o Ayunia Firdayati I1C114204 o Ananda Maudi Yodita I1C115002 o Halimah Mufidah I1C115011 o Siti Halimatussadiah I1C115045 o Adelina Tandilalong I1C115202 o Afnan I1C115203 o Nadia Pratiwi I1C115227 o Rifat Aditya Ansori I1C115236 o Rima Nurliani I1C115237 o Selvia Dwi Agustina I1C115240 o Senda Dewi Pratiwi I1C115241 Daftar Masalah
Mengapa manusia masih merusak lingkungan
padahal berdampak pada manusia itu sendiri ? Apakah manusia tidak mengetahui dampak yang diakibatkan dari kerusakan lingkungan? Mengapa masyarakat kurang kesadaran akan bahaya kerusakan lingkungan ? Menganalisis Masalah
Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai dampak
dari kerusakan lingkungan Manusia ingin mengambil keuntungan dari sumber daya alam tanpa mengelola kembali dengan baik Adanya hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan Manusia sebenarnya sadar akan lingkungannya, namun tidak ada keinginann atau motivasi untuk menjaga lingkungan tersebut. Adanya sikap apatis manusia sehingga masyarakat menganggap bahwa kerusakan lingkungan merupakan hal yang biasa terjadi. Dampak fisik, psikis, sosekbud. Apa pengertian dari Antroposentrisme ???
Antroposentrisme adalah teori etika lingkungan yang
memandang manusia sebagai pusat dari system alam semesta. Manusia dan kepentingannya dianggap yang paling menentukan dalam tatanan ekosistem dan dalam kebijakan yang diambil dalam kaitan dengan alam, baik secara langsung atau tidak langung. memandang pusat alam semesta adalah manusia kepentingan manusia paling menentukan dalam pengambilan kebijakan berkaitan dengan alam secara langsung atau tidak. Nilai tertinggi adalah kepentingan manusia Faktor-faktor yaang Mempengaruhi Antroposentrisme
Denial
Rasionalisasi
Supresi
Displacement
Proyeksi
Sublimasi Ciri-ciri Antroposentrime
Menurut Chiras (dalam Yusuf, 2000) ada 3 persepsi sebagai
ciri khas antroposentrisme, yaitu: Memandang alam dan bumi sebagai pemberi sumber bahan kehidupan bahwa selalu ada sesuatu lagi. Memandang manusia sebagai makhluk hidup di luar alam dan bukan bagian dari alam. Memandang alam sebagai sesuatu yang perlu di kuasai. Jenis Antroposentrisme
Menurut Bryan G Norton (dalam Yusuf, 2000),
menjelaskan bahwa ada dua jenis antroposentrisme, yaitu:
Weak Anthropocentrism
strong Anthropocentrism Dampak Antroposentrisme
Menurut Soni Keraf, 2002 dampak antroposentrime yang
bersifat negatif terhadap lingkungan yaitu : Eksploitasi yang melampaui batas Berubahnya ekosistem alami yang mantap dan seimbang Berubahnya profil permukaan bumi yang dapat mengganggu kestabilan tanah hingga menimbulkan longsor Masuknya energi bahan atauatau senyawa tertentu kedalam lingkungan Punah atau merosotnya jumlah keanekaan jenis biota Kesalahan dari cara pandang antroposentrisme ???
Kesalahan fundamental dari cara pandang antroposentrisme
yang berakibat sangat fatal adalah : Manusia dipahami hanya sebagai makhluk sosial (social animal), yang eksistensi dan identitas dirinya ditentukan oleh komunitas sosialnya. Etika hanya berlaku bagi komunitas sosial manusia. Sehingga, norma dan nilai moral hanya dibatasi keberlakuannya bagi manusia Solusi
menurut Soni Keraf (2002) ada beberapa peran manusia yang
menguntungkan lingkungan seperti :
Melakukan eksploitasi sumber daya alam secara tepat dan bijaksana
Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian keaneka jenis flora Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar bahan pencemaran yang terbuang ke luar lingkungan tidak melampaui nilai ambang batasnya. Melakukan sistem pertanian secara tumpang sari atau multi kultur untuk menjaga kesuburan tanah Membuat peraturan, organisasi atau undang-undang untuk melindungi lingkungan dan keanekaan jenis mahluk hidup. -Kesimpulan-
Manusia perlu mengambil kebijakan-kebijakan terhadap
lingkungan sebagai usaha untuk memperoleh efisiensi pemanfaatan
sumber alam dan lingkungan. Kita sebagai manusia wajib menyadari
bahwa kita saling terkait dengan lingkungan yang mengitari kita.
Kemampuan kita untuk menyadari hal tersebut akan menentukan
bagaimana hubungan kita sebagai manusia dan lingkungan kita.