2. NURUL MAULIDYA (1130016018) 3. SURYA ROHMATUS S (1130016019) 4. SOVIA NUR K (1130016020) 5. ANGGY DYAYU N.W (1130016025) 6. AHMAD AL HAFIZ (1130016027) 7. LUTFIYAH (1130016040) 8. USWATUN HASANAH (1130016041) 9. EKA CITRA P (1130016045) 10. ATIYATUL ROHMAH (1130016091)
11. ASMAUL FAUJIYAH (1130016097)
12. SITI ANIN N (1130016100) 13. RINTAN WULANDARI (1130016101) 14. ASRIN ALFIYAH F(1130016108) 15. ROFIQOYUL LABIBAH(1130016111) 16. LINA EKAWATI (1130016114) 17. WAHYUDI H (1130016118) 18. ARINA EL HAQUE (1130016122) 19. SYAFITRI TRISNAWATI (1130016126) 20. NUR AENI (1130016133) Pengertian Komunikasi Komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan informasi atau pesan antara dua orang atau lebih dengan cara yang efektif, sehingga pesan yang dimaksud dapat dimengerti.
Dalam penyampaian atau penerimaan informasi ada dua pihak
yang terlibat yaitu: 1. komunikator 2. komunikan Macam-macam Proses Komunikasi 1. Proses komunikasi secara primer Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal (bahasa), dan pesan nonverbal (kial atau gesture, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya) yang secara langsung dapat/mampu menerjemahkan pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan. 2. Proses komunikasi secara sekunder proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi 1. Kredibilitas Pemberian Pesan 2. Isi Pesan 3. Kesesuaian Dengan Isi Pesan 4. Kejelasan Pesan 5. Kesinambungan dan Konsistensi 6. Saluran 7. Kapabilitas Pesan 1.Kredibilitas Pemberian Pesan pengertian kredibilitas komunikator adalah tingkat kepercayaan seseorang kepada seorang pembicara. Jika kredibilitas komunikator buruk berarti segara omongan yang keluar dari mulutnya tidak dapat di percaya dan cenderung asal bicara saja. 2. Isi Pesan Menurut Onong Effendy Pesan adalah: Suatu komponen dalam proses komunikasi berupa paduan dari pikiran dan perasaan seseorang dengan menggunakan lambang, Bahasa atau lambang-lambang lainnya disampaikan kepada orang lain (Effendy, 1989:224). Abdul Hanafi menjelaskan bahwa pesan itu adalah Produk fiktif yang nyata yang dihasilkan oleh sumberencoder (Siahaan, 1991:62). Kalau berbicara maka pembicara itulah pesan, ketika menulis surat maka tulisan surat itulah yang dinamakan pesan. Pesan dapat dimengerti dalam tiga unsur yaitu Kode pesan 1. Isi pesan 2. Wujud pesan (Siahaan,1991:62). Menurut A.W. Widjaja dan M. Arisyk Wahab terdapat tiga bentuk pesan yaitu: 1. Informatif 2. Persuasif 3. Koersif
Wilbur Schramm menampilkan apa yang disebut The Condition Of Succes In
Communication yakni kondisi yang harus dipenuhi jika menginginkan agar suatu pesan membangkitkan tanggapan yang dikehendaki. Kondisi tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut: a) Pesan harus dirancang sedemikian rupa, sehingga dapat menarik perhatian komunikan. b) Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan, sehingga sama-sama mengerti. c) Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut. d) Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tadi yang layak bagi situasi kelompok dimana komunikan berada pada saat ia digerakan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki (Effendy, 1993:41). Dalam menciptakan pengertian yang baik dan tepat antara komunikator dan komunikan, pesan harus disampaikan sebaik mungkin. Sedikitnya ada sembilan pesan menurut S.M Siahaan dalam bukunya Komunikasi Pemahaman dan Penerapan yaitu : 1) Pesan harus cukup jelas (clear), bahasa yang mudah dipahami, tidak berbelit-belit, tanpa denotasi yang menyimpang dan tuntas. 2) Pesan itu mengandung kebenaran yang mudah diuji (correct), berdasarkan fakta, tidak mengada-ada dan tidak diragukan. 3) Pesan itu diringkas (concise) dan padat serta disusun dengan kalimat pendek (to the point) tanpa mengurangi arti yang sesungguhnya. 4) Pesan itu mencakup keseluruhan (comprehensif), ruang lingkup pesan mencakup bagian- bagian yang penting dan yang patut diketahui komunikan. 5) Pesan itu nyata (concret) dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan data dan fakta yang ada, tidak sekedar isu/kabar angin. 6) Pesan itu lengkap (complete) dan disusun secara sistematis. 7) Pesan itu menarik dan meyakinkan (convincing) menarik karena bertautan dengan dirinya sendiri, menarik dan meyakinkan karena logis. 8) Pesan itu disampaikan dengan sopan (courtesy) harus diperhitungkan kadar kebiasaan, kepribadian, pola hidup dan nilai-nilai komunikasi, nilai etis sangat menentukan sekali bagaimana orang bisa terbuka. 9) Nilai pesan itu sangat mantap (concisten) artinya tidak mengandung pertentangan antara bagian pesan yang lain, konsistensi ini sangat penting untuk meyakinkan komunikan akan kebenaran pesan yang disampaikan (Siahaan, 1991:63). Sedangkan menurut A.W. Widjaja dalam buku Ilmu Komunikasi Pengantar Studi menyatakan pesan yang disamapaikan harus tepat, ibarat membidik dan menembak maka peluru yang keluarlah harus memenuhi syarat sebagai berikut : 1. Berisikan hal-hal yang umum dipahami oleh sasaran, bukan soal- soal yang dipahami oleh seseorang atau kelompok tertentu. 2. Jelas dan Gamblang 3. Bahasa yang jelas 4. Positif 5. Seimbang 6. Kondisi (Widjaja, 1987:32). 3. Kesesuaian Dengan Isi Pesan Keseuaian dengan isi pesan sama halnya dengan kesesuaian dengan kepentingan sasaran (sesuai konteks atau realita) terdapat dan beberapa pesan yang di sampaikan harus berhubungan dengan kepentingan sasarannya. 4. Kejelasan Pesan Kejelasan (clarity) dari pesan atau nformasi yang disampaikan komunikator sangat penting. Untuk menghindari kesalahpahaman komunikan dalam dalam menangkap isi pesan atau informasi yang disampaikan komunikator. Kejelasan disini mencakup kejelasan isi pesan, kejelasan tujuan yang akan dicapai, kejelasan kata-kata (verbal) yang digunakan, dan kejelasan bahasa tubuh (non-verbal) yang digunakan. 5. Kesinambungan dan Konsistensi Kesinambungan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kesinambungan adalah nomina (kata benda) perihal (yang bersifat) sinambung; kelanjutan; kontinuitas (KBBI). Sedankan menurut Thesaurus, kesinambungan yaitu kelangsungan, kontinuitas, perturutan; kelanjutan. Konsistensi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, konsistensi merupakan ketetapan dan kemantapan (dalam bertindak) (KBBI). Konsistensi adalah fokus pada suatu bidang yang mana kita tidak akan berpindah menuju bidang lain sebelum pondasi bidang pertama benar-benar kuat (Reza M Syarif, 2005). 6. Saluran Saluran atau chenel terdapat dan berperan pada media. Media yang di gunakan harus sesuai dengan pesan yang di sampaikan . sebagai contoh dari saluran adalah memberikan penyuluhan kesehatan terhadap murid SD menggunakan Flipchart, gambarnya akan berbeda dengan murid SMP. Dan apabila penyuluhan pada masyarakat pedesaan menggunakan Flipchart, akan kurang menarik di bandingkan dengan video movie. 7. Kapabilitas Pesan
Kapabilitas sasaran adalah
kemampuan seseorang menerima Pesan seperti tingkat pendidikan seseorang dan pengalaman seseorang akan mempengaruhi kemampuan seseorang mencera sebuah pesan yang di sampaikan TERIMA KASIH DAN SEMOGA BERMANFAAT