Anda di halaman 1dari 6

BUKTI-BUKTI ADANYA TUHAN

BERDASARKAN DALIL LOGIKA


DAN ILMU ALAM
OLEH :
1. FITRIYAH NABILA
2. DIAN IKAWATI
Mengapa perlu membuktikan eksistensi
Tuhan ?
Beriman bahwa Tuhan itu ada adalah iman yang paling utama. Jika seseorang
sudah tidak percaya bahwa Tuhan itu ada, maka sesungguhnya orang itu
dalam kesesatan yang nyata.
Manusia diciptakan dengan fitrah berTuhan, sehingga sangat perlu
membuktikan eksistensi Tuhan secara nyata.
Bukti-bukti Ilmiah adanya Tuhan
Berdasarkan Dalil Logika
1. Keberadaan Alam Semesta
Manusia telah ada dalam dunia, namun manusia mengakui bahwasanya dia
terjadi bukan atas kehendaknya. Bukan dia yang menjadikan dirinya sendiri.
Bukan dia yang membuat anak. Bumi tempat hidupnya pun bukan dia yang
membuatnya. Semenjak dia lahir sudah mendapati keberadaan bumi. Langit
pun
telah menjadi atap tempat berlindung, dan tangannya tidak pernah ikut
membinanya.
Jelas sudah bahwa mengadakan dan menimbulkan sesuatu dari
yang dahulunya tidak ada bukanlah ada campur tangan manusia. Jelas pula
bahwa segala sesuatu tidak terjadi dengan sendirinya. Menurut akal sehat,
terlepas tinggi atau rendahnya kualitas akal manusia, akan terlintas dalam
pikiran manusia bahwa segala yang ada di alam semesta ini ada yang
menjadikan, yaitu Tuhan (Allah S.W.T). (Q.S Al Ghasiyah ).
2. Adanya keteraturan dan keserasian di alam
Ketika seseorang masuk ke dalam rumah, dilihatnya meja teratur, kamar
tersusun, makanan terhidang, tempat tidur yang bersih, dan ada pula ruang
makan dan ruang menerima tamu. Ada kamar mandi dan sebagainya. Apalagi
kalau dilihat teraturnya pekarangan dan tertatanya bunga. Maka terlintaslah
dalam pikiran bahwa ada yang membuat rumah itu dan penyusunnya
adalah seorang arsitek yang ahli. Segala sesuatu diukur dan dipelajari dengan penuh
pertimbangan.
Lihatlah disekelilng kita.
Matahari yang terbit setiap pagi dan terbenam setiap petang.
Bintang di langit bergilir datang, semua itu berselang-seling menurut aturan yang tertentu.
Renungkan lebih dalam lagi tentang gerak alam ini.
Mengapa matahari tidak pernah terjatuh ?
Mengapa bintang-bintang tidak pernah berbenturan?
Bola yang ditendang oleh seorang anak melambung tinggi ke udara, akhirnya kembali lagi ke
bawah.
Lalu mengapa matahari dan bulan tidak pernah jatuh ke bawah?
Sebanyak bintang di langit yang tak terhitung jumlahnya, tidak sekali pun
berbenturan antara satu sama lainnya.
Lalu siapa yang menciptakan keajaiban
gerak ini?
Dialah Dzat Yang Maha Besar, yang mengendalikan alam semesta dan seisinya, yaitu Allah S.W.T
3. Teori Pendekatan Fisika
Sampai abad ke-19 pendapat yang mengatakan bahwa alam menciptakan
dirinya sendiri (alam bersifat azali) masih banyak pengikutnya. Tetapi setelah
ditemukan hukum kedua termo dinamika (second law of thermodynamics),
pernyataan ini telah kehilangan landasan berpijak.
Hukum tersebut, yang dikenal dengan hukum keterbatasan energi atau teori
pembatasan perubahan energi panas, membuktikan bahwa adanya alam tidak
mungkin bersifat azali. Hukum tersebut menerangkan bahwa energi panas selalu
berpindah dari keadaan panas beralih menjadi tidak panas. Sedang kebalikannya
tidak mungkin, yakni energi panas tidak mungkin berubah dari keadaan tidak
panas menjadi panas. Perubahan energi panas dikendalikan oleh keseimbangan
antara energi yang ada dengan energi yang tidak ada.
Bertitik tolak dari kenyataan bahwa proses kerja kimia dan fisika di alam
terus berlangsung, serta kehidupan tetap berjalan.
Terbukti secara pasti bahwa
alam tidak bersifat azali. Seandainya alam ini azali, maka sejak dulu alam sudah
kehilangan energinya, sesuai dengan hukum tersebut dan tentu tidak akan ada
lagi kehidupan di alam ini. Oleh karena itu, pasti ada sesuatu yang terlebih
dahulu menciptakan kehidupan. Siapakah dia? Tentu Dzat Yang Maha Berdiri
Sendiri, yaitu Tuhan (Allah SWT).
4. Kemurnian Al-Quran dari sejak zaman Rasulullah SAW hingga sekarang.
Al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur. Rasulullah menerima Al-Quran
melalui malaikat Jibril kemudian beliau, membacakan serta mendiktekannya
kepada para sahabat yang mendengarkannya.
Hingga saat ini Al-Quran beserta isinya masih tetap sama serta utuh seperti yang
diturunkan kepada Rasulullah SAW.
Bahkan di zaman Rasulullah SAW ada beberapa penyair-penyair hebat yang
berusaha membuat karya yang serupa dengan isi yang Al-Quran, tetapi
kenyataannya seberapapun keras mereka berusaha, mereka tetap tidak bisa
membuat karya yang seindah isi Al-Quran.
Juga Banyak orang-orang kafir yang hendak memusnahkan Al-Quran, tetapi
mereka juga tidak mampu.
Al-Quran sebagai kitab suci umat Islam, tidak akan mungkin tetap terjaga
keutuhannya hingga saat ini jika tidak ada suatu Dzat yang lebih berkuasa
daripada manusia yang menjaganya. Siapakah Dia? Dialah Tuhan (Allah SWT) Yang
Maha Berkuasa diatas segalanya.

Anda mungkin juga menyukai