahaan perusahaan di Indonesia sendiri telah diwajibkan untuk mengadopsi IFRS
sejak tahun 2012.
Di Indonesia sendiri, penelitian mengenai CSR terhadap Nilai perusahaan sangat susah
untuk ditemukan. Oleh karena itu studi ini hendak meneliti tentang hubungan CSR,
Adopsi IFRS dengan nilai perusahaan yang dimoderasi oleh Corporate Governance
dalam hal ini adalah Aktivitas Komite audit pada Perusahaan di Indonesia.
BAB I
RUMUSAN MASALAH

Dampak perusahaan yang melakukan CSR banyak menjadi bahan diskusi dan penelitian akhir-akhir ini. Seperti yang
diketahui bahwa banyak studi yang mengatakan bahwa CSR tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja perusahaan.
Namun pada tahun-tahun terakhir ini banyak perusahaan yang melakukan pengungkapan CSR dengan harapan
tertentu salah satunya untuk meningkatkan nilai perusahaan mereka. Tidak hanya CSR, adopsi mengenai IFRS sudah
banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk menarik investor luar. Perusahan-perusahan yang
melakukan adopsi IFRS baik memiliki harapan untuk dapat menarik investor dengan pelaporan keuangan yang lebih
transparan, akuntable, dan reliable. Banyaknya aktivitas yang dilakukan oleh Komite Audit dapat berpengaruh
terhadap kualitas dari laporan keuangan dan meningkatkan nilai perusahaan. Oleh karena itu penelitian ini
dilakukan untuk menjawab pertanyaan: pertama, apakah pengungkapan CSR memiliki pengaruh terhadap nilai
perusahaan? Kedua, apakah adopsi IFRS memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan? Ketiga, apakah Aktivitas
Komite Audit dapat memoderasi pengaruh CSR terhadap nilai perusahaan? Dan yang keempat, apakah Aktivitas
Komite Audit dapat memoderasi pengaruh adopsi IFRS terhadap nilai perusahaan?
BAB I
TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menemukan bukti empiris tentang pengaruh CSR dan adopsi IFRS terhadap
nilai perusahaan. Kedua, Penelitian ini dilakukan untuk menemukan bukti empiris apakah Aktivitas Audit dapat
memoderasi pengaruh CSR terhadap harga saham. Ketiga, penelitian ini dilakukan untuk menemukan bukti empiris
apakah Aktivitas Audit dapat memoderasi pengaruh IFRS terhadap harga saham
BAB I
MANFAAT PENELITIAN

Studi tentang pengungkapan CSR terhadap nilai masih sulit ditemukan dalam penelitian di Indonesia. Studi tentang
adopsi IFRS dan nilai perusahaan juga masih sulit ditemukan dalam literature bisnis dan akuntansi. Oleh karena itu
riset ini paling tidak memberikan kontribusi sebagai berikut: pertama, hasil penelitian tentang pengaruh CSR,
adopsi IFRS terhadap nilai perusahaan dapat digunakan perusahan untuk membuat kebijakan perusahaan berkaitan
dengan nilai perusahaan. Kedua, hasil penelitian mengenai Aktivitas Komite Audit sebagai moderating variabel dapat
digunakan untuk pertimbangan perusahan untuk memperbanyak jumlah Aktivitas Komite Audit.
BAB II
Teori yang digunakan

Teori Sinyal : Signalling Theory atau teori sinyal dikembangkan


oleh (Ross, 1977), menyatakan bahwa pihak eksekutif perusahaan
memiliki informasi lebih baik mengenai perusahaannya akan
terdorong untuk menyampaikan informasi tersebut kepada calon
investor agar harga saham perusahaannya meningkat.
Teori ini sangat relevan dengan riset ini karena praktek CSR dan
adopsi IFRS, dan tata kelola perusahaan memberikan sinyal yang
baik bagi investor untuk berinvestasi dan secara tidak langsung
akan meningkatkan nilai perusahaan.
BAB II
Penelitian-penelitian sebelumnya
Servaes dan Tamayo (2013) menyatakan bahwa CSR tidak memiliki kontribusi
terhadap nilai perusahaan.
Augusto dan silva (2016) menemukan bahwa ada hubungan positif antara Adopsi
IFRS dengan Nilai perusahaan di Brazil.
Ding (2016) menemukan bahwa perilaku CSR yang tinggi berkaitan pula dengan
bertambahnya nilai perusahaan.
Ghergina (2016) melakukan riset mengenai dampak CSR pada firm value,
menemukan bahwa terdapat pengaruh positif antara CSR global index dengan
nilai perusahaan.
Ming-Te Lee (2016) melakukan riset mengenai CSR, Corporate Governance dan
resiko jatuhnya harga saham, menemukan bahwa CSR mempunyai dampak
dalam mengurangi resiko jatuhnya harga saham pada perusahaan Taiwan yang
memiliki Corporate Governance yang lemah.
BAB II
Kerangka Pemikiran Teoritis
BAB II
Hipotesis

Dengan demikian hipotesis yang diajukan:


H1: Corporate Social Responsibility berpengaruh positif terhadap
nilai perusahaan
H2: Adopsi IFRS berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan
H3: Aktivitas Komite Audit memperkuat pengaruh CSR terhadap
nilai perusahaan
H4: Aktivitas Komite Audit memperkuat pengaruh adopsi IFRS
terhadap nilai perusahaan
Desain penelitian ini merupakan Explanatory, dimana penelitian ini menjelaskan hubungan
antara pengungkapan CSR, adopsi IFRS dengan nilai perusahaan. Penelitian ini bertujuan
untuk menjelaskan hubungan Aktivitas Komite audit sebagai variabel moderasi.
Corporate Social Responsibility:
CSR adalah suatu kewajiban atau tanggung jawab sosial dari perusahaan
berdasarkan kepada keselarasan dengan tujuan objective dan nilai nilai value dari
suatu masyarakat (Howard R. ,1995).
pengukuran kinerja CSR yang dilakukan melalui laporan tahunan diukur dengan
sustainability reporting guidelines (SRG), yang dikeluarkan oleh Global Reporting
Initiative (GRI). Dengan SRG inilah pengungkapan informasi CSR pada laporan
tahunan perusahaan diukur melalui pemberian skor. Cara pemberian skor
menggunakan cara dichotomous (angka 1 untuk menandai ya dan 0 untuk tidak),
Dengan menjumlahkan semua angka 1, maka didapatkan jumlah angka yang
merupakan total informasi CSR yang dilaporkan pada laporan tahunan.
IFRS:
International Financial Accounting Standard yang merupakan Standar Pelaporan
Keuangan Internasional
Dengan membandingkan perusahaan ketika telah mengadopsi IFRS (yaitu tahun 2012)
dengan sebelum mengadopsi IFRS.

Aktivitas Komite Audit:


Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh dewan komisaris perusahaan tercatat,
yang anggotanya diangkat dan diberhentikan oleh dewan komisaris untuk membantu
melakukan pemeriksaan atau penelitian yang dianggap perlu terhadap pelaksanaan
fungsi direksi dalam mengelola perusahaan tercatat.
Aktivitas Komite Audit diukur dengan banyaknya aktivitas audit yang dilakukan.
Nilai Perusahaan:
merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu perusahaan sebagai
gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui suatu
proses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan
sampai dengan saat ini. Nilai Perusahaan sangat penting karena dengan nilai
perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham
(Bringham Gapensi, 1996).
Nilai Perusahaan diukur dengan menggunakan rasio Q/ Tobin Q
Penelitian ini menggunakan analisis regresi sebagai alat analisisnya.
NP = +1CSR+ 2AIF
NP = + 1CSR+ 2AIF+ 3AKA+ 4CSR x AKA+ 5AIF x AKA
NP= Nilai Perusahaan
CSR= Corporate Social Responsibility
AIF=Adopsi IFRS
AKA=Aktivitas Komite Audit

Anda mungkin juga menyukai