Anda di halaman 1dari 37

KHAERUDDIN, SKM.

KaSI Kesga/GIZI Dinkes Kabupaten Gowa


Proporsi Stunting (pendek atau sangat
pendek) dan penurunan per-tahun
Posisi Indonesia di Dunia: prevalensi Stunting
tinggi, kecepatan penurunan per-tahun
rendah
Indonesia termasuk
37.2% Stunting
didalam 17 negara,
12.1 % Wasting diantara 117 negara,
yg mempunyai ketiga
11.9% Overweight masalah
Indonesia termasuk didalam 47 negara
dari 122 negara yang mempunyai masalah
Stunting pd balita dan Anemia pada WUS

22. 7% WUS
menderita Anemia
Posisi Indonesia: Cakupan untuk 3
Intervensi (IMD, ASI eksklusif, TTD u/Ibu
Hamil) dari 5 Intervensi, rendah

Untuk Inisiasi Menyusu Dini (IMD)


Merupakan 1 dari 3 negara, diantara 37
negara lainnya, yang mempunyai
proporsi IMD terendah
Template copyright www.brainybetty.com 2005 11/29/2017 8
Template copyright www.brainybetty.com 2005 11/29/2017 9
Foto : HKI - 2014 Foto : Trihono, Balitbangkes

November 25, 2014 10


Template copyright www.brainybetty.com 2005 11/29/2017 11
ANUNG utk PSG 2014 12
ANUNG utk PSG 2014 13
Tator PETA PREVALENSI STATUS GIZI
HASIL RISKESDAS 2013
* 14,9
* 49,2 Torut
Lutra
Enrekang * 6,8 25,5
* 26
* 17,5 * 44,6 Lutim
* 45,2 19
* 53,7 *9 * 21,2
* 9,3
* 8,2 20 * 36,9
* 11,4
Pinrang
* 27,5
* 51,8 Palopo
* 12,8 18 * 19
Pare-pare 21 24 * 33,6
Luwu
* 20,8 * 8,9
16 * 23,4
* 39,6 15
17 * 46,5 SULSEL
* 17,2 Sidrap
* 8.4
Bru
14
*29,7 BB/U 19,6%
*34,5
* 22,2 13
*10,6
Wajo TB/U
* 35,4 * 22,3
* 12,8 23 * 32,5 40,9%
Pkp 10
12
Sop * 12 BB/TB
* 30,7 * 27
* 45 * 30,6 11%
* 9,7 Bone
* 11,4 9
Mrs 11
*30,2 Ket :
*43,6
* 29 8 Sinj *9,2 Underweight
* 37,9 * 17,2
* 11,1
22
7 * 41,6
BB/U
Bulku
Mks 6 * 6,1 m Stunting
*28,1
* 34,7 5 2 * 20,5 (TB/U)
* 43
* 13,2 4 3 * 8,7 Wasting
Gowa Tkl JP Btg 1 Sly
* 26,3
(BB/TB)
* 25,4 * 26,8 * 26 * 33,2 14
*44,7 * 44,9 * 40,6 * 42,2 * 40,7
* 11,2 * 8,7 * 10,5 * 25,3 * 9,2
Jika 1000 hari tersebut dibagi
berdasarkan tahapan
kehidupan anak, maka titik
kritis yang harus diperhatikan
pada seorang anak ialah :
Masih dalam kandungan = 280
hari (9 bulan 10 hari)
Umur 0-6 bulan = 180 hari
Umur 6-8 bulan = 60 hari
Umur 8-12 bulan = 120 hari
Umur 12-24 bulan = 360 hari
Gangguan Pertumbuhan dan Tidak dapat diperbaiki
Perkembangan anak setelah anak mencapai
(Stunting, Wasting, Underweight) 2 tahun

Terlambatnya
Pada Ibu Hamil Perkembangan
Potensial Motorik &
Menderita Kecerdasan
anemia, KEK
dan akan
melahirkan
Bayi BBLR

Rendahnya Daya Tahan Tubuh terhadap


Penyakit Infeksi sehingga menyebabkan
Kematian
Jika 1000 hari tersebut dibagi
berdasarkan tahapan
kehidupan anak, maka titik
kritis yang harus diperhatikan
pada seorang anak ialah :
Masih dalam kandungan = 280
hari (9 bulan 10 hari)
Umur 0-6 bulan = 180 hari
Umur 6-8 bulan = 60 hari
Umur 8-12 bulan = 120 hari
Umur 12-24 bulan = 360 hari
Dampak Jangka Pendek Dampak Jangka Panjang

KOGNITIF
Gizi pada PERKEMBANGAN DAN
1000 hari OTAK PRESTASI
BELAJAR
pertama
kehidupan PERTUMBUHAN
janin dan MASSA TUBUH DAN KEKEBALAN
bayi 2 KOMPOSISI BADAN KAPASITAS
KERJA
tahun
METABOLISME
GLOKOSA, LIPIDS, DIABETES, OBESITAS,
JANTUNG &
PROTEIN, HORMON PEMBULUH DARAH,
KANKER,
STROKE,Disabilitas
LANSIA
Status gizi anak berdasarkan indeks BB/U Cenderung
menurun pada saat ia memasuki usia 3 bulan.
Penurunan Status gizi yang sangat tajam terjadi hingga
usia 12 bulan dan mulai melambat pada usia 18-19
bulan. Jika tidak dilakukan perbaikan, Kekurangan
Gizi masih akan terus berlanjut hingga anak berusia 5
tahun.

Berdasarkan indeks BB/TB penurunan status gizi


dimulai pd usia 3 bulan 15 bulan

Jika intervensi peningkatan asupan dilakukan setelah


anak berusia 2 tahun maka intervensi tersebut tidak
efektif karena kondisi anak sudah memburuk jauh
sebelum anak berusia 2 tahun dan bersifat irreversible
Bagaimana Peran
Pemerintah??
ARAH KEBIJAKAN 2015 - 2019

6 Penguatan peran
Linsek
Peningkatan
dalam rangka
surveilans gizi 1
intervensi sensitif dan
termasuk
spesifik
pemantauan
pertumbuhan Penguatan
PERBAIKAN pelaksanaan 5
dan pengawasan
GIZI
Peningkatan regulasi dan
promosi perilaku standar gizi
masyarakat 2
tentang 4
kesehatan, gizi, Peningkatan peran
dll serta masyarakat
Peningkatan akses dan dalam perbaikan
mutu paket yankes gizi
3
dan gizi
26
JENIS INTERVENSI GIKUR DAN STUNTING

INTERVENSI GIZI SPESIFIK INTERVENSI GIZI SENSITIF


Upaya-upaya untuk mencegah Upaya-upaya untuk mencegah dan
dan mengurangi gangguan mengurangi gangguan secara tidak
secara langsung. langsung.
Kegiatan ini pada umumnya Berbagai kegiatan pembangunan
dilakukan oleh sektor pada umumnya non-kesehatan.
kesehatan.
Kegiatannya antara lain penyediaan
Kegiatannya antara lain berupa air bersih, kegiatan
imunisasi, PMT ibu hamil dan penanggulangan kemiskinan, dan
balita, monitoring pertumbuhan kesetaraan gender.
balita di Posyandu.
Sasaran: masyarakat umum, tidak
Sasaran : khusus kelompok khusus untuk 1000 HPK.
1.000 HPK (Ibu Hamil, Ibu
Kontribusi: 70%
Menyusui, dan Anak 0-23 bulan).
Kontribusi: 30%

27
Intervensi Gizi Spesifik

1. Ibu hamil 6. Lansia


Konseling gizi
Suplementasi besi folat Pelayanan gizi
PMT ibu hamil KEK Lansia
2.Ibu Menyusui Penanggulangan kecacingan
Suplemen kalsium

5. Remaja &
Kepada ibu menyusui
Promosi menyusui / Usia produktif
ASI Eksklusif
Konseling Menyusui
Kespro remaja
Konseling: Gizi
Suplementasi Fe
3.Bayi & Balita

Pemantauan pertumbuhan
Suplemen vitamin A
4. Usia sekolah
Pemberian garam iodium
PMT / MPASI Penjaringan
Fortifikasi besi dan kegiatan suplementasi Bln Imunisasi Anak Sekolah
(Taburia) Upaya Kes Sekolah
Zink untuk manajemen diare PMT anak sekolah
Promosi MJAS di sekolah
Pemberian obat cacing 28
28
Periode dalam Kandungan (280 hari)

Pastikan ibu memeriksakan kehamilan secara rutin, memiliki status


gizi baik sebelum dan selama hamil, tidak mengalami kurang energi
kronik (KEK) dan anemia
Selama hamil ibu mengonsumsi makanan bergizi sesuai kebutuhan,
porsi kecil tapi sering jau lebih baik serta memperbanyak konsumsi
sayur dan buah
Suplemen tablet besi (Fe), asam folat, vitamin C sangat dibutuhkan
untuk menjaga ibu dari kemungkinan mengalami anemia
Memasuki kehamilan trimester ke-3, sebaiknya ibu dan suami sudah
mendapatkan informasi tentang menyusui, seperti manfaat
menyusui, posisi dan teknik menyusui yang tepat, cara menangani
masalah-masalah yang muncul saat menyusui (seperti puting lecet,
ASI tidak keluar dll)
Semua anak yang lahir harus mendapatkan
Inisiasi Menyusui Dini
Pemberian ASI Eksklusif
Membantu ibu mengatasi masalah-masalah
yang timbul selama menyusui dengan konseling
jika ia mengalami masalah dan membutuhkan
bantuan.
Beri dukungan ke ibu untuk memberikan ASI
Eksklusif
Memantau pertumbuhan secara teratur
Pastikan ibu mengetahui jenis dan bentuk
(konsistensi) makanan serta frekuensi pemberian
makanan yang tepat diberikan pada periode ini
Ajarkan ke ibu transisi pemberian makan mulai
dari makanan cair atau lumat (6-8 bulan),
lembek dan lunak/semi padat (8-12 bulan) dan
padat (12-24 bulan)
Dukung ibu untuk terus memberikan ASI sampai
periode ini
Ajarkan ibu untuk mengolah dan memilih
makanan yang murah dan bernilai gizi tinggi
Memantau pertumbuhan dan memeriksakan
kesehatan anak secara teratur
BKP/PERTANIAN PU
Air Bersih &
Ketahanan
Sanitasi
Pangan dan Gizi

PP DAN PA
BPJS Remaja
Perempuan
Jaminan
Kesehatan
Masyarakat

SOSIAL AGAMA
Pendidikan Gizi
Penanggulangan Masyarakat
Kemiskinan BKKBN
DIKBUD

Keluarga
Berencana 32
Kontribusi Intervensi Ketahanan pangan
Sensitif dan gizi, termasuk
kampanye Gemarikan
Fortifikasi
Pangan Keluarga
Berencana

Intervensi remaja
perempuan, termasuk Jaminan
pemberdayaan Kesehatan
perempuan
Intervensi
Nasional
Sensitif
Pengentasan
Kemiskinan, Pendidikan gizi
termasuk BLT masyarakat,
bersyarat/PKH termasuk PAUD

Penyediaan Perlindungan
air bersih Sosial, termasuk
dan sanitasi PNPM
34
Berbagai strategi intervensi spesifik gizi
dan sensitive sudah ada, tetapi cakupan
belum optimal

Memperkuat kerjasama lintas sektor,


regulasi sudah ada tinggal perkuat
implementasi

Adanya program Kartu Indonesia


Sehat /JKN dan Kartu Indonesia
Pintar
Implementasi regulasi dan kesiapan fasilitas
yankes untuk mendukung intervensi
spesifik dan sensitif

Akses terhadap pangan berkualitas


untuk pola hidup dan makan sehat

Disparitas masalah gizi antar provinsi,


kab/kota, dan status sosek
37

Anda mungkin juga menyukai